16 July 2025

Alergi Seafood: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Meski enak, tidak semua orang bisa makan seafood

Intinya Nih, Moms:

  • Alergi seafood terjadi karena reaksi sistem imun terhadap protein laut.
  • Gejalanya bisa berupa gatal, ruam, hingga sesak napas.
  • Jenis seafood pemicu alergi meliputi udang, kepiting, dan cumi.
  • Alergi bisa muncul tiba-tiba, meski sebelumnya tidak ada keluhan.

Alergi adalah salah satu tanda ketika kekebalan tubuh tidak dapat merespons produk alergen, baik makanan ataupun benda mati. Salah satu alergi yang sering dialami yakni alergi seafood.

Alergi makanan laut merupakan respon abnormal oleh sistem kekebalan tubuh terhadap protein pada hewan laut tertentu.

Misalnya alergi udang, kepiting, lobster, cumi-cumi, kerang, dan banyak lagi.

Gejala yang ditimbulkan pun sebenarnya mirip dengan jenis alergi lainnya, misalnya alergi dingin atau suhu.

Untuk itu, Moms perlu tahu gejala utama apa yang membedakan pada alergi seafood ini. Ketahui juga cara mengatasinya sebagai penanganan awal, ya!

Penyebab Alergi Seafood

Ilustrasi Makan Seafood (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Makan Seafood (Orami Photo Stock)

Alergi seafood terjadi karena sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap protein tertentu yang ada dalam makanan laut, seperti udang, cumi, kepiting, atau ikan.

Mengutip dari Cleveland Clinic, seseorang dengan alergi seafood tubuhnya menganggap protein ini sebagai zat berbahaya, padahal sebenarnya tidak, lalu membentuk antibodi (IgE) untuk melawannya.

Saat Moms atau Si Kecil kembali mengonsumsi seafood, antibodi ini memberi sinyal ke tubuh untuk melepaskan histamin yang memicu gejala alergi, seperti gatal-gatal, bengkak, atau sesak napas.

Reaksi ini bisa muncul dari satu jenis seafood saja, tapi kadang juga terjadi silang reaksi (cross-reactivity), misalnya alergi udang bisa membuat tubuh bereaksi terhadap lobster atau kerang juga.

Jenis-Jenis Alergi Seafood

Alergi Seafood
Foto: Alergi Seafood (https://nutrition.org/)

Alergi seafood disebabkan oleh reaksi terhadap protein tertentu dalam makanan. Reaksi alergi tersebut dapat disebabkan dari jenisnya, seperti:

  • Alergi ikan: termasuk salmon, cod, mackerel, sarden, herring, teri, tuna, dan belut
  • Alergi kerang
  • Alergi udang
  • Alergi kepiting dan tiram
  • Alergi cumi-cumi dan gurita

Beberapa orang alergi terhadap satu jenis ikan saja, sedangkan yang lain hanya terhadap kerang atau bahkan keduanya.

Jika Moms alergi terhadap satu jenis makanan laut, tubuh tidak dapat memprediksi apakah ia juga alergi terhadap jenis makanan laut lainnya.

Gejala Alergi Seafood

Gejala Awal Alergi Seafood
Foto: Gejala Awal Alergi Seafood (Shutterstock.com)

Meskipun sebagian besar alergi makanan biasanya dimulai pada masa kanak-kanak, berbeda halnya dengan alergi seafood.

Alergi terhadap seafood dapat terjadi sewaktu-waktu dan sulit untuk dihilangkan.

Bahkan bisa terjadi ketika sebelumnya pernah memakan makanan laut dan tidak mengalami alergi, lho.

Melansir Health Direct, kebanyakan orang yang alergi makanan laut memiliki gejala ringan seperti:

  • Kulit gatal-gatal
  • Rasa panas di mulut
  • Pembengkakan di wajah, bibir atau mata
  • Sakit perut, muntah, atau diare

Namun, beberapa orang mengalami gejala anafilaksis yang berbahaya seperti:

  • Sulit bernapas
  • Pembengkakan lidah atau sesak di tenggorokan
  • Suara serak, mengi atau kesulitan berbicara
  • Pusing atau pingsan karena penurunan tekanan darah secara tiba-tiba

Anafilaksis atau syok anafilaksis ini merupakan gejala bahwa reaksi alergi cukup berat dan bisa mengancam jiwa.

Jika tubuh alergi terhadap makanan laut, gejala biasanya muncul dalam beberapa menit.

