Mengenal Istilah Career Break, Moms dan Dads Sudah Tahu?
Apakah Moms atau Dads pernah dengar istilah career break?
Belakangan ini, career break menjadi istilah yang semakin akrab di telinga para profesional, terutama bagi mereka yang mulai merasa jenuh atau lelah dengan rutinitas pekerjaan.
Di tengah tekanan kerja dan tuntutan hidup yang terus meningkat, mengambil jeda dari karier bukan lagi hal yang tabu saat ini.
Justru, career break bisa menjadi solusi sehat untuk memulihkan energi, mengevaluasi tujuan hidup, atau mengejar passion yang selama ini terabaikan.
Apa Itu Career Break?
Melansir laman Indeed, career break adalah istilah yang mengacu pada jeda sementara dari pekerjaan untuk tujuan tertentu, baik secara personal maupun profesional.
Masa career break ini dapat membuat seseorang berkesempatan untuk melakukan berbagai kegiatan di luar pekerjaan, seperti belajar keterampilan baru, mengejar passion, atau sekadar mengistirahatkan diri dari tekanan pekerjaan.
Salah satu tujuannya adalah untuk memberikan ruang untuk pengembangan diri, mengelola aspek kehidupan pribadi, atau bahkan menghindari burnout akibat rutinitas yang monoton.
Alasan Mengambil Career Break

Ada berbagai alasan mengapa seseorang memilih untuk mengambil career break, antara lain:
1. Pemulihan Kesehatan Mental dan Fisik
Dalam dunia kerja yang serba cepat dan penuh tekanan, tidak sedikit individu yang mengalami stres berkepanjangan, burnout, hingga gangguan kesehatan seperti kelelahan kronis, kecemasan, atau bahkan depresi ringan.
Ketika tubuh dan pikiran terus dipaksa bekerja tanpa waktu istirahat yang memadai, produktivitas dan kualitas hidup pun menurun.
Oleh karena itu, mengambil career break bisa menjadi solusi penting untuk memberi waktu bagi diri sendiri agar dapat beristirahat, menyembuhkan diri, dan memperbaiki keseimbangan hidup.
Waktu ini bisa dimanfaatkan untuk tidur yang cukup, olahraga rutin, melakukan meditasi, hingga konsultasi dengan psikolog jika diperlukan.
2. Mengurus Keluarga
Mengurus keluarga merupakan salah satu alasan umum dan paling mulia dalam pengambilan career break atau jeda karier.
Banyak orang memilih berhenti sementara dari dunia kerja untuk memberikan perhatian penuh kepada keluarga.
Terutama dalam situasi tertentu seperti merawat anak yang masih kecil, mendampingi anggota keluarga yang sakit, atau membantu orang tua lanjut usia yang membutuhkan perawatan khusus.
Baca Juga: Suami Workaholic? Begini Cara Bijak Menghadapinya!
3. Pengembangan Diri
Dalam dunia kerja yang cepat berubah, banyak orang merasa perlu jeda sementara dari rutinitas pekerjaan untuk meningkatkan kapasitas pribadi dan profesional mereka.
Jeda karier dapat memberi kesempatan untuk belajar keterampilan baru, mengikuti pelatihan, atau melanjutkan pendidikan yang sebelumnya tertunda karena keterbatasan waktu.
Misalnya, Moms mungkin ingin memperdalam pemahaman di bidang teknologi, mengambil sertifikasi, atau bahkan belajar bahasa asing agar lebih kompetitif di pasar kerja global.
Selain itu, career break juga bisa digunakan untuk mengejar passion yang selama ini terpendam, seperti menulis, seni, musik, atau aktivitas kreatif lainnya yang memperkaya wawasan dan menambah nilai diri.
4. Mengejar Hobi atau Minat Pribadi
Kesibukan pekerjaan sehari-hari membuat banyak orang tidak memiliki waktu atau energi untuk menjalani aktivitas yang benar-benar mereka sukai.
Padahal, hobi dan minat pribadi bisa menjadi sumber kebahagiaan, ketenangan, bahkan inspirasi yang positif untuk kehidupan secara keseluruhan.
Nah, melalui career break, Moms atau Dads bisa memberi ruang bagi diri sendiri untuk kembali menekuni aktivitas yang membuatnya merasa hidup dan bersemangat.
