Penyebab Sakit Betis saat Hamil dan Cara Mengatasinya
Intinya Nih, Moms
- Sakit betis saat hamil umum terjadi akibat perubahan postur dan tekanan rahim.
- Kekurangan mineral, sirkulasi darah terganggu, dan dehidrasi bisa memicu sakit otot.
- Kelelahan otot dan berat badan naik membuat betis makin mudah nyeri.
- Penyebab serius seperti DVT atau cedera perlu penanganan medis segera.
- Rutin peregangan, cukup minum, gizi seimbang, dan posisi kaki yang tepat bisa membantu mencegah sakit betis.
Sakit betis saat hamil merupakan keluhan yang umum dialami oleh banyak ibu hamil, terutama seiring bertambahnya usia kehamilan.
Kondisi ini sering kali disebabkan oleh perubahan pusat sumbu berat tubuh dan tekanan rahim yang membesar sehingga memengaruhi postur dan sirkulasi darah di kaki.
Selain itu, peningkatan hormon kehamilan dan penumpukan cairan juga dapat menyebabkan otot betis menjadi tegang dan nyeri, bahkan memicu kram yang mengganggu kenyamanan sehari-hari.
Meskipun wajar, penting bagi ibu hamil untuk memahami penyebab dan cara mengatasi sakit betis agar tetap sehat dan nyaman selama masa kehamilan.
Penyebab Sakit Betis saat Hamil

Berikut adalah penyebab sakit betis saat hamil yang sering terjadi, Moms.
1. Rendahnya Kadar Vitamin dan Mineral
Melansir dari laman Mayo Clinic, selama kehamilan, tubuh mengalami banyak perubahan hormon dan kebutuhan nutrisi yang meningkat.
Hal ini bisa menyebabkan penurunan kadar kalsium, magnesium, dan kalium dalam tubuh.
Kekurangan mineral-mineral penting ini membuat otot lebih mudah tegang dan rentan mengalami kram, termasuk di bagian betis.
Karena itu penting bagi Moms untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil agar kesehatan kehamilan dapat terjaga.
2. Perubahan Sirkulasi Darah
Volume darah ibu hamil hampir dua kali lipat lebih banyak dari sebelum hamil.
Dilansir dari laman Healthdirect, kondisi ini bisa memperlambat sirkulasi darah, menyebabkan pembengkakan, dan memicu sakit atau kram otot.
Selain itu, rahim yang semakin membesar dapat menekan pembuluh darah di kaki, membuat aliran darah tidak lancar dan kram pun lebih mudah terjadi.
3. Dehidrasi
Melansir dari laman UNM Health, kurangnya asupan cairan selama hamil dapat mengganggu aliran darah dan suplai oksigen ke otot.
Ketika tubuh kekurangan cairan, otot jadi lebih mudah lelah dan sakit.
Karena itu, penting bagi ibu hamil untuk minum cukup air sepanjang hari, terutama jika banyak berkeringat atau berada di tempat panas.
4. Kelelahan Otot dan Pertambahan Berat Badan
Bertambahnya berat badan selama kehamilan memberi beban ekstra pada otot-otot kaki. Aktivitas sehari-hari yang tampak ringan bisa membuat otot cepat lelah.
Ditambah lagi dengan tekanan dari rahim yang menekan saraf dan pembuluh darah, kram betis bisa lebih sering terjadi terutama saat malam hari atau setelah banyak bergerak.
Selain penyebab umum di atas, ada juga beberapa penyebab yang lebih jarang tapi serius dan perlu diwaspadai:
5. Deep Vein Thrombosis (DVT)
DVT (Deep Vein Thrombosis) atau penggumpalan darah di pembuluh vena dalam kaki bisa menyebabkan nyeri betis yang tajam, bengkak, kemerahan, dan terasa hangat saat disentuh, dilansir dari National Health Service.
Kondisi ini merupakan keadaan darurat medis dan harus segera ditangani untuk mencegah komplikasi yang lebih berbahaya.
6. Cedera atau Ketegangan Otot
Aktivitas fisik yang berlebihan atau gerakan yang tidak hati-hati bisa menyebabkan otot betis tertarik atau bahkan robek.
