Lupa Niat Puasa Ramadan, Apakah Puasanya Tetap Sah?
Salah satu rukun puasa Ramadan adalah membaca niat puasa. Lantas bagaimana hukum puasa jika Moms lupa niat puasa Ramadan? Simak ulasannya di sini, yuk!
Perlu diketahui bahwa rukun puasa itu adalah sebuah hal yang wajib dilakukan oleh umat Islam sebelum berpuasa.
Ini karena jika rukun ini tidak ada, maka puasa tersebut tidak sah.
Lalu, bagaimana hukumnya jika kamu lupa membaca niat puasa? apakah puasa tidak sah?
Niat merupakan syarat wajib dalam berpuasa, ini karena ibadah akan selalui dimulai dengan adanya niat.
Berikut ini lafaz niat puasa Ramadan:
“Nawaitu shouma ghodin ‘an adaa-i fardhi syahri romadhoona haadzihis sanati lillaahi ta ‘aala,”
Artinya:
“Aku berniat puasa esok hari menunaikan kewajiban Ramadan tahun ini karena Allah Ta’ala.”
Umumnya niat puasa ini dibacakan malam hari setelah salat Tarawih atau saat fajar menjelang waktu Imsak tiba.
Namun, manusia tak luput dari kata lupa, sehingga tak jarang seseorang lupa membaca niat puasa Ramadan.
Simak, hukum dan ulasan mengenai lupa niat puasa Ramadan di sini.
Baca Juga: Ini Rukun Puasa dan Syaratnya agar Ibadah Sah Dilakukan, Catat!
Hukum Puasa Ramadan

Dalam menjalankan aturan, tentunya ada hukum yang mendasari semua ibadah yang dilakukan dalam Islam.
Ditinjau dari hukumnya, secara umum puasa dapat dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu:
- Puasa Wajib, seperti puasa Ramadan, puasa kifarah, puasa qadla, serta puasa nazar.
- Puasa Sunnah, seperti puasa enam hari Syawal, puasa Arafah, puasa Tasu’a dan Asyura, puasa ayyamul bidh, puasa senin kamis, puasa Daud, dan sebagainya.
- Puasa Makruh, seperti mengkhususkan bulan Rajab untuk berpuasa, atau mengkhususkan hari Jumat untuk berpuasa.
- Puasa Haram, seperti puasa pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha dan puasa pada hari tasyrik.
Khusus untuk hukum puasa Ramadan, dalam Alquran Allah SWT berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS Al Baqarah : 183).
Hukum puasa Ramadan ini tidak gugur bagi orang yang telah dibebani syariat, kecuali jika ada ‘udzur (halangan).
Di antara ‘udzur ini adalah orang yang sedang bepergian jauh (safar), sedang sakit, orang yang sudah berumur lanjut (tua renta) dan khusus bagi perempuan apabila sedang dalam keadaan haid, nifas, hamil atau menyusui.
Hukum Puasa Jika Lupa Niat Puasa Ramadan

Seperti ibadah lainnya yang memerlukan niat sebelum melakukan ibadah tersebut, puasa Ramadan atau puasa wajib lainnya juga diharuskan membaca niat.
Perlu diketahui bahwa niat adalah salah satu rukun puasa terpenting dalam ibadah puasa.
Hal ini dikarenakan niat berpuasa wajib disebutkan atau dibacakan.
Anjuran membaca niat puasa juga diatur Rasulullah SAW dalam hadist riwayat Ahmad, Abu Dawud, An-Nasa’i, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah:
مَنْ لَمْ يُبَيِّتِ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ
Artinya:
“Siapa saja yang tidak memalamkan (niat) puasa sebelum fajar, maka tak ada puasa baginya,” (HR Ahmad, Abu Dawud, An-Nasa’i, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah).
Sehingga secara tidak langsung, jika Moms lupa niat puasa Ramadan puasa dianggap menjadi tidak sah.
Mengutip dari NU Online, niat berpuasa tidak hanya dilafalkan tetapi niat perlu juga tertanam dalam hati.
فصل لا يصح الصوم إلا بالنية ومحلها القلب ولا يشترط النطق بلا خلاف وتجب النية لكل يوم
Artinya:
“(Pasal) puasa tidak sah tanpa niat. Tempat niat terletak di hati Pelafalan niat tidak disyaratkan (pada keabsahan puasa). Niat wajib dilakukan setiap hari (malam),”.
Baca Juga: Ini Hukum Puasa Ramadan dan Syaratnya, Yuk Ajarkan kepada Si Kecil!
Dijelaskan pula melalui Imam Nawawi al-Bantani dalam Kâsyifatus Sajâ, khusus pada puasa di bulan Ramadan, bahwa bila seseorang lupa membaca niat puasa pada malam hari maka dianggap tidak sah.
Selain itu, para ulama juga menyarankan pada puasa wajib seperti puasa Ramadan disarankan untuk membaca niat puasa pada malam hari, guna menghindari kelupaan membaca niat.
Lalu, jika seseorang yang lupa niat puasa Ramadan atau puasa wajib lainnya diharuskan mengqadha atau membayar puasa tersebut.
Hal ini dijelaskan oleh Imam An-Nawawi, Al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab, yang berbunyi:
إذا نسى نية الصوم في رمضان حتى طلع الفجر لم يصح صومه بلا خلاف عندنا لان شرط النية الليل ويلزمه امساك النهار ويجب قضاؤه لانه لم يصمه
Artinya:
“Jika seseorang lupa berniat puasa Ramadhan (pada malam hari) hingga terbit fajar (waktu subuh), maka puasanya tidak sah tanpa ikhtilaf ulama menurut kami (mazhab syafi’i) karena niat disyaratkan pada malam hari."
"Ia juga wajib menahan diri pada siang hari (sebagaimana laku orang berpuasa). Ia juga wajib mengqadhanya karena ia tidak berpuasa pada hari tersebut,” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab).
Selain harus membayar puasa di kemudian hari, ketika Moms lupa membaca niat puasa wajib, Moms perlu menghormati orang lain yang berpuasa.
Seperti menahan diri untuk tidak makan dan minum di tempat umum, berhubungan badan serta tetap menjalankan ibadah wajib.
Baca Juga: Bolehkah Sikat Gigi Saat Puasa? Simak Hukumnya di Sini!
Solusi Ketika Lupa Niat Puasa Ramadan

