09 May 2025

Dongeng Monyet dan Kura-kura, Baca Bersama Si Kecil Yuk

Banyak pesan moral yang bisa diambil untuk pelajaran
Dongeng Monyet dan Kura-kura, Baca Bersama Si Kecil Yuk

Foto: Orami Photo Stock

Dongeng Monyet dan Kura-kura adalah salah satu kisah fabel yang populer dan mengandung banyak pesan moral.

Moms dan Dads bisa membacakan cerita tentang binatang ini kepada Si Kecil sebagai pelajaran atau sebelum tidur di rumah.

Dongeng Monyet dan Kura-kura

Dongeng Monyet dan Kura-kura
Foto: Dongeng Monyet dan Kura-kura (YouTube.com/IJ STORY CAFE)

Yuk, baca dongeng Monyet dan Kura-kura di bawah ini bersama anak.

Di sebuah hutan yang hijau, sejuk, dan penuh dengan suara kicauan burung, hiduplah dua sahabat yang sangat berbeda.

Yang satu adalah monyet yang gesit dan suka bermain, dan yang satu lagi adalah kura-kura yang lambat tapi sangat baik hati dan rajin.

Mereka sering bermain bersama setiap hari.

Meskipun monyet sering menjahili kura-kura, si kura-kura tetap sabar dan tidak pernah marah.

Ia percaya bahwa suatu saat sahabatnya akan berubah.

Suatu hari, monyet berpura-pura jatuh dan mengeluh kesakitan.

"Aduh, kura-kura! Kaki aku sakit, sepertinya aku tidak bisa berjalan!" kata monyet sambil berpura-pura lemas.

Kura-kura yang sedang berjalan pelan-pelan langsung berhenti dan menoleh ke belakang.

"Aduh, kamu jatuh lagi? Sungguh ceroboh! Sudah, naik saja ke punggungku, nanti aku bantu bawa kamu pulang," kata kura-kura dengan tulus.

Monyet tersenyum licik tapi tetap naik ke tempurung kura-kura.

"Wah, kamu memang sahabat terbaikku! Tempurungmu empuk dan nyaman!" katanya sambil tertawa.

Keesokan harinya, monyet datang membawa dua bibit pohon pisang di tangannya.

"Kura-kura, aku punya ide bagus! Bagaimana kalau kita menanam pohon pisang? Kalau nanti berbuah, kita bisa makan bersama. Tak perlu repot-repot lagi mencari makanan di hutan!" kata monyet.

"Ide yang bagus sekali! Ayo kita tanam bersama-sama!" jawab kura-kura dengan semangat.

Akhirnya, mereka mulai menggali tanah.

Kura-kura bekerja dengan sangat hati-hati, menggali lubang yang cukup dalam, menanam bibitnya, lalu menutupnya dengan tanah dan menyiram air secukupnya.

Sementara itu, monyet hanya menggali sedikit, menaruh bibitnya, lalu menutupnya asal-asalan.

"Aku sudah selesai!" teriak monyet.

"Kamu terlalu buru-buru, monyet. Kamu harus menanam dengan benar agar pohonmu bisa tumbuh subur," kata kura-kura.

"Ah, yang penting ditanam, pasti tumbuh juga!" jawab monyet sambil malas-malasan.

Hari-hari pun berlalu. Kura-kura setiap pagi menyiram pohon pisangnya, merawat dengan penuh kasih, dan bahkan menyanyikan lagu untuknya.

Sedangkan monyet lebih memilih tidur di bawah pohonnya, berharap tanaman itu tumbuh sendiri tanpa dirawat.

Bulan berganti bulan. Pohon pisang kura-kura tumbuh dengan baik, bahkan mulai berbuah. Buahnya besar-besar dan terlihat manis.

Sementara pohon pisang milik monyet terlihat kurus, layu, dan tidak berbuah sama sekali.

Melihat pohon pisangnya penuh buah, kura-kura sangat bahagia.

Ia ingin berbagi dengan teman-temannya dan berencana membuat pesta kecil.

Tapi karena tidak bisa memanjat, ia merasa kesulitan memetik pisang-pisang itu.

“Aku tahu! Monyet pandai memanjat. Mungkin dia bisa membantuku,” pikir kura-kura.

Kura-kura pun menghampiri sahabatnya dan berkata, “Monyet, bisakah kamu membantu memetik pisangku? Aku tidak bisa memanjat.”

Monyet menjawab, “Aku bisa membantu, tapi pisangnya harus jadi milikku semua.”

“Kalau begitu, tidak usah. Aku tidak ingin dibantu oleh sahabat yang serakah,” jawab kura-kura kecewa.

