5 Dampak Fatherless pada Tumbuh Kembang Anak, Apa Saja?
Dampak fatherless pada tumbuh kembang anak menjadi topik yang semakin banyak diperbincangkan di tengah perubahan struktur keluarga modern.
Ketidakhadiran sosok ayah, baik karena perceraian, kematian, atau faktor lainnya, terbukti membawa pengaruh besar terhadap perkembangan emosional, sosial, dan akademis anak.
Yuk, cari tahu lebih lanjut mengenai fatherless dalam artikel Orami berikut ini.
Apa Itu Fatherless?

Fatherless adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi ketika seorang anak tumbuh tanpa kehadiran sosok ayah dalam hidupnya.
Ini bisa terjadi karena berbagai alasan, seperti perceraian, kematian, ayah yang meninggalkan keluarga, atau ayah yang secara emosional tidak terlibat walaupun secara fisik ada.
Dampak Fatherless pada Anak

Melansir laman The Fatherhood Project dari Massachusetts General Hospital, keterlibatan ayah yang aktif sejak masa kanak-kanak terbukti memberikan banyak manfaat.
Mulai dari meningkatkan kesehatan mental, keberhasilan akademik, dan kemampuan membangun hubungan sosial.
Sebaliknya, ketidakhadiran ayah dapat menyebabkan berbagai masalah emosional, sosial, dan perilaku pada anak.
Lebih lanjut, berikut dampak fatherless dalam tumbuh kembang anak yang penting untuk Moms dan Dads ketahui.
1. Dampak Psikologis
Salah satu dampak terbesar dari fatherless adalah masalah psikologis yang bisa dialami anak sejak kecil hingga dewasa.
Ketidakhadiran seorang ayah bagi anak bukan hanya meninggalkan "ruang kosong" secara fisik, tapi juga "kekosongan emosional" yang sulit diisi.
Melansir laman Psychology Today, anak-anak yang tumbuh tanpa ayah rentan merasa tidak dicintai, tidak aman secara emosional, dan mengalami gangguan harga diri.
Baca Juga: Anak Lebih Dekat dengan Ayah? Moms Bisa Coba 7 Tips Ini
2. Masalah Perilaku
Anak-anak yang tumbuh tanpa ayah tidak hanya menghadapi masalah emosional, tapi juga sering mengalami masalah perilaku.
Tanpa sosok ayah yang terlibat dalam kehidupan sehari-hari, anak bisa kesulitan memahami aturan, mengontrol emosi, dan membangun perilaku yang sehat.
Anak-anak fatherless ini lebih rentan mengambil jalan yang salah sehingga bisa memengaruhi masa depan mereka.
3. Kesulitan Membangun Hubungan Sosial
Dampak fatherless pada anak selanjutnya yakni dapat membuat mereka sulit membangun hubungan sosial.
Hal ini karena anak fatherless mungkin tidak tahu bagaimana mengekspresikan kasih sayang, kemarahan, atau kesedihan dengan cara yang sehat dalam sebuah hubungan.
Mereka bisa menjadi sangat tertutup, mudah tersinggung, atau kesulitan menyampaikan kebutuhan dan perasaan mereka.
Karena pernah merasakan kehilangan sosok penting, anak-anak tanpa ayah juga sering takut kehilangan teman, pasangan, atau orang-orang yang mereka sayangi.
Jadi, mereka mungkin menjadi terlalu posesif, terlalu bergantung, atau sebaliknya, yakni lebih menarik diri dan menjaga jarak agar tidak lagi merasa sakit hati.
Baca Juga: 5 Peran Ayah dalam Keluarga Menurut Islam, Tak Tergantikan!
4. Prestasi Akademik Menurun
Dalam studi dari Journal of Marriage and Family 61 (August 1999) ditemukan bahwa, kualitas hubungan antara ayah dan anak memiliki hubungan positif dengan keberhasilan akademik anak.
Hal ini karena sosok ayah berperan penting dalam memberikan semangat, dorongan, dan bantuan dalam proses belajar anak.
Ayah juga biasanya berperan dalam membangun batasan dan struktur yang dibutuhkan anak untuk sukses, seperti disiplin waktu belajar dan tanggung jawab.
Tanpa dukungan seorang ayah, anak cenderung mengalami nilai pelajaran yang lebih rendah dan lebih sulit mempertahankan prestasi akademisnya.
5. Kurangnya Dukungan Finansial
Ayah biasanya memegang peran penting dalam membantu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.
Tanpa kontribusi finansial dari ayah, anak-anak dan keluarganya sering menghadapi berbagai keterbatasan yang berdampak langsung pada perkembangan mereka.
Misalnya fasilitas pendidikan yang minim, atau bahkan mengalami putus sekolah karena keterbatasan biaya.
Keterbatasan finansial juga berdampak pada pemenuhan kebutuhan gizi, akses ke layanan kesehatan, serta fasilitas kesehatan dasar.
Tekanan ekonomi yang dialami keluarga juga bisa berdampak pada kondisi emosional anak.
Anak-anak fatherless sering kali tumbuh dalam lingkungan penuh stres, karena melihat perjuangan ekonomi orang tua tunggal mereka, dan merasa cemas tentang masa depan mereka sendiri.
Baca Juga: 5 Penyakit Keturunan dari Ayah ke Anak, Wajib Tahu Moms!
Itulah beberapa dampak fatherless pada tumbuh kembang anak yang sebaiknya tidak dianggap sepele.
Oleh karena itu, penting bagi keluarga, sekolah, dan komunitas untuk bersama-sama memberikan dukungan ekstra bagi anak-anak yang mengalami fatherless.
Jadi, mereka tetap memiliki kesempatan untuk berkembang dengan sehat, percaya diri, dan sukses di masa depan.
- https://www.jstor.org/stable/353560?origin=crossref
- https://www.psychologytoday.com/us/blog/progress-notes/202004/the-effects-of-absent-fathering-on-childrens-well-being
- https://thefatherhoodproject.org/programs/#dads-matter-in-pediatrics
- https://fatherlessboysfoundation.org/blog/f/psychological-effects-of-growing-up-without-a-father
- https://www.allforkids.org/news/blog/a-fathers-impact-on-child-development/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.