Berapa Kali Berhubungan agar Cepat Hamil? Ini Jawabannya!
Intinya Nih, Moms:
- Berhubungan 2–3 kali seminggu bisa meningkatkan peluang hamil.
- Waktu terbaik adalah saat masa subur, biasanya 12–16 hari sebelum menstruasi berikutnya.
- Pastikan hubungan dilakukan secara teratur, bukan hanya di hari ovulasi saja.
- Kualitas sperma juga berpengaruh, jadi beri jeda 1–2 hari antar hubungan.
Berapa kali berhubungan agar cepat hamil mungkin menjadi pertanyaan yang sering muncul di benak pasangan yang sedang merencanakan kehamilan.
Tak sedikit yang mengira bahwa semakin sering berhubungan, maka peluang hamil akan semakin besar.
Padahal, kesuburan bukan hanya soal frekuensi, tapi juga soal waktu yang tepat, kualitas sperma, hingga kondisi tubuh masing-masing pasangan.
Berapa Kali Berhubungan Agar Cepat Hamil?

Berapa kali berhubungan agar cepat hamil sebenarnya tidak memiliki jumlah pasti.
Namun, Moms dan Dads disarankan untuk berhubungan seksual secara rutin, terutama selama masa subur, yaitu lima hari sebelum ovulasi hingga hari ovulasi.
Idealnya, lakukan hubungan setiap 1–2 hari selama periode ini untuk meningkatkan peluang pembuahan tanpa menurunkan kualitas sperma.
Menurut studi dari American Society for Reproductive Medicine, frekuensi ini cukup untuk menjaga sperma dalam kondisi optimal.
Jadi bagi pria dengan kualitas sperma yang sehat, hubungan setiap 2–3 hari sudah cukup untuk meningkatkan peluang kehamilan.
Dan yang tak kalah penting, pastikan untuk melakukan hubungan intim dengan rileks dan tidak terburu-buru, karena stres berlebihan justru bisa mengganggu kesuburan.
Baca Juga: 14 Fakta Ovulasi yang Wajib Diketahui Setiap Wanita
Kapan Waktu Terbaik untuk Berhubungan Seks?

Jika Moms mengalami kesulitan untuk hamil meski sudah tahu berapa kali berhubungan agar cepat hamil, ada beberapa hal yang perlu diketahui.
Hal ini untuk membantu memaksimalkan peluang mendapatkan kehamilan.
1. Masa Subur
Moms memiliki waktu satu minggu setiap bulan saat hubungan seks yang paling mungkin mengarah pada kehamilan.
Ini dianggap sebagai masa subur yang dimulai 2 hingga 3 hari sebelum berovulasi.
Melansir studi di Frontiers in Medicine, kesempatan terbaik untuk hamil adalah pada hari-hari sebelum ovulasi.
Karena itu, tidak perlu terpatok pada berapa kali berhubungan agar dapat hamil.
Kemungkinan hamil mungkin akan jadi lebih tinggi bula berhubungan seks di masa subur.
2. Ovulasi dan Fertilisasi
Tidak cukup hanya dengan mengetahui berapa kali berhubungan agar cepat hamil, tetapi penting juga untuk tahu kapan waktu ovulasi dan fertilisasi.
Ovulasi biasanya terjadi sekitar hari ke 12 hingga 14 dari siklus 28 hari.
Tetapi ini bervariasi untuk setiap perempuan berdasarkan lamanya siklus dan bahkan dapat bervariasi dari siklus ke siklus.
Moms mungkin saja memiliki waktu subur sedini hari ke 8 dan 9 jika siklus haid lebih pendek, atau paling lambat hari ke 19 dan 20 dengan siklus yang lebih panjang, misalnya.
Sel telur yang berovulasi hanya dapat dibuahi selama 12 hingga 24 jam setelah dikeluarkan dari ovarium.
Namun dengan bantuan lendir serviks, sperma dapat hidup hingga lima hari di saluran reproduksi perempuan.
Karena hampir tidak mungkin untuk menentukan dengan tepat saat ovulasi, berhubungan seks sebelum berovulasi dan bukan setelahnya dapat membantu meningkatkan peluang pembuahan.
Moms mungkin pernah mendengar bahwa hari ke-14 dari siklus adalah saat berovulasi.
Akibatnya, banyak perempuan berhubungan seks pada hari ke 11, 12, dan 13, karena mengira ini akan memberi kesempatan terbaik untuk pembuahan.
Tetapi banyak perempuan tidak berovulasi pada hari ke-14. Ovulasi normal dapat terjadi sejak hari ke-10 dan hingga hari ke-20.
Jika Moms memiliki siklus yang tidak teratur, ovulasi dapat terjadi lebih lama lagi.
Baca Juga: Program Hamil Kembar, Mulai dari Cara Alami hingga Medis!
3. Lendir Serviks
Penelitian dari Journal of The American Board of Family Medicine mengatakan, Moms bisa mencoba berhubungan seksual saat melihat banyak lendir serviks.
Ini adalah keputihan yang menyerupai putih telur mentah.
Keputihan ini sehat dan normal, dan biasanya muncul pada hari-hari sebelum ovulasi.
Lendir serviks berfungsi untuk meningkatkan gerakan sperma dan membantunya bertahan.
Semakin banyak sperma yang bertahan dan bergerak ke saluran tuba, semakin tinggi kemungkinan terjadinya pembuahan.
Ini menjadi waktu yang tepat untuk bisa berhubungan agar cepat hamil.
Bagaimana Cara Mengetahui Ovulasi?

