23 May 2025

Ibu Menyusui Minum Antibiotik, Apakah Berdampak pada Bayi?

Layaknya obat pada umumnya, antibiotik juga dapat menyebabkan efek samping

Intinya Nih, Moms:

  • Ibu menyusui harus selalu konsultasi dokter sebelum minum antibiotik untuk memastikan keamanan bagi bayi.
  • Jika memang perlu antibiotik, dokter akan memilih jenis yang tidak berbahaya untuk ASI dan bayi.
  • Perhatikan tanda-tanda reaksi alergi atau gangguan pencernaan pada bayi setelah ibu mengonsumsi antibiotik.

Ibu menyusui minum antibiotik kadang tidak bisa dihindari, ya Moms dan kadang juga membuat cemas.

Sebab, apa yang ibu menyusui konsumsi tentu akan masuk juga ke tubuh Si Kecil sehingga Moms juga harus menjaga asupan makanan yang masuk.

Namun, antibiotik saat ini lebih susah didapatkan secara bebas dibandingkan dahulu.

Mengingat semakin banyaknya bukti mengenai kurangnya manfaat dalam beberapa kondisi dan adanya peningkatan resistensi pada beberapa organisme.

Terlebih, jenis obat ini juga tidak efektif untuk mengatasi serangan virus seperti batuk dan pilek.

Meskipun demikian, ada kalanya penggunaannya penting dan bahkan bisa menyelamatkan nyawa.

Misalnya, ketika Moms harus mengobati mastitis atau infeksi vagina yang memang memerlukan antibiotik.

Namun, layaknya obat pada umumnya, antibiotik juga dapat menyebabkan efek samping atau masalah ketika dikonsumsi ibu menyusui.

Baca Juga: Ibu Tetap Menyusui saat Hamil, Apakah Aman atau Berisiko?

Amankah Ibu Menyusui Minum Antibiotik?

Antibiotik
Foto: Antibiotik (Nhs.org.uk)

Moms, dari artikel jurnal yang dipublikasikan oleh Consensus, sebagian besar antibiotik aman untuk ibu menyusui dan bayinya.

Sebab, biasanya hanya sedikit sekali yang masuk ke dalam ASI.

Namun, ada juga beberapa jenis antibiotik seperti tetrasiklin yang sebaiknya dihindari karena bisa berdampak kurang baik pada bayi.

Oleh karena itu, penting bagi Moms untuk memberi tahu dokter bahwa sedang menyusui saat diberikan resep antibiotik, ya.

Efek Samping yang Mungkin Terjadi Pada Bayi

Proses Menyusui Bayi
Foto: Proses Menyusui Bayi (Freepik.com/freepik)

“Efek samping potensial pada bayi ASI yang ibunya mengonsumsi antibiotik seperti penisilin, sefalosporin, maklorida, dan aminoglikosida adalah perubahan flora dalam usus mereka.

Hal ini dapat menyebabkan feses bayi menjadi lunak hingga diare pada bayi, tetapi efek samping ini bersifat sementara,” kata Dr. Judith Reichman, obstetri dan ginekolog di Baverly Hills, California, seperti dikutip dari Today.com.

Sementara sebuah studi yang diterbitkan dalam Postgraduate Medical Journal menemukan bahwa selain perubahan flora dalam usus, bayi ASI yang ibunya minum antibiotik saat menyusui mungkin mengalami efek langsung, yang mungkin terkait atau tidak dengan dosis tertentu.

Efek lainnya yang juga disebutkan dalam penelitian tersebut termasuk terjadinya perubahan dan gangguan terhadap kultur mikrobiologis.

Hal itu mengakibatkan bayi mengalami sepsis (peradangan serius di seluruh tubuh akibat infeksi).

Terutama jika Moms mengonsumsi antibiotik secara sembarangan dan tanpa resep dokter.

Baca Juga: Benarkah Bisa Hamil saat Menyusui Bayi dan Apa Tandanya?

Antibiotik yang Aman untuk Ibu Menyusui

Setelah Moms mengetahui informasi tentang ibu menyusui minum antibiotik, ini sejumlah antibiotik yang aman untuk menyusui seperti mengutip dari Breastfeeding Network

  • Amoxycillin, Amoxil ®,
  • Azithromycin, Zithromax®,
  • Cefaclor, Distaclor®,
  • Cefuroxime, Zinnat®
  • Cephalexin, Cefalexin, Keflex®,
  • Cephradine, Velosef®,
  • Clarithromycin, Klaricid®,
  • Co-amoxiclav, Augmentin®,
  • Co-fluampicil, Flucloxacillin+ Ampicillin, Magnapen®
  • Erythromycin, Erymax®, Erythrope®, Erythrocin®
  • Flucloxacillin, Floxapen®,
  • Penicillin V, Phenoxymethyl penicillin
  • Pivmecillinam, Selexid®
  • Trimethoprim, Monotrim®

Baca Juga: Bolehkah Moms Menyusui saat Sakit? Simak Penjelasannya!

