10 April 2025

15 Cara Mendidik Anak Keras Kepala, Tingkatkan Kesabaran!

Anak yang keras kepala sering tantrum ketika keinginannya tidak dipenuhi

Si Kecil tak ingin mendengarkan kata-kata orang tuanya? Cara mendidik anak keras kepala memang tak mudah, lho.

Ada berbagai pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendidik anak yang keras.

Lepas dari itu, sebagai orang tua Moms perlu menemukan cara yang tepat untuk menghadapi anak dengan karakter seperti ini.

Anak-anak berusia 3-5 tahunan sedang mengalami begitu banyak perubahan dan perkembangan.

Perubahan ini yang membuat mereka bertindak seperti semaunya.

Cara Mendidik Anak Keras Kepala

Lantas, bagaimana mendidik anak yang keras kepala? Berikut tips-tips yang bisa diikuti.

1. Jangan Langsung Menuruti Keinginan Si Kecil

Cara Mendidik Anak Keras Kepala
Foto: Cara Mendidik Anak Keras Kepala (Novakdjokovicfoundation.com)

Sering kali anak meminta sesuatu dan jika tidak dituruti akan langsung marah-marah, bukan?

Namun, sebagai orang tua tak seharusnya langsung mengabulkan permintaannya, lho.

Cara mendidik anak keras kepala perlu pendekatan yang begitu sabar dan lama terhadap Si Kecil.

Jangan langsung menuruti keinginannya, karena dapat membuat anak semakin keras kepala.

Untuk itu, cobalah ajak bicara dan saling buat kesepakatan dengan anak.

2. Kurangi Berkata "Jangan"

Cara Mendidik Anak Keras Kepala
Foto: Cara Mendidik Anak Keras Kepala (Thekidcounselor.com)

Christine Raches, PsyD, psikolog klinis di Amerika Serikat dalam laman Riley Hospital for Children at Indiana University Health, menjelaskan bahwa sering mengatakan 'jangan' atau 'tidak' kepada anak dapat membuatnya semakin 'keras'.

"Ini akan membuat anak semakin mengabaikan aturan orang tua dan menjadi lebih tertantang," jelas dr. Raches.

Karena itu, cobalah hindari mengatakan "Jangan berlari-lari, ya". Ganti dengan "Nak, jalan saja yuk lebih aman, lho.".

Kalimat afirmasi positif tersebut membuat hati anak semakin lembut, Moms.

3. Memuji Perilaku Anak

Cara Mendidik Anak Keras Kepala
Foto: Cara Mendidik Anak Keras Kepala (Freepik.com/our-team)

Tak ada salahnya sesekali untuk memuji anak atas perilaku baiknya, Moms.

Cara mendidik anak keras kepala ini agar ia tak selalu merasa didisiplinkan atau dihukum.

Menghukum anak bukanlah suatu tindakan yang wajib dilakukan ketika ia berbuat salah.

Malahan, hukuman diketahui dapat membuat anak semakin keras dan susah diatur.

4. Jangan Sering Mengalah

Cara Mendidik Anak Keras Kepala
Foto: Cara Mendidik Anak Keras Kepala (parentingforbrain.com)

Pernahkah mengalah demi anak agar tidak tantrum ataupun berbuat sesukanya?

Diketahui, sering mengalah pada anak dapat membuatnya semakin sesuka hati berbuat sesuatu.

Mendidik anak keras kepala perlu dengan tindakan yang tegas, salah satunya tak selalu mengalah.

Ini berlaku pada beberapa kondisi tertentu yang mengharuskan anak untuk memahaminya, lho.

5. Jadi Si Pembuat Keputusan

Cara Mendidik Anak Keras Kepala
Foto: Cara Mendidik Anak Keras Kepala (Freepik.com/freepik)

Sangat penting bagi Si Kecil untuk mengetahui bahwa orang tua adalah pengambil keputusan.

Keputusan-keputusan inilah yang memberikan batasan terhadap perilaku anak.

Cara mendidik anak keras kepala cukup memberikan tantangan tersendiri. Belum lagi jika ia tak menyukai keputusan yang orang tua buat.

