08 July 2025

6 Penyebab Kedutan di Kaki Menurut Medis dan Cara Mengatasinya

Bisa terjadi di lutut, betis, paha, hingga telapak kaki

Intinya Nih, Moms:

  • Kedutan di kaki bisa terjadi akibat kelelahan otot, sirkulasi darah yang buruk, atau tekanan saraf.
  • Aktivitas berat seperti berjalan atau berdiri lama sering jadi pemicunya.
  • Alas kaki yang tidak nyaman juga dapat memengaruhi kerja otot dan saraf kaki.
  • Konsumsi air dan elektrolit yang cukup penting untuk mencegah kedutan.
  • Jika berlangsung lama atau disertai gejala lain, sebaiknya periksa ke dokter.

Kedutan di kaki mungkin terjadi di bagian paha, lutut, betis, hingga telapak kaki.

Ini merupakan kondisi ketika otot-otot di area kaki bergerak sendiri tanpa disengaja, menyerupai getaran halus di bawah kulit.

Meskipun umumnya tidak berbahaya, kedutan ini bisa terasa mengganggu dan menimbulkan kekhawatiran, terutama jika terjadi terus-menerus.

Baca Juga: Penyebab Kedutan di Paha Menurut Medis dan Cara Mengatasinya

Penyebab Kedutan di Kaki Menurut Medis

Kedutan di Kaki
Foto: Kedutan di Kaki (Freepik.com/fabrikasimf)

Di dunia medis, kedutan kaki kanan bisa memiliki makna tersendiri yang menjadi pertanda adanya suatu gangguan kesehatan yang terjadi pada bagian kaki kanan.

Coba langsung cek saja arti kedutan kaki kanan menurut medis, yaitu:

1. Penggunaan Alas Kaki yang Tidak Nyaman

Menggunakan alas kaki yang tidak nyaman bisa membuat kaki berkedut.

Jika alas kaki terlalu sempit, terlalu datar, tidak menopang lengkung kaki dengan baik, atau berbahan keras, hal ini bisa menimbulkan:

  • Tekanan berlebih pada otot dan saraf kaki, terutama jika dipakai dalam waktu lama.
  • Postur tubuh yang tidak seimbang, sehingga otot-otot kaki harus bekerja ekstra untuk menstabilkan tubuh.
  • Peredaran darah yang tidak lancar, terutama jika sepatu terlalu ketat, bisa memicu kontraksi otot kecil secara tiba-tiba (kedutan).

Penggunaan sepatu hak tinggi, sandal datar tanpa bantalan, atau sepatu dengan sol tipis yang keras juga berpotensi menyebabkan kaki mudah lelah dan berkedut.

Jadi, penting memilih alas kaki yang nyaman dan sesuai dengan bentuk serta kebutuhan kaki.

2. Penggunaan Otot Kaki Berlebihan saat Olahraga

Penggunaan otot kaki secara berlebihan saat olahraga, seperti lari jarak jauh, bersepeda intens, naik turun tangga, atau latihan beban untuk kaki, dapat menyebabkan otot bekerja terlalu keras dan kelelahan.

Ketika otot dipaksa berkontraksi berulang-ulang tanpa cukup waktu pemulihan, serat otot bisa mengalami ketegangan mikro dan menimbulkan reaksi berupa kedutan.

Kedutan ini merupakan sinyal dari saraf motorik yang kelelahan atau terganggu karena stres berlebih pada otot.

Risiko semakin tinggi jika olahraga dilakukan tanpa pemanasan yang cukup atau hidrasi yang memadai, karena keduanya penting untuk menjaga kelenturan dan kestabilan fungsi otot kaki.

3. Berdiri atau Berjalan Kaki Terlalu Lama

Berdiri atau berjalan terlalu lama dapat menyebabkan kedutan di kaki, terutama di bagian betis dan telapak kaki.

Kondisi ini membuat otot menjadi lelah dan tegang, sehingga serat otot bisa berkontraksi secara tidak terkendali sebagai respon kelelahan.

Selain itu, sirkulasi darah ke kaki bisa menurun saat berdiri terlalu lama, terutama jika tidak banyak bergerak, yang membuat otot kekurangan oksigen dan nutrisi.

