5 Jenis Rambut Bercabang, Penyebab, dan Cara Mencegahnya
Rambut bercabang sering kali menjadi masalah yang dialami banyak Moms tanpa disadari, padahal kondisi ini bisa dicegah dengan perawatan yang tepat.
Rambut bercabang, atau secara medis disebut schizotrichia, umumnya terjadi akibat paparan bahan kimia dan kebiasaan merawat rambut yang kurang tepat.
Meski berbagai prosedur kosmetik dianggap aman, namun menurut studi di Journal of Investigative Dermatology, tetap ada risiko kerusakan pada helai rambut, seperti kehilangan kilau, rambut kusut, hingga ujung rambut yang terbelah.
Yuk, cari tahu penyebab dan cara mengatasi rambut bercabang agar rambut Moms tetap sehat dan berkilau sepanjang hari!
Baca Juga: 8 Penyebab Rambut Rontok pada Remaja, Waspada Autoimun!
Jenis Rambut Bercabang
Moms, tahukah bahwa ada beberapa jenis rambut bercabang yang bisa terjadi saat rambut tidak dirawat dengan baik?
Setiap jenis menunjukkan tingkat kerusakan yang berbeda dan bisa menjadi petunjuk untuk perawatan yang lebih tepat.
Yuk, kenali satu per satu jenis rambut bercabang berikut ini:
1. Cabang Y

Jenis rambut bercabang ini merupakan yang paling sering dijumpai. Ciri utamanya adalah ujung rambut terbelah menjadi dua seperti bentuk huruf "Y".
Kondisi ini biasanya disebabkan karena rambut sudah terlalu lama tidak dipotong, sehingga ujungnya menjadi rapuh.
Selain itu, gesekan berulang saat menyisir, penggunaan alat styling panas, atau kebiasaan mengikat rambut terlalu kencang juga dapat memperparah kerusakan.
Jika tidak segera ditangani, cabang ini bisa merambat ke atas dan membuat batang rambut rusak lebih parah.
Moms perlu melakukan trimming setiap 6–8 minggu untuk membantu mencegah kondisi ini, Moms.
2. Cabang Lilin

Rambut dengan cabang lilin biasanya terlihat mengerucut atau semakin menipis di ujungnya.
Ini menandakan bahwa struktur rambut mengalami pelemahan secara perlahan akibat kekurangan nutrisi atau terlalu sering terkena paparan panas dari alat styling.
Jika dibiarkan, rambut akan makin rapuh dan akhirnya mudah patah.
Untuk mencegahnya, Moms disarankan rutin memotong bagian ujung rambut dan memberikan nutrisi tambahan lewat pemakaian minyak rambut alami.
3. Cabang Berbentuk Simpul

Pada International Journal of Trichology, disebutkan bahwa rambut yang sangat keriting lebih rentan terhadap kerusakan, dan lebih sulit untuk disisir tanpa membuat rambut kusut.
Jenis rambut bercabang ini sering terjadi pada pemilik rambut keriting.
Helai rambut yang melengkung membuatnya lebih mudah saling terikat dan membentuk simpul kecil, terutama saat disisir dalam keadaan kering atau kasar.
Simpul tersebut bisa menarik rambut dari akarnya dan menyebabkan kerusakan permanen pada batang rambut.
Untuk menghindari hal ini, sebaiknya Moms menyisir rambut keriting saat setengah basah dengan sisir bergigi jarang dan mengaplikasikan pelembap khusus rambut keriting.
4. Cabang di Tengah

Jenis cabang ini cukup unik karena tidak terjadi di ujung, melainkan di bagian tengah batang rambut.
Kerusakan ini bisa jadi tanda bahwa rambut mengalami stres mekanik akibat sering dikuncir, dijepit, atau menggunakan aksesoris rambut yang terlalu ketat.
Kadang juga muncul akibat gesekan dengan bantal saat tidur tanpa pelindung rambut.
Karena letaknya yang tidak terlihat jelas, jenis kerusakan ini sering terlambat dikenali.
Moms perlu memeriksa secara berkala kondisi rambut di sepanjang batangnya, bukan hanya di ujung.
Mengurangi tekanan dari aksesori rambut dan menggunakan pelindung kepala saat tidur bisa membantu mencegahnya.
5. Cabang Berbentuk Bulu

