Sariawan pada Anak: Penyebab, Cara Mengatasi dan Mencegahnya
Sariawan pada anak bisa membuat Si Kecil tidak nyaman saat makan, minum, atau berbicara.
Umumnya sariawan muncul di bagian dalam mulut, seperti pipi, lidah, atau gusi, dan bisa menyebabkan rasa perih yang membuat anak rewel.
Meski umumnya tidak berbahaya, sariawan dapat mengganggu aktivitas harian anak dan perlu ditangani dengan tepat.
Penting bagi orang tua untuk mengetahui penyebab dan cara mengatasinya agar sariawan cepat sembuh dan tidak sering kambuh.
Penyebab Sariawan pada Anak

Berikut ini beragam penyebab yang bisa membuat anak jadi sariawan.
1. Cedera Mulut
Sariawan pada anak bisa terjadi akibat cedera atau luka di dalam mulut, yang sering kali tidak disadari.
Cedera ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti tergigit secara tidak sengaja saat mengunyah atau menyikat gigi terlalu keras.
Bisa juga karena tertusuk makanan yang keras dan tajam, misalnya kerupuk, biskuit, atau tulang ikan.
Luka kecil akibat cedera ini bisa menjadi sariawan karena lapisan mukosa mulut menjadi terbuka dan teriritasi.
2. Kekurangan Nutrisi
Studi di Italian Journal of Pediatrics menyebutkan bahwa sariawan pada anak bisa disebabkan oleh kekurangan vitamin B kompleks, zat besi, zinc, dan asam folat.
Kekurangan nutrisi ini dapat melemahkan daya tahan tubuh dan mengganggu kesehatan jaringan mulut, sehingga memicu munculnya luka atau sariawan.
Anak yang tidak mendapatkan asupan gizi seimbang lebih rentan sariawan, terutama jika mereka juga sedang demam atau kelelahan.

3. Infeksi Jamur
Jamur di mulut juga bisa menyebabkan anak sariawan.
Melansir Raising Children Network sariawan karena jamur yang disebut Candida albicans ini terjadi ketika keseimbangannya dalam tubuh terganggu hingga menyebabkan infeksi.
Ini bisa terjadi jika kebersihan mulut anak kurang atau anak menggunakan peralatan makan dan minum yang kurang bersih.
4. Infeksi Virus
Selain jamur, virus juga bisa jadi penyebab sariawan pada anak yang perlu diwaspadai karena biasanya terkait dengan penyakit tertentu.
Melansir Italian Journal of Pediatrics, infeksi yang disebut Herpetic gingivostomatitis karena virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1) ditandai dengan demam, gusi dan mulut yang memerah, serta munculnya luka kecil berisi cairan yang kemudian pecah dan menjadi sariawan.
Selain itu, ada juga penyakit herpangina yang disebabkan oleh virus coxsackie.
Penyakit ini biasanya menyerang anak di bawah 5 tahun, dengan gejala berupa demam mendadak, sakit tenggorokan, dan luka kecil di bagian belakang mulut.
Kondisi lain yang serupa adalah penyakit tangan-kaki-dan-mulut atau Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) yang juga disebabkan oleh virus coxsackie.
Anak yang terkena HFMD biasanya mengalami demam, sakit tenggorokan, lalu muncul luka atau lepuh di mulut, telapak tangan, dan telapak kaki.
Cara Mengatasi Sariawan pada Anak

Berikut ini cara mengatasi sariawan pada anak yang bisa jadi Langkah Awal Ibu untuk membantu Si Kecil lekas sembuh dari sariawan.
1. Pastikan Anak Minum Cukup Air
Pastikan anak minum air putih yang cukup untuk mencegahnya dehidrasi.
Jika anak lebih nyaman minum air dingin, juga bisa diberikan. Air dingin bisa membantu mengurangi rasa nyeri dari sariawan.
2. Berikan Larutan Cap Kaki Tiga Anak

