24 September 2025

Orgasme Kering: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Bisa jadi tanda adanya masalah

Intinya Nih, Moms:

  • Orgasme kering adalah kondisi ketika pria mencapai orgasme tanpa mengeluarkan cairan sperma.
  • Hal ini bisa terjadi karena faktor medis, obat-obatan, atau riwayat operasi tertentu.
  • Meski tidak menimbulkan rasa sakit, orgasme kering bisa memengaruhi kesuburan pria.
  • Penanganan tergantung pada faktor pemicu, mulai dari terapi obat hingga perubahan gaya hidup.

Orgasme kering adalah kondisi ketika pria mencapai klimaks seksual tanpa disertai keluarnya cairan dari penis.

Situasi ini kerap membuat Dads merasa khawatir, apalagi jika muncul pikiran bahwa penyebabnya berkaitan dengan masalah prostat.

Umumnya, orgasme kering dialami oleh pria setengah baya atau yang lebih tua, dan sering terjadi akibat fenomena yang disebut ejakulasi retrograde.

Nah, simak pembahasan lengkapnya di artikel ini sampai akhir agar Dads bisa tetap menjaga kesehatan seksual dengan optimal.

Apa Itu Orgasme Kering?

Ilustrasi Berhubungan (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Berhubungan (Orami Photo Stock)

Orgasme kering adalah kondisi ketika pria mencapai klimaks seksual tetapi tidak mengeluarkan cairan mani, atau hanya keluar sedikit sekali.

Dikutip dari Mayo Clinic pria dengan usia yang lebih muda, hal ini bisa terjadi setelah beberapa kali berhubungan dalam satu malam karena cairan mani sementara habis.

Namun, pada pria paruh baya atau yang pernah menjalani operasi prostat, radioterapi, atau perawatan di area prostat.

Kondisi ini umumnya tidak berbahaya dan tidak selalu berarti pria menjadi tidak subur, karena tubuh akan memproduksi cairan mani kembali.

Walaupun sensasinya berbeda dari orgasme pada umumnya, pria dengan kondisi ini akan terbiasa dan tidak merasa adanya perbedaan yang signifikan.

Gejala Orgasme Kering

Ilustrasi Orgasme (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Orgasme (Orami Photo Stock)

Gejala orgasme kering biasanya ditandai dengan tidak keluarnya cairan mani saat mencapai klimaks.

Namun, biasanya orang dengan kondisi ini merasakan sensasinya bisa mirip orgasme normal atau terasa sedikit berkurang.

Gejala orgasme kering bisa berbeda pada setiap pria, namun umumnya mudah dikenali dengan beberapa tanda berikut:

  • Tidak keluarnya cairan mani saat mencapai klimaks
  • Sensasi orgasme mirip normal atau terasa sedikit berkurang
  • Merasa seperti sudah ejakulasi, namun cairan yang keluar sangat sedikit atau tidak ada sama sekali
  • Urine terlihat keruh setelah orgasme
  • Bisa disertai menurunnya gairah seksual
  • Kesulitan mempertahankan ereksi
  • Ejakulasi tertunda

Baca Juga: 11 Penyebab Wanita Susah Orgasme dan Cara Mengatasinya

Penyebab Orgasme Kering

Ilustrasi Ejakulasi
Foto: Ilustrasi Ejakulasi (Freepik.com/graystudiopro1)

Menurut Medical News Today, orgasme kering dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:

1. Orgasme Berulang dalam Waktu Dekat

Jika Dads mengalami orgasme beberapa kali dalam waktu singkat, tubuh mungkin belum sempat memproduksi kembali cairan mani yang cukup.

Nah, ini bisa menjadi penyebab hadirnya orgasme kering, lho.

Sebab, orgasme berikutnya tidak menghasilkan ejakulasi atau cairan yang keluar sangat sedikit.

Kondisi ini normal, terutama pada usia muda atau saat gairah seksual tinggi.

Tubuh akan kembali mengisi cadangan cairan mani setelah mendapatkan waktu istirahat yang cukup.

Jadi, jika Dads mengalami hal ini sekali-sekali, biasanya tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

2. Testosteron Rendah

Seiring bertambahnya usia, kadar hormon testosteron pada Dads akan menurun secara alami.

Hormon ini berperan penting dalam produksi sperma, fungsi seksual, dan dorongan libido.

Testosteron rendah tidak hanya memengaruhi jumlah cairan mani, tetapi juga dapat menyebabkan penurunan gairah seksual, disfungsi ereksi, dan kelelahan.

Kondisi ini bisa disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon, penggunaan obat tertentu seperti terapi hormon atau obat tekanan darah, serta efek samping dari prosedur medis tertentu.

Jika Dads mengalami gejala-gejala ini, pemeriksaan kadar hormon mungkin diperlukan.

3. Sumbatan pada Saluran Ejakulasi

Orgasme kering juga dapat disebabkan jika ada sumbatan pada saluran ejakulasi atau uretra, yaitu jalur keluarnya cairan mani dari tubuh.

Sumbatan ini bisa disebabkan oleh cedera pada area panggul, infeksi saluran kemih, peradangan akibat penyakit menular seksual, penyempitan saluran (striktur uretra), atau kista yang menghalangi aliran cairan mani.

