21 November 2024

7 Kondisi yang Mengharuskan Bed Rest dan Manfaatnya

Biasanya dianjurkan untuk ibu hamil dengan komplikasi

Bed rest artinya sebuah metode pemulihan yang sering direkomendasikan dalam dunia medis untuk pasien dengan kondisi tertentu.

Metode ini mengharuskan Moms sebagai pasien untuk lebih banyak beristirahat di tempat tidur, baik di rumah maupun di rumah sakit, dengan membatasi aktivitas fisik.

Bed rest tidak hanya digunakan untuk mempercepat proses penyembuhan, tetapi juga untuk mencegah komplikasi lebih lanjut yang dapat membahayakan kondisi pasien.

Bed Rest Artinya Apa?

Bed Rest Artinya Apa?
Foto: Bed Rest Artinya Apa? (Freepik.com/jcomp)

Bed rest artinya istirahat total di tempat tidur yang dianjurkan oleh dokter untuk membantu proses pemulihan tubuh.

Dalam kondisi ini, seseorang diminta untuk mengurangi aktivitas fisik secara signifikan, bahkan dalam beberapa kasus hanya diizinkan untuk duduk atau berbaring saja.

Meskipun terkesan sederhana, bed rest bukan hanya sekadar berbaring.

Pasien tetap harus mengikuti arahan dokter, termasuk tentang posisi tidur yang benar, aktivitas ringan yang boleh dilakukan, hingga durasi istirahat yang dianjurkan.

Hal ini penting agar bed rest dapat memberikan manfaat tanpa menimbulkan efek samping, seperti nyeri otot atau masalah kesehatan lainnya.

Kondisi yang Membutuhkan Bed Rest

Kondisi yang Membutuhkan Bed Rest
Foto: Kondisi yang Membutuhkan Bed Rest (Freepik.com/dcstudio)

Lantas, siapa saja yang membutuhkan bed rest? Berikut beberapa kondisi medis yang biasanya membutuhkan bed rest:

1. Kehamilan dengan Komplikasi

Salah satu kondisi yang membutuhkan bed rest yakni ketika Moms sedang hamil dan mengalami komplikasi.

Komplikasi kehamilan seperti preeklamsia, plasenta previa, atau solusio plasenta dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur, perdarahan hebat, hingga kematian pada janin dan ibu.

Oleh karenanya, bed rest sangat dianjurkan agar Moms tetap bisa menjalani kehamilan dengan sehat dan aman hingga persalinan.

Menurut American Pregnancy Association, jenis bed rest dapat berbeda untuk setiap ibu hamil.

Ada yang hanya diminta untuk istirahat ringan di rumah, ada pula yang harus menjalani istirahat total dengan pemantauan di rumah sakit.

Durasi bed rest pun bervariasi, mulai dari periode singkat untuk menstabilkan kondisi hingga sepanjang kehamilan jika dianggap berisiko tinggi.

2. Penyakit Jantung

Pada pasien dengan penyakit jantung, seperti gagal jantung, serangan jantung, atau angina (nyeri dada akibat aliran darah ke jantung tidak cukup), bed rest membantu mengurangi beban kerja jantung.

Selain itu, bed rest dapat meminimalkan stres fisik yang dapat memicu komplikasi aritmia (gangguan irama jantung) atau pembekuan darah pada pasien dengan penyakit jantung.

Dengan membatasi aktivitas, proses pemulihan jaringan jantung yang rusak pun menjadi lebih efektif.

3. Cedera Parah

Pada cedera parah, seperti patah tulang, cedera kepala, atau luka dalam, tubuh membutuhkan waktu dan energi untuk memperbaiki jaringan yang rusak.

Nah, bed rest membantu mengurangi aktivitas fisik yang bisa memperburuk kerusakan atau menghambat proses pemulihan.

Dengan membatasi gerakan, area yang cedera mendapatkan kondisi optimal untuk regenerasi.

4. Infeksi Serius

Infeksi serius, seperti sepsis, pneumonia berat, atau infeksi sistemik lainnya, menuntut tubuh untuk bekerja ekstra dalam melawan mikroorganisme penyebab penyakit.

Oleh sebab itu, pasien dengan infeksi serius dianjurkan untuk bed rest.

Bed rest akan membantu mengurangi beban fisik pada tubuh, sehingga energi dapat difokuskan pada sistem kekebalan untuk melawan infeksi.

5. Pasca Operasi

Setelah operasi, tubuh membutuhkan waktu untuk pulih dari trauma bedah.

Bed rest memungkinkan tubuh untuk memfokuskan energinya pada penyembuhan luka operasi, regenerasi jaringan, dan pemulihan fungsi organ yang mungkin terganggu selama operasi.

Pasien pasca operasi yang melakukan bed rest juga diharapkan dapat terhindar dari berbagai kemungkinan komplikasi.

Meski demikian, durasi bed rest harus dikontrol sesuai arahan medis, karena bed rest berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek samping seperti kelemahan otot dan kekakuan sendi.

6. Masalah pada Tulang Belakang

Masalah seperti herniasi diskus (cakram tulang belakang yang menonjol), penyakit degeneratif tulang belakang, atau cedera tulang belakang dapat menyebabkan tekanan pada saraf, otot, atau struktur lain di sekitarnya.

