7 Fakta Obesitas Pada Anak yang Harus Moms Ketahui

Ada kabar yang cukup mengkhawatirkan dari World Health Organization (WHO) nih, Moms. Data statistik terbaru menunjukkan kalau jumlah penderita obesitas pada anak cenderung terus meningkat setiap tahunnya.

Bahkan diketahui pula kalau kasus obesitas pada anak 30 persen lebih banyak ditemui pada negara berkembang ketimbang negara maju.

Mengingat banyaknya dampak negatif yang akan dirasakan oleh anak obesitas, tentu saja berita ini tidak boleh disepelekan oleh kita yang tinggal di Indonesia ya, Moms.

Join Whatsapp Channel Orami untuk dapat info terupdate!

Bergabung sekarang

Demi kesehatan dan masa depan anak, ada beberapa fakta obesitas pada anak yang harus diketahui oleh setiap orang tua. Mau tahu apa saja, Moms?

1. Sarapan Dapat Mengurangi Risiko Obesitas

Menurut studi yang dilansir oleh Journal of Rural Medicine, anak yang sering melewatkan sarapan berisiko mengalami obesitas 5 kali lebih besar ketimbang anak yang memulai hari dengan sarapan sehat.

Sarapan akan memberikan energi dan membuat anak kenyang lebih lama, sehingga mengurangi dorongan untuk ngemil dan mengonsumsi makanan berkalori tinggi.

2. Obesitas Pada Anak Meningkatkan Risiko Diabetes

Banyak orang tua membatasi konsumsi gula anak untuk mengurangi resiko diabetes di masa depan. Apa Moms juga begitu?

Langkah tersebut memang sudah baik, tapi Moms harus tahu kalau penyebab utama penyebab utama diabetes tipe 2 sebenarnya bukanlah gula, tapi justru obesitas akibat kombinasi pola makan tidak sehat, gaya hidup tidak aktif, dan stres.

Risiko diabetes juga akan terus mengintai hingga Si Kecil dewasa nanti bila berat badannya tidak dikembalikan ke angka ideal.

Baca Juga: Heboh Operasi Wanita Obesitas, Ini yang Harus Dilakukan Supaya Terhindar Risiko Obesitas Setelah Melahirkan

3. Obesitas Bisa Dicegah dan Dikendalikan

Walau kasus anak obesitas terus meningkat drastis dalam satu dekade terakhir, bukan berarti tidak bisa dicegah atau dikendalikan lho, Moms.

Menurut peneliti obesitas di Medical Research Council’s Epidemiology Unit, bahkan anak yang memang keturunan gemuk pun bisa menghilangkan 40 persen berat badannya dengan olahraga teratur dan gaya hidup sehat.

4. Lebih Banyak Masalah Kesehatan yang Mengintai Anak Obesitas

Menurut data dari Blank Children’s Hospital, 70 persen anak obesitas sudah memiliki satu faktor risiko penyebab penyakit kardiovaskular.

Sedangkan menurut WHO, anak obesitas juga memiliki resiko lebih besar terkena asma, diabetes, osteoarthritis, serta kanker endometrium, payudara, dan kolon saat dewasa nanti.

Baca Juga: Mencegah Obesitas pada Balita yang Doyan Makan

5. Risiko Obesitas Berbanding Lurus dengan Durasi Anak Menonton TV

Semakin banyak anak menonton TV atau bermain gadget, maka akan semakin besar pula risiko obesitas pada anak lho, Moms.

Alasannya adalah karena berkurangnya aktivitas fisik membuat kalori yang masuk lebih banyak menumpuk dan diubah menjadi lemak tubuh. Apalagi kalau menonton TV dan bermain gadget dilakukan sambil ngemil.

6. Performa Sekolah Anak Obesitas Tidak Optimal

Dalam informasi lain yang dilansir oleh Blank Children’s Hospital, anak obesitas 4 kali lebih sering tidak masuk sekolah ketimbang anak dengan berat badan normal.

Faktor penyebabnya antara lain adalah rasa takut di-bully atau malu berpartisipasi dalam aktivitas fisik dan tampil di depan orang banyak.

Baca Juga: Minum Susu dari Botol Sebabkan Bayi Obesitas?

7. Obesitas Pada Anak Bisa Menyebabkan Masalah Sosial dan Psikologis Saat Dewasa

Anak obesitas bukan hanya akan menghadapi banyak gangguan kesehatan, tapi juga masalah sosial dan psikologi seperti krisis kepercayaan diri atau diskriminasi yang merugikan kemajuan kariernya di masa depan.

Melihat berbagai fakta obesitas pada anak di atas, sudah seharusnya setiap orang tua mulai mencontohkan dan menerapkan gaya hidup sehat ya, Moms.

Apa saja kebiasaan sehat yang sudah Moms ajarkan pada buah hati?

(WA)