30 April 2025

18 Contoh Puisi Hari Pendidikan Nasional, Penuh Inspirasi!

Bisa jadi ide untuk dibacakan siswa di kelas
18 Contoh Puisi Hari Pendidikan Nasional, Penuh Inspirasi!

Foto: Freepik

Hari Pendidikan Nasional diperingati setiap 2 Mei dan sering diisi dengan kegiatan seperti lomba membaca puisi Hari Pendidikan Nasional.

Puisi biasanya bertujuan memotivasi anak-anak dalam belajar.

Untuk membantu anak menyelesaikan tugas membaca puisi, berikut beberapa contoh puisi Hari Pendidikan Nasional yang bisa Si Kecil gunakan.

Baca Juga: 25 Poster Hari Pendidikan Nasional untuk Perayaan di Sekolah

Contoh Puisi Hari Pendidikan Nasional

Contoh Puisi Hari Pendidikan Nasional
Foto: Contoh Puisi Hari Pendidikan Nasional (Freepik.com/@Freepik)

Berikut ini terdapat beberapa contoh puisi Hari Pendidikan Nasional yang bisa Moms jadikan referensi untuk tugas Si Kecil.

1. Ki Hajar Dewantara

Hari ini adalah hari berharga
Hari di mana kegelapan mulai sirna perlahan
Karena yang terbelakang berusaha maju
Dengan membaca dan menulis

2 Mei adalah hari kelahiranmu
Engkau yang sabar membimbing belajar
Agar Indonesia tak selalu dalam kegelapan
Dengan belajar lebih mendalam

Ing ngarsa sung tuladha
Di depan menjadi panutan
Ing madya mangun karsa
Di tengah memberi semangat

Tut wuri handayani
dan di belakang mendukung
Inilah sloganmu
Yang memotivasi pendidikan Indonesia

2. Hari Pendidikan Nasional

Jika kau lihat bendera merah putih berkibar di halaman sekolah

Belum tentu di sana ada orang Indonesia

Jika kau dengar Pancasila dibacakan berulang-ulang

Belum tentu semua yang mendengarnya punya Tuhan Yang Maha Esa

Jika kau lihat Pak Guru pakai sepeda Kumbang,

Itu pasti kau sedang mimpi bertemu Oemar Bakri

Jika kau lihat anak sekolah memakai seragam,

Pastikan tubuhnya tak tampak oleh umum

Jika kau lihat guru memukul muridnya, itu biasa

Jika kau lihat sekolah-sekolah negeri dan swasta jauh berbeda,

Itu karena sekarang pendidikan pun menjadi ladang bisnis

Jika kau lihat Politisi berjanji tentang pendidikan murah dan cerdas

lihatlah, pendidikan pun di dramatisir

3. Buku

(Karya: Andika Risky)

Buku
Kau hanyalah benda yang terdiam
kau hanyalah barang yang ringan
tapi dibalik dirimu..
Terdapat ilmu yang bermanfaat
Kuukir ribuan kata-kata
Yang terukir dibadanmu
Yang terdiam
Ku ratapi hidup denganmu
Walaupun kau tidak dapat bicara

Kau ajarkanku…
apa itu sebuah kehidupan
Yang bisa mengubah hidupku
Ntah bagaimana jika dirimu tidak ada
Dunia ini akan menangis
Karena kau adalah guru yang terdiam

4. Pesan dari Guru

(Karya: Ruhama)

Kulihat dari kejauhan Ia memarkir sepeda tuanya
Kulihat keringat berkilap di dahinya
Kudengar suara napasnya yang terengah-engah
Kucium aroma keringat yang berbaur dengan parfumnya

Tersungging senyum manis dari bibirnya
Bibir yang selalu mengucap kata-kata mutiara
Bibir yang tak henti mendoakan siswanya
Bibir yang mengeluarkan ilmu untuk diajarkan kepada siswanya

Suatu hari, Ia pernah berkata,
“Anak-anakku, kita memang hidup di desa
Terpencil.. Jauh dari ramainya ibu kota
Tapi… Jangan pernah kalian merasa kerdil
Bangkitlah… Bergeraklah… berjuanglah…
Hancurkan kebodohanmu
Raih cita-citamu
Bangkit dari tidurmu dan gapai mimpi indah itu
Aku memang orang tua yang sudah sepuh
Tapi, cintaku pada kalian takkan pernah lusuh”

5. Terima Kasih

Kau yang membimbing
Kau yang mengajar
Kau yang mendidik

Kau layak mendapat julukan
Pahlawan tanpa tanda jasa
Tak pernah bosan
Mengajar dan membimbing

Kau bagai cahaya
Menerangi jiwa-jiwa yang gelap
Dari segala ilmu yang tak tahu

6. Gudang Ilmu

(Karya: Ruhama)

Dengan kokoh ia berdiri
Dengan gagah ia merendah diri
Dari yang bagus hingga yang lusuh
Setiap bagian tubuhmu bermanfaat
Tak kenal baru atau lama
Selalu terselip ilmu dalam lembaranmu
Buku…
Kau guru yang diam tapi mencerdaskan

7. Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

(Karya: Ruhama)

Kulihat kau berbuat
Kutiru apa yang kau buat
Kudengar kau berbicara
Kuucap apa yang kudengar
Kucoba merasakan apa yang kau rasa
Meskipun lelahmu tak kau rasa

Pahlawanku..
orang tuaku di sekolah
jangan bosan untuk terus mendidik dan mengajar kami
Ilmu yang kau beri menjadikan kami manusia berbudi
menjadikan kami siap menjalani kehidupan

