Penyebab Infertilitas Sekunder dan Perawatannya Menurut Dokter
Intinya Nih, Moms:
- Infertilitas sekunder terjadi saat sulit hamil anak kedua meski sudah punya anak sebelumnya.
- Penyebab utamanya meliputi usia, gangguan ovulasi, sperma buruk, gaya hidup, dan endometriosis.
- Gaya hidup sehat dan konsumsi antioksidan dapat membantu meningkatkan kesuburan.
- Pengobatan meliputi obat kesuburan, operasi, hingga program bayi tabung.
- Segera konsultasi ke dokter jika sulit hamil setelah setahun berhubungan tanpa pelindung.
Infertilitas sekunder bisa menjadi sebuah masalah sendiri dalam pernikahan. Tak bisa dipungkiri bahwa banyak orang tua yang merencanakan untuk program hamil anak kedua.
Namun, tak sedikit kasus ditemukan sulitnya untuk hamil anak kedua. Lantas, apa saja penyebab dan cara mengatasinya? Yuk, simak bersama di bawah ini!
Apa Itu Infertilitas Sekunder?

Infertilitas sekunder adalah kondisi ketika seorang wanita atau pasangan yang sebelumnya pernah berhasil hamil dan melahirkan, mengalami kesulitan untuk hamil kembali setelah mencoba dalam jangka waktu tertentu.
Kondisi ini berbeda dengan infertilitas primer.
Infertilitas primer merupakan ketidakmampuan hamil sama sekali sejak awal, sedangkan infertilitas sekunder terjadi setelah adanya riwayat kehamilan sebelumnya.
Meskipun kehamilan itu mungkin berakhir dengan kelahiran hidup, keguguran, atau bayi lahir mati.
Seseorang dikatakan kemungkinan mengalami infertilitas sekunder bila sudah pernah hamil sebelumnya, tetapi kemudian sulit hamil lagi meski rutin berhubungan tanpa kontrasepsi selama:
- 12 bulan bagi wanita di bawah usia 35 tahun.
- 6 bulan bagi wanita berusia 35 tahun ke atas.
Jika sudah melewati batas waktu tersebut tanpa kehamilan, disarankan segera berkonsultasi ke dokter untuk mencari penyebab dan penanganan yang tepat.
Penyebab Infertilitas Sekunder

Definisi infertilitas sekunder senada dengan ungkapan dr. Shanty Olivia Jasirwan, Sp.OG-KFER Dokter Spesialis Kebidanan & Kandungan Konsultan Fertilitas, Endokrinologi & Reproduksi yang melakukan praktik di RS Pondok Indah IVF.
Ia menjelaskan bahwa infertilitas sekunder terjadi saat pasangan suami istri mengalami kesulitan mendapatkan keturunan kedua dan seterusnya.
Padahal kedua pasangan ini sudah berusaha berhubungan seksual rutin tanpa menggunakan kontrasepsi setelah 1 tahun.
Penyebab gangguan kesuburan ini bisa karena beberapa hal, seperti:
1. Faktor Usia
Melansir dari Cleveland Clinic, salah satu penyebab masalah infertilitas sekunder adalah faktor usia.
Terlebih ketika Moms mencoba hamil di akhir usia 35-an. Biasanya wanita memiliki anak kedua saat sudah agak tua.
2. Gangguan Ovulasi
Melansir dari Healthline, kondisi seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS), insufisiensi ovarium primer, penyakit tiroid, dan ketidakseimbangan hormon lainnya dapat mengganggu ovulasi secara teratur.
3. Kualitas Sel Sperma Menurun
Tentunya, masalah infertilitas tidak hanya isu wanita, karena pria juga berperan dalam keberhasilan program hamil.
Mengenai hal ini, dr. Shanty pun menjelaskan bahwa penyebab infertilitas sekunder bisa terjadi karena gangguan sperma.
Usia menyebabkan kualitas dan kuantitas sel sperma serta sel telur menurun. Karena itu, peluang untuk memilki keturunan akan semakin sulit.
4. Pola Hidup yang Buruk
Kebiasan gaya hidup yang buruk dapat membuat peradangan dalam tubuh. Ketika sudah infeksi, ini bisa membuat kesehatan reproduksi semakin turun.
Melansir Web MD, salah satunya yakni kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol.
Bahkan, orang yang jarang berolahraga pun bisa membuat sesoerang terkena infertilitas sekunder.
5. Gangguan Autoimun
Melansir dari laman Cleveland Clinic, autoimun bisa jadi salah satu penyebab infertilitas sekunder karena kondisi ini bisa menyebabkan seseorang memiliki jumlah sel telur berkualitas yang rendah.
Autoimun bisa menjadi penyebab infertilitas sekunder karena sistem kekebalan tubuh menyerang sel tubuh sendiri, termasuk sel reproduksi.
Kondisi ini dapat merusak ovarium, mengganggu implantasi embrio, atau membentuk antibodi yang menyerang sperma maupun sel telur, sehingga kehamilan sulit terjadi meskipun sebelumnya pernah hamil.
6. Masalah pada Saluran Tuba Falopi
Melansir studi International Journal of Fertility & Sterility, salah satu penyebab infertilitas sekunder adalah adanya masalah pada saluran tuba falopi, seperti misalnya adanya sumbatan atau kerusakan.
Untuk mengetahui kepastian akan hal ini, dokter bisa melakukan pemeriksaan HSG.
7. Endometriosis
Melansir Cleveland Clinic, endometriosis adalah penyakit yang bisa membuat sulit hamil anak kedua.
Ini adalah gangguan pada sistem reproduksi wanita, khususnya dalam endometrium.
Gejala yang bisa dirasakan yakni seperti:
- Gangguan menstruasi.
- Nyeri berlebih ketika menstruasi.
- Sakit saat berhubungan seks.
Perlu pemeriksaan lebih lanjut dalam mengatasi infertilitas sekunder untuk penyebab yang satu ini.
Perawatan Infertilitas Sekunder

