05 July 2022

Air Ketuban Sedikit saat Hamil, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Bila dini ditangani, maka air ketuban sedikit akan bisa dikendalikan oleh dokter kandungan.

Moms, pernahkah mengalami kondisi air ketuban sedikit? Sedangkan air ketuban berfungsi sebagai sistem pendukung Si Kecil dalam kandungan.

Air ketuban mampu melindungi serta membantu dalam pengembangan otot, anggota badan, paru-paru, dan sistem pencernaan janin.

Air ketuban diproduksi segera setelah kantung ketuban terbentuk sekitar 12 hari setelah pembuahan. Awalnya, air ketuban terbuat dari air yang disediakan oleh ibu dan kemudian sekitar 20 minggu, air seni janin menjadi zat utamanya.

Saat bayi tumbuh dia akan bergerak dan jatuh di dalam rahim dengan bantuan air ketuban.

Pada trimester kedua, bayi akan mulai bernapas dan menelan air ketuban. Dalam beberapa kasus, air ketuban sedikit atau oligohidramnion dapat terjadi.

Menurut American Pregnancy Association, dokter kandungan dapat mengukur jumlah air ketuban melalui beberapa metode berbeda, paling umum melalui evaluasi indeks cairan ketuban (AFI) atau pengukuran dalam saku.

Jika AFI menunjukkan tingkat cairan kurang dari 5 sentimeter (atau kurang dari persentil ke-5), tidak adanya kantong cairan dengan kedalaman 2-3 cm, atau volume cairan kurang dari 500 mL pada usia kehamilan 32-36 minggu, maka diagnosis oligohidramnion akan dicurigai.

Baca Juga: Mengenal 5 Penyebab Polihidramnion, Kondisi Air Ketuban Berlebihan

Bahaya Air Ketuban Sedikit saat Hamil Muda

Pelajari Mengenai Bocor Air Ketuban Saat Hamil.jpg
Foto: Pelajari Mengenai Bocor Air Ketuban Saat Hamil.jpg (https://dreamstime.com/)

Foto ilustrasi air ketuban (Sumber: Orami Photo Stocks)

Seperti yang sudah disinggung di atas, air ketuban berfungsi sebagai sistem pendukung kehidupan Si Kecil dalam kandungan. Maka tentunya air ketuban sedikit akan memengaruhi Si Kecil.

Hal ini juga dijelaskan oleh dr. F. X. Bhimantoro, Sp.OG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, RS Pondok Indah.

"Air ketuban sangat penting bagi kesejahteraan janin. Air ketuban berfungsi melindungi janin dari trauma, mencegah kompresi dari tali pusar," jelas dr. F. X. Bhimantoro.

Selain melindungi janin dari trauma, air ketuban juga berfungsi agar janin bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Hingga mampu melindungi janin dari infeksi.

Menurut dr. F. X. Bhimantoro, air ketuban yang sedikit ketika hamil muda tidak baik bagi pertumbuhan janin. Hal tersebut harus dicari penyebabnya misalnya adanya ketuban pecah, kelainan anatomi janin, atau kelainan fungsi plasenta.

Kemudian, melansir dari Baby Center, sebagian besar kasus oligohidramnion pada trimester ketiga tidak akan menyebabkan komplikasi pada bayi.

Namun jika tingkat cairan sangat rendah, tentunya akan menimbulkan beberapa risiko seperti tali pusar terjepit, hingga bayi tidak mendapatkan cukup makanan dan oksigen.

Hal ini juga yang menyebabkan ibu hamil dengan kondisi oligohidramnion saat memasuki usia kehamilan yang lebih tua, akan menimbulkan masalah selama persalinan dan kelahiran, termasuk:

  • Induksi persalinan
  • Persalinan caesar
  • Bayi baru lahir dengan skor Apgar rendah
  • Bayi baru lahir dirawat di NICU

Baca Juga: Kenali Oligohidramnion, Kondisi Saat Air Ketuban Terlalu Sedikit

Kondisi Air Ketuban pada Kandungan Usia 13 Minggu dan 4 Bulan

Air-ketuban-keruh
Foto: Air-ketuban-keruh

Foto ilustrasi air ketuban (Sumber: Orami Photo Stocks)

Air ketuban sendiri mulai terbentuk kurang lebih 12 hari setelah terjadinya proses pembuahan. Secara normal air ketuban berwarna jernih kekuningan dengan volume sekitar 60 mililiter (mL)

"Saat kehamilan berusia 12 minggu, 175 mL ketika usia kandungan 16 minggu, dan 400–1.200 mL di usia kehamilan 34–38 minggu," tambah dr. F. X. Bhimantoro.

Biasanya dokter spesialis kebidanan dan kandungan akan memantau kondisi air ketuban lewat USG untuk melihat jumlah dan kejernihan cairan ketuban.

Air ketuban sedikit pada usia kandungan 13 minggu dan 4 bulan, bukan suatu hal yang perlu dikhawatirkan walaupun tentunya Moms harus konsultasikan ke dokter.

