Kecanduan Seks: Gejala, Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasi
Intinya Nih, Moms:
- Kecanduan seks adalah dorongan seksual yang tidak terkendali hingga mengganggu kehidupan sehari-hari.
- Penderitanya sering merasa bersalah tapi sulit menghentikan perilaku seksual berulang.
- Hal ini bisa memengaruhi hubungan, pekerjaan, dan kesehatan mental.
- Umumnya dipicu oleh trauma, stres, atau gangguan psikologis lainnya.
- Pengobatan meliputi terapi psikologis dan, jika perlu, obat dari dokter.
Kecanduan seks adalah kondisi ketika seseorang tidak mampu mengendalikan dorongan seksualnya hingga mengganggu pekerjaan, hubungan, dan aktivitas sehari-hari.
Kondisi ini bisa berdampak serius pada kesehatan fisik, mental, dan kualitas hidup, lho Moms dan Dads!
Lalu, apa saja gejala dan penyebab kecanduan seks? Dan apa dampak serta bagaimana cara mengatasinya? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di artikel ini, Moms!
Baca Juga: 6 Bahaya Anal Seks bagi Kesehatan, Bisa Sebabkan HIV!
Gejala Kecanduan Seks

Moms, sampai saat ini, masih banyak kontroversi tentang kriteria yang termasuk kecanduan seks.
Hal ini karena salah satu karakteristik dari kondisi tersebut adalah kerahasiaan perilaku.
Di mana, orang dengan gangguan tersebut menjadi terampil untuk menyembunyikan perilaku mereka. Bahkan, dapat merahasiakan kondisi dari pasangan dan anggota keluarga.
Mereka mungkin berbohong tentang kegiatan mereka atau terlibat di dalamnya pada waktu dan tempat di mana mereka tidak akan ketahuan.
Tapi, terkadang, gejala kecanduan seks bisa terlihat.
Seseorang mungkin memiliki kecanduan seks jika mereka menunjukkan beberapa atau semua dari tanda-tanda berikut:
- Pikiran dan fantasi seksual yang kronis dan obsesif.
- Hubungan kompulsif dengan banyak pasangan, termasuk orang asing.
- Berbohong untuk menutupi perilaku.
- Keasyikan berhubungan seks, bahkan jika itu mengganggu kehidupan sehari-hari, produktivitas, kinerja, dan sebagainya.
- Ketidakmampuan untuk menghentikan atau mengendalikan perilaku.
- Menempatkan diri sendiri atau orang lain dalam bahaya karena perilaku seksual.
- Merasa menyesal atau bersalah setelah berhubungan seks.
- Mengalami konsekuensi pribadi atau profesional negatif lainnya.
- Perilaku kompulsif dapat membuat hubungan tegang, misalnya dengan stres perselingkuhan.
Penyebab Kecanduan Seks

Kecanduan seksual, termasuk kecanduan pornografi, bisa berkembang karena berbagai faktor yang memengaruhi banyak aspek kehidupan Moms.
Berikut beberapa penyebab yang perlu dipahami:
1. Faktor Biologis
- Genetik
Jika Moms memiliki kecenderungan genetik terhadap sifat impulsif, sulit mengatur emosi, atau suka mencari sensasi, risiko mengalami kecanduan seksual bisa lebih tinggi.
Kondisi seperti kecemasan dan depresi juga berkaitan erat dengan risiko ini.
- Hormon
Kadar hormon seks yang tinggi, seperti testosteron atau estrogen, bisa meningkatkan dorongan seksual.
Jika Moms juga cenderung impulsif, ini bisa membuat Moms lebih berisiko terlibat dalam perilaku seksual yang berlebihan.
2. Faktor Psikologis
- Pengaruh Lingkungan
Kejadian buruk seperti pelecehan seksual atau terlalu sering terpapar konten seksual di masa lalu dapat membentuk perilaku hiperseksual.
- Masalah Kesehatan Mental
Kondisi seperti kecemasan, depresi, gangguan kepribadian, atau kontrol impuls yang buruk sering kali berjalan bersamaan dengan kecanduan seks.
Orang dengan gangguan bipolar, khususnya saat mengalami fase manik, juga lebih rentan terlibat dalam perilaku seksual yang berlebihan.
3. Faktor Sosial
- Penolakan
Moms yang mengalami penolakan dalam hubungan atau pergaulan bisa mencari pelarian dalam bentuk perilaku seksual yang kurang sehat.
- Isolasi Sosial
Merasa kesepian atau terisolasi sosial meningkatkan kemungkinan Moms mencari kepuasan seksual dengan cara yang tidak tepat, yang pada akhirnya bisa memicu kecanduan dan memperburuk kondisi mental maupun fisik.
- Pembelajaran Sosial
Lingkungan pertemanan juga berpengaruh.
Jika Moms sering melihat atau bergaul dengan orang-orang yang terlibat dalam perilaku seksual berlebihan atau konsumsi pornografi berlebihan, hal ini bisa memengaruhi perilaku Moms tanpa disadari.
Dampak Kecanduan Seks

