left icon
iconiconicon
Home > Bayi > Newborn
NEWBORN
02 June 2020

Mengenal Sindrom Kepala Datar pada Bayi, Moms Harus Tahu!

Umumnya disebabkan karena posisi tidur yang salah
0 disukai
0
0 komentar
0
Simpan
Simpan
Mengenal Sindrom Kepala Datar pada Bayi, Moms Harus Tahu!
X
placeholder
Artikel ditulis oleh Fia Afifah R Orami
Disunting oleh Intan Aprilia Orami

Apakah Moms pernah mendengar istilah plagiocephaly atau flat head syndrome? Keduanya adalah penyakit yang sama, yakni keadaan permukaan kepala bayi yang datar atau kondisi flat head pada bayi.

"Kata plagiocephaly sebenarnya hanya berarti 'kepala datar’," kata Michael L. Cunningham, MD, PhD, kepala divisi Obat Craniofacial di Rumah Sakit Anak Seattle.

Jadi, apa itu sindrom kepala datar? Meskipun terdengar mengkhawatirkan, biasanya kondisi tersebut tidak berbahaya.

Whatsapp channel

Join Whatsapp Channel Orami untuk dapat info terupdate!

Bahkan begitu mulai duduk, flat head pada bayi sering menghilang dengan sendirinya dalam beberapa bulan. Mari simak penjelasannya lebih lanjut!

Jenis Sindrom Kepala Datar pada Bayi

sindrom kepala datar pada bayi
Foto: sindrom kepala datar pada bayi (Orami Photo Stock)

Foto: madeformums.com

1. Positional Plagiocephaly

Ini adalah jenis sindrom kepala datar yang paling umum. Bayi cenderung tidur dengan kepala menghadap ke kiri atau ke kanan.

“Karena tengkorak bayi sangat lembut, tekanan lembut yang konsisten seperti dari berulang kali berbaring di atas kasur buaian, dapat memberikan bentuk asimetris pada kepala bayi,” ujar Michael.

2. Brachycephaly

Jenis flat head ini terjadi ketika Si Kecil tidur menghadap lurus ke atas, memandang ke langit-langit. Sehingga tengkoraknya rata di bagian belakang, bukan di kedua sisi kepala.

“Satu-satunya perbedaan antara positional plagiocephaly dan brachycephaly adalah di mana perataan itu terjadi, berdasarkan pada bagaimana bayi itu berada," jelas Michael.

Baca Juga: 4 Cara Menghindari Kepala Bayi Peyang

3. Scaphocephaly

Scapocephaly terjadi sebagai akibat dari cacat lahir ketika sendi antara tulang-tulang tengkorak bayi menutup sebelum waktunya dan mencegah pertumbuhan normal.

Ketika lahir, bagian atas tengkorak terdiri dari lima tulang. Di sela-sela tulang itu ada jaringan lunak karet yang mengembang saat otak tumbuh.

Scaphocephaly adalah adanya tulang tumbuh melintasi jaringan lunak, menyatukan dua tulang dan membatasi pertumbuhan tengkorak. "Kepala menjadi sangat sempit karena tidak bisa mengembang dari sisi ke sisi.”

Indikasi Sindrom Kepala Datar

sindrom kepala datar pada bayi
Foto: sindrom kepala datar pada bayi

Foto: momcentral.co.au

Biasanya, tengkorak bayi yang sehat terlihat bulat sempurna di belakang dan simetris di sisi kiri dan kanan.

Jika Moms khawatir bayi mungkin mengalami plagiocephaly, periksa tengkoraknya dan cari apakah ada kelainan asimetris atau permukaan yang datar.

Moms juga bisa memerhatikan rambut bayi saat terlihat kurang di satu sisi atau area kepalanya.

"Kapan saja orang tua memerhatikan bahwa bagian belakang tengkorak terlihat asimetris, mereka harus membawanya ke dokter mereka," kata Michael.

Baca Juga: Bantal Biasa, Bantal Peyang, Tanpa Bantal; Mana Jenis Bantal Bayi yang Terbaik?

Penyebab Sindrom Kepala Datar

sindrom kepala datar pada bayi
Foto: sindrom kepala datar pada bayi

Foto: yahoo.com

1. Posisi Tidur

Dilansir dari Kids Health, posisi tidur yang salah merupakan penyebab sindrom kepala datar yang paling utama.

Newborn tidak bisa menggerakkan badan dan kepalanya saat tidur dalam posisi terlentang.

Oleh sebab itu, bayi baru lahir memiliki risiko lebih besar untuk mengalami perataan pada kepala belakang.

2. Terlalu Lama di Ayunan atau Kursi Mobil

"Apapun yang membuat kepala bayi tetap di satu sisi, tidaklah baik," kata Michael.

Itu berlaku untuk bayi yang sering berada dalam ayunan atau kursi mobil. Yang terbaik adalah meminimalkan jumlah waktu Si Kecil berada di sana setiap hari.

