Mari ketahui jadwal sholat Banjarmasin berikut ini, Moms.

Selain itu, simak daftar masjid di wilayah Banjarmasin, barangkali Moms dan keluarga ingin mencari tempat ibadah yang nyaman.

Daftar Masjid Kota Banjarmasin

Jika Moms sedang mencari daftar masjid di daerah kota Banjarmasin, berikut ini masjid yang tersedia.

1. Masjid Raya Sabilal Muhtadin

Masjid Raya Sabilal Muhtadin
Foto: Masjid Raya Sabilal Muhtadin (Google.com/Maps/Chandra Suprajiwo)

Lokasi: Jalan Jenderal Sudirman No. 1, Kelurahan Antasan Besar, Kecamatan Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan

Masjid ini didirikan di bekas lahan asrama militer di Pulau Tatas, yang pada masa kolonial dikenal sebagai Fort atau Benteng Tatas.

Pembangunannya dimulai pada tahun 1974 dan diresmikan pada tahun 1981 sebagai penghormatan kepada ulama besar Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari.

Masjid ini memiliki desain yang khas dengan satu kubah besar berbentuk bulat pipih, dikelilingi oleh empat menara kecil (masing-masing setinggi 21 meter) dan satu menara utama setinggi 45 meter.

Penggunaan batu pualam, porselen, dan keramik menambah keindahan struktur bangunan.

Di dalamnya juga terdapat 17 lampu hias dengan ribuan bola kaca yang tersusun melingkar, serta hiasan kaligrafi pada tembaga yang memuat ayat-ayat suci.

2. Masjid Agung Miftahul Ihsan

Masjid Agung Miftahul Ihsan
Foto: Masjid Agung Miftahul Ihsan (Google.com/Maps/Amank Dian)

Lokasi: Jl. P. Antasari No.1, Kelayan Luar, Kec. Banjarmasin Tim., Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan

Awalnya, tempat ibadah ini didirikan sebagai musala pada tahun 1956 dengan lahan seluas 145 meter persegi.

Setelah mengalami kebakaran pada tahun 1981, musala tersebut kemudian dibangun kembali menjadi sebuah masjid.

Proses pembangunan berakhir pada 27 Rajab 1412 H (1 Februari 1992), dan peresmian dilakukan oleh Gubernur Kalimantan Selatan pada masa itu, yakni Ir. Haji Muhammad Said.

Walaupun kini pengelolaannya berada di tangan Pemerintah Kota Banjarmasin, nama Miftahul Ihsan tetap dipertahankan sebagai wujud penghormatan dan harapan agar tempat ibadah ini dikelola secara optimal oleh masyarakat.

3. Masjid Noor Banjarmasin

Masjid Noor Banjarmasin
Foto: Masjid Noor Banjarmasin (Google.com/Maps/Aimee Winda)

Lokasi: Jl. Pangeran Samudera No.105, Kertak Baru Ulu, Kec. Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan

Awalnya, Masjid Noor bermula sebagai sebuah musala yang dibangun sekitar tahun 1940-an hingga 1950-an di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Penatu (sekarang Gang Penatu).

Daerah ini pada masa itu dihuni oleh beragam etnis, termasuk komunitas Tionghoa, Jepang, dan Belanda.

Seiring berkembangnya pusat perdagangan di sekitar wilayah tersebut, salah satu tokoh Arab, Habib Hasan Al Kaff, menghadiahkan sebidang lahan untuk pembangunan langgar pada era 1950-an.

Langgar ini kemudian berkembang menjadi masjid berdasarkan usulan K.H. Ahmad Zainal Aqli alias Guru Ahmad Jagau.

Pada awalnya, bangunan masjid ini memiliki bentuk mirip dengan Masjid Jami Sungai Jingah, yaitu atap limas berlantai dua dengan kubah kecil di puncaknya, dan dikelilingi oleh area pemakaman muslimin.

Namun, dengan bertambahnya jamaah akibat perkembangan pasar seperti Pasar Niaga dan Pasar Cempaka, bangunan masjid mengalami perubahan desain pada tahun 1990-an menjadi struktur bergaya modern.