Akibatnya, muncul kedutan ringan sebagai sinyal bahwa otot sedang kelelahan dan perlu pemulihan.

4. Restless Legs Syndrome (RLS)

Nama lain dari Restless Legs Syndrome (RLS) adalah penyakit Willis-Ekbom.

Kondisi ini menyebabkan keinginan kuat untuk menggerakkan kaki karena rasa tidak nyaman pada kaki.

Gejala utama yang dialami adalah merasakan sensasi tidak nyaman yang dimulai saat beristirahat seperti setelah berbaring atau duduk dalam waktu lama.

Sensasi RLS berkurang dengan gerakan.

Peregangan, menggoyangkan kaki, mondar-mandir, atau berjalan dapat meredakan gejala.

Melansir Mayo Clinic, gejala RLS bisa juga berupa kedutan kaki di malam hari.

RLS dapat dikaitkan dengan kondisi lain yang lebih umum yang disebut gerakan tungkai periodik saat tidur.

Kondisi ini menyebabkan kaki berkedut dan menendang saat tidur, mungkin sepanjang malam.

5. Kejang Kaki karena Kondisi Neurologis

Melansir Holly Springs kondisi neurologis, seperti kompresi atau kerusakan saraf, dapat menyebabkan kejang kaki, yang gejalanya berupa kontraksi otot yang tiba-tiba hingga kedutan otot yang terlihat.

Jika berlangsung terus-menerus atau disertai gejala lain seperti nyeri, kesemutan, atau mati rasa, sebaiknya segera periksa ke dokter untuk evaluasi lebih lanjut.

6. Kurangnya Sirkulasi Darah di Kaki

Kurangnya sirkulasi darah di kaki dapat menjadi penyebab kedutan karena otot tidak mendapatkan pasokan oksigen dan nutrisi yang cukup untuk berfungsi dengan normal.

Ketika aliran darah terganggu, misalnya akibat duduk bersila terlalu lama, posisi kaki tergantung, atau mengenakan pakaian atau alas kaki yang terlalu ketat, maka jaringan otot di kaki bisa mengalami kekurangan oksigen (hipoksia).

Hal ini memicu iritasi pada saraf dan otot, yang dapat menyebabkan kontraksi otot ringan atau kedutan. Jika kondisi ini dibiarkan, selain kedutan, kaki juga bisa terasa kesemutan, kram, atau bahkan mati rasa.

Cara Mengatasi Kedutan di Kaki

Kedutan di Kaki
Foto: Kedutan di Kaki (Freepik.com/drazenzigic)

Berikut beberapa cara mengatasi kedutan di kaki yang bisa dilakukan di rumah:

1. Istirahatkan otot kaki

Jika kedutan muncul setelah aktivitas berat, segera hentikan kegiatan dan beristirahat agar otot memiliki waktu untuk pulih.

2. Pijat dan Kompres Hangat

Pijat ringan pada area yang berkedut bisa membantu melemaskan otot.

Kompres hangat juga bisa meredakan ketegangan dan melancarkan aliran darah.

3. Lakukan Peregangan Otot Kaki

Melakukan peregangan secara rutin, terutama sebelum dan sesudah olahraga, dapat mencegah otot terlalu tegang dan memicu kedutan.

4. Gunakan Alas Kaki yang Nyaman

Pastikan sepatu memiliki bantalan yang baik dan mendukung bentuk kaki.

Hindari alas kaki yang terlalu sempit atau keras.

5. Perhatikan posisi duduk atau berdiri

Hindari duduk bersila atau berdiri terlalu lama tanpa bergerak.

Usahakan sering mengubah posisi agar sirkulasi darah tetap lancar.

Jika kedutan di kaki berlangsung lama, terasa menyakitkan, atau disertai gejala lain seperti mati rasa atau kelemahan otot, sebaiknya periksakan ke dokter untuk memastikan tidak ada masalah saraf atau kondisi medis lainnya.

  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/restless-legs-syndrome/symptoms-causes/syc-20377168
  • https://www.hollyspringspodiatry.com/articles/ami/514922-foot-spasms

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.