Sering Marah saat Hamil: Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya
Intinya, Nih Moms!
- Penting untuk mengelola emosi agar kesehatan ibu dan janin tetap terjaga.
- Atur perasaan marah dengan berolahraga, melakukan aktivitas favorit, atau meditasi untuk membantu Moms tetap tenang.
- Jangan ragu untuk meminta dukungan dari orang terdekat dan menjaga pola makan sehat untuk keseimbangan emosional.
Marah saat hamil bisa menjadi hal yang wajar karena sensitivitas Moms yang lebih tinggi selama kehamilan.
Namun, seringkali emosi yang tidak terkontrol dengan baik bisa mempengaruhi kesehatan ibu dan janin.
Meskipun perasaan marah adalah bagian dari emosi manusia, penting untuk mengetahui apa saja risiko yang bisa timbul akibat sering marah saat hamil.
Artikel ini akan membahas dampak marah saat hamil pada janin serta cara-cara untuk mengelola emosi dengan lebih baik.
Simak artikel ini hingga akhir untuk mengetahui lebih lanjut dan menjaga kesehatan kehamilan Moms!
Baca Juga: 5 Manfaat Senam Kegel untuk Ibu Hamil, Bantu Mudahkan Persalinan
Penyebab Marah saat Hamil

Marah saat hamil bisa disebabkan oleh berbagai faktor yang berkaitan dengan perubahan fisik dan emosional.
Berikut adalah beberapa penyebab utama yang memengaruhi suasana hati ibu hamil:
1. Perubahan Hormon
Selama kehamilan, tubuh ibu hamil mengalami peningkatan hormon estrogen dan progesteron untuk mendukung kehamilan.
Mengutip dari Baby Center, fluktuasi hormon ini bisa mempengaruhi suasana hati, membuat ibu hamil lebih mudah marah atau cemas.
Seperti yang sering terjadi pada premenstrual syndrome (PMS), perubahan hormon selama kehamilan dapat menyebabkan emosi yang lebih intens dan cepat berubah.
2. Kelelahan dan Stres
Kehamilan membawa banyak perubahan fisik yang bisa membuat ibu hamil merasa lebih cepat lelah.
Kelelahan fisik dan mental ini dapat meningkatkan stres, yang berujung pada perasaan marah saat hamil.
Jika Moms tidak cukup tidur atau merasa kewalahan, emosi pun bisa lebih mudah terpicu.
3. Perubahan Fisik dan Ketidaknyamanan
Penambahan berat badan, sakit punggung, mual, dan gejala kehamilan lainnya bisa membuat ibu hamil merasa tidak nyaman.
Ketidaknyamanan fisik ini dapat mempengaruhi suasana hati dan membuat ibu hamil lebih mudah marah.
Terlebih lagi, perubahan tubuh yang cepat kadang menambah perasaan frustrasi.
4. Kecemasan tentang Kehamilan dan Kelahiran
Rasa cemas tentang masa depan, persiapan kelahiran, atau perubahan hidup yang akan datang juga bisa menjadi pemicu marah saat hamil.
Ibu hamil mungkin merasa khawatir tentang peran baru sebagai orang tua dan perubahan dalam kehidupan keluarga, yang dapat mempengaruhi suasana hati dan meningkatkan stres.
Dampak Sering Marah saat Hamil

Sering merasa marah saat hamil bisa memengaruhi kesehatan ibu dan janin.
Dikutip dari Parenting First Cry, jika marah berlanjut dalam waktu lama atau terjadi secara ekstrem, hal ini bisa menyebabkan beberapa komplikasi selama kehamilan, bahkan saat proses persalinan.
1. Peningkatan Tekanan Darah dan Detak Jantung
Saat ibu hamil marah, tubuh akan merespons dengan meningkatkan tekanan darah dan detak jantung.
Peningkatan tekanan darah ini terjadi karena tubuh melepaskan hormon stres, seperti adrenalin, yang membuat jantung bekerja lebih keras.
Kondisi ini tidak hanya menyebabkan ketegangan pada tubuh ibu, tetapi juga berpotensi memberikan dampak negatif pada janin.
Tekanan darah yang tinggi dapat meningkatkan risiko komplikasi selama kehamilan, seperti preeklamsia, yang dapat membahayakan baik ibu maupun bayi.
Selain itu, peningkatan detak jantung dapat menyebabkan tubuh ibu merasa lelah dan tertekan, yang memperburuk kesejahteraan secara keseluruhan.
2. Penyempitan Pembuluh Darah
Marah yang berlebihan menyebabkan peningkatan hormon epinefrin dan adrenalin dalam tubuh.
Hormon-hormon ini dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah, yang dikenal dengan istilah vasokonstriksi.
Penyempitan pembuluh darah ini mengurangi aliran darah yang normal ke organ-organ tubuh, termasuk rahim.
Akibatnya, janin yang sedang berkembang mungkin mengalami penurunan pasokan oksigen dan nutrisi, yang sangat penting untuk pertumbuhannya.
Kondisi ini bisa meningkatkan risiko gangguan perkembangan janin, yang mempengaruhi kesehatan bayi dalam kandungan.
3. Pasokan Oksigen dan Darah ke Janin Bisa Berkurang
Ketika pembuluh darah menyempit, pasokan oksigen dan darah yang vital bagi janin dapat berkurang secara signifikan.
Janin yang tidak mendapatkan cukup oksigen dapat mengalami gangguan pertumbuhan, yang meningkatkan risiko kelahiran prematur atau berat badan lahir rendah.
Selain itu, penurunan pasokan darah juga bisa menyebabkan masalah kesehatan lainnya pada bayi, seperti gangguan pernapasan atau masalah perkembangan organ-organ penting.
Oleh karena itu, sangat penting bagi ibu hamil untuk mengelola emosi dengan baik agar kesejahteraan janin tetap terjaga.
Cara Mengatasi Marah Saat Hamil

