Mengenal Minimalist Parenting dan Manfaatnya untuk Keluarga
Intinya Nih, Moms:
- Minimalist parenting adalah pendekatan pola asuh yang menekankan kesederhanaan dan fokus pada hal-hal penting.
- Konsep ini mengajak orang tua untuk tidak terjebak dalam tuntutan berlebihan, baik soal mainan maupun aktivitas anak.
- Anak didorong untuk menikmati waktu luang, kreativitas, dan interaksi alami tanpa harus selalu diarahkan.
- Dengan cara ini, keluarga bisa lebih tenang, terhindar dari stres, dan memiliki hubungan yang lebih hangat.
Moms pernah dengar tentang minimalist parenting?
Pola asuh minimalis ini jadi pilihan banyak orang tua modern karena menawarkan ketenangan dalam membesarkan anak tanpa stres berlebihan.
Konsep ini diperkenalkan lewat buku Minimalist Parenting: Enjoy Modern Family by Doing Less karya Christine Koh dan Asha Dornfest, yang menekankan pentingnya menyingkirkan hal-hal tidak perlu dan fokus pada prioritas.
Dengan menerapkannya, Moms dan Dads bisa lebih fokus pada aktivitas serta nilai hidup yang ingin ditanamkan, sementara Si Kecil tumbuh lebih rileks, bahagia, dan mampu mengembangkan potensinya.
Menarik banget, kan? Yuk, simak sampai akhir untuk tahu contoh penerapan dan manfaat minimalist parenting bagi keluarga!
Baca Juga: Ciri Pola Asuh Permisif dan Dampak Buruknya pada Anak
Apa itu Konsep Minimalist Parenting?

Minimalist parenting adalah konsep pola asuh yang menekankan kesederhanaan, kesadaran, dan kualitas dibandingkan kuantitas dalam membesarkan anak, Moms.
Mengutip dari Being Sen, pola asuh ini justru mengajak orang tua untuk mengurangi hal-hal yang tidak perlu agar keluarga lebih tenang dan fokus pada pengalaman berharga.
Intinya, kesejahteraan anak menjadi prioritas dengan cara meminimalkan gangguan dan beban yang tidak penting.
Banyak yang salah paham kalau minimalist parenting terlalu ketat atau bahkan kurang perhatian, lho Moms.
Padahal sebenarnya konsep ini justru membantu menciptakan lingkungan keluarga yang seimbang, penuh kesadaran, dan lebih bermakna.
Cara Menerapkan Minimalist Parenting

Moms, menerapkan minimalist parenting bukan berarti membatasi kebahagiaan anak, melainkan mengajarkan kesederhanaan agar hidup keluarga lebih tenang dan terarah.
Dengan pola asuh ini, Moms bisa memilah mana yang benar-benar penting, mengurangi hal-hal yang hanya menambah stres, serta memberi ruang bagi Si Kecil untuk tumbuh lebih mandiri dan kreatif.
Berikut ini beberapa cara yang bisa Moms coba terapkan di rumah:
1. Kurangi Kebiasaan Multitasking
Cara menerapkan minimalist parenting adalah dengan mengurangi kebiasaan multitasking yang sering membuat Moms kewalahan.
Seperti dijelaskan Zoe Kim dalam bukunya Minimalism for Families, pola asuh minimalis bukan berarti Moms melepas tanggung jawab, melainkan menyederhanakan hidup dengan lebih bijak.
Caranya, coba singkirkan sekitar 50% barang yang tidak terpakai di rumah dan kurangi 40% aktivitas dalam jadwal harian.
Dengan begitu, Moms bisa lebih fokus pada hal-hal yang benar-benar penting bagi keluarga, tanpa terbebani oleh tugas dan kesibukan yang berlebihan.
2. Utamakan Waktu Istirahat Anak
Dalam menerapkan minimalist parenting, penting bagi Moms untuk tidak memadati jadwal Si Kecil dengan terlalu banyak les atau aktivitas.
Pola asuh yang penuh tekanan hanya akan membuat anak rentan stres, kehilangan motivasi belajar, dan terganggu perkembangan sosial emosionalnya.
Sebaliknya, dengan memberi ruang istirahat yang cukup, komunikasi yang hangat, serta contoh nyata dalam keseharian, nilai hidup seperti empati, kepedulian, hingga kepemimpinan bisa lebih mudah tertanam.
Waktu luang yang berkualitas bersama Moms dan Dads justru menjadi kunci agar anak tumbuh bahagia dan sehat, baik secara mental maupun fisik.
3. Batasi Penggunaan Gadget
Moms, penggunaan gadget untuk anak memang bisa jadi solusi praktis untuk menenangkan atau menghibur anak.
Namun, jika terlalu sering diberikan, Si Kecil bisa menjadi pasif dan kurang terlatih untuk berkreasi sendiri.
Jika anak sudah terbiasa menerima hiburan instan, ia akan jarang berinisiatif mencari cara baru untuk bermain atau mengekspresikan dirinya.
Dengan membatasi penggunaan gadget, Moms justru memberi kesempatan berharga bagi anak untuk mengembangkan imajinasinya.
Ia bisa lebih banyak bermain dengan benda sederhana di rumah, menggambar ide-ide kreatif, atau berimajinasi lewat cerita dan permainan yang ia ciptakan sendiri.
Dari sini, kreativitas, rasa percaya diri, hingga kemandiriannya akan tumbuh lebih kuat.
4. Biarkan Anak Belajar Menyelesaikan Masalah
Moms, pasti pernah merasa gemas ingin langsung turun tangan saat Si Kecil bertengkar dengan saudaranya atau kesulitan melakukan sesuatu, seperti mengikat sepatu.
Rasanya lebih cepat dan mudah jika kita membantu, daripada melihat mereka kebingungan sendiri.
Namun,mengutip dari Becoming Minimalist, pola asuh minimalis justru mengajarkan kita untuk sedikit menahan diri.
Dengan memberi ruang, anak punya kesempatan berharga untuk berlatih problem solving, belajar sabar, dan menemukan solusinya sendiri.
Memang awalnya mungkin terasa lama atau canggung, tapi setiap proses itu akan membentuk kemandirian, rasa percaya diri, dan kemampuan menghadapi tantangan di kemudian hari.
Jadi, duduklah sejenak di “pinggir lapangan” dan percayalah, Moms, bahwa Si Kecil bisa berkembang lewat usahanya sendiri.
5. Fokus pada Hal-Hal Penting pada Pertumbuhan Anak
Salah satu cara menerapkan minimalist parenting adalah dengan fokus pada hal-hal penting yang benar-benar dibutuhkan keluarga.
Sesuai dengan namanya, minimalist parenting menekankan kesederhanaan dengan menyingkirkan hal-hal yang tidak perlu agar Moms bisa lebih fokus pada prioritas.
Moms tidak perlu mengikuti semua tren parenting atau memenuhi setiap permintaan anak, karena tidak semuanya berdampak positif bagi tumbuh kembangnya.
Dengan memusatkan perhatian pada hal-hal esensial, seperti waktu berkualitas bersama, komunikasi yang hangat, dan pemenuhan kebutuhan dasar, Moms dapat menciptakan lingkungan yang lebih tenang, lho.
Selain itu, bisa jadi minim stres, serta membuat anak tumbuh bahagia dan mampu menghargai kesederhanaan dalam hidup.
Baca Juga: 5 Cara Menerapkan Pola Asuh Positif pada Bayi agar Si Kecil Bahagia
Manfaat Minimalist Parenting

