19 May 2025

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional, Titik Balik Perjuangan Indonesia!

Yuk, ajarkan pada Si Kecil Moms!
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional, Titik Balik Perjuangan Indonesia!

Foto: Idsejarah.net

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional adalah salah satu momen penting dalam perjalanan bangsa Indonesia yang layak dikenalkan sejak dini kepada Si Kecil.

Peringatan yang jatuh setiap 20 Mei ini bukan sekadar tanggal merah di kalender, tetapi menjadi simbol bangkitnya semangat persatuan dan cinta tanah air.

Setiap tahunnya, tanggal 20 Mei dirayakan sebagai tonggak awal semangat persatuan dan kesadaran nasional bangsa Indonesia, yang lahir dari berdirinya organisasi Boedi Oetomo pada tahun 1908.

Perayaan ini bukan hanya sekadar seremoni, tapi juga mengajarkan arti pentingnya persatuan, perjuangan, dan semangat nasionalisme yang bisa ditanamkan Moms sejak dini.

Bagi Moms yang ingin mengenalkan nilai-nilai perjuangan dan kebangsaan kepada anak, memahami sejarah hari ini bisa menjadi langkah awal yang bermakna.

Simak sejarah singkatnya di artikel ini, ya Moms!

Baca Juga: 90 Ucapan Hari Kebangkitan Nasional, Penuh Semangat Moms!

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Hari Kebangkitan Nasional
Foto: Hari Kebangkitan Nasional

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional adalah bagian penting dalam perjalanan bangsa Indonesia yang bisa Moms ceritakan pada Si Kecil untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air sejak dini.

Momen ini bukan hanya sekadar tanggal di kalender, tapi simbol semangat, perjuangan, dan persatuan bangsa dalam meraih kemerdekaan.

Yuk, kita pelajari bersama bagaimana peristiwa bersejarah ini dimulai!

Latar Belakang Hari Kebangkitan Nasional

Moms, sebelum Indonesia merdeka, rakyat hidup dalam tekanan dan penderitaan akibat penjajahan Belanda.

Salah satu penyebabnya adalah kebijakan tanam paksa yang mewajibkan rakyat menanam tanaman ekspor seperti kopi, tebu, dan tembakau demi keuntungan penjajah.

Rakyat bahkan harus menyerahkan sebagian tanahnya atau bekerja di perkebunan milik pemerintah Belanda tanpa dibayar dengan layak.

Akibatnya, banyak petani menderita karena kekurangan pangan, kemiskinan, bahkan kelaparan.

Kondisi yang menyedihkan ini akhirnya mendapat perhatian dari tokoh Belanda yang peduli, salah satunya Eduard Douwes Dekker.

Ia menuliskan penderitaan rakyat Indonesia dalam novel berjudul Max Havelaar sebagai bentuk kritik terhadap pemerintah kolonial.

Buku ini membuka mata banyak orang dan memicu dorongan perubahan besar.

Tekanan demi tekanan akhirnya membuat pemerintah Belanda menerapkan kebijakan baru yang disebut Politik Etis pada tahun 1901.

Politik Etis dikenal sebagai kebijakan “balas budi” untuk rakyat Hindia Belanda. Ada tiga program utama yang dijalankan, yaitu:

  • Irigasi – pembangunan saluran air untuk pertanian
  • Edukasi – pembukaan akses pendidikan bagi rakyat pribumi
  • Transmigrasi – pemindahan penduduk ke daerah baru yang lebih subur

Dari ketiga program tersebut, pendidikan memiliki pengaruh yang sangat besar.

Karena pendidikan, mulai bermunculan generasi muda yang cerdas dan sadar akan pentingnya kemerdekaan.

Mereka inilah yang kelak mempelopori semangat kebangkitan nasional.

Berdirinya Budi Utomo

Salah satu hasil nyata dari program pendidikan Politik Etis adalah munculnya kaum terpelajar pribumi.

Mereka mulai berpikir kritis dan memiliki cita-cita tinggi untuk memperbaiki nasib bangsanya.

Dari sinilah muncul gagasan untuk membentuk organisasi yang bisa menyatukan semangat para pemuda.

Pada tahun 1908, para pelajar dari sekolah kedokteran STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen) di Batavia mendirikan organisasi bernama Budi Utomo.

Organisasi ini dipelopori oleh dr. Soetomo dan didukung penuh oleh gagasan dr. Wahidin Soedirohoesodo, yang sebelumnya berkeliling Jawa mengajak orang-orang mendukung pendidikan bagi anak-anak bangsa.