Namun, beberapa orang (terutama yang alergi terhadap tiram, cumi atau udang) mungkin tidak mengalami gejala sampai beberapa jam kemudian.

Jadi, setiap orang gejalanya bisa berbeda waktu timbulnya ya, Moms.

Baca Juga: Alergi Dingin Saat Hamil: Gejala dan Cara Mengatasinya

Cara Mendiagnosis Alergi

Konsultasi dengan Dokter
Foto: Konsultasi dengan Dokter (Orami Photo Stock)

Setelah dokter mengetahui riwayat alergi Moms, langkah berikutnya yakni mendiagnosis alergi yang dimiliki.

Ada rangkaian yang perlu dilakukan untuk mendiagnosis alergi, salah satunya alergi seafood.

Berikut tes yang dilakukan oleh dokter, seperti:

  • Tes kulit: Selama tes kulit, dokter akan menempatkan setetes alergen pada kulit. Tetesannya dibiarkan meresap ke dalam kulit. Setelah itu, akan diamati sekitar 15-30 menit untuk melihat gejala akibat alergi.
  • Tes darah: Tes darah dapat membantu mendeteksi apakah tubuh memiliki alergi makanan tertentu.

Rangkaian tes ini tidak terasa nyeri dan bisa dilakukan dalam sehari penuh ya, Moms.

Cara Mengatasi Alergi Seafood

Sebenarnya untuk mengatasi alergi makanan laut secara permanen itu belum diketahui secara pasti.

Adanya adalah cara mengatasi alergi untuk meredakan gejalanya secara sementara.

Untuk itu di bawah ini terdapat cara mengatasi alergi makanan laut yang bisa dicoba di rumah, antara lain:

1. Menghindari Produk Seafood

Seafood
Foto: Seafood (Flo.health)

Cara termudah dalam mengatasi alergi seafood yakni dengan menghindari produk yang mengandung makanan laut.

Ini berlaku terutama saat makan di restoran, Moms.

Penting untuk memberi tahu pramusaji bahwa Anda memiliki alergi seafood.

Hal ini untuk mengurangi potensi risiko kontaminasi silang pada hidangan makanan atau bahan masakannya.

Biasanya mereka akan memberikan alternatif menu yang tak mengandung seafood di dalamnya.

Jadi, perlu ketelitian sebelum membeli makanan ya.

Baca Juga: Kenali Jenis-jenis Alergen dan Cara Mencegah Reaksi Alergi

2. Obat Antihistamin

Untuk seseorang yang memiliki riwayat alergi, sepertinya obat satu ini sudah tak asing lagi.

Obat antihistamin bisa dipakai untuk cara mengatasi alergi seafood seterusnya.

Obat-obatan ini bekerja dengan baik untuk meredakan gejala berbagai jenis alergi, termasuk alergi musiman, debu, dan makanan.

Melansir National Health Services, obat ini tidak bisa menghilangkan setiap gejala yang ditimbulkan.

Untuk meredakan gejala hidung tersumbat, dokter mungkin akan merekomendasikan dekongestan.

3. Suntikan Adrenalin

Ilustrasi Suntikan Adrenalin (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Suntikan Adrenalin (Orami Photo Stock)

Adapun cara mengatasi alergi seafood satu ini diperutukkan untuk mereka dengan gejala berat.

Adrenalin yang disuntikkan ke otot tengah paha, bekerja cepat untuk mengurangi pembengkakan tenggorokan, membuka saluran udara, dan menjaga fungsi jantung serta tekanan darah.

Ini adalah satu-satunya obat yang tersedia untuk pengobatan pada reaksi alergi yang cukup parah.

Pengobatan ini tak boleh dilakukan sembarang orang dan perlu tindakan dari dokter langsung.

Baca Juga: Alergi Dingin: Tanda, Gejala, Cara Mengatasi dan Mencegahnya

Pastikan keluarga, teman, dan orang di sekitar tahu bahwa kita memiliki riwayat alergi seafood.

Hal ini agar penanganan awal dapat dibantu ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, Moms.

Selalu lebih teliti dalam membeli produk makanan apapun untuk menghindari kandungan seafood di dalamnya, ya.

  • https://www.healthdirect.gov.au/allergies-to-seafood
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/shellfish-allergy/symptoms-causes/syc-20377503
  • https://www.nhs.uk/conditions/antihistamines/
  • https://www.allergy.org.au/patients/allergy-treatment/adrenaline-for-severe-allergies
  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/11319-allergies-shellfish
  • https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/shellfish-and-fish-allergies

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.