Misalnya, ada yang memanfaatkan waktu ini untuk menulis buku, belajar melukis, mendalami dunia musik, berkebun, fotografi, atau menjelajahi kuliner.
Aktivitas-aktivitas ini bukan hanya menyenangkan, tetapi juga dapat menumbuhkan kreativitas dan keseimbangan emosional.
5. Transisi Karier
Alasan lainnya yang dapat membuat seseorang mengambil jeda karier yakni karena transisi karier.
Hal ini biasanya dilakukan seseorang saat merasa bahwa pekerjaan saat ini tidak lagi sesuai dengan minat, nilai, atau tujuan jangka panjangnya.
Maka jeda karier bisa menjadi langkah strategis untuk mengevaluasi arah karier dan merencanakan perubahan yang lebih sesuai.
Selama masa career break, individu memiliki waktu untuk mengenali potensi diri, melakukan riset mengenai bidang pekerjaan baru, dan bahkan mengikuti pelatihan atau kursus untuk mendapatkan keterampilan yang relevan.
Misalnya, seseorang yang sebelumnya bekerja di dunia keuangan mungkin tertarik berpindah ke bidang kreatif seperti desain grafis atau pemasaran digital.
Tanpa tekanan pekerjaan harian, proses peralihan ini bisa dijalani dengan lebih fokus dan terarah.
Baca Juga: 5 Kumpulan Kata-Kata Resign Kerja yang Sopan, Catat!
Tips Merencanakan Career Break

Jika Moms atau Dads ingin mengambil jeda karier, bisa coba menerapkah salah satu tips berikut ini:
1. Tentukan Tujuan Career Break
Sebelum memutuskan untuk mengambil jeda karier, penting untuk mengetahui alasan utamanya.
Coba pikirkan, apakah Moms ingin memulihkan kesehatan mental, mengejar pendidikan, merawat keluarga, atau mencoba bidang karier baru?
Menetapkan tujuan akan membantu Moms lebih fokus dan menghindari career break yang tidak terarah.
2. Rencanakan Durasi yang Realistis
Setelah menemukan tujuan, tentukan berapa lama waktu yang diperlukan.
Jeda karier dapat berlangsung dari beberapa minggu hingga beberapa tahun.
Sesuaikan saja durasi dengan tujuan dan kebutuhan Moms.
Namun, hindari jeda yang terlalu lama jika tidak ada perencanaan keuangan dan arah karier yang jelas.
3. Siapkan Dana yang Cukup
Selama career break, Moms atau Dads tidak akan mendapatkan penghasilan tetap.
Maka dari itu, pastikan memiliki tabungan atau sumber dana yang cukup untuk memenuhi kebutuhan harian, asuransi, dan keperluan lainnya selama jeda karier berlangsung, ya.
Baca Juga: 5 Tas Kerja Wanita yang Nyaman untuk Moms Pengguna KRL
4. Komunikasikan dengan Atasan atau HR
Jika masih bekerja, komunikasikan rencana career break Moms dan Dads secara profesional kepada atasan.
Beberapa perusahaan mungkin memiliki kebijakan cuti panjang (sabbatical leave) yang bisa dimanfaatkan.
Lalu pastikan transisi pekerjaan diserahkan dengan baik agar tidak meninggalkan kesan buruk di perusahaan.
5. Manfaatkan Waktu Secara Produktif
Pastikan untuk menggunakan masa career break untuk hal-hal bermanfaat.
Misalnya dengan mengikuti pelatihan, kursus online, melakukan volunteering, atau membangun portofolio.
Waktu jeda karier ini bisa jadi momentum yang tepat untuk memperkaya pengalaman dan keterampilan sebelum kembali ke dunia kerja.
6. Persiapkan Strategi Kembali ke Dunia Kerja
Jangan lupa mempersiapkan diri untuk kembali bekerja sebelum masa jeda karier berakhir.
Dalam hal ini, Moms atau Dads dapat memperbarui CV dan profil LinkedIn, bangun kembali jaringan profesional, serta mencari peluang kerja yang sesuai dengan keterampilan baru.
Baca Juga: Apakah Sibuk Kerja Mempengaruhi Program Hamil? Cek Faktanya!
Demikian penjelasan seputar career break yang mungkin berguna bagi Moms dan Dads.
Semoga bermanfaat, ya!
- https://www.indeed.com/career-advice/career-development/career-break
- https://www.jobsite.co.uk/advice/what-is-a-career-break/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.