7 Penyebab Anak Cepat Lelah, Bisa karena Anemia Moms!
Apakah Moms menyadari kalau anak cepat lelah, lesu, dan tidak bertenaga? Bahkan di saat ia tidak banyak melakukan aktivitas fisik.
Anak cepat lelah bisa menjadi tanda tubuh tidak fit, namun jika berlanjut, bisa mengindikasikan masalah kesehatan fisik atau mental.
Untuk itu, yuk ketahui lebih lanjut penyebab anak cepat lelah di bawah ini agar penanganannya tepat!
Baca Juga: Anak Demam Tidur Terus, Wajar atau Bahaya? Cek di Sini!
Penyebab Anak Cepat Lelah
Jika Si Kecil terus mengeluh lelah dan tidak berenergi sehingga mulai mengganggu kelancaran aktivitas hariannya, mungkin beberapa hal berikut adalah penyebabnya.
1. Kurang Tidur

Penyebab pertama anak cepat lelah yang pertama bisa saja karena kurang tidur, lho Moms.
Menurut sebuah artikel dari Harvard Health Publishing, salah satu penyebab paling umum anak cepat lelah adalah kurang tidur atau kualitas tidur yang buruk.
Kebutuhan tidur anak sendiri adalah sekitar 8-10 jam setiap harinya.
Kurang tidur bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti sleep apnea, tidur terlalu malam, sering terbangun di malam hari, kelelahan karena aktivitas terlalu padat, atau mengalami gangguan tidur.
2. Anemia
Mengutip dari Johns Hopkins Medicine, anemia juga bisa menjadi salah satu penyebab anak cepat lelah.
Anemia adalah kondisi di mana tubuh anak kekurangan sel darah merah untuk mengantarkan cukup oksigen ke seluruh jaringan tubuh.
Akibatnya, berbagai organ tubuh jadi tidak bisa berfungsi secara maksimal.
Selain tubuh yang lemas dan cepat lelah, anak yang menderita anemia juga biasanya menunjukkan gejala seperti:
- Wajah pucat
- Sering berubah mood
- Sering pusing atau kliyengan
- Detak jantung cepat
- Kulit dan mata berwarna kekuningan
3. Sindrom Kelelahan Kronis
Sindrom kelelahan kronis bisa jadi penyebab anak cepat lelah.
Mengutip dari The Royal Children's Hospital Melbourne, Sindrom Kelelahan Kronis (CFS), juga dikenal sebagai ensefalomielitis mialgik (ME), adalah penyakit kompleks, tanpa penyebab jelas.
Hal ini memengaruhi banyak bagian tubuh termasuk sistem saraf, otak, otot, usus, sistem kekebalan tubuh, dan sistem jantung.
CFS paling sering menyerang anak-anak di pertengahan hingga akhir masa remaja (usia 12–18 tahun) tetapi dapat terjadi pada usia berapa pun.
Kondisi ini tiga kali lebih umum terjadi pada wanita.
Mereka mungkin juga mengalami gejala lain yang membuat anak-anak sulit berolahraga, bersosialisasi, dan pergi ke sekolah.
Beberapa gejala mungkin muncul tiba-tiba sementara yang lain mungkin muncul secara bertahap selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.
Baca Juga: 12 Doa untuk Anak yang Sakit agar Cepat Sembuh, Yuk Lafalkan
4. Virus Epstein-Barr

