Kumpulan Dongeng Peri untuk Anak, Bacakan Bersama, yuk!
Dongeng peri selalu berhasil memikat hati pembacanya dengan keajaiban dan keindahan dunia fantasi yang penuh warna.
Dalam cerita-cerita ini, para peri digambarkan sebagai makhluk mungil bersayap yang memiliki kekuatan ajaib, hidup di hutan tersembunyi atau taman rahasia yang hanya bisa dilihat oleh mereka yang percaya.
Tak jarang, kisah mereka dipenuhi pelajaran berharga tentang kebaikan, keberanian, dan harapan.
Lewat dongeng peri, imajinasi anak-anak dan bahkan orang dewasa pun diajak terbang menelusuri petualangan seru yang menginspirasi dan menghangatkan hati.
Dongeng Peri Embun dan Bunga Layu

Di sebuah taman tersembunyi yang hanya bisa dilihat oleh hati yang tulus, tinggal Peri Embun.
Setiap pagi sebelum matahari terbit, ia mengelilingi taman dan menyiram bunga-bunga dengan embun ajaib agar mereka tetap segar dan wangi.
Suatu hari, ia menemukan bunga mawar merah yang layu dan hampir mati karena tidak ada yang memperhatikannya.
Peri Embun merasa sedih dan memutuskan untuk merawat bunga itu secara khusus.
Ia menyanyikan lagu lembut sambil meneteskan embun dari kelopak tangannya, berharap cinta dan perhatian bisa menyembuhkan si mawar.
Hari-hari berlalu, dan warna bunga itu perlahan kembali cerah.
Akhirnya, bunga mawar itu mekar dengan sangat indah, bahkan lebih cantik dari sebelumnya.
Para peri lain pun terkagum dan belajar bahwa kasih sayang tulus mampu menghidupkan harapan yang hampir padam. Sejak itu, Peri Embun dikenal sebagai peri yang paling lembut hatinya.
Baca juga kumpulan dongeng hewan yang lucu!
Peri Hutan dan Anak Nakal
Di pinggir desa, ada hutan yang dipercaya dihuni oleh Peri Hutan. Namun, Arga, seorang anak laki-laki yang suka bermain ke hutan, tidak percaya akan hal itu.
Ia sering membuang bungkus makanan dan merusak tanaman tanpa peduli. Hingga suatu sore, ia tersesat dan tidak bisa menemukan jalan pulang.
Saat langit mulai gelap, muncul cahaya hijau lembut dari balik pepohonan. Itu adalah Peri Hutan yang melihat keresahan Arga.
Ia menegur Arga dengan lembut sambil menunjukkan pohon-pohon yang rusak dan tanah yang kotor karena perbuatannya. Arga pun merasa bersalah dan berjanji untuk berubah.
Dengan bantuan Peri Hutan, Arga kembali ke rumah. Sejak saat itu, ia selalu menjaga kebersihan hutan dan mengajak teman-temannya untuk ikut serta.
Hutan pun kembali hijau dan sehat, dan Arga tahu bahwa Peri Hutan benar-benar ada dan selalu menjaga alam dengan kasih.
Moms, kumpulan cerita rakyat ini juga sarat pesan moral!
Peri Cahaya dan Bintang Jatuh

Di langit malam yang tenang, Peri Cahaya bertugas menjaga sinar bintang tetap terang. Suatu malam, ia melihat kilau kecil jatuh dari langit dan menghilang ke dalam danau yang gelap.
Ternyata itu adalah bintang kecil yang tersesat dan ketakutan karena kehilangan cahayanya.
Peri Cahaya segera turun dan menemukan bintang itu menangis di tepi danau. Ia memeluknya dan membagikan sedikit sinarnya untuk menghangatkan sang bintang.
Dengan sabar, ia menghibur dan mengajarkan cara kembali bersinar dari dalam hati, bukan hanya dari luar.
Setelah kembali bersinar, bintang kecil itu pun naik ke langit dengan bantuan Peri Cahaya.
Kini, ia menjadi salah satu bintang paling terang di langit malam, selalu berkedip ceria sebagai tanda terima kasih.
Peri Cahaya pun tersenyum bangga karena telah membantu satu cahaya kecil menemukan sinarnya kembali.
Peri Musim Gugur dan Daun Terakhir
Saat musim gugur tiba, Peri Musim Gugur terbang keliling hutan untuk menggugurkan daun-daun dari ranting pohon. Tugas ini penting agar pohon bisa beristirahat di musim dingin.
Namun, suatu hari ia menemukan satu daun kuning yang menolak jatuh. “Aku ingin terus melihat dunia,” kata daun itu.
Peri Musim Gugur tidak memaksanya. Ia duduk di ranting dan mendengarkan keluh kesah sang daun.
Dengan lembut, ia menjelaskan bahwa setiap makhluk di alam memiliki waktunya, dan beristirahat adalah bagian dari keindahan hidup. Daun itu akhirnya mengerti dan menerima takdirnya.
Ketika daun itu jatuh ke tanah, ia berubah menjadi kilau emas yang menyuburkan bumi. Pohon pun tersenyum, dan Peri Musim Gugur melanjutkan tugasnya.
Daun terakhir itu kini menjadi simbol keikhlasan dan keindahan perubahan.
Legenda Tangkuban Perahu juga kaya pesan moral untuk anak, Moms!
Peri Tidur dan Anak Susah Tidur

