19 February 2025

Adakah Gaya Hubungan Suami Istri yang Dilarang Agama Islam?

Dilarang melakukan anal seks!

Ada banyak cara untuk melakukan hubungan intim dengan pasangan. Tetapi, Moms juga perlu hati-hati dengan gaya hubungan suami istri yang dilarang agama Islam.

Bukan sekadar kurang elok dan tidak nyaman, beberapa gaya hubungan intim berikut ini juga bisa mengganggu kesehatan jika dilakukan dalam jangka panjang.

Sebelum telanjur, yuk simak daftar gaya hubungan suami istri yang dilarang agama Islam berikut ini!

Adakah Gaya Hubungan Suami Istri yang Dilarang Agama Islam?

Gaya Hubungan Suami Istri yang Dilarang Agama Islam
Foto: Gaya Hubungan Suami Istri yang Dilarang Agama Islam (Medicalnewstoday.com)

Pada dasarnya semua gaya berhubungan diperbolehkan asalkan dilakukan dengan aman dan membuat nyaman.

Namun, Menurut Mashur, dosen jurusan Syariah STAIN Sultan Qaimuddin Kendari dalam jurnal berjudul Seks dalam Perspektif Islam, memang ada beberapa gaya tertentu yang dilarang agama.

1. Anal Seks atau Penetrasi Melalui Dubur

Berhubungan intim lewat lubang anus atau anal seks sangat dilarang dalam Islam.

Pasalnya, anus menyimpan feses dan menyimpan banyak bakteri. Lapisan anus cenderung lebih tipis dan kurang berpelumas ketimbang vagina.

Hal ini menyebabkan anus lebih rentan robek, sehingga virus dan bakteri bisa masuk ke aliran darah.

Kalau sudah begini, risiko terkena penyakit menular seksual seperti HIV dan HPV jadi lebih tinggi hingga 30 kali lipat.

Dalam pandangan Islam, Rasulullah SAW juga melarang umatnya berhubungan lewat dubur:

“Dari Abi Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Dilaknat orang yang menyetubuhi wanita di duburnya.” (HR. Ahmad, Abu Daud, dan Nasai)

2. Bersetubuh Sambil Berdiri

Pada dasarnya, berhubungan intim sambil berdiri tidak haram.

Namun, hukumnya menjadi makruh karena mungkin bisa membahayakan kesehatan pasangan dan diri sendiri.

Dr. Hussein Botchway, seorang fisioterapi di the Korle-Bu Teaching Hospital menyebutkan bahwa bersetubuh sambil berdiri berpotensi menyebabkan hipertensi dan stroke.

“Jika melakukan hubungan seksual sambil berdiri, aliran darah akan berlawanan dengan gravitasi dan menimbulkan efek berdesir pada tekanan di jantung.

Jadi posisi berdiri tidak direkomendasikan,” ucapnya dalam interview bersama Accra-based Joy FM.

3. Posisi Woman on Top

Gaya hubungan suami istri yang dilarang agama Islam selanjutnya yaitu posisi woman-on-top atau posisi istri di atas suami.

Dalam dunia medis, posisi ini disebut sebagai posisi paling berbahaya bagi penis laki-laki karena bisa menyebabkan penis patah.

Sebuah jurnal dari Advances in Urology menyebutkan bahwa kasus cedera akibat women-on-top mencapai 50% dari total 28 kasus.

Dalam buku Mahkota Pengantin karya Majdi bin Manshur bin Sayyid asy-Syuri juga disebutkan bahwa posisi seks WOT tidak dianjurkan dalam Islam.

Secara keagamaan, posisi ini dianggap menyimpang dari tatanan alami yang telah ditetapkan Allah SWT untuk pria dan wanita.

Hal yang Sebaiknya Dihindari Ketika Berhubungan Intim

Selain gaya, ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari ketika berhubungan intim dalam perspektif Islam, yaitu:

1. Berhubungan Intim Tanpa Penutup

Hubungan intim biasanya dilakukan di dalam ruangan, misalnya di kamar tidur.

Meski di ruangan pribadi, Moms tetap perlu menggunakan penutup ketika sedang melakukannya. Contohnya memakai selimut.

Jika telanjang bulat, dikhawatirkan ada mahluk Allah lain yang bisa melihat, seperti jin dan malaikat.

