Ketahui Kebutuhan ASI Bayi Berdasarkan Usia dan Berat Badan
Intinya Nih, Moms:
- Kebutuhan ASI bayi dapat berbeda berdasarkan usia dan berat badannya.
- Beri bayi ASI kapan pun sesuai keinginannya, terutama jika ia menunjukkan tanda lapar.
- Perhatikan tanda bayi cukup ASI untuk pastikan anak tidak kekurangan nutrisi
Penting bagi Moms untuk tahu kebutuhan ASI bayi dari segi jumlah dan frekuensinya.
Dengan memahami kebutuhan ASI bayi akan membantu Moms memastikan si Kecil mendapatkan nutrisi yang cukup sesuai usianya.
Sehingga, pertumbuhannya bisa berlangsung optimal dan mengurangi risiko munculnya gangguan kesehatan.
Kebutuhan ASI Bayi Berdasarkan Usia dan Perhitungan Berat Badan

Asupan ASI yang dibutuhkan bayi dipengaruhi oleh usia dan berat badan bayi.
Dalam buku Nutrition During Lactation, ibu memproduksi ASI rata-rata hampir 1.200 g/hari pada saat 6 hingga 10 hari setelah melahirkan.
Kadar ini jauh lebih tinggi dari yang dibutuhkan bayi pada usia tersebut atau baru dilahirkan yaitu sekitar 500 hingga 700 g/hari.
Sementara itu, melansir studi di jurnal Breastfeeding Medicine, asupan ASI harian rata-rata adalah 670 mL per hari dan 117 mL/kg per hari. Asupan ASI dipengaruhi oleh usia bayi, berat badan bayi, dan praktik menyusui.
- Usia 1 bulan: 624 mL per hari atau 135 mL/kg per hari.
- Usia 3 bulan: 735 mL per hari atau 126 mL/kg per hari.
- Usia 6 bulan: 729 mL per hari atau 107 mL/kg per hari.
- Usia 12 bulan: 593 mL per hari atau 61 mL/kg per hari.
Kebutuhan ASI bayi mulai berkurang secara bertahap setelah usia 6 bulan, karena MPASI (Makanan Pendamping ASI) mulai diberikan.
Namun, meskipun mulai makan MPASI, ASI tetap penting untuk mendukung kebutuhan gizi dan antibodi bayi.
World Health Organization menganjurkan anak-anak diberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupannya tanpa makanan dan minuman lain dan terus menyusui hingga usia 2 tahun meski anak sudah diberi MPASI sejak 6 bulan.
Ukuran angka kebutuhan ASI bayi di atas hanyalah rata-rata, ya Moms.
Jadi, sebaiknya janganlah terlalu terpaku pada angka, tersebut saja.
Karena setiap bayi bisa memiliki kebutuhan yang dapat berbeda.
Frekuensi Menyusui Bayi
Menurut WHO, bayi harus disusui sesuai permintaan, yaitu sesering yang diinginkan anak, baik itu pada saat siang dan malam.
Seiring bertambahnya usia, bayi bisa lebih jarang menyusu.
Melansir Kids Health, bayi baru lahir mungkin akan menyusu 8-12 kali sehari, dan saat bayi berusia 1-2 bulan mungkin akan menyusu 7-9 kali sehari.
Umumnya menyusui dilakukan setiap 1 hingga 3 jam sekali.
Namun, pada bayi baru lahir jedanya tidak boleh lebih dari 4 jam, termasuk di malam hari.
Tanda Bayi Mau Menyusu atau Lapar
Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa bayi sebaiknya disusui kapan pun dia inginkan, maka Moms perlu tahu apa saja tanda bayi mau menyusu atau sedang lapar.
Berikut ini tanda bayi minta menyusu seperti melansir dari Cambridgeshire Community Services NHS Trust
- Menjilati bibir
- Bergerak saat tidur
- Menghisap tangan, kaki atau pakaian
- Membuka dan menutup mulut
- Menggoyangkan atau menggerakkan kepala dengan panik
- Rewel
- Menangis
- Gelisah
Segera susui bayi sesegera mungkin untuk mencegah mereka menjadi semakin rewel.
Tanda Bayi Mendapatkan ASI yang Cukup

Sebaiknya Moms cek tanda bayi cukup ASI untuk memastikan Si Kecil tidak kekurangan nutrisi.
Berikut beberapa tanda-tanda bayi telah minum cukup ASI dikutip dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI):
1. Produksi ASI Berlimpah
Produksi ASI akan berlimpah pada hari ke-2 sampai ke-4 setelah melahirkan.