Selain air putih, Langkah Awal Ibu yang dapat dilakukan untuk mengatasi sariawan pada Si Kecil yakni dengan memberikan minuman larutan penyegar Cap Kaki Tiga Anak.
Cap Kaki Tiga Anak merupakan pilihan minuman pereda panas dalam pertama untuk anak di Indonesia.
Minuman ini mengandung Gypsum Fibrosum dan Calcitum yang dapat membantu meredakan gejala panas dalam pada anak, termasuk sariawan.
Studi di jurnal Healthcare menyebutkan bahwa Gypsum Fibrosum memiliki efek antiinflamasi karena dapat berpotensi mengurangi sekresi IL-4.
IL-4 merupakan zat yang dilepaskan oleh tubuh saat terjadi peradangan.
Dengan menurunnya IL-4, peradangan di dalam mulut, seperti pada sariawan, bisa mereda lebih cepat dan rasa sakitnya berkurang.
Nah, dengan minum larutan Cap Kaki Tiga Anak, panas dalam, sariawan, dan tenggorokan kering yang dialami Si Kecil akan cepat reda. Badan pun akan menjadi lebih segar.
Tenang saja, Moms, larutan Cap Kaki Tiga Anak sudah terdaftar BPOM sehingga aman dikonsumsi anak-anak.
Apalagi, minuman larutan Cap Kaki Tiga Anak ini tersedia dalam tiga pilihan rasa yaitu rasa jeruk, leci, dan stroberi yang pastinya disukai anak-anak.
Moms pun bisa mendapatkan produk larutan Cap Kaki Tiga Anak dengan mudah, bahkan bisa langsung dibeli melalui Alfagift.
3. Kumur dengan Air Garam
Coba ajak anak berkumur dengan air garam. Namun, pastikan Si Kecil memang sudah bisa berkumur dengan benar, ya Moms!
Melansir Health Direct, berkumur dengan air garam dapat membantu meredakan nyeri dan mengurangi risiko infeksi pada sariawan.
Buat larutan air garam dengan mencampurkan 1 sendok teh garam ke dalam secangkir air.
Kumur hingga menutupi area yang sakit, lalu buang dan jangan ditelan. Ulangi proses ini beberapa kali sehari.
4. Oleskan Madu
Studi dari Journal of the Association of Basic Medical Sciences menemukan bahwa madu merupakan alternatif alami yang efektif untuk mempercepat penyembuhan sariawan pada anak, terutama pada fase awal luka.
Kandungan alami dalam madu tidak hanya membantu meredakan nyeri, tetapi juga mendorong proses pemulihan jaringan dengan lebih cepat dibandingkan tanpa pengobatan.
Jadi, Moms coba bisa memberikan madu pada Si Kecil saat sariawan.
Dengan mengoleskan sedikit madu di area sariawan menggunakan jari yang bersih atau cotton bud steril.
Pilihlah produk madu asli tanpa campuran gula atau pemanis buatan karena madu murni memiliki kandungan antimikroba dan antiinflamasi alami yang lebih kuat.
Ingat juga ya, Moms, madu tidak boleh diberikan kepada bayi di bawah usia 12 bulan karena risiko botulisme, yaitu keracunan serius yang disebabkan oleh bakteri Clostridium botulinum.
5. Kumur dengan Cuka Apel
Menurut penelitian di Journal of Prosthodontics, cuka apel memiliki sifat antijamur terhadap candida (salah satu bakteri penyebab sariawan).
Cuka apel menjadi pilihan tepat untuk mengobati sariawan pada anak.
Moms bisa mencampurkan satu sendok teh cuka apel dengan satu gelas air, lalu kumur-kumur selama kurang lebih 15 detik dan keluarkan air kumuran tersebut.
6. Minum Jus Lemon
Jus lemon dianggap memiliki kemampuan antiseptik dan antijamur yang membantunya melawan jamur penyebab sariawan.
Menurut sebuah penelitian dalam jurnal Phytomedicine, jus lemon berpotensi sebagai pengobatan yang efektif untuk sariawan pada anak. Caranya dengan:
- Tambahkan jus dari 1/2 buah lemon ke 1 cangkir air hangat atau dingin untuk anak.
- Minum ramuan tersebut, atau gunakan sebagai obat kumur.
- Moms juga bisa mengoleskan jus lemon langsung ke luka sariawan, tetapi keasaman lemon dapat menyebabkan rasa terbakar dan iritasi pada daerah tersebut.
7. Hindari Makanan Pedas
Untuk membantu mengatasi sariawan pada anak, sebaiknya hindari memberikan makanan pedas terlebih dahulu.
Makanan yang terlalu pedas dapat memperparah iritasi di area sariawan dan menyebabkan rasa perih yang membuat anak semakin tidak nyaman saat makan atau minum.
Selain itu, pedas juga bisa memperlambat proses penyembuhan luka di mulut.
8. Gunakan Obat Sariawan di Apotek
Obat sariawan ada yang dijual bebas di apotek, seperti obat oles berbentuk salep atau gel.
Ada juga yang berbentuk semprotan atau spray.
Pastikan pilih yang memang sudah aman, ada BPOM, dan dapat digunakan untuk anak-anak, bukan hanya orang dewasa.
Baca Juga: 6 Penyebab Bibir Kedutan Menurut Medis, Ada Gangguan Saraf?
Cara Mencegah Sariawan pada Anak

