Penyebab Lutut Berbunyi saat Digerakkan, Apakah Berbahaya?
Intinya Nih, Moms:
- Lutut berbunyi bisa disebabkan oleh gelembung gas, ligamen, cedera, radang sendi, hingga tempurung lutut yang tidak sejajar.
- Mengatasi lutut berbunyi bisa dilakukan dengan latihan otot, peningkatan mobilitas, yoga, dan latihan beban bertahap.
- Vitamin seperti C, D, K, dan B kompleks juga dapat membantu menjaga kesehatan lutut dan sendi.
Moms mungkin penah mendengar lutut berbunyi seperti letupan, benturan, dan derak sesekali saat Moms menekuk atau meluruskan lutut, atau saat kita berjalan biasa, bahkan mungkin saat naik atau turun tangga.
Dokter menyebut suara berderak ini sebagai crepitus (KREP-ih-dus) atau atau krepitasi.
Menurut Verywell Health, krepitasi adalah suara letupan atau berderak yang tidak normal di persendian.
Dalam beberapa kasus, suara di persendian ini dapat diikuti dengan rasa sakit atau nyeri.
Lalu, apa yang menjadi penyebab lutut berbunyi? Cari tahu penjelasannya berikut ini, Moms.
Penyebab Lutut Berbunyi saat Ditekuk

Lutut berbunyi bisa terjadi karena berbagai alasan, selain osteoartritis. Berikut beberapa penyebab lutut Moms bisa berbunyi.
1. Gelembung Gas
Menurut Healthline, seiring waktu, gas dapat menumpuk di area sekitar sendi, membentuk gelembung kecil di cairan sinovial.
Saat Moms menekuk lutut, beberapa gelembung tersebut akan pecah dan menyebabkan lutut berbunyi.
Hal ini normal dan terjadi pada semua orang dari waktu ke waktu dan tidak menimbulkan rasa sakit.
2. Ligamen
Ligamen dan tendon di sekitar sendi lutut dapat meregang sedikit saat melewati benjolan kecil yang bertulang.
Saat mereka kembali ke tempatnya, Moms mungkin mendengar suara klik di lutut.
3. Ketidakstabilan Patellofemoral
Berbagai jaringan dan komponen yang menyusun lutut berbeda-beda antar individu, baik sejak lahir atau karena usia, cedera, atau peristiwa kehidupan.
Menurut Mayo Clinic, patellofemoral adalah rasa sakit yang muncul di bagian depan lutut atau di sekitar tempurung lutut (patela).
Lutut Moms mungkin lebih tertekuk daripada lutut orang lain, atau tempurung lutut kita mungkin bergerak lebih bebas.
Perbedaan ini mungkin membuat lutut satu orang lebih berisik daripada lutut orang berikutnya.
Kondisi ini yang menyebabkan lutut berbunyi lebih sering.
4. Cedera
Krepitasi juga bisa disebabkan oleh trauma. Jatuh di lutut dapat menyebabkan kerusakan pada tempurung lutut atau bagian lain dari sendi lutut.
Krepitasi bisa menjadi tanda kerusakan berikut ini.
- Meniscus tears , cukup umum terjadi pada orang yang berolahraga, jogging, atau lari. Robekan meniskus dapat menyebabkan krepitasi saat sendi bergerak.
- Chondromalacia patella, terjadi ketika Moms mengalami kerusakan pada tulang rawan di bawah permukaan yang menutupi tempurung lutut. Kita mungkin merasakan nyeri tumpul di belakang tempurung lutut, biasanya disebabkan oleh penggunaan berlebihan atau cedera.
- Sindrom patellofemoral, atau lutut pelari, dimulai saat Moms memberi terlalu banyak tekanan pada patela. Ini terjadi sebelum kerusakan terjadi pada permukaan sendi patela, dan dapat menyebabkan chondromalacia patella. Ini bisa melibatkan deritan dan gesekan yang menyakitkan yang dapat kita lihat atau dengar saat Moms menggerakkan lutut.
5. Radang Sendi
Osteoartritis dapat terjadi pada semua usia, tetapi biasanya dimulai ketika orang berusia 50-an.
Kondisi ini juga dikenal sebagai artritis "keausan", osteoartritis biasanya memengaruhi sendi yang paling sering Moms gunakan dan yang menahan beban, seperti lutut.
Dalam kondisi osteoartritis, tekanan mekanis dan perubahan biokimia bergabung untuk menghancurkan tulang rawan yang menjadi bantalan sendi dari waktu ke waktu.
Hal ini menyebabkan peradangan dan nyeri, dan sendi bisa berderak, dan mungkin lutut berbunyi.
Jika Moms mengalami krepitasi disertai nyeri, maka bisa jadi ini tanda osteoartritis.
6. Tempurung Lutut
Dari segi anatomi, tempurung lutut kita ditahan di atas sendi lutut oleh otot, tendon, dan ligamen.
Jika jaringan lunak ini menjadi lebih ketat di satu sisi lutut lebih dari yang lain, maka tempurung lutut dapat ditarik keluar dari posisi sejajar saat Moms bergerak, menimbulkan suara.
Kedua penyebab ini cukup normal dan terjadi pada semua orang setiap hari.
Menekan tempurung lutut tidak sering menyakitkan dan orang terbiasa menjalaninya selama bertahun-tahun.
Mendengar suara-suara yang tidak biasa dari lutut dapat membuat orang khawatir, karena Momstakut akan yang terburuk ketika kita tidak dapat melihat apa yang terjadi di dalam.
Jangan panik! Bunyi ini tidak selalu berarti kerusakan.
7. Operasi
Terkadang, bisa terjadi lutut berbunyi lebih berisik setelah operasi.
Ini mungkin karena perubahan kecil yang terjadi selama prosedur itu sendiri.
Namun, seringkali, suara tersebut sudah ada sebelumnya, tetapi orang mungkin lebih memperhatikannya setelah operasi.
Kapan Harus Khawatir Jika Lutut Berbunyi?