Dalam hadis riwayat Ibnu Majah menyebutkan:

“Dari ‘Atabah bin Abdi As-Sulami bahwa apabila kalian mendatangi istrinya (berjima’), maka hendaklah menggunakan penutup dan janganlah telanjang seperti dua ekor himar.”

2. Bersetubuh Ketika Istri Sedang Haid

Larangan ini bahkan tertulis di dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 222:

وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ ۖ قُلْ هُوَ أَذًى ۖ فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ ۖ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّىٰ يَطْهُرْنَ ۖ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللَّهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ

Artinya: “Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: 'Haid itu adalah kotoran'.

Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari perempuan di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci.

Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang telah diperintahkan Allah kepadamu.

Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Al-Baqarah 2:222).

Selain itu, larangan seks saat sedang haid juga dilatarbelakangi oleh banyak penelitian yang menyebutkan bahwa berhubungan intim saat haid cukup berisiko bagi kesehatan.

Studi di jurnal Maedica menyebutkan bahwa penetrasi vagina tanpa kondom saat menstruasi atau tak lama setelah menstruasi, berpotensi terkena penyakit HIV atau penyakit menular seksual lainnya.

Selain itu, kaum wanita juga berisiko terkena infeksi klamidia. Jika tidak ditangani dengan tepat, infeksi ini bisa menyebabkan PID (Pelvic Inflammatory Disease) dan berujung pada kemandulan.

3. Tidak Melakukan Pemanasan

Sebelum melakukan hubungan suami istri, ada baiknya Moms dan Dads melakukan pemanasan terlebih dahulu. Misalnya dengan bercumbu rayu dan bersikap romantis.

Berhubungan intim pada dasarnya adalah olahraga fisik, sehingga perlu pemanasan agar otot-otot tubuh lebih rileks dan siap menerima penetrasi.

Selain itu, Rasulullah SAW dalam Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim menganjurkan melakukan pemanasan terlebih dahulu:

“Siapa pun di antara kamu, janganlah menyamai istrinya seperti seekor hewan bersenggama, tapi hendaklah ia dahului dengan perantaraan.

Selanjutnya, ada yang bertanya: Apakah perantaraan itu? Rasulullah SAW bersabda, yaitu ciuman dan ucapan-ucapan romantis.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hubungan seks juga lebih nikmat jika diawali foreplay, tentunya ya Moms!

4. Sadisme dan Masokisme

Sadisme dan masokisme merupakan perilaku saling memberikan dan menerima tindakan kekerasan atau rasa sakit sebagai bagian dari aktivitas seksual mereka.

Misalnya memukul, menampar, menggunakan kata-kata kasar, hingga merendahkan dengan sengaja untuk melukai perasaan pasangannya demi mendapatkan sensasi kekuasaan atau kontrol.

Lantas, apakah gaya hubungan suami istri yang berisi sadisme dan masokisme ini diperbolehkan dalam Islam?

Dalam Jurnal UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta disebutkan bahwa praktik sadisme dan masokisme dalam hubungan suami istri adalah haram.

Aktivitas seksual yang mengandung unsur kekerasan tersebut bertentangan dengan maqasid as-syari’ah karena mengancam agama, akal, dan jiwa.

Meskipun pada sisi lain, praktik ini dianggap mampu memberikan kepuasan seksual tertinggi dan menjaga keharmonisan rumah tangga, dari sudut pandang hukum Islam tetap tidak dapat diterima karena dampaknya yang merugikan.

Baca Juga: 12 Cara Berhubungan Suami Istri sesuai Sunah di Agama Islam

Pastikan utamakan kenyamanan kedua belah pihak untuk bisa mencapai kepuasan dalam bercinta sekaligus mendapatkan berkah.

Jangan lupa baca doa sebelum dan sesudah berhubungan, juga ya!

  • https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://ejournal.iainkendari.ac.id/index.php/shautut-tarbiyah/article/download/49/39&ved=2ahUKEwjww7uHvsH5AhXME7cAHfYGDvMQFnoECAkQAQ&usg=AOvVaw30zAhNw2wC44JD5IuaKWC6
  • https://www.webmd.com/sex/anal-sex-health-concerns
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6290188/
  • https://www.al-islam.org/islamic-marriage-handbook-sayyid-athar-husayn-sh-rizvi/sexual-techniques
  • https://www.graphic.com.gh/lifestyle/life/why-standing-during-sex-can-cause-stroke.html
  • https://www.hindawi.com/journals/au/2014/768158/
  • https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11162/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.