28 August 2025

Cara Menanam Bayam di Rumah, Mudah dan Cepat Tumbuh!

Bayam yang dipanen sendiri pasti rasanya beda! Coba yuk!

Intinya Nih, Moms

  • Bayam mudah ditanam di rumah dan cepat dipanen.
  • Sayuran ini kaya nutrisi dan bisa tumbuh di berbagai media.
  • Ada banyak jenis bayam yang bisa dikonsumsi atau dijadikan obat.
  • Menanam bayam bisa dilakukan di pot, polybag, maupun sistem hidroponik.
  • Perawatan rutin seperti sinar matahari dan penyiraman penting agar bayam tumbuh subur.

Mengetahui cara menanam bayam bisa jadi aktivitas seru dan bermanfaat yang Moms lakukan di rumah, lho!

Selain mudah, bayam juga termasuk sayuran yang cepat tumbuh dan kaya nutrisi untuk keluarga.

Nggak perlu lahan besar, cukup pakai pot atau polybag, Moms sudah bisa punya kebun bayam mini sendiri.

Yuk, simak langkah-langkahnya supaya hasil panennya subur dan melimpah!

Mengenal Sayuran Bayam

Mengenal Bayam (Orami Photo Stock)
Foto: Mengenal Bayam (Orami Photo Stock)

Bayam merupakan jenis sayuran yang mudah didapatkan di pasaran dengan harga yang relatif murah dan cara menanam bayam juga tidak sulit.

Selain itu, bayam juga mengandung banyak manfaat kesehatan.

Sayuran dengan nama latin Amaranthus sp ini merupakan tanaman yang berasal dari negara Amerika tropis.

Namun, saat ini kehadirannya sudah menjalar di berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia.

Menurut studi di European Journal of Nutrition, bayam mengandung antioksidan yang bisa melawan stres oksidatif di dalam tubuh dan membantu mengurangi kerusakan yang ditimbulkan.

Antioksidan dapat mencegah risiko kanker dan diabetes.

Bayam juga masuk ke dalam sayuran yang paling mudah dikonsumsi dan bisa diolah sesuai selera.

Selain itu, Moms juga bisa menanam bayam dengan mudah karena tumbuhan yang satu ini bisa tumbuh di semua jenis tanah.

Jenis-Jenis Bayam

Jenis Bayam
Foto: Jenis Bayam (Botanicalinterests.com)

Ada beberapa jenis bayam yang bisa ditanam dan dikonsumsi, berikut penjelasannya.

1. Bayam Cabut (Amaranthus tricolor)

Bayam cabut, yang juga dikenal sebagai bayam sekul, punya bentuk daun dan batang berwarna hijau keputihan atau kadang merah.

Jenis bayam ini punya siklus tanam yang pendek, Moms hanya butuh waktu sekitar 20–25 hari sudah bisa dipanen dengan cara dicabut langsung hingga ke akar.

Karena ukuran daunnya cenderung kecil, bayam cabut paling cocok diolah jadi sup encer seperti sayur bayam atau bobor yang ringan dan segar.

2. Bayam Petik (Amaranthus hybridus)

Nah, kalau bayam petik biasa disebut juga bayam kakap. Tanaman ini tumbuh lebih besar dan tegak, bahkan bisa mencapai tinggi dua meter, lho!

Daunnya lebar, batangnya lebih kuat, dan biasanya hanya dipetik daun mudanya saja.

Bayam jenis ini cocok untuk masakan yang lebih berat, seperti pecel, gado-gado, atau bisa juga digoreng setelah dibalur tepung untuk camilan renyah yang sehat.

3. Bayam Duri (Amaranthus spinosus)

Bayam yang satu ini cukup unik karena punya batang dan tangkai daun berduri.

Biasanya tumbuh liar dan sering dianggap gulma, sehingga tidak dikonsumsi sebagai sayuran.

Tapi, di beberapa daerah, bayam duri justru dimanfaatkan sebagai tanaman obat tradisional.

Meskipun nggak umum dimasak, bayam ini tetap punya peran tersendiri di dunia herbal.

4. Bayam Merah

Bayam merah tampil beda dengan batang dan daun berwarna merah keunguan yang cantik.

Rasanya sedikit manis dan mengandung pigmen antosianin yang tinggi, jadi baik untuk kesehatan.

Selain enak untuk sayur, bayam merah juga kadang digunakan sebagai pewarna alami makanan, cocok untuk Moms yang suka masak dengan bahan alami.

5. Bayam Batik (Bayam Loreng)

Bayam batik atau bayam loreng merupakan hasil persilangan antara bayam hijau dan bayam merah.

Daunnya punya corak belang dengan warna hijau dan merah yang menarik.

Selain tampilannya unik, bayam ini juga kaya nutrisi seperti jenis bayam lainnya, jadi nggak cuma cantik, tapi juga sehat.

