Lambung Bengkak: Penyebab, Cara Mengatasi dan Mencegahnya
Intinya Nih, Moms:
- Lambung bengkak umumnya merupakan kondisi dengan gejala perut terasa penuh, kembung, hingga nyeri ulu hati, mual dan sering sendawa.
- Penyebabnya bisa gastritis, GERD, dispepsia, gastroparesis, dan meteorismus.
- Jika disertai muntah hingga penurunan berat badan, segera kunjungi dokter.
Secara medis, lambung bengkak bukan sebuah diagnosis. Ini lebih pada kondisi atau sensasi perut bengkak atau kembung.
Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari gangguan pencernaan ringan hingga masalah yang lebih serius seperti gastritis atau refluks asam lambung.
Jadi, meskipun lambung tidak benar-benar membesar, gejala tersebut bisa membuat kita merasa seolah-olah ada pembengkakan di area perut.
Baca Juga: Inpepsa (Obat Asam Lambung): Fungsi, Dosis, dan Efek Samping
Gejala Lambung Bengkak

Gejala lambung yang terasa bengkak bisa bervariasi, tergantung pada penyebab yang mendasarinya.
Namun, beberapa gejala umum yang sering dialami meliputi:
- Rasa penuh atau kembung di area perut, yang membuat perut terasa lebih besar dari biasanya.
- Nyeri atau rasa terbakar di bagian atas perut atau ulu hati.
- Rasa mual yang bisa berujung pada muntah, terutama setelah makan.
- Merasa kenyang atau penuh hanya setelah mengonsumsi sedikit makanan.
- Sendawa berlebihan.
- Lebih sering buang gas.
- Terkadang disertai suara perut berkeroncong.
- Rasa berat atau tidak nyaman setelah makan makanan berlemak atau pedas.
Baca Juga: 9 Cara Mengatasi Asam Lambung Naik saat Hamil, Mudah!
Penyebab Lambung Bengkak

Dalam istilah medis, kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, tergantung penyebab pastinya.
Berikut penjelasannya.
1. Gastritis (Radang Lambung)
Gastritis adalah peradangan pada lapisan dinding lambung.
Mengutip dari Cleveland Clinic, beberapa hal yang bisa memicu kondisi gastritis antara lain:
- Infeksi bakteri seperti Helicobacter pylori, yang umum menyerang dinding lambung
- Terlalu sering konsumsi alkohol, yang dapat mengikis lapisan pelindung lambung
- Obat-obatan tertentu seperti obat anti-inflamasi (NSAID) yang memicu iritasi
- Stres berkepanjangan, yang bisa memengaruhi sistem pencernaan
- Masalah pada sistem imun, di mana tubuh justru menyerang jaringan lambung sendiri.
2. Asam Lambung Naik (GERD)
GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) adalah kondisi medis yang terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan, menyebabkan sensasi terbakar di dada (heartburn), nyeri ulu hati, dan perut terasa penuh atau bengkak.
Hal ini terjadi karena katup yang menghalangi asam lambung masuk ke kerongkongan, yaitu sfingter esofagus bawah, tidak berfungsi dengan baik.
Selain gejala utama seperti nyeri dan rasa terbakar, GERD juga dapat menyebabkan rasa kembung, mual, dan rasa tidak nyaman di perut setelah makan.
3. Dispepsia
Dispepsia menurut studi di jurnal Clinical Men's Health merupakan gejala masalah kesehatan di perut yang ditandai dengan rasa nyeri, kembung, rasa penuh dan terbakar hingga gangguan pencernaan.
Kondisi ini bisa menjadi salah satu penyebab lambung bengkak karena gangguan dalam proses pencernaan makanan.
Dispepsia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti stres, makanan berlemak atau pedas, infeksi bakteri Helicobacter pylori, atau penggunaan obat-obatan tertentu yang mengiritasi lambung.
4. Gastroparesis
Gastroparesis merupakan suatu kondisi di mana otot-otot lambung tidak menggerakkan makanan sebagaimana mestinya agar dapat dicerna, seperti melansir dari Mayo Clinic.
Hal ini bisa menyebabkan perut terasa penuh, kembung, mual, dan cepat kenyang.
Gastroparesis sering dikaitkan dengan gangguan saraf, seperti diabetes, atau bisa juga disebabkan oleh infeksi atau kelainan lainnya.
Kondisi ini dapat membuat lambung terasa bengkak karena gangguan dalam pencernaan makanan yang normal.
5. Meteorisme
Menurut National Center for Biotechnology Information, meteorisme, yang juga dikenal sebagai timpanitis, ditandai dengan akumulasi gas di saluran gastrointestinal (GI).
Gas ini bisa berasal dari makanan yang sulit dicerna, menelan udara saat makan, atau gangguan pencernaan lainnya.
Meteorismus sering disertai dengan perut terasa penuh, sendawa, atau sering buang gas.
Cara Mengatasi dan Mencegah Lambung Bengkak

Lambung bengkak bisa sembuh, tergantung dari penyebabnya.
Jika disebabkan oleh hal yang sifatnya sementara, seperti infeksi ringan, konsumsi alkohol, atau obat-obatan tertentu, biasanya kondisi ini bisa membaik sendiri setelah pemicunya hilang.
Namun, jika lambung bengkak terjadi karena kondisi kronis seperti infeksi bakteri Helicobacter pylori atau penyakit autoimun, maka dibutuhkan pengobatan khusus untuk mengatasi peradangan yang terjadi.
Selain pengobatan, Moms juga bisa mencegah kambuhnya lambung bengkak dengan menerapkan gaya hidup yang sehat dan menjaga pola makan yang tepat, berikut beberapa caranya:
- Hindari makanan yang terlalu asam, pedas, atau berlemak.
- Kurangi penggunaan obat antiinflamasi non-steroid tanpa pengawasan dokter.
- Makan dengan porsi kecil tapi sering untuk mencegah perut terlalu penuh.
- Rajin mencuci tangan agar terhindar dari infeksi bakteri H. pylori.
- Pastikan makanan yang dikonsumsi dimasak dengan baik dan higienis.
- Kelola stres dengan cara relaksasi, tidur cukup, atau aktivitas menyenangkan.
- Batasi konsumsi alkohol dan minuman berkafein yang bisa memicu iritasi lambung.
Kapan Harus ke Dokter?
Lambung bengkak perlu diperiksakan ke dokter jika disertai dengan gejala-gejala berikut:
- Nyeri hebat atau terus-menerus di area perut.
- Muntah yang tidak berhenti atau muntah darah.
- Feses berdarah atau berwarna hitam.
- Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
- Kesulitan makan atau minum akibat rasa sakit atau mual yang parah.
Jika gejala-gejala ini muncul, segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan penanganan lebih lanjut.
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK544250/
- https://www.gleneagles.com.sg/conditions-diseases/gastritis/symptoms-causes
- https://www.nhs.uk/conditions/gastritis/
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gastritis/symptoms-causes/syc-20355807
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/10349-gastritis
- https://www.sciencedirect.com/topics/pharmacology-toxicology-and-pharmaceutical-science/dyspepsia
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gastroparesis/symptoms-causes/syc-20355787
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.