Pemugaran yang dilakukan beberapa kali ini tetap mempertahankan fungsinya sebagai pusat kegiatan keagamaan.

Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Noor Banjarmasin juga menyimpan kenangan sejarah.

Masjid ini pernah menjadi saksi bisu dua peristiwa penting, yaitu peristiwa G30S/PKI pada tahun 1965 dan kerusuhan yang dikenal dengan istilah "Jumat Kelabu" pada 23 Mei 1997.

Di samping itu, masjid ini memiliki nilai keagamaan yang mendalam, di mana pada tahun 1970 pernah dikunjungi oleh tokoh qari kondang, Abah Guru Sekumpul, yang pernah mendampingi ulama terkenal K.H. Abdul Hamid Husin dalam acara peringatan hari besar Islam.

Baca Juga: 19 Makanan Khas Banjarmasin yang Populer, Lezat!

4. Masjid Jami Tuhfaturroghibin

Masjid Jami Tuhfaturroghibin
Foto: Masjid Jami Tuhfaturroghibin (Google.com/Maps/S R)

Lokasi: Jl. Alalak Tengah, Alalak Tengah, Kec. Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan

Masjid ini dibangun pada 11 Muharram 1357 Hijriyah berkat jasa seorang ulama sufi setempat, H. Marwan bin H.M. Amin, yang juga dikatakan merupakan keturunan keempat dari Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari.

Awalnya, masjid ini didirikan di Desa Tatah Masjid, namun seiring dengan pertumbuhan jumlah jamaah dan kebutuhan akses yang lebih mudah, masjid dipindahkan ke Alalak Tengah.

Proses pemindahan dilakukan dengan semangat gotong royong oleh seluruh warga, yang bersama-sama membangun masjid di atas bekas area pemakaman dan lahan wakaf di tepi Sungai Alalak.

Masjid Jami' Tuhfaturroghibin memiliki desain yang unik dengan perpaduan arsitektur Timur Tengah dan Banjar.

Salah satu ciri khasnya adalah hiasan berupa daun nenas yang terbuat dari seng tebal, melambangkan filosofi pembersihan hati—“kanas” dalam bahasa Arab berarti “pembersih.”

Selain itu, masjid ini memiliki tiang utama yang terbuat dari kayu ulin berukuran besar dan kubah yang semula berbentuk limas lancip, kemudian direnovasi menyerupai Masjid Jami Sungai Jingah.

Meski telah mengalami berbagai perubahan dan perbaikan selama beberapa dekade, elemen-elemen khas seperti mimbar berukir dan simbol daun nenas tetap dipertahankan untuk menjaga identitas dan keaslian bangunan.

5. Masjid Al-Jihad Banjarmasin

Masjid Al-Jihad Banjarmasin
Foto: Masjid Al-Jihad Banjarmasin (Google.com/Maps/Ahmad Iman)

Lokasi: Jl. Cempaka Besar No.19, Kertak Baru Ulu, Kec. Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan

Masjid Al-Jihad Banjarmasin, yang juga dikenal sebagai Masjid Muhammadiyah Al-Jihad, merupakan salah satu masjid bersejarah di Banjarmasin yang dikelola oleh organisasi Muhammadiyah.

Masjid ini didirikan dan diresmikan pada tanggal 11 Juli 1969, tepat bertepatan dengan pelaksanaan sholat Jumat perdana yang dikhotib oleh Haji Muhammad Arsyad Jafri.

Sejak awal berdirinya, masjid ini telah menjadi pusat kegiatan keagamaan bagi umat Islam di Banjarmasin dan berperan penting dalam menyebarkan nilai-nilai keislaman di masyarakat.

Pada tahun 2012, Masjid Al-Jihad mengalami renovasi besar yang menggantikan struktur kayu ulin aslinya dengan beton, sehingga menghasilkan bangunan tiga lantai dengan luas total sekitar 5.000 meter persegi.