Ketika aliran terhambat, Dads mungkin tetap merasakan sensasi orgasme, tetapi tidak ada cairan yang keluar.

4. Kerusakan Saraf

Kerusakan pada saraf yang mengontrol proses ejakulasi dapat mengakibatkan orgasme kering.

Hal ini dapat terjadi akibat cedera tulang belakang, komplikasi dari penyakit seperti kanker, diabetes, atau multiple sclerosis, maupun kerusakan saraf selama operasi di area panggul atau prostat.

5. Operasi dan Prosedur Medis

Beberapa operasi, terutama yang berhubungan dengan prostat atau organ reproduksi, dapat menyebabkan orgasme kering permanen.

Misalnya, operasi pengangkatan prostat atau vesikula seminalis akan membuat tubuh tetap memproduksi sperma, tetapi tidak mengeluarkannya, melainkan menyerapnya kembali.

Kondisi ini tidak berbahaya bagi kesehatan, namun mungkin akan memengaruhi kesuburan.

6. Kondisi Genetik

Beberapa kondisi genetik dapat memengaruhi kemampuan tubuh memproduksi atau mengeluarkan cairan mani.

Contohnya, sindrom Klinefelter (kelainan kromosom XXY) dapat menyebabkan jumlah sperma sangat sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali.

Selain itu, Dads dengan cystic fibrosis (CF) atau yang membawa gen CF juga berisiko mengalami gangguan kesuburan.

Kapan Perlu ke Dokter?

Dokter
Foto: Dokter (Freepik.com/snowing)

Dads sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter jika orgasme kering terjadi terus-menerus atau disertai keluhan lain yang mengganggu kehidupan seksual maupun kesuburan.

Beberapa tanda yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Orgasme kering terjadi setiap kali berhubungan, bukan hanya sesekali.
  • Disertai penurunan gairah seksual atau disfungsi ereksi
  • Urine selalu keruh setelah orgasme, terutama jika disertai nyeri atau rasa terbakar
  • Terjadi setelah menjalani operasi prostat, radioterapi, atau prosedur medis lain di area panggul
  • Dads dan pasangan sedang berusaha memiliki anak, namun kesulitan dalam waktu lama
  • Muncul gejala lain seperti nyeri panggul, pembengkakan, atau kelainan bentuk penis

Cara Mengatasi Orgasme Kering

Gaya Hidup Sehat
Foto: Gaya Hidup Sehat (Orami Photo Stocks)

Penanganan orgasme kering perlu difokuskan pada penyebab yang mendasarinya.

Setiap Dads mungkin memerlukan pendekatan yang berbeda, tergantung pada kondisi kesehatan, riwayat medis, dan faktor pemicunya.

Berikut ini beberapa cara mengatasinya yang mungkin dilakukan:

1. Perawatan Mandiri di Rumah

Dokter mungkin menyarankan Dads untuk melakukan perubahan gaya hidup dan teknik perilaku tertentu untuk membantu mengatasi masalah ini.

Misalnya, mengatur frekuensi berhubungan seksual agar tubuh memiliki waktu untuk memproduksi kembali cairan mani, mengelola stres, menjaga berat badan ideal, dan berolahraga secara rutin.

Pada kasus ini mencoba ejakulasi ketika kandung kemih terisi penuh dapat membantu mendorong cairan mani keluar melalui penis.

2. Penggunaan Obat-obatan

Dokter akan meninjau obat yang sedang Dads konsumsi, karena beberapa jenis obat dapat memengaruhi proses ejakulasi.

Penting untuk diingat, jangan pernah menghentikan penggunaan obat resep tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Ada juga obat-obatan yang khusus diresepkan untuk membantu mengatasi orgasme kering, terutama yang disebabkan oleh masalah saraf atau ejakulasi retrograde.

3. Konseling atau Terapi Psikologis

Jika orgasme kering terkait dengan faktor psikologis seperti stres, kecemasan, atau tekanan emosional, konseling atau terapi bersama ahli seksologi dapat menjadi solusi.

Pendekatan ini membantu Dads dan pasangan memahami kondisi yang dialami, mengurangi kecemasan, dan menemukan cara untuk tetap menikmati kehidupan seksual dengan nyaman.

Baca Juga: Penyebab Susah Orgasme dan Cara Mengatasinya, Pahami Yuk!

Orgasme kering memang bisa menimbulkan kekhawatiran, terutama jika terjadi terus-menerus atau disertai keluhan lain.

Namun, dengan memahami penyebab, gejala, dan cara mengatasinya, Dads dapat menemukan solusi yang tepat dan tetap menjaga kualitas hubungan dengan pasangan.

Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan penanganan yang sesuai dan mengembalikan kenyamanan saat berhubungan intim.

  • https://healthymale.org.au/health-article/dry-orgasms
  • https://www.mayoclinic.org/symptoms/dry-orgasm/basics/definition/
  • https://www.mayoclinic.org/symptoms/dry-orgasm/basics/causes/sym-20050906
  • https://www.healthdirect.gov.au/dry-orgasm
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/325757#testosterone-deficiency

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.