14 August 2025

8 Cara Menegur Anak ketika Salah, Jangan Langsung Emosi!

Ingat, ya Moms jangan menegur anak sembarangan!

Cara menegur anak ketika salah perlu dilakukan dengan bijak, terutama saat anak masih balita dan belum sepenuhnya memahami mana tindakan yang benar atau salah.

Di sinilah peran penting Moms dalam mendidik anak agar tumbuh menjadi pribadi yang tahu batasan dan tanggung jawab.

Saat Si Kecil melakukan kesalahan, jangan langsung memarahinya atau memberi label negatif, karena hal ini justru bisa melukai perasaan dan memengaruhi perkembangan emosinya.

Sebaliknya, tegurlah dengan lembut namun tegas, agar anak mengerti tanpa merasa disalahkan.

Namun, bagaimana cara menegur anak ketika salah yang benar dan tidak melukai perasaannya, ya Moms?

Simak artikel ini hingga akhir, yuk untuk menemukan jawabannya yang tepat.

Baca Juga: 15 Contoh Hukuman yang Mendidik untuk Anak, Tanpa Kekerasan!

Cara Menegur Anak ketika Salah

Orang Tua Mengajari Anak
Foto: Orang Tua Mengajari Anak (Freepik.com/lifestylememory)

Ketika Si Kecil bukan berarti Moms harus memarahi atau menghukumnya dengan keras.

Justru sebaliknya, Moms dapat menegurnya dengan cara yang sehat.

Sebab dengan cara ini akan membantu anak belajar mengatur perilakunya, merasa aman, dan tumbuh dengan baik secara emosional.

Berikut ini beberapa cara menegur anak ketika salah yang direkomendasikan oleh American Academy of Pediatrics.

1. Tunjukkan dan Jelaskan

Salah satu cara menegur anak yang paling efektif adalah dengan menunjukkan perilaku yang benar sekaligus menjelaskannya secara lembut.

Misalnya, saat Si Kecil mengambil mainan milik temannya tanpa izin, Moms bisa berkata,

“Kita tidak boleh mengambil barang orang tanpa izin, yuk kita kembalikan dan bilang maaf.”

Dengan begitu Si Kecil dapat belajar banyak dari apa yang mereka lihat.

Sehingga, penting bagi Moms dan Dads untuk menjadi contoh, baik dalam bersikap sopan, jujur, maupun sabar.

2. Buat Batasan yang Jelas

Cara menegur anak juga bisa dilakukan dengan membuat batasan yang jelas dan mudah dimengerti.

Aturan sederhana seperti, “Setelah bermain, mainan harus dirapikan kembali,” dapat membantu anak memahami apa yang diharapkan darinya.

Saat Moms menegur Si Kecil karena melanggar batasan ini, pastikan penjelasannya sesuai usia dan disampaikan dengan konsisten, ya.

3. Beri Konsekuensi yang Masuk Akal

Saat Si Kecil melakukan kesalahan, cara menegur anak yang tepat adalah dengan memberi konsekuensi yang jelas, masuk akal, dan tidak menyakiti.

Misalnya, jika ia tidak mau membereskan mainan, Moms bisa berkata,

“Kalau mainan tidak dibereskan, nanti Mama simpan sampai besok ya.”

Penting untuk tetap tenang dan tidak membatalkan konsekuensi hanya karena anak menangis atau merajuk.

Hindari menghukum anak dengan hal yang bersifat dasar seperti makanan atau waktu tidur, karena itu kebutuhan, bukan alat hukuman, lho Moms!

4. Dengarkan Anak

Ketika Si Kecil berperilaku kurang baik, jangan langsung menyela atau memarahi. Biarkan ia bercerita terlebih dahulu.

Karena terkadang, perilaku buruk muncul dari rasa cemburu, kecewa, atau bingung.

Dengan mendengarkannya, Moms bisa memahami alasan di balik tindakan Si Kecil dan membantunya menemukan cara yang lebih baik untuk mengekspresikan perasaannya.

5. Beri Perhatian yang Positif

Perhatian Moms adalah alat paling kuat dalam mendidik Si Kecil. Bukan hanya saat ia salah, tapi juga saat ia melakukan hal baik.

Luangkan waktu untuk memuji dan memberi pelukan saat Si Kecil berperilaku sopan, membantu merapikan mainan, atau bersikap ramah kepada orang lain.