Selain mengatasinya, Moms bisa lakukan langkah pencegahan berikut ini agar sariawan tidak muncul lagi.
1. Jaga Kebersihan Mulut Si Kecil dengan Baik
Menjaga kebersihan mulut dengan baik merupakan salah satu cara paling efektif untuk mencegah sariawan pada anak.
Sisa makanan yang menumpuk di mulut bisa menjadi tempat berkembangnya bakteri atau jamur yang memicu iritasi dan luka di jaringan mulut.
Dengan menyikat gigi secara teratur, membersihkan lidah, dan memastikan anak berkumur setelah makan, risiko munculnya sariawan bisa ditekan.
2. Berikan Makanan yang Bergizi Seimbang
Telah dijelaskan di atas bahwa kekurangan nutrisi bisa meningkatkan risiko munculnya sariawan.
Memberikan makanan bergizi seimbang sangat penting untuk mencegah sariawan pada anak.
Asupan nutrisi yang cukup dapat membantu menjaga kesehatan jaringan mulut dan meningkatkan daya tahan tubuh anak.
Pastikan anak mengonsumsi berbagai jenis makanan sehat setiap hari, seperti sayuran hijau, buah-buahan, telur, daging, dan susu.
Pola makan yang baik tidak hanya mencegah sariawan, tetapi juga mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
3. Cukup Istirahat
Saat anak kurang tidur atau kelelahan, sistem kekebalan tubuhnya bisa menurun, sehingga lebih mudah terserang infeksi atau mengalami gangguan seperti sariawan.
Dengan tidur yang cukup dan berkualitas, tubuh anak punya waktu untuk memulihkan diri dan memperkuat pertahanannya terhadap penyakit.
4. Selalu Sediakan Peralatan Makan dan Minum yang Bersih
Peralatan makan yang kotor bisa menjadi tempat berkembangnya kuman, jamur, atau bakteri yang dapat memicu infeksi di mulut.
Jika anak menggunakan sendok, piring, atau gelas yang tidak higienis, risiko munculnya sariawan akan lebih tinggi, terutama jika daya tahan tubuhnya sedang lemah.
Oleh karena itu, pastikan semua peralatan makan dicuci bersih setelah digunakan.
Kapan Perlu Periksa ke Dokter?
Umumnya, sariawan pada anak bukan kondisi yang mengkhawatirkan.
Menurut Stanford Medicine Children’s Health, sariawan biasanya sembuh sendiri dalam waktu 7 hingga 14 hari.
Namun, anak yang mengalami sariawan perlu dibawa ke dokter jika mengalami salah satu atau lebih dari kondisi berikut:
- Sariawan tidak sembuh lebih dari 2 minggu.
- Anak kesulitan makan dan minum hingga dehidrasi.
- Demam tinggi di atas 38 derajat Celcius dan berlangsung lebih dari 2 hari.
- Sariawan menyebar luas dan jumlahnya banyak.
- Ada pembengkakan pada gusi atau kelenjar di leher.
- Anak tampak sangat rewel, lesu, atau tampak sakit berat.
- Sariawan disertai luka di bagian tubuh lain.
Jika Moms menemukan tanda-tanda tersebut, sebaiknya segera konsultasi ke dokter anak agar bisa diberikan diagnosis dan penanganan yang tepat.
(ADV)
- https://www.abc.net.au/news/health/2019-04-04/mouth-ulcers-causes-dental-aphthous-skin-healing-pain/10482996
- https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/jopr.12207
- https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0944711308002134?via%3Dihub
- https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/j.1399-302X.2004.00202.x
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5658588/
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/23912684/
- https://emedicine.medscape.com/article/909213-treatment?form=fpf
- https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC8246667/
- https://raisingchildren.net.au/guides/a-z-health-reference/oral-thrush
- https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=canker-sores-aphthous-ulcers-in-children-90-P01843
- https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC10606134/
- https://www.healthdirect.gov.au/mouth-sores-and-ulcers
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.