Antibiotik yang Sebaiknya Dihindari Ibu Menyusui

Masih mengutip dari Breastfeeding Network, ini antibiotik yang sebaiknya Moms hindari jika sedang menyusui.

1. Tetrasiklin

Antibiotik
Foto: Antibiotik

Ibu menyusui minum antibiotik Tetrasiklin sebaiknya dihindari, ya karena dapat menyebabkan perubahan warna gigi bayi dan mengganggu pertumbuhan tulangnya jika digunakan dalam jangka panjang.

Meski begitu, pemakaian jangka pendek (kurang dari satu bulan) umumnya dianggap aman, tapi tetap perlu dikonsultasikan ke dokter terlebih dahulu.

2. Fluoroquinolone (seperti Ciprofloxacin dan Levofloxacin)

Fluoroquinolone tidak direkomendasikan sebagai pilihan utama untuk ibu menyusui.

Sebab antibiotik ini berisiko menimbulkan masalah pada persendian dan tulang rawan bayi, meskipun hal ini terutama ditemukan dalam studi hewan.

Jika memang harus digunakan, biasanya hanya untuk waktu singkat dan dengan pengawasan ketat dari dokter.

3. Co-trimoxazole (Trimetoprim + Sulfametoksazol)

Co-trimoxazole bisa meningkatkan risiko bayi mengalami kuning (jaundice) dan kerusakan sel darah merah.

Nah, terutama pada bayi yang baru lahir atau yang memiliki defisiensi enzim G6PD.

Obat ini sebaiknya dihindari jika bayi berusia di bawah enam minggu, sedang mengalami kuning, atau terdiagnosis G6PD deficiency.

4. Clindamycin (oral)

Penggunaan clindamycin secara oral perlu diwaspadai karena bisa menyebabkan gangguan pencernaan serius pada bayi, seperti darah dalam feses, walaupun kondisi ini jarang.

Bila memang diperlukan, Moms perlu memantau kondisi bayi secara ketat.

Sementara itu, bentuk topikal (salep) atau obat yang digunakan melalui vagina umumnya dianggap lebih aman.

5. Chloramphenicol

Chloramphenicol termasuk antibiotik yang sebaiknya dihindari sama sekali oleh ibu menyusui.

Antibiotik ini bisa menyebabkan gangguan serius pada sumsum tulang bayi dan kondisi langka namun berbahaya yang disebut gray baby syndrome.

6. Metronidazole (dosis tinggi)

Metronidazole dalam dosis tinggi, seperti sekali minum 2 gram, bisa membuat Moms harus menghentikan sementara pemberian ASI.

Sebab, obat ini dapat masuk dalam kadar tinggi ke dalam susu.

Namun, jika digunakan dalam dosis rendah (misalnya 200–400 mg sebanyak tiga kali sehari), metronidazole biasanya aman digunakan saat menyusui.

7. Nitrofurantoin

Nitrofurantoin bisa menyebabkan kerusakan sel darah merah pada bayi yang memiliki defisiensi G6PD.

Jadi, sebaiknya dihindari jika bayi berusia di bawah satu bulan atau terdiagnosis kondisi tersebut.

Untuk bayi yang sehat dan sudah lebih besar, penggunaan obat ini bisa dipertimbangkan dengan pengawasan medis.

8. Vancomycin dan Teicoplanin

Vancomycin dan Teicoplanin adalah antibiotik yang digunakan untuk infeksi berat seperti MRSA.

Meskipun datanya masih terbatas, ada kemungkinan efek samping serius yang bisa terjadi pada bayi.

Bila digunakan oleh ibu menyusui, kondisi bayi perlu dipantau secara ketat oleh dokter.

Baca Juga: Ketahui Kebutuhan ASI Bayi Berdasarkan Usia dan Berat Badan

Itulah informasi seputar ibu menyusui minum antibiotik yang bisa Moms ketahui.

Ingat, bahwa penggunaan antibiotik tidak boleh sembarangan ya! Baik bagi Moms yang tengah menyusui maupun tidak.

Pastikan selalu konsultasikan terlebih dulu dengan dokter jika ingin mengonsumsi obat jenis apa pun bagi Moms yang sedang menyusui.

  • https://consensus.app/questions/antibiotics-while-breastfeeding/
  • https://www.today.com/parents/taking-antibiotics-safe-while-breast-feeding-2d80555287
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/15082839/
  • https://www.breastfeedingnetwork.org.uk/factsheet/antibiotics/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.