11 July 2025

10 Tips Menjalani Long Distance Marriage agar Tidak Sering Konflik

Salah satunya adalah mengirimkan hadiah

Intinya Nih, Moms:

  • Long distance marriage menuntut komunikasi yang kuat dan kepercayaan penuh satu sama lain.
  • Teknologi menjadi alat penting untuk menjaga kedekatan emosional meski terpisah jarak.
  • Dengan komitmen dan jadwal pertemuan yang terencana, hubungan tetap bisa harmonis.

Long Distance Marriage (LDM) kini jadi kondisi yang cukup sering dijumpai, terutama karena tuntutan pekerjaan suami atau istri.

Pernikahan jarak jauh memang bukan hal yang mudah, Moms, karena meski tinggal serumah saja bisa timbul konflik, apalagi jika harus berjauhan dalam waktu lama.

Tantangannya akan semakin besar jika Moms sudah memiliki anak, karena ketidakhadiran pasangan bisa menimbulkan rasa cemas atau beban tersendiri.

Ada yang hanya bisa bertemu 3 bulan sekali, bahkan ada juga yang setahun sekali.

Nah, bagaimana cara menjaga keharmonisan saat menjalani ldr setelah menikah? Yuk, simak tips dan pembahasannya sampai tuntas di artikel ini, Moms!

Baca Juga: 17 Cara Membangun Komunikasi dengan Pasangan yang Efektif

Masalah yang Kerap Dialami saat Menjalani Long Distance Marriage

LDR setelah Menikah (Orami Photo Stock)
Foto: LDR setelah Menikah (Orami Photo Stock)

Sebaiknya sebelum memutuskan untuk menjalani long distance marriage, Moms dan pasangan harus mempertimbangkan beberapa masalah yang rentan terjadi.

Berikut masalah-masalah yang umum terjadi ketika menjalani LDR setelah menikah.

1. Cara Komunikasi

Miskomunikasi, menjadi masalah terbesar dan sering terjadi pada pasangan yang menjalani LDR setelah menikah.

Moms bisa merasa pasangan terlalu jarang menelepon atau pasangan yang terlalu sedikit berbicara saat sedang dihubungi.

Perbedaan waktu juga bisa menjadi masalah dalam komunikasi tersebut.

Hal ini bisa menyebabkan konflik yang besar, karena sebenarnya komunikasi seimbang adalah kunci keberhasilan pernikahan jarak jauh.

Lebih parahnya lagi, apabila ada yang disembunyikan dari pasangan dan tidak dikomunikasikan dengan baik.

Masalah komunikasi ini bisa semakin buruk bila Moms dan Dads sedang bertengkar.

Silent treatment atau saling berdiam diri tanpa berkomunikasi dapat memperburuk hubungan.

Dilansir dari Psychalive, lawan dari cinta bukanlah kebencian, tapi ketidakpedulian.

Saat berkomunikasi dengan suami mengenai sebuah masalah, bicaralah secara jujur dan transparan, jangan hanya tidak peduli dan menghindari masalah yang ada.

2. Kecemburuan

Masalah yang umum dijumpai ketika LDR setelah menikah adalah adanya kecemburuan.

Cemburu dalam sebuah hubungan mungkin menjadi hal yang wajar terjadi.

Namun, pada pasangan LDR, hal ini bisa menjadi sumber konflik yang besar di dalam rumah tangga.

Kecemburuan bisa terjadi karena tidak adanya keterbukaan pada pasangan atau terlalu curigaan kepada pasangan.

3. Kesepian

Hubungan jarak jauh sangat rentan membuat Moms mengalami kesepian dalam pernikahan. Terlebih jika jaraknya sangat jauh.

Akan datang masanya Moms dan pasangan akan merasa kesepian karena LDR. Moms merasa sepi meskipun sibuk mengurus rumah tangga dan anak.

Sebaliknya Dads rentan mengalami sepi karena sibuk oleh pekerjaan sementara jauh dari keluarga.

