Merasa Kesepian dalam Pernikahan? Ini Penyebab dan Solusinya
Intinya Nih, Moms
- Kesepian dalam pernikahan bisa terjadi karena kurangnya koneksi emosional, gangguan komunikasi, rutinitas yang monoton, ketergantungan berlebihan, dan tekanan eksternal.
- Kurangnya komunikasi dan keintiman dapat menciptakan jarak emosional yang membuat hubungan terasa hampa
- Kesibukan sehari-hari serta peran sebagai orang tua sering kali membuat pasangan lupa meluangkan waktu berkualitas bersama
- Mengatasi kesepian dalam pernikahan dapat dilakukan dengan membangun komunikasi yang lebih baik, menjaga keintiman, dan menyeimbangkan peran dalam keluarga.
- Stres seperti masalah keuangan dan pekerjaan perlu dihadapi bersama
Merasa kesepian dalam pernikahan bisa menjadi pengalaman yang membingungkan dan menyakitkan, terutama ketika hubungan yang seharusnya penuh kehangatan justru terasa hampa.
Kesibukan sehari-hari, kurangnya komunikasi, atau perbedaan ekspektasi sering kali menjadi penyebab pasangan merasa semakin jauh satu sama lain.
Jika dibiarkan, perasaan ini dapat merusak kedekatan emosional dan menurunkan kualitas hubungan.
Penyebab Merasa Kesepian dalam Pernikahan

Merasa kesepian setelah menikah bisa disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya:
1. Kurangnya Koneksi Emosional
Moms, salah satu penyebab utama kesepian dalam pernikahan adalah kurangnya koneksi emosional dengan pasangan.
Melansir dari Mind Body Green, saat komunikasi dan keterikatan emosional mulai memudar, hubungan bisa terasa hambar dan menjauh.
Hal ini sering terjadi setelah perubahan besar dalam hidup, seperti kelahiran anak atau perubahan karier, yang membuat pasangan sulit mempertahankan kedekatannya.
Selain itu, keintiman fisik yang berkurang juga bisa memperparah rasa kesepian.
Tidak hanya dalam hubungan seksual, tetapi juga dalam hal sentuhan, pelukan, atau bentuk kasih sayang lainnya yang seharusnya mempererat ikatan pasangan.
2. Gangguan Komunikasi
Komunikasi yang kurang efektif sering menjadi penyebab kesenjangan emosional dalam pernikahan, Moms.
Jika pasangan jarang berbicara secara terbuka dan mendalam, kesalahpahaman bisa semakin menumpuk, menciptakan jarak di antara pasangan.
Selain itu, konflik yang dibiarkan tanpa penyelesaian juga bisa memperburuk keadaan.
Dilansir dari Betterhelp, jika perbedaan pendapat tidak diselesaikan dengan baik, salah satu atau kedua pasangan mungkin memilih untuk menghindari interaksi, yang akhirnya hanya memperbesar kesepian dalam hubungan.
3. Rutinitas dan Tanggung Jawab Sehari-hari
Kesibukan sehari-hari bisa menjadi penghalang dalam menjaga keintiman dengan pasangan.
Rutinitas yang monoton, mulai dari pekerjaan, urusan rumah tangga, hingga mengurus anak, sering kali membuat pasangan lupa untuk meluangkan waktu berkualitas bersama.
Selain itu, ketika peran sebagai orang tua lebih diprioritaskan dibanding peran sebagai pasangan, hubungan suami istri bisa terasa diabaikan.
Akibatnya, ikatan emosional pun melemah, dan rasa kesepian semakin muncul dalam pernikahan.
4. Ketergantungan yang Berlebihan
Ketergantungan emosional yang berlebihan pada pasangan juga bisa menjadi faktor penyebab kesepian, Moms.
Mengandalkan pasangan sebagai satu-satunya sumber kebahagiaan dan pemenuhan emosional dapat menjadi beban yang berat bagi hubungan.
Ketika ekspektasi ini tidak terpenuhi, perasaan terisolasi pun bisa muncul.
Selain itu, perjuangan pribadi seperti stres, masalah harga diri, atau gangguan mental seperti depresi juga dapat membuat salah satu pasangan sulit untuk membangun koneksi yang sehat dengan pasangannya.
5. Faktor Eksternal
Tekanan dari luar, seperti masalah keuangan, pekerjaan, atau konflik dengan keluarga besar, juga dapat memengaruhi keharmonisan dalam pernikahan, Moms.