Budi Utomo fokus pada bidang sosial, budaya, dan pendidikan.

Tujuannya adalah memajukan bangsa dengan cara meningkatkan pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat, bukan lewat perlawanan bersenjata.

Meski tidak bersifat politik, Budi Utomo menjadi simbol awal kesadaran nasional yang sangat berpengaruh.

Berita tentang berdirinya organisasi ini menyebar ke berbagai wilayah dan membangkitkan semangat banyak anak muda.

Mereka mulai menyadari bahwa masa depan bangsa bisa diubah melalui kerja sama dan perjuangan yang terorganisir.

Penetapan Hari Kebangkitan Nasional

Empat puluh tahun setelah Budi Utomo berdiri, tepatnya pada 20 Mei 1948, Presiden Soekarno menetapkan tanggal tersebut sebagai Hari Kebangkitan Nasional.

Saat itu, Indonesia yang baru saja merdeka masih menghadapi ancaman penjajahan kembali dari Belanda dan perpecahan di dalam negeri.

Maka, Soekarno merasa perlu menetapkan simbol pemersatu bangsa agar rakyat tetap semangat mempertahankan kemerdekaan.

Penetapan ini kemudian diperkuat kembali oleh Presiden Soeharto melalui Keputusan Presiden No. 1 Tahun 1985, yang mengatur tentang penyelenggaraan peringatan Hari Kebangkitan Nasional secara nasional setiap tanggal 20 Mei.

Meskipun Budi Utomo kerap dikritik karena dianggap terlalu “lunak” dan hanya menjangkau kalangan Jawa, tak bisa dimungkiri bahwa organisasi ini membuka jalan bagi pergerakan-pergerakan yang lebih radikal dan nasionalis setelahnya.

Karena itu, Hari Kebangkitan Nasional tetap menjadi tonggak penting dalam sejarah perjuangan bangsa.

Makna Memahami Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Ilustrasi Bendera Indonesia
Foto: Ilustrasi Bendera Indonesia

Memahami sejarah Hari Kebangkitan Nasional sangat penting, Moms.

Bukan hanya sekadar mengenang masa lalu, tapi juga memberikan pelajaran berharga untuk kita dan Si Kecil. Berikut beberapa makna pentingnya:

1. Menumbuhkan Semangat Cinta Tanah Air

Dengan mengetahui bagaimana para pahlawan muda dulu bersatu dan berjuang melalui organisasi seperti Budi Utomo, Si Kecil bisa belajar untuk mencintai Indonesia.

Mereka jadi tahu bahwa bangsa ini dibangun lewat semangat kebersamaan dan perjuangan yang panjang.

2. Mengajarkan Pentingnya Persatuan

Melalui sejarah Hari Kebangkitan Nasional ini, Si Kecil akan paham bahwa bangsa Indonesia bisa maju karena adanya persatuan dan kerja sama antar masyarakat.

Ini juga menjadi pelajaran agar anak tumbuh sebagai pribadi yang senang bekerja sama dan saling membantu.

3. Menghargai Perjuangan Pahlawan

Setelah mengetahui sejarah Hari Kebangkitan Nasional, Si Kecil jadi bisa memahami bahwa kemerdekaan Indonesia tidak datang begitu saja.

Ada banyak tokoh dan generasi terdahulu yang berjuang lewat ilmu, pendidikan, dan semangat untuk memajukan bangsa.

4. Mendorong Semangat Belajar dan Berkarya

Sejarah Kebangkitan Nasional menunjukkan bahwa pendidikan punya peran sangat penting dalam membangun bangsa.

Dengan belajar dari sejarah ini, Si Kecil terdorong untuk rajin belajar dan mengejar cita-cita.

5. Menanamkan Nilai Tanggung Jawab Sejak Dini

Sejarah ini mengajarkan bahwa setiap orang punya peran dalam memajukan bangsa.

Si Kecil bisa belajar bahwa jadi anak yang rajin, jujur, dan peduli adalah bagian dari cinta tanah air.

Baca Juga: 40 Twibbon Hari Kebangkitan Nasional 2024, Desain Estetik!

Memahami sejarah Hari Kebangkitan Nasional bukan hanya mengenang masa lalu, tapi juga menanamkan semangat persatuan dan cinta Tanah Air pada Si Kecil.

Dengan mengenalkan nilai perjuangan sejak dini, Moms ikut berperan dalam membentuk generasi yang tangguh dan penuh semangat untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.