Selain mengetahui berapa kali berhubungan agar cepat hamil, Moms juga perlu mencari tahu kapan waktu ovulasi.
Moms dapat mengetahui masa ovulasi berdasarkan kalender atau melihat perubahan fisiologis seperti suhu tubuh, lendir serviks, atau kadar hormon untuk melacak tanda-tanda ovulasi.
Berikut ini beberapa metode yang dapat dipertimbangkan.
1. Menggunakan Tes Prediktor Ovulasi
Tes prediktor ovulasi bekerja sangat mirip dengan tes kehamilan, namun ini memberi tahu kapan kemungkinan Moms akan berovulasi.
Alat tes ini berbentuk seperti tongkat tes atau strip tes yang bereaksi dengan urin.
Untuk menggunakannya, Moms dapat buang air kecil ke dalam cangkir dan kemudian mencelupkan strip tes ke dalamnya.
Moms akan mendapatkan hasilnya berdasarkan perubahan warna atau pembacaan digital.
Tes ini dapat mendeteksi hormon luteinizing (LH) dalam urin. LH akan melonjak tepat sebelum berovulasi.
Jadi ketika hasil tes menunjukkan positif, ini menandakan bahwa tubuh berusaha untuk memicu pelepasan sel telur dari ovarium dan mungkin menjadi waktu optimal untuk hamil.
2. Grafik Suhu Tubuh
Bagan suhu tubuh basal mengharuskan Moms untuk mengukur suhu setiap pagi sebelum bangun.
Suhu tubuh basal adalah suhu tubuh saat istirahat total, dan kadar hormon akan memengaruhi suhu ini.
Hormon progesteron akan meningkatkan suhu tubuh.
Progesteron akan meningkat setelah ovulasi, jadi ketika suhu basal tubuh naik dan tetap tinggi setidaknya selama beberapa hari, ini berarti mungkin waktu berovulasi sebelum mengamati kenaikan tersebut.
Moms bisa berhubungan agar dapat hamil di waktu ini.
3. Lendir Serviks
Supaya hamil, tidak hanya mempertimbangkan berapa kali berhubungan agar dapat hamil, tetapi juga penting memeriksa lendir serviks untuk mengecek ovulasi.
Saat memeriksa lendir serviks, Moms dapat memantau sekresi vagina.
Keputihan akan berubah sepanjang siklus haid dan memiliki karakteristik yang berbeda ketika mendekati ovulasi.
Hal ini karena akan terlihat seperti lebih melar dan lebih seperti lendir.
Ketika menyerupai putih telur mentah, Moms mungkin berada di waktu paling subur setiap bulan.
4. Menggunakan Tes Saliva
Tes air liur adalah tes di rumah yang menggunakan mikroskop untuk memeriksa sampel air liur.
Pola pakis, yang tampak seperti embun beku di bawah mikroskop, bisa menjadi tanda ovulasi.
Meski tes ini bisa bermanfaat bagi sebagian perempuan, tetapi bisa juga sulit ditafsirkan bagi yang lain.
5. Aplikasi Kesuburan
Siklus ovulasi juga bisa dicari tahu dengan menggunakan aplikasi.
Jadi, Moms dan Dads tahu kapan waktu tepat untuk berhubungan agar dapat hamil.
Ada banyak aplikasi online dan smartphone yang melacak siklus ovulasi.
Yang lebih akurat biasanya akan mengharuskan untuk memasukkan suhu basal tubuh atau perubahan lendir serviks.
Tetapi biasanya aplikasi sederhana saja dapat membantu menentukan hari-hari paling subur jika menstruasi sangat teratur.
Moms perlu memasukkan informasi kapan mendapatkan menstruasi, sehingga aplikasi akan mempelajari siklus dan memberi tahu kapan kemungkinan besar akan berovulasi.
Baca Juga: 5+ Penyebab Pendarahan Setelah Berhubungan Seks saat Hamil
Kapan Sebaiknya Menemui Dokter?

Moms sudah tahu tentang berapa kali berhubungan agar cepat hamil, serta cara mendeteksi waktu ovulasi.
Tetapi, jika Moms beberapa kali berhubungan agar cepat hamil tetapi tidak berhasil, sebaiknya temui dokter spesialis kandungan atau spesialis kesuburan.
Langkah ini biasanya harus ditempuh tergantung usia Moms.
Perempuan di bawah 35 tahun harus mencoba setidaknya 1 tahun sebelum mencari bantuan dokter.
Sementara itu, perempuan 35 atau lebih tua harus menemui dokter setelah 6 bulan mencoba.
Buatlah janji lebih awal jika memiliki salah satu masalah berikut, yang dapat memengaruhi kesuburan:
- Tidak teratur atau tidak ada haid
- Endometriosis
- Penyakit radang panggul
- Memiliki riwayat keguguran
- Pernah operasi hernia atau masalah dengan testis
Dokter akan melakukan evaluasi kesehatan dan riwayat kesehatan.
Pengobatan, teknik inseminasi, dan pembedahan dapat membantu Moms yang memiliki masalah kesuburan untuk hamil.
Selain menghitung berapa kali berhubungan seks agar cepat hamil, menjaga kondisi tubuh selalu dalam keadaan sehat adalah hal yang terpenting.
Baca Juga: Kenali 8 Gangguan Sistem Pencernaan serta Penanganannya
Itulah penjelasan berapa kali berhubungan agar cepat hamil yang bisa Moms pahami.
Semoga informasinya bermanfaat, ya!
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6290188/
- https://www.fertstert.org/article/S0015-0282(09)00117-4/fulltext
- https://www.sciencedaily.com/releases/2009/06/090630075311.htm
- https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fmed.2017.00250/full
- https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/getting-pregnant/in-depth/how-to-get-pregnant/art-20047611
- https://www.jabfm.org/content/27/3/427
- https://integration.asrm.org/globalassets/_asrm/practice-guidance/practice-guidelines/pdf/optimizing_natural_fertility.pdf
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.