Diabetes Gestasional pada Ibu Hamil, Ini Penjelasan Dokter!
Intinya Nih, Moms
- Diabetes gestasional muncul saat hamil dan biasanya bersifat sementara.
- Pemeriksaan penting dilakukan di usia kehamilan 24–28 minggu.
- Risiko meningkat pada ibu hamil usia 25+, obesitas, atau riwayat diabetes.
- Gejalanya sering tak terlihat, jadi skrining sangat penting.
- Pengelolaan lewat pola makan, olahraga, dan kontrol gula darah sangat dibutuhkan.
Diabetes gestasional pada ibu hamil cukup umum terjadi.
Seperti diabetes tipe 1 dan tipe 2, diabetes gestasional juga menyebabkan gula darah jadi terlalu tinggi.
Pemeriksaan untuk diabetes gestasional umumnya dilakukan pada usia kandungan 24 dan 28 minggu.
Apa Itu Diabetes Gestasional pada Ibu Hamil?

Jika diabetes tipe lain terjadi karena tubuh tidak bisa memproduksi insulin, saat hamil, ibu secara natural jadi lebih resisten terhadap insulin.
Tujuannya agar lebih banyak glukosa untuk janin.
Ketika insulin dibutuhkan, pankreas akan memproduksi lebih banyak insulin. Hal itu masih masuk kategori normal.
Namun, pada ibu hamil tertentu, pankreas tidak bisa meningkatkan produksi.
Karena kondisi ini, gula darah jadi tidak terkontrol. Kondisi inilah yang kemudian dikenal sebagai diabetes gestasional.
Kondisi ini umumnya berlangsung hanya selama kehamilan. Setelah melahirkan, produksi insulin kembali normal.
Mengutip dari American Pregnancy Association, setidaknya 2-5% ibu hamil mengalami diabetes gestasional.
Sebanyak 7-9% ibu hamil punya faktor risiko mengalami diabetes gestasional.
Diabetes jenis ini biasanya muncul pada Moms yang belum pernah menderita diabetes sebelumnya dan biasanya akan hilang dengan sendirinya.
Penyebab Diabetes Gestasional pada Ibu Hamil
Penyebab diabetes gestasional pada ibu hamil tidak sepenuhnya diketahui, tetapi umumnya terkait dengan perubahan hormon dan resistensi insulin selama kehamilan. Berikut penjelasannya:
1. Perubahan Hormon Kehamilan
Selama hamil, plasenta menghasilkan hormon seperti estrogen, progesteron, kortisol, dan human placental lactogen (hPL).
Hormon-hormon ini meningkatkan kadar gula darah dan mengurangi sensitivitas tubuh terhadap insulin (resistensi insulin).
2. Resistensi Insulin
Tubuh ibu tidak merespons insulin dengan baik, sehingga glukosa tidak masuk ke sel dan tetap tinggi di darah.
Pada sebagian ibu, pankreas mampu memproduksi lebih banyak insulin untuk mengimbanginya, tetapi pada ibu hamil yang mengalami diabetes gestasional produksi ini tidak cukup.
Pentingnya Penanganan Segera Jika Ibu Hamil Mengalami Diabetes Gestasional
Dokter Spesialis Penyakit Dalam di RS EMC Pulomas, DR. dr. Aris Wibudi SpPD-KEMD mengatakan bahwa, diabetes gestasional harus segera diketahui agar bisa secepatnya dirawat.
Jika tidak, diabetes gestasional ini bisa membahayakan ibu dan janin yang dikandungnya.
Tidak seperti diabetes tipe lainnya yang permanen, diabetes gestasional ini hanya berlangsung sementara.
“Setelah melahirkan akan normal kembali,” ungkap dr. Aris.
Kendati begitu, jika diabetes gestasional terus terjadi setiap ibu hamil, bukan tidak mungkin bisa menjadi diabetes permanen.
“Kejadian diabetes gestasional yang terus menerus berulang bisa menyebabkan diabetes tipe 2,” lanjutnya.
Siapa yang Berisiko Terkena Diabetes Gestasional?