Tetaplah menjadi panutan
Pahlawan tanpa tanda jasa
Tapi jasamu tetap terkenang

8. Kehidupan Ki Hajar Dewantara

Kau bagai penerang dalam kegelapan
Kau memerangi penjajah menggunakan pengetahuan
Ajaranmu tak tergerus oleh zaman
Bahkan, hari lahirmu dijadikan hari pendidikan

Kau mendirikan taman siswa
Sebagai pengabdian bagi negara
Kau adalah putra bangsa
Yang kami panggil Ki Hajar Dewantara

Namun, kini kau tinggal kenangan
Semangatmu takkan pernah kulupakan
Berterima kasihlah kepada tuhan
Yang telah memberikan seorang pahlawan

9. Bersahabatlah dengan Ilmu

(Karya: Alberta Michele)

Bersahabatlah dengan ilmu

Maka kehidupan yang cerah memihakmu

Bersahabatlah dengan ilmu

Maka harapan terasa dekat di genggamanmu

Dunia akan selalu membutuhkanmu

Membutuhkan ilmumu

Membutuhkan kerja kerasmu

Membutuhkan semangatmu

Teruslah belajar

Hingga tak lagi mengenal rasa lelahmu

Teruslah belajar

Hingga kesuksesanlah yang menemani hari-harimu

10. Guruku Pahlawanku

Guruku, kau ajari kami

Dengan sabar dan tulus hati

Ilmu dan budi pekerti

Kau tanamkan setiap hari

Di ruang kelas yang sederhana

Kau berikan cinta tanpa tanda

Meski lelah tak tampak di wajah

Kau terus semangat, tak pernah lelah

Kau adalah pahlawan tanpa medali

Berjuang demi masa depan kami

Guruku, jasamu tak terhitung lagi

Terima kasih, kau bagian dari mimpi ini

11. Pendidikan untuk Masa Depan

Dengan ilmu, kami berjalan

Menuju masa depan yang gemilang

Pendidikan adalah kunci harapan

Untuk wujudkan cita yang terbilang

Di setiap lembar buku yang kami baca

Ada mimpi-mimpi yang terbuka

Di tangan para guru, kami percaya

Masa depan cemerlang tak lagi fana

Dengan tekad, kami melangkah pasti

Membangun negeri penuh harmoni

Pendidikan adalah cahaya di hati

Mengantar kami pada kebahagiaan hakiki

12. Pendidikan Adalah Cahaya

Di tengah gelapnya dunia

Pendidikan menjadi cahaya

Membuka jalan, memberi harapan

Untuk masa depan yang penuh harapan

Ilmu adalah kunci dari segala pintu

Yang membuka kesempatan bagi kami semua

Dengan pendidikan, kami tahu

Bagaimana melangkah, bagaimana bermakna

Terima kasih pada guru dan buku

Yang mengarahkan kami tanpa jemu

Pendidikan adalah harapan dan impian

Membangun bangsa dengan tangan-tangan cendekiawan

13. Lentera Ilmu

Di kelas sederhana, cahaya menyala

Bukan dari lampu, tapi cita-cita

Guru menulis harapan di papan dunia

Murid membacanya dengan mata penuh asa

Langkah kecil di lantai kayu tua

Membawa mimpi yang besar maknanya

Meski hujan deras mengetuk jendela

Semangat belajar tak pernah sirna

Setiap hari adalah permulaan baru

Membuka pintu dunia lewat ilmu

14. Pena dan Papan Tulis

Tak ada pedang, hanya pena

Tak ada senjata, hanya kata

Di balik papan tulis yang lama

Masa depan bangsa mulai terbuka

Pena itu menari tanpa suara

Namun mengguncang jiwa-jiwa muda

Menanam biji harapan dan logika

Agar tumbuh jadi manusia merdeka

Buku dan papan jadi senjata

Melawan gelap menuju cahaya

15. Cahaya di Ujung Pulau

Di pelosok yang jauh dari kota

Anak-anak berjalan tanpa lelah

Untuk duduk di bangku belajar

Karena mimpi tak pernah kenal jarak

Satu buku dibaca bersama

Satu guru untuk seratus kepala

Namun semangat tak pernah redup

Setiap pagi tetap bangun lebih cepat

Pendidikan adalah cahaya

Yang mampu menerangi dunia

16. Guru Pahlawan Tanpa Medali

Tak berseragam, tapi selalu siaga

Mengajar dengan sabar tanpa pamrih

Setiap huruf dan angka dia tanam

Agar tumbuh jadi bangsa yang arif

Di balik senyum yang tulus dan lelah

Tersimpan ribuan kisah yang megah

Ia tak butuh pangkat atau sorotan

Cukup melihat muridnya jadi insan

Guru, engkaulah cahaya abadi

Penuntun langkah generasi negeri

17. Bumi dan Buku

Langit biru saksi bisu

Anak desa memegang buku

Walau kaki berdebu

Ilmu tetap jadi tujuan satu

Mereka belajar tanpa alas duduk

Namun semangat tak pernah surut

Dengan mimpi yang dibawa angin

Mereka ukir harapan di pagi dingin

Buku mungkin lusuh di tangan

Tapi ilmunya kuat menghidupkan

18. Semangat Hardiknas

Hari ini bukan sekadar peringatan

Tapi janji untuk terus melangkah

Pendidikan bukan sekadar ajaran

Tapi jalan menuju merdeka

Mari hormati para guru tercinta

Yang menyalakan api tanpa lelah

Mari jaga sekolah dan buku kita

Agar tetap menjadi cahaya sejarah

Di tangan pelajar harapan dititip

Di dada guru semangat hidup

Baca Juga: 20 Puisi Kemerdekaan Indonesia yang Membakar Semangat!

Itulah beberapa contoh puisi Hari Pendidikan Nasional yang bisa menjadi referensi Moms dalam membantu Si Kecil mengerjakan tugas sekolah.

Semoga artikel ini membantu!

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.