Namun diam-diam, monyet tetap memanjat pohon pisang milik kura-kura.

Dalam beberapa lompatan saja, ia sudah berada di atas dan tergoda oleh pisang yang matang dan harum.

Sambil menjilat bibir, ia berkata, “Wah, sepertinya enak. Aku coba dulu satu.”

Sambil berpura-pura mencicipi, ia memakan satu per satu pisang.

“Yang ini pahit. Tunggu, aku cari yang lebih manis lagi,” ujarnya sambil terus makan.

Kura-kura dan hewan-hewan hutan yang melihat dari bawah mulai kesal.

“Kamu sudah makan banyak, masak tidak ada yang enak?” tanya burung.

“Kalian tidak tahu rasanya, jadi harus percaya padaku!” jawab monyet dengan licik.

Kelinci yang menyaksikan semua itu berkata, “Sepertinya monyet hanya mencari alasan agar bisa memakan semuanya.”

“Iya, dia hanya memanfaatkan kebaikan kura-kura,” tambah burung.

Kura-kura yang mulai marah akhirnya berkata, “Aku tidak bisa membiarkannya lagi. Ayo kita robohkan pohon itu!”

Mereka pun memanggil hewan-hewan lain seperti kancil, rusa, babi, dan bebek.

Bersama-sama mereka mendorong batang pohon pisang dengan kekuatan penuh.

“Satu... dua... tiga!” seru kura-kura.

Pohon itu pun bergoyang hebat, dan monyet yang panik berteriak dari atas, “Apa yang kalian lakukan?!”

“Kami menjatuhkanmu! Karena kamu sudah menipu dan memakan semua pisang!” teriak kura-kura.

“Aku minta maaf! Aku sahabatmu! Tolong!” kata monyet sambil menjerit.

Tapi pohon tetap tumbang, dan monyet jatuh menimpa batang pisang.

Ia meringis kesakitan dan memegang kepalanya yang benjol. Semua pisang pun hancur tak bisa dimakan.

Kura-kura dan teman-temannya pergi meninggalkan monyet.

Mereka tak ingin lagi berteman dengan seseorang yang egois dan hanya memikirkan dirinya sendiri.

Baca Juga: Dongeng Kancil dan Harimau untuk Anak, Bacakan yuk!

Pesan Moral dalam Dongeng Monyet dan Kura-kura

Pesan Moral dalam Dongeng Monyet dan Kura-kura
Foto: Pesan Moral dalam Dongeng Monyet dan Kura-kura (Freepik.com/prostooleh)

Berikut pesan moral dalam dongeng Monyet dan Kura-kura yang bisa diajarkan kepada anak-anak maupun dijadikan bahan refleksi untuk pembaca segala usia:

1. Selalu Bersikap Jujur

Dalam dongeng ini, monyet sering membohongi kura-kura.

Ia berpura-pura sakit agar bisa digendong, dan saat diminta membantu, ia malah mencuri pisang milik kura-kura.

Anak-anak bisa belajar bahwa berbohong itu salah. Jika sering berbohong, kita akan kehilangan kepercayaan dari teman.

Baca Juga: Kumpulan Dongeng Kucing Singkat dan Pesan Moralnya

2. Kerja Keras Membawa Hasil yang Baik

Kura-kura merawat pohon pisangnya setiap hari.

Ia menyiramnya, menjaga tanamannya dengan sabar, dan akhirnya pohon itu berbuah lebat.

Dari dongeng Monyet dan Kura-kura tersebut, anak-anak dapat belajar bahwa rajin dan tekun akan membuahkan hasil.

Tidak ada keberhasilan tanpa usaha.

3. Tanggung Jawab atas Perbuatan Sendiri

Ketika monyet tertimpa pohon dan kesakitan, tidak ada yang membantunya.

Itu adalah akibat dari sikap buruknya sendiri.

Melalui dongeng tersebut, anak-anak pun dapat belajar memahami bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi.

Jika kita berbuat buruk, maka kita pun harus siap menerima akibatnya.

Baca Juga: Dongeng Semut dan Kepompong, Mengajarkan tentang Kebaikan

Itulah dongeng Monyet dan Kura-kura yang mengandung banyak pesan moral untuk diajarkan pada Si Kecil.

Yuk, ajak anak belajar banyak hal dengan cara yang menyenangkan melalui bacaan dongeng, Moms.

  • https://www.google.co.id/books/edition/KUMPULAN_DONGENG_KURA_KURA/MhSkEAAAQBAJ?hl=en&gbpv=1&dq=dongeng+monyet+dan+kura+kura&pg=PA45&printsec=frontcover

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.