Imam Nawawi al-Bantani dalam Kâsyifatus Sajâ menjelaskan bahwa niat puasa harus dilakukan setiap malam karena puasa merupakan satu ibadah yang dilakukan tersendiri tiap-tipa harinya.
Lalu, bagaimana saat kita lupa niat puasa Ramadan?
Bila Moms lupa berniat puasa pada malam hari, puasa pada siang harinya dianggap tidak sah.
Lantas jika sudah terlanjur lupa niat puasa Ramadan dan dianggap tidak sah, apakah kita tak perlu berpuasa pada hari itu?
Saat lupa niat puasa Ramadan, hukum fiqih mewajibkan seseorang untuk tetap berpuasa meskipun dianggap tidak sah.
Orang tersebut juga harus mengganti puasanya di hari lain di luar bulan Ramadan.
Dilansri dari NU Online, meski demikian, ulama mazhab Syafi’i memberi solusi bagi orang-orang yang lupa berniat puasa Ramadan pada malam harinya.
Imam Nawawi dalam kitab Al-Majmû’ Syarhul Muhadzdzab menjelaskan solusi tersebut sebagai berikut:
وَيُسْتَحَبُّ أَنْ يَنْوِيَ فِي أَوَّلِ نَهَارِهِ الصَّوْمَ عَنْ رَمَضَانَ لِأَنَّ ذَلِكَ يُجْزِئُ عِنْدَ أَبِي حَنِيفَةَ فَيَحْتَاطُ بِالنِّيَّةِ “
Disunahkan (bagi yang lupa niat di malam hari) berniat puasa Ramadan di pagi harinya.
Karena yang demikian itu mencukupi menurut Imam Abu Hanifah, maka diambil langkah kehati-hatian dengan berniat.” (Yahya bin Syaraf An-Nawawi, Al-Majmû’ Syarhul Muhadzdzab, [Jedah: Maktabah Al-Irsyad, tt.], juz VI, hal. 315)
Akan tetapi, niat puasa pada pagi hari juga harus didasari dengan sikap taqlid atau mengikuti apa yang diajarkan oleh Imam Nawawi.
Mengingat kebanyakan muslim Indonesia mengikuti mazhab Syafi'i yang mengharuskan niat puasa pada malam hari.
Perlu diingat, solusi ini dapat dijalankan oleh orang-orang yang lupa niat puasa Ramadan, bukan karena disengaja.
Cara Menghindari Lupa Niat Puasa Ramadan