Siapapun yang berjenis kelamin perempuan bisa berisiko terkena diabetes gestasional, baik yang punya keturunan diabetes maupun tidak.
Namun, risikonya jadi lebih besar pada kelompok tertentu, yakni:
- Usia 25 tahun ke atas.
- Memiliki riwayat keluarga diabetes.
- Overweight dengan BMI 30 ke atas.
- Memiliki polycystic ovarian syndrome (PCOS).
- Pernah mengalami diabetes gestasional sebelumnya.
- Melahirkan anak besar sebelumnya.
- Sedang mengonsumsi obat yang mengandung glucocorticoids (obat asma atau autoimun), beta-blockers (obat darah tinggi) atau antipsychotic (untuk gangguan mental).
Gejala Diabetes Gestasional
Kebanyakan perempuan yang terdiagnosis diabetes gestasional tidak memperlihatkan gejala.
Karena itu juga, ibu hamil dengan usia kehamilan 24-28 minggu disarankan untuk melakukan tes screening untuk diabetes gestasional.
Jika Moms memang berisiko tinggi, dokter mungkin akan meminta Moms melakukan tes lebih awal.
Tes yang paling umum adalah screening glukosa oral. Tes ini akan mengukur seberapa efisien tubuh Moms memproduksi insulin.
Saat melakukan tes ini, Moms akan diminta meminum minuman manis. Satu jam kemudian, gula darah Moms akan dicek.
Jika pada tes tersebut gula darah Moms terlalu tinggi, Moms akan diminta untuk melakukan tes lanjutan.
Perawatan Diabetes Gestasional pada Ibu Hamil
Banyak perempuan yang bisa dengan mudah mengontrol diabetes gestasional dengan melakukan olahraga dan mengontrol makanan.
Menurut dr. Aris, ibu hamil yang terkena diabetes gestasional harus rutin melakukan check up.
“Cek setiap tiga bulan selama hamil. Penanganannya pun harus khusus, makan dijaga. Dihitung kebutuhannya,” terang dr. Aris.
Ibu hamil dengan diabetes gestasional juga harus secara rutin mengecek gula darah.
Ia menambahkan, ibu hamil dengan diabetes gestasional juga butuh asupan insulin.
Menurutnya, yang paling baik memang insulin dari manusia. Namun, belakangan, berbagai insulin juga sudah bisa digunakan.
Melansir dari Canadian Journal of Diabetes, berikut ini perawatan yang dapat dilakukan jika mengalami diabetes gestasional pada ibu hamil:
1. Pembatasan Karbohidrat Selama Kehamilan
Selama hamil, ibu dengan diabetes gestasional perlu mengatur pola makan agar gula darah tetap stabil.
Konsultasi rutin dengan ahli gizi sangat penting untuk memastikan kebutuhan nutrisi tercukupi, berat badan bertambah dengan sehat, dan kadar gula tetap terkontrol.
Pola makan yang disarankan adalah pembatasan karbohidrat secara moderat, bukan menghilangkannya sama sekali.
Karbohidrat dibagi dalam 3 kali makan utama dan 3 kali camilan, termasuk satu camilan sebelum tidur untuk mencegah gula darah turun terlalu rendah di malam hari.
Diet rendah kalori tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan penurunan berat badan berlebihan, ketosis, dan kekurangan nutrisi penting seperti protein dan kalsium.
Saat menentukan jumlah energi yang dibutuhkan, dokter akan mempertimbangkan berat badan ibu sebelum hamil, karena faktor ini berpengaruh pada berat badan bayi saat lahir.
Selain pengaturan makanan, aktivitas fisik ringan hingga sedang tetap dianjurkan selama tidak ada larangan medis dan tidak memperburuk kadar gula darah.
2. Terapi Insulin
Jika setelah 2 minggu pengaturan pola makan kadar gula darah ibu hamil dengan diabetes gestasional belum mencapai target, dokter akan memulai terapi insulin.
Pemberian insulin terbukti menurunkan risiko komplikasi pada ibu dan janin.
Umumnya, digunakan beberapa kali suntikan dengan penyesuaian dosis secara berkala untuk menjaga kadar gula darah.
Jenis insulin seperti aspart dan lispro dapat membantu mengontrol gula setelah makan tanpa meningkatkan risiko hipoglikemia.
Insulin glargine juga dianggap aman untuk digunakan saat hamil, meskipun belum ada bukti keunggulan dibanding analog insulin lainnya.
Apakah Diabetes Gestasional Memengaruhi Kehamilan?

Sebagian besar ibu hamil memang bisa mengontrol diabetes gestasional mereka.
Melansir dari Mayo Clinic, dengan memiliki diabetes gestasional, ibu hamil dan janin dalam kandungan lebih berisiko mengalami komplikasi, seperti tekanan darah tinggi dan preeklamsia.
Ibu hamil dengan diabetes gestasional biasanya melahirkan prematur. Bayi yang lahir prematur tentunya akan membutuhkan perawatan ekstra.
Moms yang mengalami diabetes gestasional juga berisiko tinggi untuk mengalami darah tinggi dan preeklamsia.
Bayi yang dilahirkan oleh ibu dengan diabetes gestasional biasanya berukuran besar (macrosomia), dilansir dari National Health Service.
Dengan ukuran yang besar itu, bayi bisa tersangkut di jalan lahir.
Hal tersebut bisa menyebabkan bayi cedera saraf di area leher dan bahu. Bayi besar juga cenderung untuk dilahirkan lewat operasi cesar.
Nah, itulah beberapa hal yang perlu Moms ketahui tentang diabetes gestasional.
Jika sedang hamil, tidak ada salahnya Moms melakukan pemeriksaan.
- https://americanpregnancy.org/pregnancy-complications/gestational-diabetes/
- https://www.canadianjournalofdiabetes.com/
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gestational-diabetes/symptoms-causes/syc-20355339
- https://www.nhs.uk/conditions/gestational-diabetes/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.