Jenis rambut bercabang ini termasuk yang paling parah karena menunjukkan bahwa rambut telah mengalami kerusakan signifikan di sepanjang helaiannya.
Ujung rambut terlihat memiliki banyak percabangan kecil layaknya bulu, dan umumnya dialami oleh mereka yang sering melakukan pewarnaan, bleaching, atau pelurusan rambut.
Proses kimia yang keras membuat struktur rambut melemah dan menyebabkan kerusakan menyebar.
Jika Moms menemukan jenis ini, langkah terbaik adalah memangkas bagian rambut yang rusak dan mengurangi intensitas styling kimia.
Perawatan intensif dengan masker rambut mingguan juga disarankan agar rambut pulih lebih cepat.
Baca Juga: 15 Rekomendasi Conditioner untuk Rambut Kering, Cek Yuk!
Penyebab Rambut Bercabang

Moms, ada banyak kebiasaan sehari-hari yang tanpa disadari bisa memicu munculnya rambut bercabang.
Menurut WebMD, berikut ini beberapa penyebab umum rambut bercabang yang perlu dihindari:
- Menggosok sampo ke seluruh rambut saat keramas bisa merusak ujung rambut
- Tidak menggunakan kondisioner membuat rambut kering dan mudah patah
- Kontak dengan bahan kimia keras seperti air kolam renang membuat rambut rapuh
- Mengeringkan rambut dengan menggosok handuk bisa merusak helai rambut
- Menyisir rambut dalam keadaan basah membuatnya mudah patah dan bercabang
- Sering menggunakan alat styling panas bisa merusak struktur rambut
- Penggunaan produk styling berlebihan dapat menumpuk dan merusak rambut
- Mengikat rambut terlalu kencang menyebabkan rambut mudah patah
- Memakai hair extension memberi tekanan berlebih pada rambut asli
- Melakukan perawatan kimia seperti mewarnai atau meluruskan bisa melemahkan rambut
- Menyisir rambut terlalu sering menyebabkan gesekan dan membuat rambut bercabang
Cara Mencegah Rambut Bercabang

Moms, agar rambut tetap sehat dan terhindar dari bercabang, penting untuk melakukan perawatan yang tepat setiap harinya.
American Academy of Dermatology menyarankan beberapa langkah sederhana namun efektif untuk menjaga kesehatan rambut:
1. Keramas sesuai Kebutuhan Jenis Rambut
Jika Moms memiliki rambut yang cenderung berminyak, sebaiknya keramas setiap hari untuk menjaga kebersihan kulit kepala.
Namun, jika rambut telah menjalani perawatan kimia seperti pewarnaan atau pelurusan, cukup cuci beberapa kali dalam seminggu agar kelembapan alami rambut tetap terjaga.
2. Fokus Bersihkan Kulit Kepala
Saat keramas, Moms cukup memijat dan membersihkan kulit kepala.
Tak perlu menggosok seluruh helai rambut karena bisa membuat ujung rambut jadi lebih kering dan mudah rusak.
3. Gunakan Kondisioner Setiap Kali setelah Keramas
Moms, sebaiknya selalu gunakan kondisioner setelah keramas, kecuali jika sampo yang digunakan sudah mengandung kondisioner (biasanya tertulis “2-in-1”).
Kondisioner penting untuk menjaga rambut tetap lembap, tidak kering, dan lebih mudah diatur.
Selain itu, kondisioner juga membantu mengurangi rambut kusut, membuat rambut tampak lebih berkilau, dan melindunginya dari sinar matahari yang bisa merusak rambut.
4. Oleskan Kondisioner hanya di Ujung Rambut
Hindari mengoleskan kondisioner di kulit kepala karena bisa membuat rambut cepat lepek.
Cukup fokuskan pada bagian tengah hingga ujung rambut yang lebih rentan mengalami kerusakan.
5. Pilih Produk yang Sesuai dengan Jenis Rambut
Gunakan sampo dan kondisioner yang memang diformulasikan untuk jenis rambut Moms, apakah itu kering, berminyak, keriting, atau diwarnai.
Baca Juga: Bolehkah Tidur dengan Rambut Basah? Ini Risikonya, Moms!
Rambut bercabang bisa menjadi tanda bahwa rambut Moms sedang butuh perhatian ekstra.
Dengan mengetahui penyebab dan jenisnya, Moms bisa mulai menerapkan perawatan yang tepat untuk menjaga rambut tetap sehat, kuat, dan berkilau.
Yuk, rawat rambut sejak sekarang agar terhindar dari masalah rambut bercabang yang bikin penampilan kurang maksimal!
- https://www.aad.org/public/everyday-care/hair-scalp-care/hair/healthy-hair-tips
- https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC4387693/
- https://www.jidsponline.org/article/S0022-202X(15)52655-9/fulltext
- https://www.webmd.com/beauty/what-to-know-about-split-ends
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.