5 Cara Menjaga Kesehatan Mata Minus Menurut Dokter
Intinya Nih, Moms:
- Batasi waktu menatap layar dengan untuk mengurangi ketegangan pada mata minus.
- Lakukan pemeriksaan mata rutin setiap 6–12 bulan untuk memantau perkembangan miopia.
- Pastikan membaca pada jarak yang tepat dan dengan pencahayaan yang baik.
Menjaga kesehatan mata minus sangat penting untuk mencegah bertambahnya gangguan penglihatan seiring waktu.
Mata minus atau miopia terjadi ketika cahaya yang masuk ke mata tidak jatuh tepat di retina, sehingga membuat objek yang jauh tampak kabur.
Kondisi ini umumnya berkembang sejak usia anak-anak atau remaja, dan bisa memburuk jika tidak dirawat dengan benar.
Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah khusus untuk merawat mata minus agar tidak semakin parah.
Cara Menjaga Kesehatan Mata Minus

Berikut beberapa cara menjaga kesehatan mata minus yang dapat diketahui.
1. Menggunakan Kacamata dan Lensa Kontak yang Sesuai Resep
Kacamata atau lensa kontak yang dirancang khusus untuk koreksi miopia membantu memfokuskan cahaya yang masuk ke mata, sehingga penglihatan menjadi jelas dan tajam.
Penggunaan yang tepat tidak hanya mengurangi ketergantungan pada kacamata, tetapi juga mencegah kelelahan mata dan masalah penglihatan lainnya.
Penting untuk selalu mengikuti resep yang diberikan oleh dokter mata dan mengganti kacamata atau lensa kontak sesuai dengan kebutuhan, untuk mencegah minus bertambah.
2. Membatasi Screen Time
Artikel di JAMA Network Open menjelaskan bahwa risiko peningkatan mata minus berkaitan dengan lamanya waktu menonton layar digital.
Karena itu, penting bagi pemilik mata minus untuk membatasi screen time.
Adapun batas screen time untuk anak yang direkomendasikan oleh The American Academy of Child and Adolescent Psychiatry adalah:
- Bayi hingga usia 1,5 tahun: penggunaan layar hanya untuk mengobrol melalui video call dengan keluarga.
- Usia 1,5 - 2 tahun: hanya untuk menonton tontonan yang mendidik.
- Usia 2 - 5 tahun: 1 jam per hari dan 3 jam pada hari libur untuk tontonan rekreasional.
- Usia 6 tahun ke atas perlu adanya kesadaran untuk batasi aktivitas screen time dengan kebiasaan sehat lainnya.
Pastikan kontrol selalu ada pada orang tua, ya Moms! Membatasi screen time juga bukan hanya berlaku untuk anak saja lho!
Melansir Stanford Lifestyle Medicine, batas screen time pada orang dewasa adalah ketika mencapai 2 jam untuk rekreasional di luar untuk urusan pekerjaan.
3. Mengatur Jarak Penglihatan
Pastikan juga jarak pandang diatur ketika membaca buku atau bermain gadget dan bekerja menggunakan laptop.
"Salah satu penyebab mata minus adalah penglihatan yang terlalu dekat, apa pun yang dilihatnya," tutur dr. Puti Ayu Tiara, Sp.M, Dokter Spesialis Mata RSIA Bina Medika & Netra Klinik Spesialis Mata RSIA Bina Medika.
Menurut dokter Puri, anak-anak yang lebih banyak menatap layar dengan jarak dekat akan meningkatkan risiko mata minus.
Untuk itu, batasi jarak pandang kita.
Menggunakan device untuk belajar atau sarana hiburan, baiknya dengan jarak 50-70 cm jarak aman. Ini pun juga tergantung pada ukuran layar device.
Semakin besar layar, jarak kita akan semakin jauh dari itu. Jarak melihat yaitu 0,15-0.25 kali dalam satuan feet dari ukuran diagonal device yang kita lihat.