Renovasi ini tidak hanya meningkatkan kekokohan bangunan, tetapi juga memperbesar kapasitas masjid sehingga mampu menampung lebih banyak jamaah dalam setiap pelaksanaan ibadah berjamaah.

Baca Juga: 6 Tempat Wisata Banjarmasin, dari Nuansa Alam sampai Kuliner Favoriit

6. Masjid Sultan Suriansyah

Masjid Sultan Suriansyah
Foto: Masjid Sultan Suriansyah (Google.com/Maps/Waldy Boy)

Lokasi: Jl. Kuin Utara, Kuin Utara, Kec. Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan

Masjid Sultan Suriansyah, yang juga dikenal sebagai Masjid Kuin, merupakan masjid tertua di Kalimantan Selatan dan salah satu ikon sejarah Banjarmasin.

Dibangun pada masa pemerintahan Sultan Suriansyah (1526–1550), raja Banjar pertama yang memeluk Islam, masjid ini merupakan saksi awal penyebaran agama Islam di daerah tersebut dan salah satu dari tiga masjid tertua di kota, bersama dengan Masjid Besar dan Masjid Basirih.

Terletak di Jalan Kuin Utara, situs ibu kota awal Kesultanan Banjar, masjid ini berada tepat di tepi Sungai Kuin dan dekat dengan kompleks makam Sultan Suriansyah.

Posisi strategis ini membuat masjid mudah diakses oleh wisatawan yang menggunakan transportasi air maupun darat, serta sering dijadikan destinasi ziarah karena kedekatannya dengan makam Sultan Suriansyah.

Dari segi arsitektur, Masjid Sultan Suriansyah menampilkan ciri khas tradisional Banjar, terlihat dari konstruksi panggung, atap bertumpang, serta ornamen kaligrafi dan ukiran yang menghiasi pintu-pintu dan mimbar.

Meskipun telah mengalami beberapa kali renovasi dan pemugaran, upaya pelestarian keaslian bangunan tetap dijaga, sehingga elemen-elemen seperti mimbar kayu ulin dan inskripsi kuno masih dapat disaksikan dengan jelas.

7. Masjid Jami Teluk Tiram Banjarmasin

Masjid Jami Teluk Tiram
Foto: Masjid Jami Teluk Tiram (Google.com/Maps/L Hakim II)

Lokasi: Jl. Teluk Tiram Darat No.907, Telawang, Kec. Banjarmasin Bar., Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan

Masjid ini didirikan pada tahun 1952 oleh tiga ulama setempat, yaitu K.H. Abdussyukur BA bin Jamaludin (yang lebih dikenal dengan sebutan "Muallim Syukur"), K.H. Abdul Muthalib bin Mardiyan, dan K.H. Abdussyami' bin Husin.

Awalnya, masjid ini bermula sebagai musala di Kampung Tengah, Teluk Tiram Laut.

Seiring dengan pertumbuhan jamaah dan kebutuhan ruang yang lebih luas, masyarakat pun sepakat untuk membangun masjid baru di Teluk Tiram Darat dengan lahan seluas 2.967 meter persegi.

Kini, dengan luas bangunan mencapai 1.000 meter persegi, Masjid Jami Teluk Tiram dikategorikan sebagai "Masjid Besar" bagi Kecamatan Banjarmasin Barat.

Meskipun telah beberapa kali dipugar, masjid ini masih mempertahankan elemen asli, seperti tiang utama yang terbuat dari kayu ulin, yang menambah nilai sejarah dan kekhasan arsitektur tradisionalnya.

Baca Juga: Jadwal Imsak Kota Banjarmasin dan Objek Populer di Sekitarnya

Itu dia jadwal sholat Banjarmasin dan berbagai tempat ibadah Kota Banjarmasin yang dapat dikunjungi sebagai wisata religi.

Semoga informasinya bermanfaat, ya.

  • https://dkm.or.id/dkm/2760/masjid-jami-teluk-tiram-banjarmasin-barat-kota-banjarmasin.html
  • https://duniamasjid.islamic-center.or.id/1197/masjid-sultan-suriansyah-2/
  • https://masjidrayasabilalmuhtadin.com/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.