Moms, menerapkan minimalist parenting bukan hanya membuat hidup lebih sederhana, tapi juga memberikan banyak dampak positif bagi keluarga.
Dengan pola asuh ini, Moms bisa lebih tenang, anak lebih bahagia, dan hubungan keluarga pun semakin hangat.
Berikut beberapa manfaat yang bisa Moms rasakan:
1. Mengurangi Stres
Ketika jadwal harian tidak terlalu padat dan rumah lebih rapi karena barang-barang yang tidak penting sudah dikurangi, suasana jadi terasa lebih tenang.
Moms tidak lagi harus terburu-buru mengantar anak ke banyak kegiatan atau kewalahan membereskan rumah yang penuh mainan.
Si Kecil pun lebih rileks karena tidak dituntut mengikuti terlalu banyak aktivitas.
Kondisi ini membantu menjaga kesehatan mental seluruh anggota keluarga, membuat suasana rumah lebih hangat, dan mengurangi stres yang sering timbul dari kesibukan berlebihan.
2. Anak Lebih Kreatif dan Imajinatif
Terlalu banyak hiburan instan, seperti gadget atau aktivitas siap pakai, bisa membuat anak jadi pasif.
Dengan minimalist parenting, Moms membatasi hiburan berlebihan agar Si Kecil punya lebih banyak kesempatan untuk berkreasi sendiri.
Ia bisa berimajinasi lewat permainan sederhana, membuat karya dari benda di sekitar, atau menciptakan cerita unik dari pengalamannya.
Pola ini mendorong anak lebih mandiri dalam mencari kesenangan sekaligus mengasah kreativitasnya sejak dini.
3. Fokus pada Kebersamaan Keluarga
Waktu luang yang tercipta dari jadwal yang lebih sederhana bisa Moms gunakan untuk memperkuat hubungan keluarga.
Misalnya, bermain bersama di rumah, makan malam sambil bercerita, atau sekadar jalan sore bareng.
Aktivitas sederhana seperti ini justru lebih bermakna dibanding mengisi hari dengan banyak agenda luar rumah.
Anak akan merasa lebih diperhatikan, belajar menghargai kebersamaan, dan memiliki kenangan indah yang akan diingat hingga dewasa.
4. Manfaat Lingkungan dan Finansial
Minimalist parenting juga mengajarkan keluarga untuk lebih bijak dalam membeli barang.
Dengan memiliki lebih sedikit mainan atau peralatan yang hanya dipakai sesekali, rumah jadi lebih mudah dirapikan dan Moms bisa lebih hemat.
Selain itu, langkah kecil ini juga membantu mengurangi konsumsi berlebihan yang berdampak pada lingkungan.
Jadi, Moms tidak hanya menanamkan kebiasaan hidup sederhana pada anak, tapi juga mengajarkan pentingnya menjaga bumi sejak dini.
Nah, bagaimana pendapat Moms tentang minimalist parenting atau pola asuh minimalis?
Apakah Moms tertarik untuk menerapkannya di rumah? Semoga informasi di atas dapat membantu Moms, ya!
- https://www.beingsen.com/minimalist-parenting/
- https://www.becomingminimalist.com/parent-like-a-minimalist/
- https://www.maximumgratitudeminimalstuff.com/2021/02/how-to-be-minimalist-parent.html
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.