Sebab jika memasuki usia kandungan 36 hingga 37 minggu namun air ketuban sedikit, maka bisa berisiko pada janin. Umumnya tindakan teraman dari kondisi ini adalah melahirkan.

Tapi jika usia kehamilan kurang dari 36 minggu, maka dokter akan meninjau kesehatan Si Kecil dalam kandungan dan mencari penyebab mengapa air ketuban sedikit.

Untuk mengatasi ini bisa dilakukan dengan minum lebih banyak cairan terlebih jika Moms mengalami dehidrasi.

Baca Juga: Pelajari Arti Warna Air Ketuban serta Tanda Kebocoran, Moms Wajib Tahu!

Penyebab Air Ketuban Sedikit

Ilustrasi Janin
Foto: Ilustrasi Janin (Sciencenorway.no)

Foto bayi dalam kandungan (Sumber: Orami Photo Stock)

Air ketuban sedikit atau rendah (oligohidramnion) adalah suatu kondisi di mana cairan ketuban lebih rendah dari yang diperkirakan untuk usia kehamilan bayi.

Padahal air ketuban menjadi bantal yang melindungi Si Kecil dalam kandungan dari cedera serta ruang tumbuh kembangnya. Lalu, apa penyebab dari air ketuban sedikit? Berikut ulasannya.

1. Cacat Lahir

Moms, air ketuban sedikit berarti adanya masalah dengan perkembangan ginjal atau saluran kemih yang dapat menyebabkan produksi urin sedikit.

2. Masalah Plasenta

Bila plasenta tidak menyediakan cukup darah dan nutrisi untuk Si Kecil dalam kandungan, maka bayi dapat berhenti mendaur ulang cairan sehingga menyebabkan air ketuban sedikit.

Baca Juga: 5 Perbedaan Air Ketuban dan Keputihan, Jangan Terkecoh Lagi, ya Moms!

3. Bocor atau Pecahnya Selaput

Secara tiba-tiba Moms merasakan semburan atau tetesan air yang lambat turun. Bisa jadi ini disebabkan adanya robekan pada selaput atau membrane. Ketuban pecah dini pun dapat menyebabkan tingkat air ketuban sedikit.

4. Usia Kehamilan

Bila Moms hamil yang berlangsung lebih dari 42 minggu maka dapat memiliki air ketuban sedikit karena menurunnya fungsi plasenta.

5. Komplikasi Ibu

Waspada Diabetes Saat Hamil, Ketahui Risikonya 3.jpg
Foto: Waspada Diabetes Saat Hamil, Ketahui Risikonya 3.jpg (https://www.psychiatryadvisor.com/)

Foto ilustrasi pemeriksaan pada ibu hamil (Sumber: Orami Photo Stocks)

Faktor-faktor seperti dehidrasi, hipertensi, preeklamsia, diabetes dan hipoksida kronis dapat memiliki efek pada tingkat air ketuban.

Baca Juga: 9 Fakta Seputar Air Ketuban

7. Hipertensi dan Preeklamsia pada Ibu

Hipertensi dan preeklamsia yang dialami ibu hamil, bisa menjadi salah satu penyebabnya. Seperti yang Moms ketahui, hipertensi adalah kondisi tekanan darah tinggi.

Tekanan darah tinggi saat hamil dapat memengaruhi perkembangan plasenta sehingga menyebabkan suplai nutrisi dan oksigen ke bayi menjadi terbatas.

Sementara preeklamsia kondisi tekanan darah serius yang terjadi selama kehamilan. Kondisi ini biasanya berkembang setelah minggu ke-20 kehamilan.

8. Dehidrasi

Kondisi ini sering disepelekan, lho Moms! Tapi mengonsumsi banyak air saat kehamilan, sebenarnya bisa membantu pemenuhan cairan dalam tubuh terlebih untuk air ketuban.

Dehidrasi sendiri artinya kekurangan cairan dalam tubuh. Ketika tidak adanya suplai cairan dalam tubuh, tubuh akan mengalami gejala berupa sakit kepala ringan.

Bahkan bisa menyebabkan heatstroke. Salah satu respon alami tubuh terhadap dehidrasi adalah rasa haus.

Baca Juga: Mengenal Amniosentesis, Pemeriksaan Cairan Ketuban Saat Kehamilan

Tanda Air Ketuban Sedikit

Waspada Emboli Air Ketuban yang Bisa Mengancam Jiwa.jpg
Foto: Waspada Emboli Air Ketuban yang Bisa Mengancam Jiwa.jpg (Howitworksdaily.com)

Foto ilustrasi air ketuban (Sumber: Orami Photo Stocks)

Tanda air ketuban sedikit memang sulit diketahui, Moms sebab biasanya bisa diketahui dengan pemeriksaan USG. Hal inilah yang membuat ibu hamil harus sering melakukan pemeriksaan janin, Moms!

Namun melansir dari Cleveland Clinic, ada beberapa tanda yang bisa Moms ketahui, diantaranya:

  • Adanya cairan yang keluar dari vagina
  • Rahim berukuran kecil
  • Bayi dalam kandungan tidak bergerak atau jarang bergerak
  • Berat badan saat mengandung tidak naik atau merasa kurang berat badan
  • Detak jantung bayi menurun
  • Penurunan aktivitas janin

Kondisi air ketuban yang sedikit, lebih berisiko pada ibu yang sebelumnya mengandung dan mengalami kondisi sejenis. Jadi, tidak semua kehamilan akan mengakibatkan cairan ketuban sedikit, ya Moms!