6. Bayam Jepang

Meskipun sering disangka sawi karena bentuk daunnya yang panjang, bayam Jepang sebenarnya punya tekstur lebih lembut dan rasa yang lebih manis.

Warna daunnya hijau segar dan biasanya diolah dengan cara ditumis atau dijadikan campuran sup.

Cocok banget buat Moms yang ingin sajian sehat tapi tetap enak di lidah.

7. Bayam Itik

Jenis bayam yang satu ini punya daun kecil dengan tekstur super lembut dan warna hijau muda yang segar.

Karena bentuk dan rasanya yang ringan, bayam itik bisa jadi pilihan menarik untuk dikenalkan pada anak-anak agar mereka suka makan sayur.

8. Bayam Kotok (Amaranthus blitum)

Bayam kotok merupakan jenis bayam yang juga bisa dikonsumsi meski sering tumbuh liar.

Daunnya agak bulat dan kecil-kecil, tetap enak dijadikan sayur sederhana yang penuh nutrisi.

Kalau Moms menjumpainya di pekarangan, jangan langsung dicabut ya, bisa jadi stok sayur gratis di rumah!

Cara Menanam Bayam di Pot

Berikut cara menanam bayam di pot yang bisa Moms ikuti:

  1. Siapkan wadah tanam
    Gunakan pot yang sudah memiliki lubang-lubang kecil di bagian bawah agar air tidak menggenang. Moms dan Dads bisa memakai pot plastik, planter bag, styrofoam, atau kotak kayu.
  2. Racik media tanam
    Karena tidak menanam langsung di lahan, media tanam perlu dibuat terlebih dahulu. Campurkan tanah, pupuk kompos, dan arang sekam dengan perbandingan 1:1:1.
  3. Isi pot dengan media tanam
    Masukkan campuran media tanam tersebut ke dalam pot hingga hampir penuh.
  4. Tambahkan pupuk NPK
    Taburkan pupuk NPK sebanyak 1 sendok makan untuk pot besar atau ½ sendok makan untuk pot kecil. Aduk rata dengan media tanam.
  5. Basahi media tanam
    Siram media tanam hingga benar-benar basah untuk memastikan kelembapan awal yang dibutuhkan benih.
  6. Semaikan benih bayam
    Taburkan benih bayam secara merata di atas media tanam, lalu lapisi tipis dengan pasir halus agar benih tidak mudah terbawa air.
  7. Tutup benih dengan tanah halus
    Gunakan tanah halus yang telah dicampur sedikit pupuk kandang untuk menutup benih, lalu siram kembali dengan sprayer agar lembap merata.
  8. Tutup permukaan pot
    Letakkan daun kelapa atau daun pisang di atas media tanam untuk menjaga kelembapan hingga benih mulai tumbuh.

Cara Menanam Bayam di Polybag

Cara Menanam Bayam
Foto: Cara Menanam Bayam (Happyvalleyseeds.com)

Menanam bayam juga bisa dilakukan di polybag, berikut panduannya:

  1. Siapkan media tanam
    Campurkan tanah dan pupuk kandang hingga merata sampai teksturnya halus.
  2. Masukkan media tanam ke polybag
    Isi polybag dengan campuran media tanam tersebut. Pada bagian dasar polybag, letakkan pecahan genteng agar air bisa mengalir lancar saat disiram dan tanah tidak mudah keluar.
  3. Tentukan metode penanaman
    Jika Moms dan Dads ingin menanam dari batang bayam, gunakan polybag ukuran sedang dan tanam batang bayam dengan cara mengubur bagian akarnya ke dalam tanah.
    Jika menggunakan benih, semaikan 2–3 biji ke dalam polybag kecil sebagai tempat pembibitan awal.
  4. Lakukan pemindahan bibit (jika dari benih)
    Setelah benih tumbuh dan cukup kuat, pindahkan ke polybag yang lebih besar. Sebelum itu, siapkan kembali campuran tanah dan pupuk kandang sebagai media tanam baru.
  5. Siram tanaman
    Setelah proses tanam selesai, siram media tanam secukupnya agar tetap lembap dan mendukung pertumbuhan bayam.

Cara Menanam Bayam dengan Hidroponik

Hidroponik adalah salah satu metode menanam yang cukup populer akhir-akhir ini. Selain mudah, cara menanam bayam dengan hidroponik terbilang menyenangkan.

Hidroponik juga membawa banyak manfaat bagi pertumbuhan tanaman.

Dilansir dari Journal of Soil and Water Conservation manfaat hidroponik di antaranya adalah waktu tanam yang lebih sedikit, mengurangi hama dan penyakit, serta tidak perlu melakukan penyiraman.

Buat Moms dan Dads yang tidak suka bercocok tanam dengan berkotor-kotor, maka metode yang satu ini sangat cocok dilakukan.

Untuk menanam bayam dengan hidroponik, rendam terlebih dahulu benih ke dalam air hangat selama kurang lebih 1 jam.