Jadi, bed rest dianjurkan untuk membantu mengurangi beban gravitasi pada tulang belakang, meringankan rasa sakit, dan memungkinkan proses penyembuhan.

Selain bed rest, pasien dengan masalah pada tulang belakang juga biasanya dianjurkan untuk melakukan perawatan kombinasi lainnya seperti obat antiinflamasi, fisioterapi, atau traksi tulang belakang.

7. Gangguan Neurologis

Gangguan neurologis, seperti stroke, multiple sclerosis, atau meningitis, dapat mengganggu fungsi sistem saraf dan menyebabkan kelelahan ekstrem.

Bed rest membantu mengurangi tekanan fisik pada tubuh, sehingga energi dapat difokuskan untuk pemulihan dan fungsi saraf.

Gangguan neurologis ini juga sering disertai dengan gejala seperti kelemahan otot, pusing, kehilangan keseimbangan, atau kejang.

Namun dengan bed rest, tubuh dapat terhindar dari aktivitas fisik yang berlebihan, yang dapat memicu gejala menjadi lebih parah atau memperburuk kondisi pasien.

Tujuan dan Manfaat Bed Rest

Tujuan dan Manfaat Bed Rest
Foto: Tujuan dan Manfaat Bed Rest (Freepik.com/stockking)

Bed rest memiliki berbagai tujuan dan manfaat, tergantung pada kondisi kesehatan pasien.

Berikut adalah beberapa tujuan dan manfaat bed rest yang sering dianjurkan oleh tenaga medis:

1. Meningkatkan Aliran Darah ke Organ yang Membutuhkan

Bed rest membantu tubuh meningkatkan aliran darah ke organ-organ penting yang memerlukan suplai oksigen dan nutrisi lebih optimal.

Terutama dalam kondisi tertentu seperti kehamilan atau pemulihan dari cedera.

Dalam kasus ibu hamil, bed rest membantu meningkatkan aliran darah ke plasenta, sehingga janin mendapatkan nutrisi dan oksigen yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangannya.

Sementara pada pasien dengan cedera atau penyakit, istirahat ini mengurangi beban kerja organ, seperti jantung dan paru-paru.

Jadi, organ dapat berfungsi dengan lebih baik tanpa tekanan tambahan dari aktivitas fisik.

2. Mengurangi Rasa Sakit dan Tekanan pada Tubuh

Bed rest bertujuan untuk memberikan tubuh kesempatan untuk beristirahat secara total, mengurangi beban fisik, dan mencegah tekanan tambahan pada area tubuh yang mengalami cedera, peradangan, atau sakit.

Dengan membatasi aktivitas, tubuh dapat fokus pada pemulihan tanpa terganggu oleh gerakan atau aktivitas yang dapat memperburuk rasa sakit atau tekanan.

3. Menurunkan Stres Fisik dan Mental

Manfaat bed rest selanjutnya yakni dapat membantu Moms untuk menurunkan stres fisik dan mental.

Dengan beristirahat, tubuh tidak perlu mengeluarkan energi untuk aktivitas fisik.

Ini membantu mengurangi ketegangan pada otot, persendian, dan organ tubuh lainnya, sehingga tubuh memiliki lebih banyak kapasitas untuk memperbaiki dirinya sendiri.

Bed rest juga membantu menurunkan kadar hormon stres, seperti kortisol, yang sering meningkat saat tubuh mengalami tekanan fisik atau mental.

Dengan berkurangnya hormon stres, sistem kekebalan tubuh dapat berfungsi lebih baik, dan proses pemulihan pun menjadi lebih optimal.

4. Mendukung Perbaikan pada Jaringan Tubuh

Bed rest juga bertujuan untuk menciptakan kondisi optimal bagi tubuh untuk memperbaiki jaringan yang rusak.

Baik akibat cedera, penyakit, atau prosedur medis.

Dengan mengurangi aktivitas fisik dan memberikan tubuh kesempatan untuk beristirahat total, energi yang biasanya digunakan untuk aktivitas harian dapat dialokasikan sepenuhnya untuk proses regenerasi jaringan.

Baca Juga: 14 Cara Self Healing untuk Pulihkan Mental, Coba Yuk!

Itulah jawaban atas pertanyaan bed rest artinya apa, lengkap dengan penjelasan kondisi medis yang membutuhkan bed rest dan juga manfaatnya.

Jika Moms termasuk dalam salah satu pasien yang dianjurkan bed rest, pastikan untuk menjalani perawatan secara sungguh-sungguh sesuai arahan dokter, ya.

  • https://americanpregnancy.org/pregnancy-complications/bed-rest/
  • https://www.marchofdimes.org/complications/preeclampsia.aspx
  • https://www.health.harvard.edu/a_to_z/preeclampsia-and-eclampsia-a-to-z
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/28262917
  • zhttps://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/14737918
  • https://www.smfm.org/publications/173-activity-restriction-in-pregnancy
  • https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/pregnancy-complications/bed-rest-during-pregnant/
  • https://my.clevelandclinic.org/health/articles/9757-pregnancy-bed-rest
  • https://www.webmd.com/baby/bed-rest-during-pregnancy

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.