Sebagai contoh, jika kita menonton TV ukuran 40 inch maka sebaiknya jarak melihat yaitu 6-8 feet atau 1.8 – 2.5 meter.
4. Aturan 20-20-20
Untuk menghindari kelelahan pada mata, coba aturan terkait 20-20-20 yang artinya, istirahat dari layar setiap 20 menit, untuk melihat objek sejauh 20 kaki selama 20 detik, seperti saran American Academy of Ophtalmology.
Ini membantu mata istirahat, dan menjaga kesehatan mata secara umum, baik pemilik mata normal, maupun minus.
"Ini bisa diterapkan pada anak-anak yang belajar secara online dari rumah," tambah dr. Puti.
5. Tingkatkan Aktivitas Luar Rumah
Baik untuk anak maupun orang dewasa, dengan bermain dan berolahraga di luar rumah dapat membantu mengurangi interaksi dengan barang elektronik.
American Academy of Ophthalmology menyebutkan bahwa anak-anak yang menghabiskan waktu 40 menit di luar ruangan setiap hari menurunkan risiko rabun jauh atau memperparah kondisi minusnya.
Penanganan Medis untuk Mata Minus
Selain cara menjaga kesehatan mata minus di atas, ada penanganan medis yang bisa dilakukan untuk mata minus.
1. Lensa Ortho K

Lensa Ortho-K (Orthokeratology) adalah jenis lensa kontak khusus yang dirancang untuk membentuk ulang permukaan kornea mata secara sementara.
Lensa ini dipakai saat tidur dan bekerja dengan cara menekan bagian tengah kornea untuk meratakan lengkungan kornea yang terlalu tajam, sehingga cahaya dapat fokus dengan benar ke retina
Melansir studi di Kosin Medical Journal, ortho-K digunakan untuk mengelola perkembangan miopia dengan menurunkan laju peningkatan kesalahan refraksi dan panjang aksial.
"Pemakaian lensa ortho-K sebagai penanganan medis untuk mata minus sifatnya sementara," jelas dr. Puti.
Ortho-K umumnya perlu penyesuaian ketika awal-awal masa pemakaian. Karena akan terasa seperti mengganjal.
2. Lasik Mata
Bedah refraktif dapat dilakukan untuk mengurangi penggunaan kacamata dan lensa kontak.
Salah satu prosedurnya yaitu LASIK (Laser-Assisted in Situ Keratomileusis) .
Dengan prosedur ini, dokter bedah mata membuat lipatan tipis berengsel pada kornea.
Dokter bedah kemudian menggunakan laser untuk mengangkat jaringan kornea guna meratakan bentuknya yang seperti kubah
Melansir Mayo Clinic, pemulihan operasi LASIK biasanya lebih cepat dan memberikan ketidaknyamanan lebih sedikit disbanding pemulihan dari operasi kornea lainnya.
Tindakan ini dapat dilakukan untuk usia 18 tahun ke atas ya, Moms.
Nah, itu dia Moms, penjelasan mengenai cara menjaga kesehatan mata minus dan penanganan medisnya.
Jika Moms memiliki pertanyaan lain, dapat langsung dikonsultasikan dengan dokter spesialis mata terdekat ya!
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/nearsightedness/diagnosis-treatment/drc-20375561
- https://www.aao.org/eye-health/tips-prevention/computer-usage
- https://www.canr.msu.edu/news/the_benefit_of_daylight_for_our_eyesight
- https://longevity.stanford.edu/lifestyle/2024/05/30/what-excessive-screen-time-does-to-the-adult-brain/
- https://www.aacap.org/AACAP/Families_and_Youth/Facts_for_Families/FFF-Guide/Children-And-Watching-TV-054.aspx#
- https://www.aao.org/newsroom/news-releases/detail/protect-your-eyes-from-too-much-screen-time
- https://www.kosinmedj.org/journal/view.php?number=1265
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.