Untuk solusinya, ajaklah anak berbicara untuk menegoisasikan keputusan tersebut.

6. Ajarkan Si Kecil Berpendapat

Cara Mendidik Anak Keras Kepala
Foto: Cara Mendidik Anak Keras Kepala (bestcareeap.org)

Orang tua perlu mengajarkan Si Kecil untuk bernegosiasi secara benar dengan permintaan yang pantas.

Biarkan Si Kecil menanyakan sesuatu untuk mengetahui alasan sebuah keputusan diambil.

Nantinya, keputusan yang diambil akan meringankan kedua belah pihak, baik dari sisi orang tua ataupun anak.

7. Buat Lingkungan Rumah yang Damai

Keluarga Produktif
Foto: Keluarga Produktif (Freepik.com/wirojsidhisoradej)

Studi di jurnal Psychological Research melaporkan, anak belajar melalui observasi dan pengalaman.

Artinya, ketika sering melihat orang tua berdebat sepanjang waktu, tinggi risikonya ia akan meniru itu.

Masalah rumah tangga antara orang tua dapat menyebabkan lingkungan 'stres' di rumah.

Secara tak sadar, dapat mempengaruhi mood dan perilaku anak-anak.

Cara mendidik anak keras kepala perlu diawali dengan menumbuhkan suasana harmonis di dalam rumah.

8. Memberikan Anak Pemahaman

Cara Mendidik Anak Keras Kepala
Foto: Cara Mendidik Anak Keras Kepala (Freepik.com/artursafronovvvv)

Mendidik anak keras kepala ini juga perlu dicoba, lho. Sebagai orang tua, perlu mengajarkan dan memberikan pemahaman padanya.

Beritahu bahwa apa yang ia mau tak masuk akal dan tak bisa dituruti karena suatu hal. Berikan pemahaman bahwa masih ada pilihan alternatif.

Kemudian biarkan Si Kecil memilih pilihan alternatif tersebut yang bisa kita setujui.

Jangan lupa untuk memberikan penjelasan ringan yang dapat anak pahami.

9. Menghargai Keputusan Si Kecil

Orang Tua Menemani Anak Belajar
Foto: Orang Tua Menemani Anak Belajar (Orami Photo Stocks)

Orang tua tak selalu benar saat menentukan keputusan untuk Si Kecil, lho.

Menjelaskan sesuatu pada anak bisa jadi membutuhkan banyak pengulangan dengan cerita atau analogi.

Terkadang, anak tak selalu setuju terhadap keputusan yang dibuat. Untuk itu, hargai keputusan anak yang telah dibuat berdasarkan kesepakatan.

Menghargai perilaku anak adalah salah satu cara mendidik anak keras kepala, Moms.

10. Selalu Sabar dan Konsisten

Memeluk Anak
Foto: Memeluk Anak (Freepik.com/lookstudio)

Cara mendidik anak keras kepala memerlukan kesabaran dan konsistensi tinggi.

Moms tentu ingin anak jadi penurut dan tidak keras kepala lagi, bukan?

Sebagai orang tua pun harus memberikan contoh yang serupa agar ia menuruti permintaan Moms.

Menjadi seorang yang sabar akan ditiru oleh anak untuk diterapkan sehari-hari.

Jangan mudah terpancing emosi apabila anak mulai tantrum ataupun susah diatur.

11. Bicara Hati ke Hati

Bermain dengan Anak
Foto: Bermain dengan Anak (Freepik.com/racool_studio)

Pernahkah ngobrol dengan anak dari hati ke hati? Jika belum, saatnya untuk coba menerapkannya, Moms.

Berikan opini yang berbeda mengenai berbagai macam topik atau situasi tak disukai Si Kecil.

Misalnya, nyatakan pikiran atau hal yang Moms suka seperti makanan atau warna favorit.

Seterusnya, Si Kecil pun bisa menyatakan warna atau makanan kesukaannya.

Gunakan contoh sehari-hari yang mudah untuk ia mengerti. Bicara hati ke hati tak akan membuatnya merasa jalan pikirnya terancam.

