Apakah Pola Tidur Mempengaruhi Kesuburan? Ini Penjelasannya!
Intinya Nih Moms!
- Gangguan tidur dapat mengacaukan hormon reproduksi seperti estrogen dan progesteron.
- Kurang tidur juga meningkatkan stres, yang bisa menurunkan peluang hamil.
- Kualitas tidur yang buruk dapat berdampak pada produksi sel telur dan sperma.
- Tidurlah yang cukup untuk bantu menyeimbangkan hormon dan mendukung kesehatan reproduksi.
Moms atau Dads yang sering bergadang mungkin bertanya-tanya, apakah pola tidur mempengaruhi kesuburan?
Dalam program hamil, penting bagi pasangan untuk menjalani gaya hidup sehat, termasuk tidur yang cukup dan berkualitas.
Tidur memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan hormon dan fungsi tubuh secara keseluruhan.
Yuk, kita ketahui lebih lanjut kaitan antara pola tidur dan kesuburan.
Apakah Pola Tidur Mempengaruhi Kesuburan?

Tidur yang cukup, penting untuk kesehatan, termasuk kesehatan reproduksi.
Studi di yang dilakukan oleh American Society for Reproductive Medicine menemukan bahwa kesuburan wanita dan pria, serta hasil IVF dipengaruhi oleh durasi tidur.
Gangguan tidur dapat memicu stres, dan studi tersebut mengungkapkan juga bahwa stres karena gangguan tidur lebih banyak terjadi pada pasangan tidak subur dibanding pasangan subur.
Pola tidur yang tidak teratur atau kurang tidur juga dapat memengaruhi keseimbangan hormon reproduksi, seperti estrogen dan progesteron, yang berperan penting dalam ovulasi dan siklus menstruasi.
Karena itu, menjaga pola tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk mendukung kesuburan, terutama bagi pasangan yang sedang dalam program hamil.
Pengaruh Pola Tidur terhadap Kesuburan
Berikut ini penjabaran lebih rincinya bagaimana pola tidur dapat berdampak pada program hamil.
1. Mempengaruhi Produksi Hormon
Melansir dari Carolinas Fertility Institute, kurang tidur dapat mempengaruhi produksi hormon, termasuk hormon reproduksi.
Bagian otak yang sama yang mengatur hormon tidur-bangun juga mengatur hormon reproduksi
Ketika tubuh tidak mendapatkan tidur yang cukup, hipotalamus dapat mengalami gangguan dalam mengatur sirkadian atau ritme sirkadian tubuh, yang merupakan jam biologis internal yang membantu mengatur berbagai proses fisiologis.
Gangguan pada ritme sirkadian ini dapat menyebabkan penurunan produksi hormon reproduksi seperti hormon luteinizing (LH) dan hormon folikul-stimulasi (FSH) pada wanita, serta hormon testosteron pada pria.
LH dan FSH berperan penting dalam pengaturan ovulasi dan produksi sel telur pada wanita, sedangkan testosteron berperan dalam perkembangan dan fungsi sperma pada pria.
2. Mempengaruhi Tingkat Stres

Melansir dari Sleep Doctor, kurang tidur dapat mempengaruhi tingkat stres.
Kurang tidur dapat menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak hormon stres, yang dapat berdampak negatif terhadap kesehatan secara keseluruhan dan membuang kadar estrogen.
Selain itu, gangguan tidur yang kronis juga dapat berkontribusi pada masalah lain yang berhubungan dengan keseimbangan hormonal, terutama pada wanita.
Ketika tubuh terpapar pada stres kronis akibat kurang tidur, tingkat hormon stres yang tinggi dapat mengganggu produksi hormon reproduksi yang berperan penting dalam kesuburan.
Seperti hormon gonadotropin (GnRH), hormon luteinizing (LH), dan hormon folikul-stimulasi (FSH).
3. Mengganggu Siklus Menstruasi
Menurut LA IVF Clinic, pola tidur yang terganggu dapat mengganggu hormon yang memicu ovulasi dan menentukan siklus menstruasi, berpotensi menyebabkan menstruasi tidak teratur dan kesulitan hamil
Pola tidur yang terganggu dapat berdampak signifikan pada hormon-hormon yang mempengaruhi ovulasi dan siklus menstruasi pada wanita.
Salah satu hormon yang sangat penting dalam proses ovulasi adalah hormon luteinizing (LH). LH berfungsi untuk merangsang pelepasan sel telur dari indung telur (ovarium) yang siap dibuahi.
Ketika pola tidur tidak konsisten atau terganggu, produksi LH dapat menjadi tidak teratur atau tidak sesuai dengan waktu yang tepat dalam siklus menstruasi.
Dampak dari gangguan pola tidur ini dapat menyebabkan siklus menstruasi menjadi tidak teratur.
Hal ini membuat sulit bagi wanita untuk mengidentifikasi masa subur yang tepat, sehingga peluang untuk hamil menjadi berkurang.
4. Mengurangi Kualitas Tidur

