16 May 2025

Panas Dalam pada Anak: Gejala, Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Umumnya ditandai dengan gangguan kesehatan di mulut dan tenggorokan
Panas Dalam pada Anak: Gejala, Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Foto: Freepik.com/user18526052

Gejala panas dalam pada anak tidak jauh berbeda dengan yang dialami oleh orang dewasa.

Dalam dunia medis sebetulnya tidak ada istilah penyakit "panas dalam", ya Moms.

Namun kondisi ini dikenal oleh masyarakat luas sebagai gejala gangguan kesehatan ringan, seperti sakit tenggorokan, bibir pecah-pecah, atau muncul sariawan.

Kondisi ini umumnya disebabkan oleh kurangnya asupan cairan, konsumsi makanan pedas atau berminyak, hingga infeksi ringan.

Gejala Panas Dalam pada Anak

Panas Dalam pada Anak
Foto: Panas Dalam pada Anak (Freepik.com/jcomp)

Gejala panas dalam pada anak bisa bervariasi, tergantung penyebabnya.

Namun, umumnya ditandai oleh keluhan ringan yang sering terlihat di area mulut, tenggorokan, atau saluran pencernaan.

Berikut ini beberapa gejala yang sering dikaitkan dengan panas dalam pada anak:

  • Sariawan
  • Bibir pecah-pecah dan kering
  • Sakit tenggorokan
  • Nyeri saat menelan
  • Bau mulut
  • Demam ringan atau badan terasa hangat
  • Sulit buang air besar (sembelit)
  • Kurang nafsu makan
  • Rewel dan mudah lelah

Penyebab Panas Dalam pada Anak

Anak Panas Dalam
Foto: Anak Panas Dalam (Freepik.com/freepik)

Berikut ini adalah penyebab panas dalam pada anak yang umum terjadi:

1. Kekurangan Cairan (Dehidrasi Ringan)

Ketika anak kurang minum air, tubuh menjadi lebih mudah mengalami gangguan seperti bibir kering, sariawan, dan sakit tenggorokan.

Dehidrasi juga membuat produksi air liur berkurang, sehingga mulut menjadi kering dan lebih rentan mengalami infeksi ringan.

2. Terlalu Banyak Konsumsi Makanan Pedas

Melansir Mayo Clinic, konsumsi makanan pedas bisa jadi salah satu penyebab sakit tenggorokan.

Jika dikonsumsi cukup sering atau dalam jumlah yang banyak, makanan pedas bisa menyebabkan iritasi di tenggorokan hingga memicu batuk.

Bahkan bisa membuat mulut terasa perih dan tidak nyaman menelan.

3. Konsumsi Makanan Berminyak yang Berlebihan

Gorengan sulit dicerna dan tinggi lemak, sehingga bisa mengganggu pencernaan, menyebabkan sulit buang air besar (sembelit), dan meningkatkan produksi panas dalam tubuh.

Selain itu, kandungan minyak berlebih bisa memicu peradangan ringan di tenggorokan atau mulut, apalagi jika anak kurang minum.

Akibatnya, muncul gejala seperti sariawan, tenggorokan gatal, dan bibir pecah-pecah.

4. Kurang Tidur dan Kelelahan

Anak yang kurang tidur atau terlalu lelah akan lebih mudah mengalami penurunan daya tahan tubuh.

Hal ini bisa memicu peradangan ringan di tenggorokan dan mulut.

5. Perubahan Cuaca Ekstrem

Cuaca yang terlalu panas atau terlalu kering dapat memicu mulut kering, bibir pecah-pecah, dan rasa tidak nyaman di tenggorokan.

Ini membuat anak rentan mengalami panas dalam, terutama jika tidak cukup minum.

7. Kebersihan Mulut yang Kurang Terjaga

Jika anak tidak menyikat gigi dengan benar atau malas membersihkan mulut, bisa memicu perkembangan bakteri.

Bakteri di mulut ini bisa menyebabkan sariawan, bau mulut, dan iritasi pada rongga mulut.

8. Polusi Udara

Polusi udara, seperti asap kendaraan, debu, atau asap rokok, dapat mengiritasi saluran pernapasan atas, menyebabkan tenggorokan kering, batuk, dan rasa panas di dada.

Selain itu, polusi juga dapat menurunkan daya tahan tubuh anak.

Ini membuat anak lebih rentan terkena infeksi ringan seperti ISPA (Infeksi Saluran Napas Akut), yang gejalanya mirip panas dalam.

9. Tonsilitis

Panas dalam pada anak juga bisa disertai dengan peradangan di daerah amandel, yang kemudian menyebabkannya menjadi kemerahan dan bengkak.

Melansir laman University of Rochester Medical Center, tonsilitis bisa jadi penyebab sakit tenggorokan.

Tonsilitis adalah peradangan atau infeksi pada amandel (tonsil), yaitu dua jaringan berbentuk oval di bagian belakang tenggorokan.

Kondisi ini bisa disebabkan oleh virus atau bakteri, dan sering terjadi pada anak-anak.