Hal ini menimbulkan nyeri seperti kram, tapi biasanya lebih tajam dan berlangsung lama. Jika nyeri terasa tidak biasa atau disertai pembengkakan, sebaiknya segera konsultasi ke dokter.
Cara Mengatasi Sakit Betis saat Hamil

Berikut cara efektif mencegah dan meredakan sakit betis saat hamil.
1. Rutin Melakukan Peregangan
Melakukan peregangan betis secara rutin, terutama sebelum tidur, dapat membantu mencegah kram dan sakit betis.
Menurut Healthline, salah satu gerakan yang efektif adalah berdiri menghadap dinding sejauh panjang lengan, letakkan telapak tangan di dinding, lalu mundurkan satu kaki ke belakang dengan tumit tetap menempel di lantai.
Tekuk lutut kaki depan hingga terasa tarikan di betis belakang. Tahan posisi ini hingga 30 detik.
Selain itu, gerakkan kaki ke atas dan ke bawah sebanyak 30 kali, serta putar pergelangan kaki searah dan berlawanan jarum jam masing-masing delapan kali.
Lakukan pada kedua kaki untuk hasil maksimal.
2. Cukupi Kebutuhan Cairan
Dehidrasi bisa jadi pemicu utama sakit betis. Maka dari itu, penting untuk minum air putih yang cukup setiap hari, sekitar 8 hingga 12 gelas, mengutip dari Pregnancy Birth Baby.
Salah satu cara mudah untuk mengecek apakah tubuh cukup terhidrasi adalah dengan memperhatikan warna urin, sebaiknya berwarna kuning muda.
Tetap terhidrasi akan membantu menjaga elastisitas otot dan melancarkan sirkulasi darah.
3. Perhatikan Pola Makan
Asupan nutrisi seimbang sangat penting selama kehamilan, terutama yang mengandung kalsium dan magnesium.
Kalsium bisa didapatkan dari produk susu seperti yogurt, sedangkan magnesium bisa diperoleh dari buah seperti pisang.
Kedua mineral ini berperan besar dalam menjaga kesehatan otot.
4. Aktif Bergerak dan Istirahat yang Cukup
Berolahraga ringan yang aman untuk ibu hamil seperti yoga prenatal, berjalan santai, atau berenang bisa membantu melancarkan peredaran darah dan mencegah otot menjadi kaku.
Namun, aktivitas juga harus diseimbangkan dengan istirahat.
Hindari duduk atau berdiri terlalu lama dalam satu posisi usahakan untuk bergerak atau berdiri setiap 1-2 jam sekali.
5. Perhatikan Posisi Kaki
Saat duduk, usahakan untuk mengangkat kaki agar aliran darah tetap lancar.
Ketika tidur, hindari posisi yang membuat jari kaki menekuk ke bawah, karena hal ini bisa memicu kram dan sakit betis.
Moms bisa menempatkan bantal di bawah lutut atau betis untuk menjaga posisi kaki lebih nyaman dan rileks.
6. Gunakan Stoking Kompresi
Menggunakan stoking khusus atau kaus kaki kompresi saat beraktivitas di siang hari bisa membantu mengurangi pembengkakan dan memperbaiki sirkulasi darah di kaki.
Ini bisa menjadi solusi praktis bagi ibu hamil yang sering mengalami kaki pegal atau kram, terutama jika harus banyak berdiri.
Itulah penjelasan seputar penyebab dan cara mengatasi sakit betis saat hamil. Semoga informasi ini bermanfaat, Moms!
- https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/expert-answers/leg-cramps-during-pregnancy/faq-20057766
- https://www.pregnancybirthbaby.org.au/leg-cramps-during-pregnancy
- https://www.healthdirect.gov.au/calf-pain
- https://unmhealth.org/stories/2021/06/leg-cramps-during-pregnancy.html
- https://www.nhs.uk/pregnancy/related-conditions/complications/deep-vein-thrombosis/
- https://www.healthline.com/health/pregnancy/leg-cramps-pregnancy
- https://www.whattoexpect.com/pregnancy/symptoms-and-solutions/leg-cramps.aspx
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.