Di dunia mimpi, ada Peri Tidur yang setiap malam terbang membawa debu mimpi untuk menenangkan anak-anak.
Tapi suatu malam, ia menemukan Sinta yang tetap terjaga meski sudah malam. Sinta gelisah, pikirannya penuh dengan kekhawatiran dan suara-suara dari dunia nyata.
Peri Tidur pun masuk ke dalam kamar Sinta dan duduk di sampingnya. Ia mulai bercerita tentang taman bintang yang tenang dan danau pelangi tempat para mimpi tinggal.
Suaranya lembut seperti angin malam, membuat mata Sinta perlahan berat. Ia lalu menaburkan debu mimpi ke kelopak mata Sinta.
Tak lama, Sinta pun tertidur dengan senyum di wajahnya. Mimpinya malam itu begitu indah dan damai.
Sejak malam itu, Peri Tidur selalu datang lebih awal ke rumah Sinta, memastikan hatinya tenang sebelum terlelap.
Peri Warna dan Dunia Abu-Abu
Suatu hari, dunia tiba-tiba menjadi abu-abu. Warna-warna menghilang dari bunga, langit, dan bahkan pelangi.
Ternyata, Peri Warna sedang sakit hati karena manusia mulai melupakan keindahan alam dan hanya peduli pada benda-benda yang membosankan. Ia pun menyembunyikan warna agar manusia sadar.
Anak kecil bernama Lila merasa sedih karena dunia jadi suram. Ia pun menggambar bunga, langit, dan kupu-kupu dengan krayon di kertas, berharap bisa mengembalikan warna.
Gambar itu terbang terbawa angin dan sampai ke tempat Peri Warna bersembunyi.
Melihat ketulusan Lila, hati Peri Warna luluh. Ia pun terbang ke langit dan melepaskan kembali semua warna ke dunia.
Bunga kembali mekar, langit biru, dan pelangi muncul di ufuk timur. Semua orang bersorak, dan Lila tahu, sedikit kepedulian bisa membawa kembali keajaiban.
Peri Kecil Penjaga Senyum
Di desa kecil, hidup seorang anak bernama Dira yang jarang tersenyum. Ia merasa hari-harinya selalu sama dan membosankan.
Suatu malam, seekor kunang-kunang kecil menyala terang di jendela kamar Dira. Tapi itu bukan kunang-kunang biasa, itu adalah Peri Kecil Penjaga Senyum.
Peri itu berkata, "Aku kehilangan senyum yang harus aku jaga. Apa kamu melihatnya?" Dira menggeleng, tapi matanya mulai penasaran.
Peri lalu menunjukkan cermin kecil. "Lihat baik-baik," katanya. Dira melihat dirinya sendiri tersenyum samar, dan perlahan hatinya terasa hangat.
Sejak malam itu, Dira mulai tersenyum lebih sering, bahkan untuk hal-hal kecil. Ia tidak tahu pasti, tapi setiap kali ia tersenyum, cahaya kecil terlihat mengikutinya.
Itu adalah Peri Penjaga Senyum, yang kini tinggal di hatinya dan selalu mengingatkan: senyum adalah keajaiban paling sederhana.
Itulah kumpulan dongeng peri yang bisa Moms bacakan bersama Si Kecil. Semoga cerita di atas menghibur, ya!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.