12. Buatlah Daftar Rutinitas

Anak Makan
Foto: Anak Makan (Pexels.com/Alex Green)

Salah satu solusi untuk anak keras kepala yang sulit diajak bicara bisa dengan membuat daftar rutinitas.

Di sini artinya ada kegiatan rutin yang dilakukan sehari-hari. Minta anak untuk mematuhinya setiap saat.

Moms juga harus berpikir panjang sebelum memberikan suatu ketentuan pada Si kecil.

Pikirkan sikap pantas apa yang ingin anak pelajari dalam berbagai situasi yang dikerjakan.

Dengan begitu, anak akan jadi lebih disiplin apabila cara ini mulai diterapkan.

13. Selalu Berperilaku Positif

Anak Perempuan Bahagia
Foto: Anak Perempuan Bahagia (Freepik.com/timeimage)

Melansir MomJunction, anak akan meniru perbuatan yang orang lain lakukan.

Yuk, selalu lakukan kegiatan atau berikan afirmasi positif terhadap anak!

Upayakan hal ini supaya hal-hal yang baik akan dilakukan Si Kecil saat ia bertindak.

14. Berlatih Teknik Relaksasi Bersama

Ibu dan Anak
Foto: Ibu dan Anak (Pexels.com/Ketut Subiyanto)

Anak dengan karakter kuat dan keras kepala umumnya memiliki reaksi emosional yang lebih besar ketika merasa tidak dimengerti atau ditolak.

Dalam situasi seperti ini, relaksasi menjadi alat bantu yang dapat menenangkan sistem saraf mereka.

Dengan melakukan latihan pernapasan dalam, meditasi ringan, atau aktivitas menenangkan lainnya bersama orang tua, anak belajar cara mengelola emosi dan menenangkan diri sebelum bereaksi secara impulsif.

Melalui relaksasi, hubungan antara anak dan orang tua juga bisa menjadi lebih harmonis.

15. Konsultasi dengan Ahli Jika Perlu

Ilustrasi Konsultasi dengan Psikolog
Foto: Ilustrasi Konsultasi dengan Psikolog (Freepik.com/freepik)

Jika cara di atas tidak lagi efektif atau justru memicu konflik yang semakin intens antara anak dengan orang tua, melakukan konsultasi dengan ahlinya mungkin diperlukan, Moms.

Setiap anak memiliki kepribadian, latar belakang perkembangan, dan kondisi emosional yang unik.

Anak yang terlihat keras kepala bisa jadi sedang mengalami tantangan lain yang tidak mudah dipahami tanpa bantuan profesional.

Misalnya kesulitan dalam mengelola emosi, gangguan sensorik, atau bahkan masalah komunikasi.

Dalam kasus seperti ini, psikolog anak, terapis perilaku, atau konselor keluarga bisa membantu orang tua memahami akar dari perilaku keras kepala tersebut dan memberikan penanganan yang sesuai dengan kebutuhan anak.

Konsultasi juga berguna untuk menghindari pola asuh yang keliru, seperti terlalu keras atau terlalu membiarkan, yang justru bisa memperburuk karakter anak.

Dengan pendampingan ahli, orang tua bisa mendapat wawasan baru mengenai cara membangun komunikasi yang efektif, menetapkan batas yang sehat, hingga teknik penguatan positif yang sesuai dengan tahap perkembangan anak.

Selain itu, konsultasi juga menjadi ruang aman bagi orang tua untuk mencurahkan kekhawatiran, stres, atau kebingungan mereka tanpa merasa dihakimi.

Baca Juga: Hukuman dan Konsekuensi, Mana yang Lebih Baik untuk Mendidik Anak?

Apakah Moms sudah menerapkan cara mendidik anak keras kepala di atas selama ini? Jika belum, tak ada salahnya untuk dicoba, ya.

Semoga berhasil!

  • https://www.rileychildrens.org/connections/how-to-cope-with-a-stubborn-toddler
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6132659/
  • https://www.momjunction.com/articles/effective-ways-to-deal-with-stubborn-kids_0076976/
  • https://www.parents.com/parenting/better-parenting/tips-for-parenting-a-stubborn-child/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.