Selain sakit tenggorokan, gejalanya antara lain, demam, amandel bengkak dan merah, serta kadang disertai sariawan, bau mulut, atau kesulitan menelan.

10. Faringitis

Faringitis adalah peradangan pada tenggorokan (faring) yang sering disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri.

Gejala utamanya seperti tenggorokan sakit, kering, gatal, sulit menelan, dan kadang disertai demam ringan.

Gejala-gejala ini sangat mirip dengan apa yang masyarakat sebut sebagai panas dalam.

Cara Mengatasi Panas Dalam pada Anak di Rumah

Anak Minum Air Putih
Foto: Anak Minum Air Putih (Freepik.com/stockking)

Pada umumnya, panas dalam pada anak bukanlah kondisi yang membahayakan.

Berikut ini beberapa Langkah Awal Ibu yang bisa Moms lakukan untuk meredakan gejala panas dalam pada anak.

1. Pastikan Anak Minum Air Putih yang Cukup

Cara awal mengatasi panas dalam pada anak bisa dimulai dengan memberikan cukup air putih.

Air membantu melembapkan tenggorokan, mencegah dehidrasi, dan melancarkan pencernaan, sehingga gejala seperti sariawan, bibir pecah-pecah, atau sembelit bisa mereda.

Pastikan anak minum air putih secara teratur, terutama saat cuaca panas atau setelah makan makanan pedas dan berminyak.

2. Berikan Larutan Penyegar Cap Kaki 3 Anak

Selain memberikan air putih yang cukup untuk membantu menjaga cairan tubuh anak, Langkah Awal Ibu yang bisa dilakukan untuk redakan panas dalam pada anak adalah memberikan larutan penyegar Cap Kaki Tiga Anak.

Dalam minuman ini terdapat kandungan Gypsum Fibrosum dan Calcitum yang dapat membantu meredakan gejala panas dalam pada anak.

Gypsum Fibrosum adalah mineral alami yang dalam bahasa Mandarin disebut sebagai Shi Gao dan dikenal dalam pengobatan tradisional Tiongkok.

Studi di Asian Journal of Traditional Medicines, menyebutkan bahwa Gypsum Fibrosum menunjukkan sifat aktivitas antipiretik.

Aktivitas antipiretik merupakan kemampuan zat atau obat untuk menurunkan suhu tubuh pada kondisi demam.

Minuman larutan Cap Kaki Tiga Anak dapat membantu meredakan panas dalam, sariawan, tenggorokan kering dan membantu menyegarkan badan Si Kecil.

Cap Kaki Tiga Anak merupakan pilihan minuman pereda panas dalam pertama untuk anak di Indonesia.

Selain itu, minuman ini aman untuk diberikan pada anak karena sudah terdaftar BPOM, lho!

Tersedia dalam tiga pilihan rasa yang pastinya disukai anak-anak yaitu rasa jeruk, leci, dan stroberi.

Produk ini bisa langsung Moms beli melalui Alfagift ya!

3. Konsumsi Madu

Sering kali sakit tenggorokan pada anak bisa berlanjut menjadi batuk.

Konsumsi madu bisa dicampur dalam teh, air putih, atau diminum sendiri untuk mengatasi rasa tidak nyaman pada tenggorokan.

Melansir penelitian yang dipublikasikan di Archives of Pediatrics & Adolescent Medicine, madu efektif untuk mengatasi batuk dan kesulitan tidur yang terkait dengan infeksi saluran pernapasan atas pada anak.

3. Berikan Makanan dengan Tekstur Lembut

Anak yang panas dalam dengan gejala sakit tenggorokan tentu akan sulit menelan dan bisa kehilangan nafsu makan.

Pilih makanan yang mudah ditelan, seperti bubur, sup hangat, atau buah-buahan yang mengandung banyak air seperti semangka.

Hindari makanan pedas, berminyak, atau terlalu panas.

4. Berikan Banyak Buah, Sayur, dan Makanan Bergizi Lainnya

Memberikan makanan bergizi adalah salah satu cara penting untuk mengatasi panas dalam pada anak.

Saat tubuh anak mengalami gejala seperti sariawan, tenggorokan kering, atau bibir pecah-pecah, mereka membutuhkan asupan nutrisi yang membantu mempercepat pemulihan dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Berikan anak makanan yang kaya akan vitamin C, vitamin A, zat besi, dan serat.

Konsumsi buah-buahan, sayuran hijau, telur, dan daging tanpa lemak dapat membantu mengurangi peradangan serta memperbaiki jaringan yang rusak.

Selain itu, makanan bergizi juga membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh dan fungsi pencernaan, sehingga gejala seperti sembelit atau mulut kering bisa mereda.

5. Jaga Ruangan di Rumah dalam Keadaan Sejuk

Lingkungan yang panas dan pengap dapat memicu dehidrasi ringan, membuat anak lebih mudah mengalami gejala panas dalam.

Ruangan yang sejuk dan memiliki sirkulasi udara baik akan membantu menjaga suhu tubuh anak tetap stabil dan membuat mereka merasa lebih nyaman.

