Scabies pada Anak: Penyebab, Gejala, hingga Pengobatan
Intinya Nih, Moms:
- Scabies adalah penyakit kulit menular akibat tungau Sarcoptes scabiei.
- Gejalanya berupa gatal hebat, terutama di malam hari, serta ruam merah dan lecet.
- Penularan scabies bisa terjadi lewat kontak kulit langsung atau barang yang dipakai bersama.
- Anak-anak yang tinggal di lingkungan padat berisiko lebih tinggi terkena scabies.
- Pengobatan dilakukan dengan krim khusus antitungau dan menjaga kebersihan lingkungan.
Scabies, atau kudis, merupakan masalah kulit yang umum dan tidak hanya dialami oleh orang dewasa; scabies pada anak-anak juga bisa terjadi.
Scabies pada anak ditandai dengan gatal hebat, ruam, dan benjolan di kulit, terutama di sela jari, pergelangan, siku, hingga area genital.
Anak sering menggaruk hingga kulit lecet dan berisiko infeksi. Penyakit ini mudah menular lewat kontak langsung atau benda yang terkontaminasi.
Yuk, Moms simak info lengkapnya di bawah ini!
Baca Juga: Scabies pada Manusia: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi
Penyebab Scabies pada Anak

Penyakit scabies disebabkan oleh tungau kecil yang disebut Sarcoptes scabiei.
Scabies mudah menular dari satu orang ke orang lain, khususnya di antara individu yang tinggal atau berinteraksi secara dekat.
Jika salah satu anggota keluarga menderita scabies, pemeriksaan kesehatan juga harus dilakukan dengan anggota keluarga lain atau yang melakukan kontak dekat dengan penderita scabies.
Menurut dr. Umi Rinasari, Sp.KK, MARS, FINDSV, Dokter Spesialis Kulit & Kelamin di RS Pondok Indah, Bintaro Jaya, penularan scabies pada bayi bisa terjadi dalam berbagai situasi.
"Selain tertular dari anggota keluarga yang terinfeksi, penularan scabies pada bayi bisa terjadi dalam lingkungan tertutup seperti sekolah dan tempat penitipan anak," jelas dr. Umi.
Gejala Scabies Pada Anak

Bagi anak yang menderita scabies, mereka akan memiliki gejala awal seperti ruam merah dan benjolan.
Bintik-bintik kecil yang timbul pada kulit akan terlihat seperti benjolan merah atau jerawat.
Melansir dari Cleveland Clinic, ruam akan menyebar secara perlahan selama beberapa minggu atau bulan.
Selain ruam, tanda dan gejala lainnya dari scabies meliputi:
- Rasa gatal yang hebat, dana akan lebih parah di malam hari dan mengganggu waktu tidur.
- Benjolan yang dapat mengakibatkan infeksi karena garukan.
- Timbulnya ruam yang terlihat seperti garis keabu-abuan atau sewarna dengan kulit.
"Setelah tertular kutu Sarcoptes scabiei dari orang yang terinfeksi tungau tersebut, dapat muncul ruam kulit dan gatal yang intens.
Pada bayi, biasanya gejala baru muncul setelah 3 minggu terinfeksi akibat masa inkubasi tungau," ujar dr. Umi
Anak-anak yang mengalami scabies akan mengalami gatal-gatal di seluruh tubuh mereka dan membuat mereka menjadi lebih rewel atau lelah karena kurang tidur akibat gatal di malam hari.
Meskipun scabies dapat ditemukan di hampir semua bagian tubuh, namun scabies paling sering ditemukan di bagian-bagian tubuh seperti:
- Ketiak
- Sekitar pinggang
- Bagian dalam pergelangan tangan
- Siku bagian dalam
- Telapak kaki
- Sekitar payudara
- Sekitar alat kelamin
- Pantat
- Lutut
Pada bayi dan anak kecil, area tubuh yang paling umum terkena scabies, meliputi:
- Kulit kepala
- Telapak tangan
- Kaki
Jika anak pernah menderita scabies sebelumnya, tanda dan gejala dapat terlihat dalam beberapa hari setelah terpapar tungau.
Jika sebelumnya belum pernah menderita scabies, diperlukan waktu selama enam minggu untuk tanda dan gejalanya mulai muncul.
Penyebaran scabies dapat terjadi bahkan jika penderitanya belum memiliki tanda atau gejala apa pun.
Baca Juga: 5 Masalah Kulit Anak Di Musim Kemarau Dan Pencegahannya
Diagnosis Scabies Pada Anak

Jika Moms menduga diri atau anak menderita scabies, segera periksakan ke dokter untuk penanganan yang tepat.
Sebagian besar kasus scabies dapat didiagnosi hanya dengan melihat kondisi kulit dari dekat.
Untuk diagnosis akurat, dokter mengoleskan minyak mineral pada ruam dan mengambil sampel kulit dengan pisau bedah.
Sampel ditempatkan di bawah mikroskop dan diperiksa.
Obat Scabies pada Anak

Untuk mengatasi gatal akibat scabies, dokter biasanya akan memberikan resep obat salep topikal.
Obat salep yang paling sering digunakan untuk mengatasi scabies yaitu permethrin.
Krim permethrin dapat digunakan secara aman mulai usia bayi yang kurang dari dua bulan.
"Salep digunakan ke seluruh area tubuh termasuk ke wajah dan kulit kepala pada bayi. Salep dapat digunakan selama 8-12 jam lalu dibilas," ungkap dr. Umi.
Lebih lanjut dijelaskan, selain salep permethrin, salep sulfur 5-10 persen juga aman digunakan pada bayi dan anak.
Jika gatal berlanjut lebih dari 2-4 minggu setelah pengobatan awal atau jika ruam baru terus muncul, maka pengobatan ulang perlu dilakukan mengikuti anjuran dokter.
Baca Juga: 8 Penyakit Kulit pada Bayi dan Cara Tepat untuk Mengatasinya
Cara Mencegah Scabies pada Anak

Untuk mencegah infeksi scabies pada anak dan keluarga, Moms bisa melakukan beberapa tindakan pencegahan berikut:
- Mencuci seprei, handuk, dan pakaian dengan air panas dan mesin cuci kering.
- Memastikan anggota keluarga dan orang lain yang kontak dekat dengan orang yang terinfeksi scabies segera melakukan pemeriksaan.
- Membatasi kontak dekat dengan orang lain yang menderita scabies.
- Menjaga kebersihan tubuh.
Scabies tidak dapat hilang dengan sendirinya.
Jika tidak segera mengobatinya, penderita infeksi ini akan terus menyebarkan penyakit ini ke orang lain.
Selain itu, gatal berkelanjutan bisa menyebabkan garukan konstan, memicu infeksi bakteri lain pada kulit.
Komplikasi Scabies

Melansir dari WebMD, rasa gatal akibat scabies yang intens membuat penderitanya sulit untuk menahan diri agar tidak menggaruk kulit yang bermasalah.
Sering menggaruk dapat membuat luka terbuka yang rentan terhadap infeksi. Infeksi kulit bakteri, seperti impetigo, adalah komplikasi scabies yang paling umum.
Gejalanya termasuk lepuh pada kulit, dan dapat diobati dengan menggunakan antibiotik.
Demikian ulasan tentang scabies pada anak yang harus Moms waspadai, serta tangani dengan cepat.
Jangan sampai rasa gatal mengganggu kenyamanan Si Kecil dan menular ke anggota keluarga lainnya.
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4567-scabies
- https://kidshealth.org/en/parents/scabies.html
- https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/ss/slideshow-scabies-overview
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/scabies/symptoms-causes/syc-20377378
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.