Dilansir dari UNC Fertility, kecemasan, stres, dan frustrasi yang muncul karena masalah kesuburan dapat berdampak negatif terhadap kuantitas dan kualitas tidur.
Ketika pasangan menghadapi kesulitan untuk hamil atau menjalani proses perawatan kesuburan yang sulit, munculnya perasaan tegang, cemas, dan putus asa dapat menjadi hal yang umum.
Kecemasan terkait kemungkinan kegagalan dalam mencapai kehamilan, stres akibat tekanan sosial, serta rasa frustrasi, semua dapat mengganggu tidur dan mengakibatkan masalah tidur, seperti insomnia dan gangguan tidur lainnya.
Terkadang, masalah tidur dapat menjadi siklus yang berputar, di mana kecemasan dan stres yang dihadapi karena masalah kesuburan dapat menyebabkan tidur yang buruk.
Tidur yang buruk tersebut pada gilirannya dapat memperburuk kecemasan dan stres, menciptakan lingkaran setan yang sulit dipecahkan.
Akibatnya, siklus pola tidur mempengaruhi kesuburan akan terus berulang.
Kebiasaan Buruk saat Tidur yang Perlu Dihindari untuk Keberhasilan Program Hamil
Berikut beberapa kebiasaan buruk saat tidur yang harus dihindari, simak ya!
1. Tidur dengan Lampu Menyala

Ternyata tidur dalam kondisi lampu mati lebih baik untuk kesuburan, lho Moms!
Sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Fertility and Sterility mengungkap bahwa tidur dalam keadaan lampu menyala di malam hari dapat menurunkan produksi melatonin yang dapat berdampak pada reproduksi.
Melatonin, hormon yang disekresikan oleh kelenjar pineal di otak sebagai respons terhadap kegelapan, penting bagi wanita yang sedang berusaha untuk hamil, karena hormon ini melindungi sel telur dari stres oksidatif.
Melatonin memiliki sifat antioksidan yang kuat yang melindungi sel telur dari kerusakan akibat radikal bebas, terutama saat wanita berovulasi.
Jadi, sebaiknya jaga tidur setidaknya 8 jam di malam hari dan dalam kondisi gelap, ya!
2. Menonton Tayangan di Gawai
Kebiasaan tidur lain yang kurang baik bagi kesuburan adalah menonton televisi atau tayangan lain di gawai.
Pancaran sinar dari televisi ataupun gawai seperti ponsel pintar dan tablet juga dapat membuat bingung jam biologis tubuh dan mengganggu produksi melatonin.
Jadi, mulai sekarang stop begadang untuk lembur atau sekadar menonton film atau serial favorit ya, Moms. Faktanya, kebiasaan tidur pengaruhi kesuburan.
3. Menunda Waktu Tidur

Kebiasaan menunda waktu tidur ini sering terjadi saat kita terus menunda untuk tidur meskipun sudah waktunya.
Ini dapat mengganggu pola tidur dan membuat kita kekurangan waktu tidur yang memadai.
Kurang tidur dapat mempengaruhi kinerja kognitif, termasuk daya ingat, konsentrasi, dan kemampuan untuk memproses informasi dengan baik.
Selain itu, tidur yang tidak cukup juga dapat menyebabkan perubahan mood, seperti menjadi lebih mudah tersinggung, cemas, dan mudah marah.
4. Minum Kafein atau Alkohol Sebelum Tidur
Kafein yang biasa ditemukan dalam kopi, teh, soda, atau minuman berenergi, dapat meningkatkan kewaspadaan dan membuat seseorang sulit tidur.
Jika dikonsumsi dalam jumlah berlebih, kafein dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh, yang pada akhirnya menurunkan kualitas tidur.
Padahal, tidur yang cukup dan berkualitas dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan hormon, termasuk hormon reproduksi seperti estrogen, progesteron, dan luteinizing hormone (LH) yang penting untuk ovulasi dan kesuburan.
Sementara itu, alkohol dapat mempercepat rasa kantuk, tetapi mengganggu fase tidur dalam (deep sleep), terutama tidur REM (rapid eye movement), yang penting untuk pemulihan tubuh.
Konsumsi alkohol secara berlebihan juga telah dikaitkan dengan gangguan ovulasi, siklus menstruasi yang tidak teratur pada wanita, serta menurunnya kualitas dan jumlah sperma pada pria.
Dalam jangka panjang, kedua zat ini jika dikonsumsi secara rutin dan dalam waktu yang tidak tepat (misalnya menjelang tidur), bisa menyebabkan gangguan hormonal yang berkontribusi terhadap penurunan kesuburan.
5. Makan Berat Sebelum Tidur
Makan makanan berat atau berlemak sebelum tidur dapat menyebabkan masalah pencernaan dan membuat tidur menjadi tidak nyenyak.
Kebiasaan ini juga dapat menyebabkan naiknya berat badan, karena kalori yang tidak terbakar saat tidur akan disimpan dalam bentuk lemak.
Jika Moms terus-menerus mengonsumsi makanan berat atau berlemak sebelum tidur, ini dapat menyebabkan peningkatan berat badan secara bertahap.
Dengan demikian, terungkap fakta bahwa pola tidur mempengaruhi keseburan.
Oleh karenanya, sangat penting untuk mengatur jam tidur dengan baik, terutama jika Moms sedang dalam program hamil.
- https://carolinasfertilityinstitute.com/can-lack-sleep-affect-fertility/
- https://sleepdoctor.com/mental-health/stress-and-sleep/
- https://laivfclinic.com/blog/sleep-and-fertility-why-getting-those-zzzzs-are-so-important/
- https://uncfertility.com/fertility-blog/the-link-between-sleep-and-fertility/
- https://www.fertstert.org/article/S0015-0282(14)00547-0/fulltext
- https://www.fertstert.org/article/S0015-0282(20)32188-9/pdf
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.