Untuk menciptakan suasana rumah yang sejuk dan nyaman Moms bisa gunakan kipas angin atau AC dengan suhu sedang (jangan terlalu dingin).

Bukalah jendela saat pagi agar udara segar masuk.

6. Jaga Kebersihan Mulut Anak

Ajak anak menyikat gigi secara rutin dan berkumur dengan air hangat, terutama jika ada sariawan atau bau mulut.

Ini dapat membantu mengurangi iritasi dan infeksi di rongga mulut.

7. Pastikan Anak Cukup Istirahat

Pastikan anak cukup tidur dan tidak terlalu lelah.

Istirahat membantu tubuh melawan infeksi atau peradangan yang bisa memicu panas dalam.

Baca Juga: Jangan Anggap Remeh 6 Penyebab Panas Dalam, Begini Cara Atasinya

Cara Mencegah Panas Dalam pada Anak

Agar panas dalam tidak sering kambuh atau muncul lagi, bisa dicegah dengan cara berikut ini.

1. Rutin Menerapkan Gaya Hidup Sehat

Rutin menjaga gaya hidup sehat merupakan langkah penting untuk mencegah panas dalam pada anak.

Gaya hidup sehat membantu menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat dan fungsi tubuh berjalan optimal.

Sehingga anak tidak mudah mengalami gangguan seperti sariawan, sembelit, atau tenggorokan kering yang sering disebut sebagai panas dalam.

Beberapa kebiasaan sehat yang bisa diterapkan antara lain:

  • Minum cukup air putih setiap hari agar tubuh tetap terhidrasi.
  • Mengonsumsi makanan bergizi seimbang, termasuk buah dan sayur yang kaya vitamin serta serat.
  • Menghindari makanan berlebihan yang pedas, manis, atau berminyak, karena bisa memicu iritasi tenggorokan atau gangguan pencernaan.
  • Tidur cukup dan istirahat yang teratur, agar daya tahan tubuh tetap optimal.
  • Menjaga kebersihan diri, seperti mencuci tangan sebelum makan dan menjaga kebersihan mulut.

Dengan membiasakan pola hidup sehat sejak dini, anak tidak hanya terhindar dari panas dalam, tetapi juga tumbuh lebih kuat dan jarang sakit.

2. Hindari Paparan Panas Berlebihan

Menghindari paparan panas berlebihan adalah salah satu cara untuk mencegah panas dalam pada anak.

Terlalu lama berada di bawah sinar matahari atau di ruangan yang panas dapat menyebabkan dehidrasi, yang memicu gejala panas dalam.

Pastikan anak bermain di tempat teduh, memakai topi saat di luar ruangan, dan cukup minum air putih agar tubuh tetap sejuk dan terhidrasi dengan baik.

Kapan Anak Perlu Diperiksa ke Dokter?

Jika gejala panas dalam pada anak cukup ringan, maka pengobatan rumahan bisa dilakukan.

Namun, jika kondisinya disertai gejala lain yang bikin Moms khawatir, maka jangan ditunda lagi untuk mengunjungi dokter.

Ada beberapa gejala tambahan yang perlu Moms waspadai antara lain:

  • Anak mengalami kesulitan saat hendak menelan makanan atau minum.
  • Anak kesulitan untuk bernapas.
  • Anak mengeluhkan leher yang terasa bengkak atau kaku.
  • Anak sulit untuk membuka mulut lebih lebar.
  • Demam yang tak kunjung turun.
  • Gejala panas dalam tak mereda setelah beberapa hari.
  • Anak tampak sangat lesu dan tidak bertenaga.
  • Adanya cairan nanah di bagian belakang tenggorokan anak.

Saat anak diperiksakan, dokter akan memberikan pengobatan sesuai dengan diagnosis.

Jika kondisinya dipicu oleh infeksi bakteri, maka anak akan diresepkan antibiotik untuk membunuh bakteri yang bersarang di tenggorokan.

Baca Juga: 8 Penyebab Lingkaran Hitam di Bawah Mata Anak, Ketahui Moms!

Itulah beberapa penyebab panas dalam pada anak dan cara meredakan gejalanya.

Bila Moms melihat gejala panas dalam pada anak tidak membaik, sebaiknya segera periksakan ke dokter agar Si Kecil mendapatkan penanganan yang tepat.

  • https://www.blf.org.uk/support-for-you/signs-of-breathing-problems/how-to-spot-respiratory-tract-infections-in-children#:~:text=Infections%20that%20affect%20your%20child's,breathe%20or%20struggling%20to%20breathe)
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/tonsillitis/symptoms-causes/syc-20378479#:~:text=Tonsillitis%20most%20commonly%20affects%20children,or%20patches%20on%20the%20tonsils
  • https://www.cancer.gov/about-cancer/treatment/side-effects/mouth-throat
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2995283/
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/18056558/
  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/8274-sore-throat-pharyngitis
  • https://www.urmc.rochester.edu/ear-nose-throat/conditions/sore-throats#
  • https://www.researchgate.net/publication/267859739_Evaluation_of_the_antipyretic_activity_of_Gypsum_Fibrosum_and_its_constituents

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.