Mengenal Perbedaan BOS, Mentega dan Margarin, Awas Tertukar!

Tak sedikit orang yang terkecoh dengan perbedaan mentega dan margarin.

Untuk seseorang yang baru ingin belajar masak, apakah Moms sudah tahu cara membedakannya?

Moms mungkin kerap bingung saat akan membuat kue, pakai mentega dan margarin atau Butter Oil Substitute (BOS)?

Ternyata, masing-masing bahan tersebut berbeda terutama antara butter dan BOS.

Ketiganya terbuat dari bahan yang berbeda sehingga hasil kue atau cake-nya pun akan berbeda.

Bahkan perbedaannya cukup mencolok, mulai dari wangi hingga tekstur jadi kue atau cake-nya.

Nah, agar tidak bingung, berikut adalah perbedaan mentega dan margarin serta BOS!

Perbedaan BOS, Mentega, dan Margarin

Agar kita bisa mengetahui beda BOS, mentega dan margarin, yuk bahas masing-masing dulu kandungan yang ada di dalamnya!

1. Mentega

Sebelum mengetahui beda mentega dan margarin, kita pastinya perlu membahas mengenai apa itu mentega dulu nih, Moms!

Kandungan utama dari mentega adalah lemak hewani yang berasal dari susu pasteurisasi yang berguna untuk membunuh bakteri patogen.

Susu kemudian dikocok untuk memisahkan antara solid fat (yang kemudian dikenal sebagai butter) dan liquid fat atau yang dikenal sebagai buttermilk.

Karena proses yang mudah ini, Moms bahkan bisa membuat mentega sendiri di rumah.

Berkat kandungan utamanya, wangi dari mentega ini sangat khas susu. Untuk rasanya sendiri, lebih creamy dan lembut jika dijadikan sebagai olesan.

Kandungan lemaknya pun mencapai 80%, sehingga membuat hasil akhir dari cake lebih lembut.

Dilansir dari jurnal Advances in Nutrition, mentega mungkin mengandung beberapa nutrisi yang tidak ditemukan di banyak makanan lain.

Mentega yang terbuat dari sapi pemakan rumput bisa memberikan beberapa vitamin K2 yang disebut memiliki keterkaitan dengan peningkatan kesehatan tulang.

Faktanya, mentega dari sapi yang diberi makan rumput tampaknya menjadi sumber nutrisi yang lebih baik daripada mentega yang terbuat dari sapi pemakan biji-bijian.

Mentega terdiri dari salted dan unsalted. Penggunaan garam pada mentega sebenarnya adalah sebagai pengawet alami.

Tak heran jika unsalted butter punya daya tahan lebih cepat dibandingkan salted.

Nah, sudah mulai bisa melihat beda mentega dan margarin bukan, Moms! Selanjutnya, yuk kita bahas mengenai margarin!

2. Margarin

Jika mentega terbuat dari lemak hewani, maka margarin memiliki bahan utama dari lemak nabati yakni dari minyak sayur.

Minyak sayur tersebut dipadatkan melalui proses hidrogenasi serta ditambahkan bahan lain yakni:

• Perisa
• Garam
• Beta karoten
• Air

Tidak seperti mentega yang terbuat dari susu sapi, margarin sendiri tak mengandung lemak hewani.

Hal tersebut membuat kolesterol serta lemak yang terkandung dalam margarin tak setinggi mentega.

Dilansir dari US Department of Agriculture atau USDA, sebagian besar jenis margarin sendiri adalah jenis tinggi lemak tak jenuh ganda.

Jumlah pastinya sendiri tergantung pada jenis minyak nabati yang digunakan dalam proses produksinya.

Misalnya, margarin yang dibuat dengan minyak kedelai mungkin mengandung lemak tak jenuh ganda sebanyak 20%.

Dilansir dari British Medical Journal, meski margarin mengandung beberapa nutrisi ramah jantung, namun margarin seringkali mengandung lemak trans.

Lemak trans sendiri ketika dikonsumsi berlebihan bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan masalah kesehatan kronis lainnya.

Jadi diharapkan berhati-hati dalam mengonsumsi atau menggunakan margarin ketika memasak, ya!

Margarin pun memiliki variasi yang banyak, seperti margarin yang mengandung lemak 10-90%. Makin sedikit lemak, makin besar kandungan air pada margarin.

Karena memiliki kandungan air, hasil akhir dari kue atau cake-nya pun tidak akan selembut mentega.

Namun margarin bisa menghasilkan tekstur kue yang lebih kokoh dibandingkan kue atau cake yang menggunakan mentega.

Selain tekstur kue, wangi kue atau cake yang dihasilkan juga akan berbeda. Tidak ada wangi khas susu seperti yang akan Moms dapatkan jika menggunakan mentega.

Apa Itu Bos?

Nah, sekarang Moms sudah mengetahui perbedaan margarin dan mentega. Sekarang, kita bahas mengenai BOS!

Mungkin Moms sudah mengetahui dan familiar dengan mentega dan margarin, namun apakah Moms juga familiar dengan BOS?

BOS atau Butter Oil Substitute berbeda dengan mentega ataupun margarin. Seperti margarin, BOS juga menggunakan lemak nabati sebagai bahan utamanya.

Hanya saja, tanpa ada tambahan air dan garam, hanya lemak nabati dan beta karoten.

Karena bahan dasarnya tersebut, BOS memiliki tekstur yang serupa dengan butter, yakni mudah meleleh pada suhu ruang namun lebih berminyak.

Tidak hanya itu, tidak ada khas susu seperti pada butter.

Penggunaan BOS ini bisa membuat tekstur kue yang mentega. Hanya saja, wangi dan rasanya akan berbeda.

Nah, penggunaan mentega, margarin atau BOS ini bergantung pada hasil akhir yang Moms inginkan.

Jika menginginkan kue dengan tekstur lembut, Moms bisa menggunakan mentega atau BOS. Jika ingin kue yang lebih kokoh, Moms bisa menggunakan margarin.

Bahkan Moms juga bisa mencampur mentega dengan margarin untuk mendapatkan tekstur kue lebih padat dengan wangi mentega.

Tips Memilih Mentega dan Margarin yang Baik

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memilih mentega dan margarin terbaik. Terlebih, kita pastinya ingin memberikan semua yang terbaik untuk keluarga, bukan?

Setiap produk menawarkan kandungan yang berbeda-beda, jadi ada baiknya untuk melihat secara rinci cara yang terbaik untuk memilih mentega dan margarin.

Berikut cara memilih mentega dan margarin terbaik:

• Mentega dan margarin harus dikemas dalam wadah plastik
• Jika ada tulisan whipped, berarti mentega sudah dikocok sehingga teksturnya ringan dan berbusa
• Mentega yang dikocok mengandung lebih banyak udara
• Cari margarin yang mencantumkan "bebas lemak trans"

Nah, itu dia cara memilih mentega dan margarin terbaik untuk dipakai keluarga di rumah.

Meski demikian, pada akhirnya pemilihan pun perlu disesuaikan dengan kebutuhan keluarga sendiri.

Nah, sekarang Moms sudah mengetahui perbedaan mentega dan margarin serta BOS, bukan? Jadi, jangan sampai salah dalam penggunaannya di dapur, ya!