Perhatian positif membuat anak merasa dihargai dan lebih termotivasi untuk berbuat baik.

6. Tidak Selalu Perlu Ditanggapi

Tidak semua perilaku buruk perlu ditanggapi, lho Moms.

Jika Si Kecil melakukan hal kecil yang tidak membahayakan, seperti menjatuhkan biskuit dengan sengaja, Moms bisa memilih untuk tidak langsung bereaksi.

Biarkan Si Kecil belajar tanggung jawab secara alami dari tindakannya, seperti tidak ada biskuit lagi untuk dimakan.

Cara menegur anak yang satu ini mengajarkan anak bahwa setiap tindakan memiliki akibat, tanpa harus dimarahi.

7. Arahkan ke Aktivitas Lain

Salah satu cara menegur anak yang efektif tanpa harus memarahi adalah dengan mengalihkan perhatiannya ke aktivitas lain.

Kadang, Si Kecil menunjukkan perilaku yang kurang baik bukan karena nakal, tapi karena bosan atau tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Jika Moms melihat Si Kecil mulai rewel atau gelisah, sebaiknya segera arahkan ke kegiatan yang lebih positif, seperti menggambar, membantu Moms di dapur, atau bermain di luar rumah.

8. Gunakan Time-Out

Cara menegur anak yang satu ini bisa diterapkan saat Si Kecil melakukan kesalahan, seperti memukul atau melempar barang.

Time-out membantu membuat Si Kecil lebih tenang tanpa harus dibentak.

Moms bisa mulai dengan memberikan peringatan terlebih dulu, contohnya: “Kalau kamu masih melempar mainan, kamu akan duduk sebentar untuk tenang.”

Setelah itu, arahkan Si Kecil ke tempat tenang selama 1 menit per usia anak (misalnya, 4 menit untuk anak usia 4 tahun).

Untuk anak usia 3 tahun ke atas, Moms juga bisa mencoba membiarkan ia menentukan sendiri kapan siap kembali dengan tenang.

Baca Juga: 15 Contoh Hukuman yang Mendidik untuk Anak, Tanpa Kekerasan!

Hal yang Perlu Dihindari saat Menegur Anak

Ilustrasi Membentak Anak
Foto: Ilustrasi Membentak Anak

Menegur Si Kecil saat berbuat salah memang bagian dari proses mendidik, tapi ada beberapa kesalahan umum yang justru bisa membuat anak tidak belajar apa-apa dari teguran tersebut.

Mengutip dari Parents, berikut ini adalah hal-hal yang sebaiknya Moms hindari saat menegur anak.

  • Jangan menegur Si Kecil di depan umum
  • Hindari memberi instruksi yang terlalu umum; gunakan kalimat yang jelas dan spesifik
  • Jangan membiasakan memberi imbalan saat anak tantrum
  • Teguran sebaiknya ditunda jika anak sedang lapar atau lelah karena emosi mereka lebih sulit dikendalikan
  • Hindari memberikan teguran panjang lebar karena anak bisa kehilangan fokus
  • Jangan meninggikan suara karena teriakan membuat anak takut atau malah melawan dan sulit menyerap pelajaran.
  • Jangan membandingkan anak dengan saudara atau teman karena bisa menurunkan rasa percaya dirinya
  • Hindari memberi hukuman yang terlalu berat atau tidak realistis
  • Jangan bersikap tidak konsisten

Baca Juga: 15 Cara Mendidik Anak Keras Kepala, Tingkatkan Kesabaran!

Menegur anak bukan soal memarahi, tapi tentang membimbing mereka agar tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dan bertanggung jawab.

Dengan pendekatan yang lembut, konsisten, dan penuh kasih sayang, Moms bisa membuat Si Kecil memahami kesalahan tanpa merasa takut atau terluka.

Semoga tips dan strategi cara menegur anak dalam artikel ini bisa membantu Moms, ya!

  • https://www.healthychildren.org/English/family-life/family-dynamics/communication-discipline/Pages/Disciplining-Your-Child.aspx
  • https://www.unicef.org/parenting/child-care/how-discipline-your-child-smart-and-healthy-way
  • https://www.parents.com/common-discipline-mistakes-most-parents-make-8760041

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.