3. Bayi Prematur

Bayi yang sangat prematur, yang tengkoraknya bahkan lebih lunak daripada bayi cukup bulan, dapat memiliki kondisi kepala datar yang unik.

"Mereka begitu lunak, sehingga mereka berbaring dengan kepala berputar 45 derajat ke satu sisi atau lainnya, tengkorak mereka rata di sepanjang sisi dan mereka mendapatkan kepala yang sangat panjang dan sempit," jelas Michael.

Baca Juga: Mengapa Lingkar Kepala Bayi Kecil?

Mencegah Sindrom Kepala Datar

sindrom kepala datar pada bayi
Foto: sindrom kepala datar pada bayi

Foto: hindustantimes.com

Sebenarnya, sindrom kepala datar yang terjadi pada bayi bersifat sementara. Meski begitu, Moms bisa juga melakukan tindakan pencegahan agar tidak terjadi pada Si Kecil.

Cara yang paling mudah dilakukan adalah sering mengganti posisi kepala bayi saat tidur. "Jangan tinggalkan bayi Anda di posisi yang sama sepanjang waktu," kata Michael.

Kemudian saat ia bangun, posisinya tidak boleh terlalu sering tertidur. Moms bisa lebih sering mengajaknya untuk tummy time, berguling, atau duduk.

Baca Juga: Mengenal Mikrosefalus, Kondisi Lingkar Kepala Bayi Lebih Kecil dari Normal

Untuk bantal peyang yang dijual bebas di pasaran, Michael tidak merekomendasikannya. ”National Institutes of Health juga menyarankan agar tidak meletakkan bantal atau benda lunak lain di area tidur bayi, karena ini bisa menjadi risiko SIDS.” tandasnya.

Sering memeriksa kondisi kepala Si Kecil akan menghindari sindrom kepala datar. Sudah mengecek kepala bayi kah hari ini?

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


Topik Terkait

Kesehatan Bayiflat head syndromekesehatan bayi baru lahir

Baca selanjutnya

Ingin Membuat Makanan Bayi Sendiri? Ini Manfaat dan Langkah Mudahnya

Ingin Membuat Makanan Bayi Sendiri? Ini Manfaat dan Langkah Mudahnya

Newborn
ingin-membuat-makanan-bayi-sendiri-ini-manfaat-dan-langkah-mudahnya
5 Cara Memilih Popok Bayi yang Aman agar Kulit Bayi Tidak Iritasi!

5 Cara Memilih Popok Bayi yang Aman agar Kulit Bayi Tidak Iritasi!

Newborn
popok-bayi-yang-aman
Kalkulator masa subur

Kalkulator masa subur

Baby Name Finder

Baby Name Finder

NewWorksheet Anak

Worksheet Anak

Resep

Resep

Tools untuk Si Kecil

Pertumbuhan

Pertumbuhan

Imunisasi

Imunisasi

MPASI

MPASI

Pencapaian

Pencapaian

Artikel Terkait
Sekolah Bayi, Apakah Perlu? Ini 5 Fakta yang Harus Kita Tahu

Sekolah Bayi, Apakah Perlu? Ini 5 Fakta yang Harus Kita Tahu

Newborn
fakta-sekolah-bayi-apakah-perlu
Ayah dan Anak: Ini 5 Manfaat Bayi Dekat dengan Sang Ayah!

Ayah dan Anak: Ini 5 Manfaat Bayi Dekat dengan Sang Ayah!

Newborn
ayah-dan-anak-ini-5-manfaat-bayi-dekat-dengan-sang-ayah
Trik Menyiapkan Homemade MPASI Sehat

Trik Menyiapkan Homemade MPASI Sehat

Newborn
trik-menyiapkan-homemade-mpasi-sehat
Serba-serbi Bayi Kuning Baru Lahir, Wajib Tahu Moms!

Serba-serbi Bayi Kuning Baru Lahir, Wajib Tahu Moms!

Newborn
bayi-kuning
Perhatikan Penjelasan Ini Jika Bayi Muntah-Muntah!

Perhatikan Penjelasan Ini Jika Bayi Muntah-Muntah!

Newborn
perhatikan-penjelasan-ini-jika-bayi-muntah-muntah
10 Mitos Menyusui, Jangan Percaya Hal yang Tidak Ada Landasan Ilmiahnya, Moms!

10 Mitos Menyusui, Jangan Percaya Hal yang Tidak Ada Landasan Ilmiahnya, Moms!

Newborn
mitos-menyusui
Atresia Bilier pada Bayi, Apa Gejalanya?

Atresia Bilier pada Bayi, Apa Gejalanya?

Newborn
gejala-atresia-bilier-pada-bayi
Ini 6 Tips Memilih Destinasi Wisata Ramah Bayi

Ini 6 Tips Memilih Destinasi Wisata Ramah Bayi

Newborn
ini-6-tips-memilih-destinasi-wisata-ramah-bayi

FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.

Home

Home

Shopping

Shopping

Articles

Articles

IbuSibuk

IbuSibuk

Account

Account

Gagal Mengambil Data Artikel