Baca Juga: Suka Olahraga dalam Air? Begini Cara Bermain Polo Air

Cara Mengatasi Air Ketuban Sedikit

preeklamsia.jpg
Foto: preeklamsia.jpg (Orami Photo Stocks)

Foto ilustrasi pemeriksaan saat hamil (Sumber: Orami Photo Stocks)

Perawatan untuk air ketuban sedikit akan tergantung pada penyebab dan seberapa jauh usia kehamilan, Moms.

Beberapa penyebab air ketuban sedikit memiliki solusi sederhana, tetapi yang lain mungkin memerlukan perawatan intensif.

Beberapa cara di bawah ini bisa dilakukan untuk mengatasi air ketuban sedikit. Yuk simak!

1. Minumlah Lebih Banyak Cairan

Selama hamil, Moms akan diminta minum air. Menurut sebuah penelitian National Institutes of Health, hidrasi dapat sangat membantu untuk meningkatkan air ketuban pada Moms pada usia kehamilan antara 37 dan 41 minggu.

Sementara penelitian lebih lanjut diperlukan, penelitian yang diterbitkan Cochrane juga menemukan bahwa hidrasi sederhana meningkatkan kadar air ketuban.Sehingga,tidak ada salahnya minum lebih banyak air saat hamil.

2. Amnioinfusi

Amnioinfusi adalah ketika dokter kandungan menyemprotkan larutan air asin (saline) melalui leher rahim dan masuk ke dalam kantong amniotik. Mungkin terdengar tidak nyaman, tetapi itu sangat membantu jika dokter kandungan berpikir Moms membutuhkan ini.

Ini setidaknya dapat secara sementara meningkatkan tingkat cairan ketuban. Ini juga dilakukan untuk meningkatkan visibilitas Si Kecil pada USG, atau sebelum persalinan jika denyut jantung bayi tidak normal.

Menurut ulasan dariUNC School of Medicine, amnioinfusion adalah pengobatan yang efektif untuk meningkatkan lingkungan bayi jika air ketuban sedikit.

Baca Juga: 5 Cara Membuat Infused Water, Sehat dan Menyegarkan!

3. Cairan IV

cairan infus.jpg
Foto: cairan infus.jpg (medgadget.com)

Foto ilustrasi cairan infus (Sumber: Orami Photo Stocks)

Dokter kandungan dapat merekomendasikan cairan IV. Ini bisa sangat membantu jika Moms mengalami dehidrasi karena mual atau muntah, atau jika perlu menghidrasi (dan karenanya menambah cairan ketuban) lebih cepat.

Pada dasarnya, ini adalah cara lain untuk memasukkan cairan yang sangat penting ke dalam tubuh Moms.

4. Bedrest

Bedrest tidak sepopuler perawatan kehamilan seperti dulu dan itu tidak pernah sangat populer di antara mereka yang harus melalui itu. Tetapi beberapa dokter masih akan meresepkannya dalam kasus air ketuban sedikit.

Beristirahat di tempat tidur atau di sofa kecuali pergi ke kamar mandi atau mandi dapat membantu meningkatkan aliran darah ke plasenta, yang pada gilirannya membantu meningkatkan air ketuban.

Bedrest kemungkinan besar akan disarankan jika Moms berada di trimester ketiga dan dokter kandungan berharap untuk menunggu sebelum melahirkan Si Kecil.

Ini tidak mudah, tetapi cobalah untuk bersantai selama waktu ini. Temukan pertunjukan Netflix yang sempurna untuk Moms nikmati.

Baca Juga: Air Ketuban Berlebih Saat Trimester Ketiga, Berbahayakah?

Air ketuban sedikit dapat terjadi kapan saja selama kehamilan, meskipun itu paling umum semakin dekat dengan waktu persalinan. Tapi, hal ini dapat memiliki efek serius pada kesehatan Si Kecil dalam kandungan dan harus segera ditangani oleh dokter.

Beberapa tanda yang memerlukan panggilan segera ke dokter kandungan atau bidan termasuk merasa janin bergerak kurang dari biasanya atau cairan bocor dari vagina.

Bila Moms memiliki air ketuban sedikit ada sejumlah perawatan, termasuk persalinan, yang dapat membantu menjaga Si Kecil dalam kandungan aman serta sehat.

  • https://www.babycenter.com/pregnancy/health-and-safety/low-amniotic-fluid-oligohydramnios_1199460#:~:text=If%20you're%20found%20to,the%20level%20of%20amniotic%20fluid.
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/8309665
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/8416460/
  • https://americanpregnancy.org/pregnancy-complications/oligohydramnios/
  • https://www.whattoexpect.com/pregnancy/pregnancy-health/complications/oligohydramnios.aspx
  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22179-oligohydramnios#symptoms-and-causes

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.