Beban hidup yang berat sering kali membuat pasangan sulit untuk saling mendukung, sehingga menciptakan jarak emosional.
Jika tidak diatasi dengan baik, stres eksternal ini bisa membuat pasangan merasa sendirian dalam pernikahan, bahkan ketika secara fisik mereka tetap bersama.
Cara Mengatasi Kesepian dalam Pernikahan

Kesepian setelah menikah bisa diatasi dengan beberapa cara berikut, Moms.
1. Bangun Kembali Komunikasi yang Terbuka
Moms, komunikasi yang sehat adalah kunci untuk mengatasi kesepian dalam pernikahan.
Luangkan waktu untuk berbicara dari hati ke hati dengan pasangan, bukan hanya tentang urusan sehari-hari, tetapi juga tentang perasaan, harapan, dan kekhawatiran masing-masing.
Cobalah mendengarkan tanpa menghakimi, agar pasangan merasa dihargai dan dipahami.
2. Luangkan Waktu Berkualitas Bersama
Kesibukan memang tidak bisa dihindari, tetapi menyisihkan waktu khusus untuk pasangan sangat penting.
Moms bisa merencanakan kencan malam, melakukan hobi bersama, atau sekadar menikmati obrolan santai tanpa gangguan.
Momen-momen kecil seperti ini bisa mempererat kembali hubungan dan mengurangi rasa kesepian.
3. Jaga Keintiman Fisik dan Emosional
Keintiman bukan hanya soal hubungan seksual, tetapi juga tentang sentuhan, pelukan, atau sekadar genggaman tangan yang bisa memberikan rasa nyaman dan aman.
Moms bisa mulai dengan hal sederhana, seperti memberikan pelukan di pagi hari atau menyampaikan apresiasi kepada pasangan.
Kedekatan emosional juga bisa diperkuat dengan mengungkapkan kasih sayang melalui kata-kata atau tindakan kecil yang menunjukkan perhatian.
4. Selesaikan Konflik dengan Bijak
Jika ada masalah yang belum terselesaikan, cobalah untuk membahasnya dengan kepala dingin.
Jangan biarkan konflik terus menumpuk dan menciptakan jarak di antara Moms dan pasangan.
Cari solusi bersama, kompromikan perbedaan, dan fokus pada bagaimana memperbaiki hubungan daripada menyalahkan satu sama lain.
5. Jangan Hanya Menjadi Orang Tua, Tapi Juga Menjadi Pasangan
Bagi yang sudah memiliki anak, penting untuk tetap menjaga keseimbangan antara peran sebagai orang tua dan pasangan.
Sesekali, Moms bisa meminta bantuan keluarga atau pengasuh untuk menjaga anak agar bisa menghabiskan waktu berdua dengan pasangan tanpa gangguan.
6. Beri Ruang untuk Diri Sendiri
Meskipun penting untuk dekat dengan pasangan, menjaga kebahagiaan pribadi juga tidak kalah penting.
Lakukan hal-hal yang membuat Moms merasa bahagia dan berkembang secara individu, seperti menekuni hobi, berolahraga, atau menghabiskan waktu dengan teman-teman.
Dengan begitu, Moms tidak hanya bergantung pada pasangan untuk mendapatkan kepuasan emosional.
7. Atasi Stres Bersama
Jika stres eksternal seperti masalah keuangan atau pekerjaan menjadi penyebab renggangnya hubungan, hadapilah bersama sebagai satu tim.
Diskusikan cara mengatasinya dengan saling mendukung dan memberikan solusi, bukan saling menyalahkan.
Menghadapi tantangan bersama bisa memperkuat hubungan dan mengurangi perasaan kesepian.
Itulah penyebab rasa kesepian setelah menikah dan cara mengatasinya.
Dengan demikian, kesepian dalam pernikah tak selalu berasal dari pasangan. Bisa jadi, ada hal lain di luar pernikahan yang mempengaruhi mental kita.
- https://www.mindbodygreen.com/articles/married-but-lonely
- https://www.betterhelp.com/advice/loneliness/is-it-normal-to-feel-lonely-in-marriage/
- https://www.forbes.com/sites/traversmark/2024/02/11/3-ways-to-know-if-youre-in-a-lonely-marriage-from-a-psychologist/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.