29 April 2025

Apakah Chat dengan Mantan Termasuk Selingkuh? Intip yuk!

Jangan salah paham dulu, ya!
Apakah Chat dengan Mantan Termasuk Selingkuh? Intip yuk!

Foto: Freepik.com/@yanalya

Moms, kira-kira kapan ya chat dengan mantan dianggap selingkuh?

Ketika berbicara tentang hubungan yang sehat, transparansi dan kepercayaan adalah kunci utama.

Namun, seiring berkembangnya teknologi dan penggunaan media sosial, muncul pertanyaan baru mengenai batasan dalam berkomunikasi dengan mantan pasangan.

Banyak orang bertanya-tanya, apakah chatting dengan mantan termasuk dalam kategori selingkuh atau sekadar micro cheating?

Meskipun tidak ada jawaban yang pasti, penting untuk memahami bahwa apa yang dianggap sebagai pelanggaran bisa berbeda-beda bagi setiap individu dalam hubungan.

Apa Itu Micro Cheating?

Chat dengan Mantan
Foto: Chat dengan Mantan (Freepik.com/@dragenzigic)

Menurut Choosing Therapy, micro cheating adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku kecil atau halus yang bisa dianggap sebagai bentuk ketidaksetiaan dalam hubungan, meskipun tidak sampai pada tahap perselingkuhan fisik.

Perilaku ini biasanya melibatkan tindakan yang tampak "sepele," seperti sering mengirim pesan pribadi ke orang lain, merahasiakan interaksi tertentu dari pasangan, atau menjaga hubungan emosional dengan seseorang secara tersembunyi.

Meskipun tidak selalu berniat jahat, micro cheating bisa melukai kepercayaan dalam hubungan.

Apa yang termasuk micro cheating bisa berbeda-beda tergantung pada nilai dan kesepakatan dalam hubungan masing-masing.

Beberapa contoh perilaku yang sering dikategorikan sebagai micro cheating antara lain sering stalking akun media sosial mantan, menyimpan percakapan yang bernada genit, atau membangun koneksi emosional yang dalam dengan orang lain.

Ketahui juga ciri-ciri suami selingkuh, Moms.

Apakah Chat dengan Mantan Termasuk Selingkuh?

Apakah Chat dengan Mantan Termasuk Selingkuh?
Foto: Apakah Chat dengan Mantan Termasuk Selingkuh? (Freepik.com/@freepik)

Jawabannya tergantung pada konteks dan batasan yang disepakati dalam hubungan.

Jika percakapan tersebut bersifat terbuka, tidak mengandung unsur emosional yang mendalam, dan pasangan mengetahui keberadaannya, maka biasanya tidak dianggap sebagai selingkuh.

Namun, jika chatting dilakukan secara diam-diam, bernada intim, atau melibatkan perasaan nostalgia yang dalam tanpa sepengetahuan pasangan, maka itu bisa masuk ke dalam kategori micro cheating.

Intinya, keterbukaan, niat, dan transparansi menjadi faktor utama dalam menilai apakah interaksi dengan mantan itu masih wajar atau sudah melanggar kepercayaan dalam hubungan.

Sebagai gambaran, berikut beberapa situasi yang bisa Moms bayangkan:

1. Situasi Wajar

Moms atas Dads mengirim pesan singkat ke mantan untuk mengucapkan selamat atas pernikahannya, dan memberitahu pasanganmu bahwa Moms atau Dads melakukannya.

Tidak ada percakapan berlanjut atau nada emosional. Ini biasanya dianggap wajar karena terbuka dan tidak ada niat tersembunyi.

2. Situasi Micro Cheating

Moms atau Dads rutin chatting dengan mantan, membicarakan kenangan masa lalu atau berbagi masalah pribadi, tanpa memberitahu pasangan.

Meski belum ada pertemuan fisik, keterlibatan emosional seperti ini bisa mengganggu kepercayaan dan termasuk micro cheating.

3. Situasi Selingkuh

Moms atau Dads curhat lebih banyak ke mantan daripada ke pasangan sendiri, merasa lebih nyaman menceritakan perasaanmu kepada mantan, bahkan sampai merasakan kembali getaran emosional. Ini sudah termasuk perselingkuhan.

Ini perasaan suami pasca selingkuh, Moms!

Lakukan Ini Jika Pasangan Chattingan dengan Mantan

Kalau kamu mendapati pasanganmu masih chatting dengan mantan, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah tetap tenang.

Hindari langsung menuduh atau bereaksi dengan emosi, karena itu bisa memperburuk situasi.

Cobalah untuk berbicara dengan pasangan secara terbuka dan jujur, tanyakan dengan tenang tentang konteks hubungan mereka saat ini.

Dengarkan penjelasannya tanpa langsung menghakimi, karena mungkin saja obrolan tersebut memang tidak mengandung niat tersembunyi.

Setelah itu, ungkapkan dengan jelas perasaanmu. Katakan bagaimana perilaku itu membuatmu merasa, tanpa menyalahkan atau memojokkannya.

Fokuskan pembicaraan pada kebutuhan kalian sebagai pasangan, seperti pentingnya kepercayaan, rasa aman, dan batasan yang sehat dalam hubungan.

Ini akan membantu pasanganmu mengerti bahwa ini bukan soal cemburu semata, tetapi tentang menjaga kenyamanan dan komitmen bersama.

Jika setelah diskusi terbuka kamu masih merasa tidak nyaman, buatlah kesepakatan bersama soal batas komunikasi dengan orang-orang dari masa lalu, termasuk mantan.

Tujuannya bukan untuk melarang pasangan berhubungan dengan siapa pun, tapi untuk membangun rasa saling menghargai dan menjaga kepercayaan.

Ingat, hubungan yang sehat lahir dari komunikasi yang jujur dan kesediaan untuk saling memahami.

Semoga hubungan Moms dan Dads terus langgang sampai tua, ya!

  • https://www.choosingtherapy.com/micro-cheating/
  • https://www.cbsnews.com/news/micro-cheating-relationship-advice/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.