Melansir dari laman Health University of Utah, krepitasi di lutut sering terjadi dan biasanya tidak menimbulkan rasa sakit.
Tidak perlu khawatir tentang terjadinya lutut berbunyi.
Namun, jika Moms merasakan nyeri yang terkait dengan suara berderak, ini bisa menandakan adanya masalah:
- Gejala umum osteoartritis (OA).
- Gejala rheumatoid.
Temui dokter Moms sesegera mungkin jika lutut berbunyi, berderak, dan sakit.
Cara Mengatasi Lutut Berbunyi

Jika lutut mengeluarkan suara berderak, berbunyi “klik”, atau berbunyi “krek” tapi tidak disertai rasa sakit atau bengkak, kondisi ini biasanya bisa diatasi dengan latihan fisik dan penyesuaian gaya hidup tertentu.
Pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan mobilitas sendi, memperkuat otot penyangga, dan memperbaiki ketidakseimbangan tubuh.
Berikut beberapa cara yang bisa Moms coba:
1. Perkuat Otot
Menurut laman Prevention, lemah atau tidak seimbangnya otot paha, terutama bagian paha dalam (adductors) dan otot vastus medialis oblique (VMO), bisa menjadi penyebab bunyi pada lutut.
Latihan seperti inner thigh squat dan aktivasi VMO bisa membantu menjaga posisi tempurung lutut agar tetap sejajar dan mengurangi bunyi abnormal.
2. Tingkatkan Mobilitas
Kekakuan pada pinggul, pergelangan kaki, atau otot inti dapat memengaruhi fungsi lutut.
Gerakan seperti bridge, wide-legged forward fold, dan lunge dengan gerakan menekuk pergelangan kaki (ankle dorsiflexion) bisa membantu mendukung pergerakan lutut yang lebih baik.
3. Latihan Beban Bertahap
Mulailah dengan gerakan ringan seperti patella tilt atau rotasi tulang kering, lalu lanjutkan secara bertahap ke latihan beban seperti wall plunge, step-up, dan squat.
Melansir laman Posture Direct, pastikan lutut selalu sejajar dengan arah jari kaki, dan gunakan alat bantu jika diperlukan.
4. Yoga dan Peregangan
Beberapa gerakan yoga seperti Natarajasana (Pose Penari), Virabhadrasana (Pose Prajurit), Dandasana (Pose Tongkat), dan Viparita Karani (Pose Kaki di Dinding) bisa membantu mengurangi bunyi di lutut dengan meningkatkan fleksibilitas dan pelumasan sendi.
Vitamin yang Bisa Dikonsumsi untuk Lutut Berbunyi

Melansir dari laman Cymbiotika, ada beberapa vitamin yang bisa dikonsumsi untuk mengatasi lutut berbunyi, seperti:
Vitamin | Manfaat Utama untuk Lutut | Sumber yang Baik |
---|---|---|
Vitamin C | Membantu produksi kolagen, antioksidan | Buah jeruk, beri-berian, paprika, brokoli |
Vitamin D | Menguatkan tulang, mengurangi peradangan | Sinar matahari, ikan berlemak, produk susu, suplemen |
Vitamin K | Menjaga kesehatan tulang dan tulang rawan | Sayuran hijau, makanan fermentasi, produk susu |
Vitamin B | Mengontrol peradangan | Biji-bijian utuh, kacang-kacangan, telur, daging |
Suara derak dan bunyi di lutut Moms biasanya tidak perlu dikhawatirkan, dan kebanyakan orang tidak memerlukan perawatan.
Akan tetapi, jika Moms mengalami nyeri atau gejala lain dengan lutut berbunyi, ada baiknya untuk memeriksakan diri ke dokter.
Olahraga, diet, dan manajemen berat badan adalah cara-cara untuk menjaga kesehatan sendi lutut dan mencegah masalah di masa depan.
Itu dia Moms beberapa hal yang perlu Moms ketahui mengenai lutut berbunyi.
Jangan terlalu khawatir jika tidak disertai dengan rasa sakit. Namun, Moms perlu waspada jika lutut berbunyi dan terasa sakit, ya.
- https://www.verywellhealth.com/what-is-crepitus-189287
- https://www.healthline.com/health/osteoarthritis/crepitus#causes
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/patellofemoral-pain-syndrome/symptoms-causes/syc-20350792
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6630108/
- https://healthcare.utah.edu/the-scope/health-library/all/2024/03/sounds-of-your-joints-whats-normal-and-whats-not
- https://www.prevention.com/fitness/a20455297/exercises-for-cracking-knees/
- https://www.posturedirect.com/clicking-knee/
- https://cymbiotika.com/blogs/bone-health/what-vitamin-is-good-for-the-joints-a-comprehensive-guide-to-joint-health
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.