Payudara juga akan bertambah besar, berat, lebih hangat. Sering kali ASI menetes.
2. Menyusu 8-12 Kali Sehari
Bayi menyusu 8-12 kali sehari, dengan pelekatan yang benar pada setiap payudara dan menghisap secara teratur selama minimal 10 menit pada setiap payudara.
3. Bayi Tampak Puas
Tanda bayi kenyang dan cukup minum ASI bisa terlihat dari suasana hatinya.
Biasanya, ia akan terlihat ceria, tidak rewel, serta tidak gelisah.
Jika ia sudah kenyang, tetapi masih rewel perhatikan masalah lainnya, seperti sakit perut, mengantuk, popok terlalu penuh, ruam popok, dan lainnya.
4. Frekuensi BAK dan BAB Bayi
Frekuensi buang air kecil (BAK) bayi lebih dari 6 kali sehari.
Urine berwarna jernih, tidak kekuningan. Butiran halus kemerahan (yang mungkin berupa kristal urat pada urine) merupakan salah satu tanda ASI kurang.
Frekuensi buang air besar (BAB) lebih dari 4 kali sehari dengan volume paling tidak 1 sendok makan.
Feses tidak hanya berupa noda membekas pada popok bayi, pada bayi usia 4 hari sampai 4 minggu.
Sering ditemukan bayi yang BAB setiap kali menyusu dan hal ini merupakan kondisi yang normal.
Feses berwarna kekuningan dengan butiran-butiran berwarna putih susu (seedy milk) setelah bayi berumur 4-5 hari.
Moms perlu curiga ketika bayi usia 5 hari menunjukkan tanda-tanda kurang ASI seperti berikut ini:
- Fesesnya masih berupa mekonium (berwarna hitam seperti ter)
- Transisi antara hijau kecoklatan
5. Puting Payudara Sakit
Puting payudara akan terasa sedikit sakit pada hari-hari pertama menyusui.
Apabila sakit ini bertambah dan menetap setelah 5-7 hari, lebih-lebih apabila disertai dengan lecet.
Hal ini merupakan tanda bahwa bayi tidak melekat dengan baik saat menyusu.
Apabila tidak segera ditangani dengan membetulkan posisi dan pelekatan bayi maka hal ini akan menurunkan produksi ASI
Berat badan bayi tidak turun lebih dari 10% dibanding berat lahir. Berat badan bayi kembali seperti berat lahir pada usia 10-14 hari setelah lahir.
6. Berat Badan Bayi Bertambah
Pada minggu awal kelahiran, berat badan bayi biasanya sedikit menurun di awal-awal kelahiran.
Namun, Moms tak perlu khawatir karena kemungkinan berat badannya akan bertambah pada usia 2 minggu.
Hal ini tentunya bisa terjadi jika asupan ASi yang ia minum pun sesuai dengan kebutuhannya.
Tanda bayi cukup ASI pun terlihat melalui penambahan berat badan yang sesuai dengan grafik pertumbuhan bayi.
Komposisi ASI untuk bayi juga berbeda-beda berdasarkan lamanya waktu menyusui.
Pada permulaan menyusui (5 menit pertama), bayi akan menghisap foremilk yang mengandung kadar protein tinggi.
Sedangkan ASI yang dihasilkan pada akhir menyusui (setelah 15-30 menit) disebut hindmilk yang mengandung kadar lemak tinggi.
Oleh karena itu, disarankan agar Moms menyusui Si Kecil sampai tuntas pada 1 payudara, baru kemudian berpindah ke payudara yang lain.
Dengan demikian, Si Kecil akan mendapatkan keseluruhan kandungan ASI yang dibutuhkan untuk tumbuh kembangnya.
Itu dia penjelasan mengenai kebutuhan ASI bayi sesuai dengan usianya. Semoga bermanfaat, ya, Moms!
- https://www.who.int/health-topics/breastfeeding
- https://jamanetwork.com/journals/jamapediatrics/fullarticle/1720224
- https://publications.aap.org/aapnews/news/13812?autologincheck=redirected
- https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/asi-sebagai-pencegah-malnutrisi-pada-bayi
- https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/nilai-menyusui
- https://www.thh.nhs.uk/documents/_Patients/PatientLeaflets/breastfeeding/Feeding_Your_Baby_Folder.pdf
- https://www.nth.nhs.uk/content/uploads/2018/12/infant-milks-a-simple-guide.pdf
- https://cambspborochildrenshealth.nhs.uk/feeding-and-eating/feeding-cues-and-signs-of-getting-enough-milk/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.