Lupa membaca niat puasa Ramadan bisa terjadi karena kelelahan atau rutinitas yang padat.
Agar puasa tetap sah dan ibadah lebih tenang, ada beberapa cara praktis yang bisa Moms terapkan untuk menghindari lupa niat puasa.
Yuk, simak tips berikut:
1. Membaca Niat Setelah Salat Isya atau Tarawih
Membiasakan diri membaca niat puasa setelah salat Isya atau Tarawih dapat menjadi solusi efektif untuk menghindari lupa.
Waktu ini dipilih karena setelah salat, pikiran masih dalam kondisi fokus pada ibadah sehingga lebih mudah mengingat untuk berniat.
Selain itu, membaca niat setelah Tarawih juga membantu membangun kebiasaan yang lebih konsisten, terutama bagi Moms yang sering kelelahan menjelang tidur.
2. Menggunakan Alarm atau Pengingat di Ponsel
Bagi Moms yang memiliki jadwal padat, memanfaatkan teknologi seperti alarm atau pengingat di ponsel adalah cara praktis agar tidak lupa membaca niat puasa.
Moms bisa mengatur alarm pada rentang waktu 21.00-23.00 atau sesuai dengan kebiasaan tidur masing-masing.
Notifikasi yang muncul di layar ponsel akan membantu mengingatkan Moms untuk segera membaca niat sebelum tidur.
Jika perlu, gunakan nada alarm yang lembut namun tetap menarik perhatian agar tidak mengganggu orang lain di rumah.
3. Menulis Catatan Pengingat
Catatan kecil bisa menjadi pengingat efektif untuk Moms yang lebih terbantu dengan visual.
Letakkan sticky note di tempat-tempat strategis yang sering dilihat, seperti cermin kamar, meja kerja, atau pintu kulkas.
Moms juga bisa menulis pengingat di buku harian atau jurnal Ramadan agar lebih terorganisir.
Selain itu, membuat pengingat dengan tulisan yang menarik, seperti "Jangan lupa niat puasa ya, Moms! 😊" dapat menambah motivasi dan menghindari kelupaan dengan cara yang lebih menyenangkan.
4. Mengajarkan Anak atau Suami untuk Saling Mengingatkan
Membiasakan seluruh anggota keluarga untuk saling mengingatkan niat puasa tidak hanya membantu menghindari lupa, tetapi juga mempererat kebersamaan dalam keluarga.
Moms bisa mengajak anak-anak untuk membaca niat bersama setiap malam atau meminta suami untuk saling mengingatkan sebelum tidur.
Kebiasaan ini juga dapat menjadi bentuk pendidikan dini bagi anak-anak tentang pentingnya niat dalam beribadah.
Dengan membangun kebiasaan ini, keluarga akan lebih kompak dalam menjalani Ramadan dengan penuh kesadaran dan kedisiplinan.
5. Memahami Pentingnya Niat dalam Puasa
Menyadari bahwa niat adalah syarat sah puasa dapat membuat Moms lebih disiplin dalam membacanya setiap malam.
Niat bukan sekadar formalitas, tetapi merupakan penegasan dalam hati bahwa seseorang benar-benar berniat menjalankan ibadah puasa karena Allah SWT.
Dengan memahami hal ini, Moms akan lebih menghargai pentingnya niat dan secara alami akan lebih mudah mengingatnya setiap hari.
Jika perlu, perbanyak membaca tentang hukum dan keutamaan niat dalam Islam agar semakin termotivasi untuk tidak melupakannya.
Tata Cara Puasa Qadha untuk Membayar Utang Puasa Ramadan

Lupa niat puasa Ramadan pada malam hari merupakan salah satu penyebab mengapa kita tetap harus mengganti puasa Ramadan.
Dikutip dari kepri.kemenag.com, utang puasa harus dibayar atau diganti sesuai dengan jumlah hari yang ditinggalkan.
Ketentuan membayar utang puasa Ramadan dijelaskan dalam firman Allah pada Q.S. Al-Baqarah ayat 184 yang berbunyi:
أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ ۚ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ ۚ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ ۖ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
Artinya:
Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka puasa), maka (wajib baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu) memberi makan orang miskin.
Adapun niat puasa qadha untuk mengganti puasa Ramadan, yakni:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءٍ فَرْضَ رَمَضَانً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu Shouma Ghodin 'an qadaa'in fardho ramadhoona lillahi ta'alaa
Membaca niat puasa qadha juga harus dilakukan pada sore atau malam hari sehari sebelumnya.
Batas waktu melaksanakan Puasa Qadha adalah sebelum akhir bulan Sya'ban sehingga tidak boleh mepet dengan Bulan Ramadan.
Itulah penjelasan tentang hukum lupa niat puasa Ramadan dan tata cara mengganti utang puasa yang perlu Moms ketahui.
Jangan ragu lagi ya kalau lupa niat puasa Ramadan.
- https://islam.nu.or.id/ramadhan/solusi-ketika-lupa-niat-agar-puasa-ramadhan-tetap-sah-nyxNo
- https://islam.nu.or.id/puasa/kewajiban-qadha-bagi-yang-meninggalkan-niat-puasa-ramadhan-X61Is
- https://www.acehutara.go.id/berita/kategori/sekitar-kita/ini-batas-waktu-melaksanakan-puasa-qadha-untuk-bayar-utang-puasa-ramadhan
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.