Pengobatan untuk masalah infertilitas sekunder hampir sama dengan pengobatan untuk masalah infertilitas pada kehamilan pertama.
Hal ini pun dijelaskan oleh dr. Shanty lho, Moms! Ia mengemukakan ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi ketidaksuburan.
1. Konsumsi Obat Kesuburan
Konsumsi obat-obatan dibutuhkan untuk meningkatkan peluang kehamilan.
Biasanya, obat peningkat kesuburan dikonsumsi oleh wanita untuk mengatasi infertilitas sekunder.
Tak menutup kemungkinan, obat jenis ini memiliki berbagai efek samping untuk kesehatan.
Mulai dari perubahan hormon yang memicu jerawat, serta rasa tidak nyaman pada tubuh.
2. Gaya Hidup Sehat
Jika masalahnya terletak pada kesehatan sperma, maka dokter akan menyarankan perubahan gaya hidup lebih sehat.
Hal ini seperti mengonsumsi makanan sehat, olahraga, hindari rokok, serta minuman beralkohol.
Tujuan pengobatan ini agar gerak, bentuk, dan jumlah sperma jadi lebih baik dari sebelumnya.
3. Program Bayi Tabung
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan setelah memang Moms atau Dads terbukti sudah tak lagi dalam masa subur.
Beberapa jalan keluar bisa dilakukan seperti melakukan program bayi tabung (IVF). Ini adalah salah satu program hamil buatan yang bisa dicoba sebagai pilihan.
Tingkat keberhasilan program bayi tabung cukup tinggi, lho!
4. Operasi Rahim
Tak jarang, gangguan pada rahim mengharuskan seseorang untuk melakukan operasi.
Dokter biasanya akan melakukan bedah laparoskopi untuk memperbaiki saluran tuba yang tersumbat.
Tak hanya itu, ini juga dilakukan untuk menghilangkan fibroid atau endometriosis.
5. Perkaya Asupan Antioksidan
Dari segi asupan pun perlu diperhatikan dalam mengatasi infertilitas sekunder.
Yuk, perbanyak makanan yang tinggi antioksidan untuk meningkatkan kesuburan. Ini baik pada wanita ataupun pria yang ada indikasi ketidaksuburan.
Makanan kaya antioksidan dapat menambah kuantitas sperma dan kualitas sel telur.
Kapan Perlu ke Dokter?
Jika Moms dan Dads masih berusia di bawah 35 tahun, sebaiknya mencoba kehamilan kedua secara alami selama satu tahun.
Beda halnya ketika telah berusia di atas itu, cobalah untuk berkonsultasi dengan ahli atau dokter kandungan.
Biasanya, dokter akan memeriksa pria dan wanita untuk memeriksa apakah rahim dan sperma sehat.
Ini pun perlu pemeriksaan dasar infertilitas seperti:
- Analisis sperma
- HSG
- USG transvaginal
Setelah mendapatkan hasil pemeriksaan, barulah dokter dapat menentukan terapi pengobatan yang sesuai dengan hasil diagnosis.
Pada beberapa kasus, dokter juga dapat menyarankan konsumsi obat untuk mendorong kemampuan ovulasi agar dapat segera hamil kembali.
Nah itu dia penjelasan mengenai infertilitas sekunder, penyebab, dan pengobatan yang perlu dilakukan.
Memiliki anak kedua adalah pilihan yang dibuat oleh Moms dan Dads. Jika sangat menginginkannya, cobalah lakukan cara terbaik, ya!
- https://www.nhs.uk/conditions/infertility/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5936612/
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21139-secondary-infertility
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/infertility/expert-answers/secondary-infertility/faq-20058272#:~:text=Secondary%20infertility%20is%20the%20inability,function%20or%20delivery%20in%20men
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21139-secondary-infertility
- https://www.healthline.com/health/infertility/secondary-infertility
- https://www.webmd.com/infertility-and-reproduction/what-to-know-about-secondary-infertility
- https://fertilitynj.com/infertility/secondary-infertility/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.