Kecanduan seks bisa membawa banyak dampak serius dalam berbagai aspek kehidupan Moms.
Berikut beberapa masalah yang dapat timbul akibat kecanduan seks mengutip dari Cleveland Clinic:
1. Hubungan Pribadi Bermasalah
Kecanduan seks sering membuat Moms sulit membangun hubungan yang sehat, baik dengan pasangan maupun keluarga.
Hubungan bisa menjadi renggang karena hilangnya kepercayaan dan keintiman yang normal.
2. Penurunan Prestasi Kerja
Sulit fokus bekerja, menonton konten pornografi saat jam kerja, atau terganggu oleh dorongan seksual bisa menurunkan performa di kantor, bahkan berisiko kehilangan pekerjaan.
3. Masalah Keuangan
Moms mungkin mengalami kesulitan keuangan karena menghabiskan uang untuk aktivitas seksual berbayar, yang bisa menguras tabungan tanpa disadari.
4. Risiko Kesehatan
Perilaku seksual yang tidak terkontrol bisa meningkatkan risiko terkena infeksi menular seksual (IMS) seperti HIV, hepatitis B dan C, sifilis, atau gonore, serta kehamilan yang tidak direncanakan.
5. Masalah Kesehatan Mental
Kecanduan ini bisa memicu stres berat, kecemasan, depresi, bahkan sampai munculnya pikiran untuk bunuh diri jika tidak segera ditangani.
Cara Mengatasi Kecanduan Seks

World Health Organization, menjelaskan bahwa gangguan perilaku seksual kompulsif (Compulsive sexual behaviour disorder) termasuk dalam salah satu jenis gangguan mental.
Berikut ini cara mengatasi kecanduan seks yang bisa dilakukan seperti melansir Mayo Clinic.
1. Cognitive Behavioral Therapy (CBT)
Pengobatan, termasuk terapi merupakan hal yang disarankan untuk mengatasi kecanduan seksual.
CBT membantu penderita mendapatkan terapi dengan teknik serta peralatan yang membantu individu mengubah perilaku mereka.
Metode CBT dapat menjadi salah satu cara mengatasi kecanduan seksual.
Terapi ini dapat membantu penderita mempelajari keterampilan baru untuk mengatasi kondisi yang dialaminya.
Dengan begitu, dorongan seksual yang tidak diinginkan pun akan berkurang.
2. Obat-obatan
Ada beberapa obat-obatan yang diresepkan oleh dokter, untuk membantu mereka yang mengalami perilaku seksual kompulsif mengatasi kecanduan seksual.
Dokter mungkin saja meresepkan obat-obatan berikut untuk membantu mengurangi dorongan seksual.
- Antidepressants
- Naltrexone
- Mood stabilizers
- Anti-androgens
3. Dukungan Keluarga dan Orang Sekitar
Hal ini sangat penting bagi mereka yang mengalami perilaku seksual kompulsif untuk mengatasi kecanduan seks.
Perilaku ini mungkin akan sulit dipahami dan ditoleransi oleh orang lain.
Namun, dukungan yang kuat akan membantu mengurangi perilaku seksual yang tak diinginkan, dan dapat pula mendukung terciptanya hubungan seksual yang sehat.
Untuk mengatasi kecanduan seksual memang tidak bisa dilakukan oleh mereka yang mengalami perilaku seksual kompulsif itu sendiri.
Ada banyak faktor dari luar yang juga dapat mendukung mengatasi kecanduan seksual ini.
Baca Juga: Gaya Gunting dalam Hubungan Seks Suami-Istri, Seperti Apa?
Kecanduan seks adalah kondisi yang tidak bisa dianggap sepele.
Jika Moms merasa mengalami kondisi ini, jangan ragu untuk segera berobat ke psikolog atau psikiater.
Ingat, Moms, kecanduan seks yang dibiarkan tanpa pengobatan dapat menurunkan kualitas hidup secara keseluruhan.
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/22640756/
- https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/10720162.2020.1815267
- https://www.psychguides.com/behavioral-disorders/sex-addiction/
- https://www.healthline.com/health/addiction/sex#get-help
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/compulsive-sexual-behavior/diagnosis-treatment/drc-20360453
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22690-sex-addiction-hypersexuality-and-compulsive-sexual-behavior
- https://icd.who.int/browse/2025-01/mms/en#1630268048
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.