11 April 2025

5 Cara Memilah Sampah Organik dan Anorganik, Catat Moms!

Coba terapkan mulai dari rumah, yuk!
5 Cara Memilah Sampah Organik dan Anorganik, Catat Moms!

Foto: Pexels.com/SHVETS production

Memahami cara memilah sampah yang benar merupakan langkah awal sederhana namun sangat penting dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Dengan memilah sampah sejak dari rumah, Moms turut berperan dalam mengurangi jumlah sampah yang berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Kebiasaan ini juga membantu proses daur ulang dan pengolahan limbah menjadi lebih efektif, lho.

Cara Memilah Sampah

Cara Memilah Sampah
Foto: Cara Memilah Sampah (Pexels.com/Julia M Cameron)

Lantas, bagaimana cara memilah sampah yang benar? Simak langkah-langkahnya berikut ini, Moms.

1. Pisahkan Sampah Berdasarkan Jenisnya

Cara memilah sampah pertama yang perlu Moms lakukan adalah memisahkan sampah berdasarkan dengan jenisnya.

Ada empat jenis utama sampah yang perlu dipisahkan, yakni:

  • Sampah Organik: sisa makanan, sayuran, daun kering, yang mudah terurai secara alami. Sampah ini bisa dijadikan kompos atau pakan ternak.
  • Sampah Anorganik: plastik, kaleng, kaca, kertas, dan bahan lainnya yang sulit terurai. Sampah ini sebaiknya didaur ulang atau digunakan kembali (reuse).
  • Sampah Residu: popok, pembalut, kain kotor, atau limbah lainnya yang tidak bisa didaur ulang. Harus dibuang ke TPA.
  • Sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun): baterai, lampu neon, obat kedaluwarsa, dan elektronik bekas. Harus dikumpulkan dan diserahkan ke lembaga pengelola limbah khusus.

Dengan memisahkan sampah sesuai jenisnya, kita tidak hanya memudahkan proses pengelolaan.

Namun, juga membantu mengurangi pencemaran lingkungan, mendukung daur ulang, dan menjaga bumi tetap lestari.

2. Sediakan Tempat Sampah Terpisah

Tempat Sampah
Foto: Tempat Sampah (Coastalbinbusters.com.au)

Karena sampah dapat dibedakan berdasarkan jenis-jenisnya, jangan lupa untuk menyediakan tempat sampah yang terpisah, Moms.

Melansir laman Waste 4 Change, sediakan setidaknya dua atau tiga tempat sampah berbeda, yaitu:

  • Tempat sampah organik: untuk sisa makanan, daun, kulit buah, dan sampah yang mudah terurai.
  • Tempat sampah anorganik: untuk plastik, botol, kaleng, kertas, dan barang yang bisa didaur ulang.
  • Tempat sampah residu: untuk limbah seperti popok, pembalut, dan sampah yang tidak dapat diolah kembali.

Agar lebih efektif, beri label atau gunakan warna berbeda pada setiap tempat sampah, seperti hijau untuk organik, biru untuk anorganik, dan hitam untuk residu.

Dengan memisahkan tempat pembuangan sesuai jenis sampah, proses pemilahan akan lebih mudah dilakukan dan meningkatkan kesadaran seluruh anggota keluarga untuk membuang sampah pada tempat yang tepat.

3. Cuci dan Keringkan Sampah Anorganik

Sampah anorganik seperti botol plastik, kaleng, kaca, dan kemasan makanan sering kali masih menyisakan sisa bahan di dalamnya.

Jika tidak dibersihkan, sisa ini bisa menimbulkan bau, menarik serangga, dan mencemari jenis sampah lainnya.

Oleh sebab itu, sampah anorganik sebaiknya dicuci dan dikeringkan terlebih dahulu sebelum didaur ulang atau diserahkan ke bank sampah untuk dimanfaatkan kembali.

4. Gunakan Komposter untuk Sampah Organik

Kompos
Foto: Kompos (Onegreenplanet.org)

Menggunakan komposter adalah salah satu cara memilah sampah organik yang paling ramah lingkungan.

Sampah organik seperti sisa makanan, kulit buah, sayuran, dan daun kering dapat diolah menjadi kompos, yaitu pupuk alami yang sangat bermanfaat untuk tanaman.

Komposter bisa berupa wadah sederhana yang ditempatkan di pekarangan rumah, lubang biopori, atau alat kompos modern yang sudah banyak dijual.

Cara membuat kompos pun tidak rumit, Moms cukup memasukkan sampah organik ke dalam komposter, lalu diberi tanah atau bahan tambahan seperti EM4 (Effective Microorganism 4) untuk mempercepat penguraian.

Dengan cara ini, sampah tidak hanya dipisahkan berdasarkan jenisnya, tapi juga dimanfaatkan kembali secara maksimal.

5. Setorkan ke Tempat Pengelolaan Sampah

Cara memilah sampah selanjutnya yakni dengan menyetorkan sampah berdasarkan jenisnya ke tempat pengelolaan.

Berikut beberapa tempat pengelolaan sampah yang bisa Moms manfaatkan:

  • Bank Sampah: Menerima sampah anorganik seperti botol plastik bekas, kertas, logam, dan kardus untuk dijual kembali atau didaur ulang. Beberapa bank sampah bahkan memberi insentif atau poin sebagai bentuk apresiasi.
  • Komunitas atau Lembaga Pengelola Kompos: Jika Moms tidak memiliki lahan atau waktu membuat kompos sendiri, coba mengirimkan sampah organik seperti sisa sayuran atau daun ke tempat pengolahan kompos.
  • Tempat Pengelolaan Limbah Elektronik (E-Waste): Khusus untuk sampah elektronik seperti baterai, kabel, charger, atau perangkat elektronik bekas, serahkan ke dropbox e-waste atau lembaga yang berizin.
  • Fasilitas Pengolahan Sampah B3: Untuk limbah berbahaya seperti obat kedaluwarsa atau lampu neon, tanyakan ke apotek, puskesmas, atau fasilitas yang memiliki sistem pengolahan B3.

Dengan menyetorkan sampah yang sudah dipilah ke tempat pengelolaan yang sesuai, Moms telah memastikan bahwa sampah tersebut diolah dengan aman dan benar.

Ini juga merupakan kontribusi nyata dalam menciptakan sistem pengelolaan sampah yang bertanggungjawab dan berkelanjutan.

Baca Juga: 10 Kerajinan dari Barang Bekas yang Bisa Dibuat di Rumah!

Demikian cara memilah sampah yang dapat Moms coba terapkan mulai dari rumah.

Yuk, lakukan mulai dari sekarang untuk menjaga lingkungan kita tetap lestari.

  • https://waste4change.com/blog/waste-sorting-at-home-little-act-with-big-impact/
  • https://believe.earth/en/13-tips-on-sorting-waste/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.