Selanjutnya, siapkan media tanam berupa rockwool. Potong rockwool dan lubangi dengan menggunakan lidi.

Ukuran lubang bisa disesuaikan dengan ukuran benih bayam.

Setelah siap, masukkan benih ke lubang rockwool tersebut. Lalu, siram semua bagian rockwool dengan air bersih secara merata.

Simpan baki semai di tempat yang kering dan teduh.

Tutup baki dengan plastik hitam supaya proses penyemaian lebih cepat. Biarkan selama 48 jam hingga benih berkecambah.

Setelah melewati tahap ini, pindahkan baki semai ke tempat yang terkena sinar matahari.

Usahakan sinar matahari yang didapat di antara jam 06.00 sampai 10.00 pagi.

Jaga kelembapan media dan jangan sampai kering hingga bibit memiliki 4-5 daun sejati.

Kemudian lakukan sistem wick, yaitu sistem penanaman hidroponik dengan menggunakan sumbu sebagai saluran nutrisi ke tanaman.

Berikut adalah langkah-langkah cara menanam bayam dengan sistem wick:

  • Siapkan box styrofoam dengan tinggi minimal 30 cm lalu buat tutupnya dengan lembaran styrofoam juga.
  • Beri lubang styrofoam dengan diameter sekitar 5 cm dan beri jarak tiap lubang 10 cm.
  • Isi box dengan cairan nutrisi. Moms dan Dads bisa gunakan nutrisi AB mix yang dibuat khusus untuk tanaman hidroponik. Nutrisi ini bisa didapatkan di toko-toko pertanian.
  • Buat cairan Mix A dan B dengan masing-masing sebanyak 5 ml dan air 1 liter. Jika cairan yang dibutuhkan lebih banyak, maka gunakan perbandingan air, Mix B, dan Mix A adalah 1:5:5. Aduk rata semua campuran tersebut.
  • Lubangi tutup styrofoam dan letakan netpot atau gelas plastik. Lubangi juga masing-masing net untuk meletakan sumbu kompor atau kain flanel ke dalamnya. Sumbu inilah yang nantinya sebagai perantara antara tanaman dengan nutrisi air yang ada dalam box tadi.
  • Pindahkan tiap bibit ke dalam netpot tadi sampai semua terisi. Posisikan bibit agar lebih tinggi dari penutup styrofoam. Pastikan juga kalau akar bayam tidak menyentuh cairan nutrisi di bawahnya.
  • Siram setiap bibit dengan air secukupnya.
  • Kemudian letakkan box ini di pekarangan rumah yang terkena sinar matahari.

Cara Merawat Tanaman Bayam

Cara Merawat Bayam
Foto: Cara Merawat Bayam (Dipworks.com)

Agar bayam bisa tumbuh sesuai dengan keinginan, maka Moms dan Dads perlu merawatnya dengan baik.

Tanaman bayam membutuhkan sinar matahari yang cukup dengan intensitas 70-90% setiap harinya.

Jika sinar cukup, bisa ditandai dengan warna hijau pada daunnya, daun terlihat lebih lebar dan tebal, serta terlihat kuat dan segar.

Lakukan juga penyiraman setiap 2 kali sehari saat pagi dan sore. Usahakan untuk tidak merobohkan tanaman saat disiram air.

Moms dan Dads bisa gunakan sprayer. Jika ada tumbuhan liar atau gulma di sekitarnya, segera cabut agar tidak mengganggu proses pertumbuhan bayam.

Untuk pemberian pupuk tambahan sebenarnya tidak diperlukan.

Namun, jika dirasa pertumbuhannya terhambat, Moms dan Dads bisa beri sedikit pupuk urea saat bibit bayam berusia 2 minggu setelah ditanam.

Caranya dengan melarutkan 1 sdt ke dalam 1 liter air dan siram secukupnya.

Tanaman bayam bisa dipanen jika sudah memasuki usia 25 hari setelah penanaman.

Moms dan Dads bisa mencabutnya secara langsung dan bisa mengolahnya menjadi menu masakan favorit.

Itulah cara menanam bayam di pot, polybag, dan hidroponik yang bisa dicoba di rumah.

Semoga informasi ini bermanfaat dan tidak perlu ragu lagi untuk mencoba membudidayakan bayam, ya!

  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/21384253/
  • https://www.researchgate.net/publication/330080392_Hydroponics_as_an_advanced_technique_for_vegetable_production_An_overview
  • https://trikmerawat.com/cara-menanam-bayam/
  • https://bibitonline.com/artikel/5-langkah-mudah-menanam-bayam-hidroponik-di-rumah
  • https://www.jualbenihmurah.com/blog/6-panduan-mudah-menanam-bayam-dalam-polybag
  • https://plantamor.com/species/profile/amaranthus/caudatus
  • https://www.picturethisai.com/id/wiki/Amaranthus_caudatus.html

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.