Hal ini bisa menjadi masalah pada LDR setelah Moms menikah, karena kesepian dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan tidak bersemangat dalam beraktivitas sehari-hari.

Tips Menjalani Long Distance Marriage

LDR setelah Menikah (Orami Photo Stock)
Foto: LDR setelah Menikah (Orami Photo Stock)

LDR setelah menikah memang rentan mengalami masalah dan membutuhkan kerja keras, ya Moms.

Namun tetap ada cara yang bisa dilakukan untuk menjaga hubungan tetap langgeng.

Hal paling penting adalah komunikasi dan libatkan pasangan dalam setiap hal rumah tangga.

Selain itu, membekali diri dengan kemandirian dan kepercayaan diri juga diperlukan, lho, Moms saat suami sedang berada jauh dari kita.

Jadilah pemecah masalah agar dengan begitu kita tidak merasa ketergantungan pada suami.

Lalu, tidak ada salahnya untuk meminta bantuan kepada anggota keluarga terdekat jika ada suatu masalah, seperti misalkan anak jatuh sakit dan suami masih jauh.

Kesetiaan juga menjadi kunci penting dalam membina pernikahan jarak jauh.

Jaga komitmen dengan pasangan agar tidak terjadi kecemburuan satu sama lain.

Berikut tips menghadapi LDR setelah menikah agar tetap langgeng:

1. Komunikasi Terbuka dan Rutin

Tips menghadapi LDR setelah menikah yang pertama adalah tetaplah berkomunikasi secara terbuka dan rutin dengan pasangan.

Moms dan Dads bisa jadwalkan waktu untuk panggilan video atau telepon secara teratur untuk saling berbagi cerita, perasaan, dan pengalaman sehari-hari.

2. Tetapkan Harapan dan Tujuan Bersama

Jelaskan harapan dan tujuan Moms dan Dads sebagai pasangan dalam hubungan LDR.

Tentukan kapan Moms dan pasangan berencana untuk bertemu dan bagaimana akan mengatasi tantangan jarak jauh.

3. Pahami Zona Waktu dan Komitmen Masing-masing

Tips menghadapi LDR setelah menikah selanjutnya adalah pahami perbedaan zona waktu dan jadwal kesibukan masing-masing pasangan.

Hal ini membantu untuk mengatur waktu komunikasi yang efektif dan menghargai waktu istirahat atau kegiatan yang penting bagi pasangan.

4. Manfaatkan Teknologi

Di era digital, tidak ada alasan untuk tidak berkomunikasi, ya Moms dan ini bisa menjadi tips menghadapi LDR setelah menikah selanjutnya.

Manfaatkan teknologi seperti panggilan video, pesan teks, dan media sosial untuk tetap terhubung.

Gunakan aplikasi khusus untuk berbagi foto, video, atau mengatur jadwal komunikasi.

5. Buat Rencana Bertemu Secara Berkala

Buat rencana untuk bertemu secara berkala.

Jadwalkan liburan atau kunjungan jarak jauh untuk mengurangi rasa rindu dan memperkuat hubungan secara langsung.

6. Perhatikan Kualitas Waktu

Ketika Moms dan Dads berkomunikasi jarak jauh, pastikan untuk memberikan perhatian penuh satu sama lain.

Matikan gangguan dan fokuskan perhatian pada percakapan atau interaksi yang sedang berlangsung.

Buat percakapan menjadi sangat mendalam dan bernilai, ya agar setiap momen percakapan terasa berharga.

7. Jaga Api Cinta Tetap Menyala

Meski LDR setelah menikah, masih ada cara kreatif untuk menjaga keintiman dan keromantisan seperti hubungan pada umumnya.

Moms dan Dads bisa kirimkan hadiah kejutan, surat cinta, atau pesan manis untuk menjaga api cinta tetap menyala, ya!