Menghadapi perubahan fisik dan emosional selama kehamilan bisa membuat Moms lebih mudah marah atau merasa cemas.
Namun, penting untuk mengelola perasaan ini agar kesehatan ibu dan janin tetap terjaga.
Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu Moms mengatasi marah saat hamil dan menjaga emosi tetap stabil.
1. Rutin Berolahraga
Olahraga ringan seperti berjalan kaki atau berenang dapat membantu Moms merasa lebih baik secara fisik dan emosional.
Beraktivitas secara teratur selama kehamilan dapat meningkatkan mood dengan merangsang produksi endorfin, yang dikenal sebagai hormon kebahagiaan.
Ini tidak hanya membantu Moms merasa lebih tenang tetapi juga bermanfaat untuk menjaga kebugaran tubuh selama kehamilan.
Cobalah untuk tetap aktif meskipun hanya dengan jalan kaki santai di luar rumah.
2. Manjakan Diri dengan Aktivitas Favorit
Selama kehamilan, Moms disarankan untuk menikmati hobi atau kegiatan yang disukai.
Menghabiskan waktu untuk menonton film, berkebun, mendengarkan musik, atau melukis bisa menjadi cara yang efektif untuk mengalihkan perhatian dari perasaan marah dan stres.
Kegiatan ini juga memberikan kesempatan untuk bersantai dan mengurangi ketegangan, yang pada gilirannya bisa membuat mood menjadi lebih baik.
3. Meditasi atau Yoga
Meditasi dan yoga saat hamil adalah cara yang sangat baik untuk mengelola stres dan marah selama kehamilan.
Teknik pernapasan dalam yang dipraktikkan saat meditasi bisa membantu Moms merasa lebih rileks dan menenangkan pikiran.
Cobalah untuk menyisihkan waktu beberapa menit setiap hari untuk duduk diam, bernapas dalam-dalam, dan menenangkan diri.
Yoga prenatal juga dapat membantu mengurangi ketegangan tubuh dan meningkatkan sirkulasi darah, yang sangat bermanfaat bagi ibu hamil.
4. Luangkan Waktu untuk Diri Sendiri
Kehamilan adalah waktu yang penuh perubahan, dan penting bagi Moms untuk tidak lupa merawat diri.
Cobalah untuk meluangkan waktu untuk diri sendiri, seperti membaca buku, mandi air hangat, atau melakukan perawatan tubuh seperti manicure dan pijat tangan.
Menjaga diri sendiri adalah langkah penting dalam mengelola stres dan marah, karena perasaan nyaman akan berpengaruh pada suasana hati yang lebih baik.
5. Minta Bantuan dari Orang Terdekat
Jangan ragu untuk meminta dukungan dari pasangan, keluarga, atau teman.
Kadang-kadang, berbicara dengan orang yang memahami perasaan Moms dapat membantu melepaskan ketegangan emosional.
Berbagi perasaan tentang kemarahan atau kecemasan selama kehamilan dengan orang terdekat bisa memberi Moms rasa lega.
6. Perhatikan Pola Makan yang Sehat
Makanan yang sehat dan bergizi sangat penting untuk Moms dan bayi.
Mengonsumsi makanan yang memenuhi kebutuhan tubuh akan memberikan energi yang dibutuhkan serta membantu mengatur emosi.
Hindari makanan yang dapat meningkatkan kadar gula darah secara drastis, karena bisa memicu perasaan mudah marah atau emosi yang tidak stabil.
Makanan sehat yang seimbang akan membantu Moms merasa lebih tenang dan bahagia.
7. Cobalah Menulis di Jurnal
Menulis di jurnal atau menemukan cara kreatif untuk mengekspresikan perasaan bisa menjadi cara yang efektif untuk mengatasi stres dan marah saat hamil.
Dengan menulis, Moms dapat melepaskan perasaan negatif dan memahami lebih dalam apa yang dirasakan.
Ini juga bisa menjadi kenangan yang berharga untuk dibagikan kepada anak nanti ketika mereka sudah besar, jika Moms ingin melakukannya.
Mengelola emosi, terutama marah, selama kehamilan sangat penting untuk kesejahteraan ibu dan janin.
Dengan melakukan relaksasi, berolahraga, serta mendapatkan dukungan dari orang terdekat, Moms dapat merasa lebih tenang dan menikmati setiap momen kehamilan dengan hati yang lebih bahagia.
- https://www.babycenter.com/pregnancy/hear-from-moms/this-is-the-dark-side-of-pregnancy-no-one-talks-about_20001098
- https://www.parents.com/pregnancy/my-life/emotions/why-am-i-so-mad-dealing-with-anger-during-pregnancy/
- https://drnutan.com/effects-of-anger-on-pregnancy-and-ways-to-control-it/
- https://parenting.firstcry.com/articles/anger-during-pregnancy-effects-and-how-to-control-it/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.