Menurut Centers for Disease Control and Prevention, infeksi virus Epstein-Barr (EBV) yang merupakan salah satu jenis virus herpes juga ditandai dengan gejala tubuh yang lelah selama beberapa minggu dan bahkan bulan.
Meski EBV pada anak seringkali tidak memicu gejala khusus, anak yang mengalaminya mungkin akan merasakan keluhan seperti:
- Demam
- Radang tenggorokan
- Ruam
- Kelenjar getah bening di leher membesar
- Limpa membesar
- Hati membengkak
5. Depresi dan Gangguan Kesehatan Mental Lain
Gejala depresi, kecemasan, dan gangguan kesehatan mental lain rupanya juga bisa membuat anak terkesan cepat lelah dan tidak berenergi.
Beberapa gejala gangguan kesehatan mental pada anak di antaranya:
- Anak tidak bersemangat melakukan aktivitas yang disukainya
- Murung dan ingin menyendiri
- Jarang keluar rumah dan bermain bersama teman
- Sulit berkonsentrasi
6. Gaya Hidup Tidak Aktif
Mudah lelah sering dialami oleh mereka dengan gaya hidup tidak aktif, bukan hanya akibat aktivitas berat.
Menurut Better Health Channel, mengubah gaya hidup menjadi lebih aktif dan rutin berolahraga dapat membantu anak menjadi lebih berenergi dan tidak cepat lelah.
7. Nutrisi yang Buruk
Nutrisi yang buruk juga bisa menyebabkan anak cepat lelah, lho Moms.
Kekurangan nutrisi penting seperti vitamin dan mineral dapat memicu berbagai masalah kesehatan, termasuk mudah lelah.
Anak-anak yang tidak mendapatkan nutrisi penting seperti zat besi, vitamin D, dan vitamin B cenderung lebih berisiko mengalami kelelahan.
Sebagai contoh, kekurangan zat besi meskipun tanpa anemia, dikaitkan dengan rasa lelah dan gangguan fungsi kognitif pada anak-anak dan remaja.
Pola makan yang tinggi makanan olahan namun rendah buah, sayuran, dan biji-bijian utuh dapat menyebabkan kekurangan nutrisi yang memengaruhi tingkat energi.
Banyak anak tidak memenuhi asupan buah dan sayur yang direkomendasikan, padahal itu sangat penting untuk mendapatkan vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh, Moms.
Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat Minum Vitamin untuk Anak?
Cara Mengatasi Anak Cepat Lelah
Cara mengatasi anak cepat lelah tergantung dari penyebabnya, Moms. Jadi, sebaiknya konsultasikan ke dokter anak.
Berikut ada beberapa cara yang bisa Moms lakukan terlebih dahulu.
1. Membangun Kebiasaan Tidur yang Baik

Pastikan anak memiliki waktu tidur dan bangun yang konsisten sesuai rekomendasi, yaitu 9-11 jam untuk anak usia 6-13 tahun dan 8-10 jam untuk remaja usia 14-17 tahun.
Ajak anak melakukan aktivitas yang menenangkan sebelum tidur.
Seperti membaca dongeng anak atau mandi air hangat, untuk memberi sinyal kepada tubuh bahwa waktunya beristirahat.
2. Mendorong Aktivitas Fisik
Dorong anak untuk aktif setidaknya 60 menit setiap hari dengan aktivitas seperti berlari, bersepeda, atau bermain olahraga.
Aktivitas singkat sepanjang hari juga bisa efektif.
Kurangi waktu duduk terlalu lama dengan menyelingi aktivitas layar dengan istirahat singkat setiap 20-30 menit.
3. Memastikan Nutrisi yang Tepat
Sediakan makanan bergizi yang kaya buah, sayur, biji-bijian, dan protein.
Hindari makanan olahan dan gula berlebihan yang dapat menyebabkan lonjakan energi singkat dan penurunan cepat.
Pastikan anak minum cukup air sepanjang hari, karena dehidrasi bisa memperburuk kelelahan.
4. Memerhatikan Kondisi Mental
Sisipkan istirahat singkat selama waktu belajar atau penggunaan layar untuk membantu menjaga fokus dan mengurangi kelelahan mental.
Kegiatan seperti mendengarkan musik atau berjalan sebentar bisa membantu.
5. Memantau Kondisi Kesehatan
Jika kelelahan terus berlanjut meskipun gaya hidup sudah diperbaiki, sebaiknya konsultasikan ke dokter.
Hal ini untuk memastikan tidak ada masalah kesehatan fisik atau mental yang mendasari, seperti kecemasan atau depresi.
Untuk mengetahui secara pasti penyebab anak cepat lelah, sebaiknya Moms segera memeriksakan Si Kecil ke dokter.
Jangan lupa pula terus memberikan makanan bernutrisi seimbang, membiasakan gaya hidup sehat, serta terus memantau kondisi kesehatan mental anak.
Apa Moms tahu, penyebab lain yang membuat Si Kecil cepat lelah dan tidak berenergi?
- https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/irondeficiency-anemia/symptoms-of-iron-deficiency-anemia-in-children
- https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC9755349/
- https://www.health.harvard.edu/blog/a-tired-child-heres-what-to-think-about-2018041713672
- https://www.rch.org.au/kidsinfo/fact_sheets/Chronic_Fatigue_Syndrome/
- https://www.cdc.gov/epstein-barr/about-ebv.html
- https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/ConditionsAndTreatments/fatigue-fighting-tips
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.