Puasa Tarwiyah: Niat, Tata Cara Puasa, dan Keutamaannya
Salah satu amalan yang disarankan untuk dilakukan pada bulan Dzulhijjah adalah puasa tarwiyah atau puasa 8 Dzulhijjah.
Idul Adha 1446 H diperkirakan akan jatuh pada 6 Juni 2025. Oleh karena itu, puasa Tarwiyah bisa Moms laksanakan pada Rabu, 4 Juni 2025.
Dzulhijjah adalah salah satu bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT selain bulan Ramadan dan Muharram.
Kira-kira bagaimana bacaan niat dan keutamaan dari puasa sunah yang satu ini? Untuk itu, yuk cek informasi lengkap mengenai puasa tarwiyah di artikel berikut ini.
Apa Itu Puasa Tarwiyah?

Puasa Tarwiyah adalah puasa sunah yang dilakukan pada 8 Dzulhijjah, sehari sebelum dimulainya ibadah haji di Makkah.
Tanggal 8 Dzulhijjah disebut dengan tarwiyah karena mengacu pada syariat kurban. Dalam bahasa Arab, kata 'tarwiyah' diartikan dengan 'proses berpikir'.
Pada 8 Dzulhijjah inilah Nabi Ibrahim merenung dan berpikir tentang mimpi diperintah Allah untuk menyembelih Ismail, putra semata wayangnya.
Puasa ini menjadi salah satu amalan sunah yang dapat menghapuskan dosa-dosa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Niat Puasa Tarwiyah

Umat Muslim melaksanakan puasa tarwiyah layaknya puasa lainnya, yakni sahur sebelum azan subuh atau matahari terbit, kemudian berpuasa hingga matahari terbenam.
Selain itu, Moms dan Dads perlu menghindari hal-hal atau tindakan yang membatalkan puasa.
Jika ingin melaksanakan puasa sunah Tarwiyah, maka dianjurkan untuk melafalkan niat pada malam hari.
Berikut niat puasa Tarwiyah seperti mengutip dari NU Online:
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta’âlâ."
Seperti puasa sunah lainnya, yang memperbolehkan orang yang lupa niat puasa pada malam hari dapat membaca lafal niat pada siang hari.
Yaitu dari pagi hari sampai sebelum tergelincirnya matahari (waktu zuhur), selagi belum melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa.
Berikut adalah lafal niat ketika siang hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i tarwiyata sunnatan lillâhi ta’âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah Tarwiyah hari ini karena Allah ta’âlâ."
Ulama dari Mazhab Syafi’i menganjurkan puasa delapan hari pertama bulan Dzulhijjah di samping anjuran puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah.
Mereka juga menganjurkan puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah) secara khusus.
ويسن صوم الثمانية الأيام قبله وهو المراد بقوله وعشر ذي الحجة لكن الثامن مطلوب احتياطا ليوم عرفة ولدخوله في الثمانية
Artinya: "Puasa selama 8 hari sebelum hari Arafah dianjurkan. Ini yang dimaksud dengan perkataan matan, “10 Dzulhijjah”.
Tetapi puasa pada 8 Dzulhijjah dianjurkan sebagai bentuk ihtiyath terhadap hari Arafah dan juga termasuk 8 hari pertama Dzulhijjah.
(Syekh Said Muhammad Ba’asyin, Busyral Karim, [Beirut: Darul Fikr, 2012 M/1433-1434 H], juz II, halaman 488).
Tata Cara Puasa Tarwiyah
Berikut cara mengamalkan puasa tarwiyah:
1. Niat Sebelum Fajar
Puasa Tarwiyah diawali dengan niat yang tulus sebelum fajar menyingsing. Niat ini penting sebagai penegasan dalam hati bahwa kita menjalankan ibadah karena Allah SWT.
2. Menahan Diri dari Hal yang Membatalkan Puasa
Seperti halnya puasa wajib, selama menjalankan puasa Tarwiyah kita harus menahan diri dari makan, minum, serta hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga matahari terbenam.
3. Memperbanyak Ibadah dan Dzikir
Puasa ini juga menjadi momen tepat untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan memperbanyak ibadah.
Membaca Al-Qur’an, berdzikir, memperbanyak doa, dan bersedekah sangat dianjurkan selama menjalankannya.
4. Berbuka dengan Makanan yang Halal dan Bergizi
Saat waktu berbuka tiba, sebaiknya diawali dengan kurma dan air putih sebagaimana sunnah Rasulullah SAW.
Pilihlah makanan yang halal dan bergizi untuk mengembalikan energi setelah seharian berpuasa.
Keutamaan Puasa Tarwiyah

Melansir dari NU Online, keutamaan puasa tarwiyah dan arafah dijelaskan dalam hadis riwayat (HR) Ibnu An-Najjar dan Abdullah bin Abbas. Dalam HR tersebut Nabi Muhammad SAW berkata:
"Puasa di hari tarwiyah (8 Dzulhijjah) akan mengampuni dosa setahun yang lalu. Sedangkan puasa hari Arafah (9 Dzulhijjah) akan mengampuni dosa dua tahun," (H.R. Tirmidzi).
Selain menghapus dosa selama dua tahun, puasa sunah ini juga memiliki beberapa keutamaan lainnya, termasuk:
- Meningkatkan kesabaran
Sama seperti puasa lainnya, puasa tarwiyah melibatkan menahan diri dari makan dan minum sepanjang hari.
Hal ini dapat membantu umat Islam untuk meningkatkan kesabaran, disiplin, dan kontrol diri dalam menjalani ibadah.
- Mendekatkan diri pada Allah
Ketika umat Islam puasa ini, memberikan kesempatan bagi mereka untuk mendekatkan diri kepada Allah.
- Pahala yang berlipat ganda
Amalan ibadah yang dilakukan pada bulan Dzulhijjah memiliki pahala yang besar.
Dengan melaksanakan puasa tarwiyah, umat Islam dapat mengumpulkan pahala tambahan dan keberkahan.
Selain itu, melaksanakan puasa ini juga sebagai cara untuk ikut merasakan nikmat bulan Dzulhijjah yang penuh berkah dan amalan kebaikan.
Puasa ini dilakukan oleh jemaah haji yang sedang berpuasa di Tanah Suci, yang mengharapkan rahmat dan keberkahan dari Allah SWT.
Itulah niat dan keutamaan puasa tarwiyah yang bisa Moms dan Dads ketahui. Semoga bermanfaat, ya!
- https://islami.co/niat-puasa-arafah-dan-tarwiyah-puasa-tanggal-8-dan-9-dzulhijjah-sebelum-idul-adha/
- https://islam.nu.or.id/post/read/7968/puasa-tarwiyah-dan-arafah%20
- https://lampung.nu.or.id/syiar/lafal-niat-dan-keutamaan-puasa-tarwiyah-sabtu-15-juni-2024-YMWE0
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.