8. Bangun Kepercayaan dan Kesetiaan

Tips menghadapi LDR setelah menikah yang sangat penting adalah bangun kepercayaan dan kesetiaan satu sama lain sebagai dasar hubungan.

Terbuka dan jujur tentang perasaan dan kebutuhan masing-masing serta berkomitmen untuk setia dalam hubungan.

9. Dukung dan Dorong Satu Sama Lain

Dukung dan dorong pasangan dalam mencapai impian dan tujuan mereka.

Jadilah pendengar yang baik dan berikan dukungan moral dalam menghadapi tantangan atau rintangan di kehidupan masing-masing.

10. Jaga Keseimbangan Hidup

Tips menghadapi LDR setelah menikah yang terakhir adalah jangan lupakan diri sendiri dalam menjaga hubungan LDR.

Tetaplah menjaga keseimbangan hidup dengan menjaga kesehatan fisik, emosional, dan sosial di luar hubungan tersebut.

Manfaat dari Long Distance Marriage

Long Distance Relationship (Orami Photo Stock)
Foto: Long Distance Relationship (Orami Photo Stock)

Menjalani long distance marriage tidak selamanya mudah.

Selain pertemuan yang membuncah dengan haru dan perasaan bahagia setelah sekian waktu, manfaatnya ternyata bukan hanya itu saja.

Sedikit jarak yang ada antara Moms dan Dads sebenarnya dapat meningkatkan kesehatan dalam banyak cara yang sebelumnya tidak pernah terbayangkan.

Beberapa manfaat long distance marriage mengutip dari Marriage:

1. Menguji Kesetiaan

Saat hidup bersama atau dekat, kesetiaan bisa terasa mudah dijaga.

Tapi saat harus berjauhan, godaan bisa datang tanpa diduga.

Justru dalam kondisi seperti ini, kesetiaan Moms dan pasangan akan benar-benar terlihat.

Kuncinya adalah kepercayaan dan komunikasi yang terbuka.

2. Mengajarkan Arti Menghargai Pasangan

Ketika selalu bersama, kadang Moms atau pasangan bisa lupa menghargai satu sama lain.

Nah, dengan jarak, setiap perhatian dan waktu yang diberikan terasa lebih bermakna.

Moms jadi lebih menghargai keberadaan dan usaha pasangan, begitu juga sebaliknya.

3. Membangun Komunikasi yang Lebih Kuat

Karena tidak bisa bertemu langsung setiap hari, hubungan jarak jauh justru mendorong Moms dan pasangan untuk lebih rutin berkomunikasi.

Dari situ, terbangun kebiasaan komunikasi yang lebih sehat dan mendalam.

4. Membuat Kehadiran Pasangan Jadi Lebih Berarti

Momen bertemu menjadi lebih istimewa karena tidak bisa dilakukan setiap waktu.

Moms dan pasangan pasti akan memanfaatkan setiap pertemuan dengan lebih maksimal dan penuh kasih sayang.

5. Melatih Ketahanan Emosional

Hubungan jarak jauh melatih Moms untuk lebih sabar dan kuat menghadapi tantangan.

Tidak semua masalah perlu dibesar-besarkan. Justru, Moms jadi lebih dewasa dalam menyikapi konflik kecil.

6. Memberi Ruang untuk Mengejar Impian

Karena ada jarak, Moms punya lebih banyak waktu untuk fokus pada hal-hal penting lainnya, seperti pendidikan, karier, atau bisnis.

Hubungan yang sehat itu bukan yang selalu bersama 24 jam, tapi yang saling mendukung untuk berkembang.

Percaya deh, rasa rindu yang dipupuk setiap hari akan membuat Moms dan Dads semakin romantis saat akhirnya bertemu secara langsung.

  • https://www.psychalive.org/top-10-effective-communication-techniques-couples/
  • https://www.marriage.com/advice/relationship/benefits-of-a-long-distance-relationship/
  • https://www.endlessdistances.com/benefits-of-a-long-distance-relationship-benefits/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.