Apa Itu Shohibul Qurban? Berikut Penjelasan Lengkapnya
Shohibul qurban merupakan istilah yang sering kita dengar setiap kali menjelang Hari Raya Iduladha.
Namun, apakah Moms sudah tahu apa arti shohibul qurban?
Cari tahu selengkapnya melalui artikel berikut ini, yuk!
Pengertian Shohibul Qurban

Melansir laman PPPA Daarul Qur'an, shohibul qurban adalah istilah yang digunakan untuk menyebut orang yang melaksanakan ibadah qurban, yaitu menyembelih hewan kurban pada hari raya Iduladha dan hari-hari Tasyrik (11, 12, dan 13 Dzulhijjah).
Secara sederhana, shohibul qurban adalah pemilik hewan yang dikurbankan atau orang yang melaksanakan ibadah kurban.
Dalam konteks ini, shohibul qurban tidak hanya sekadar orang yang membeli atau memiliki hewan kurban, tetapi juga yang benar-benar melaksanakan penyembelihan hewan tersebut sebagai bentuk pengorbanan kepada Allah SWT.
Baca Juga: Tata Cara Menyembelih Hewan Kurban Sesuai Syariat Islam
Syarat Menjadi Shohibul Qurban

Dalam proses ibadah kurban, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh seorang shohibul qurban, antara lain:
1. Muslim
Syarat pertama dan utama adalah bahwa orang yang berkurban harus beragama Islam.
Ibadah kurban merupakan perintah Allah SWT yang khusus untuk umat Islam, sehingga orang yang non-Muslim tidak diwajibkan dan tidak boleh melaksanakan kurban.
2. Mampu
Kurban adalah ibadah yang membutuhkan pengorbanan harta.
Oleh karena itu, syarat kedua adalah orang yang berkurban harus memiliki kemampuan finansial untuk membeli hewan kurban.
3. Sudah Baligh
Shohibul qurban harus sudah mencapai usia dewasa atau baligh.
Dalam Islam, seseorang dianggap baligh setelah mencapai usia tertentu atau sudah mengalami tanda-tanda fisik tertentu, seperti mimpi basah pada laki-laki atau haid pada perempuan.
Oleh karena itu, anak-anak yang belum baligh tidak diwajibkan untuk berkurban.
4. Berakal Sehat
Orang yang akan berkurban harus dalam keadaan berakal sehat.
Seseorang yang memiliki gangguan mental atau tidak mampu berpikir dengan jernih tidak bisa dianggap sebagai shohibul qurban, karena ibadah kurban memerlukan niat yang jelas dan pengertian tentang apa yang dilakukannya.
5. Merdeka
Shohibul qurban haruslah orang yang merdeka, yaitu bukan budak atau orang yang terikat oleh perbudakan.
Meskipun perbudakan sudah tidak ada, syarat ini tetap relevan dalam konteks ibadah kurban, di mana yang berkurban harus bebas dalam melakukan ibadah ini.
Baca Juga: 10 Resep Olahan Daging Kurban Sapi dan Kambing, Coba Buat Yuk
Sunah-Sunah Shohibul Qurban

Ada beberapa amalan atau tindakan yang sangat dianjurkan bagi shohibul qurban (orang yang melaksanakan ibadah kurban) agar ibadah kurbannya lebih sempurna dan sesuai dengan sunah Nabi Muhammad SAW.
Berikut ini adalah beberapa sunah yang perlu dilakukan oleh shohibul qurban, melansir laman Rumah Zakat:
1. Tidak Memotong Rambut dan Kuku
Salah satu sunah yang sangat dianjurkan adalah tidak memotong rambut dan kuku sejak tanggal 1 Dzulhijjah hingga hewan kurban disembelih.
Hal ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Muslim, yang menjelaskan bahwa tindakan ini bertujuan untuk menghormati ibadah kurban dan menjaga keutuhan anggota tubuh sebagai bentuk pengagungan terhadap Allah.
Rasulullah SAW bersabda, “Jika hari kesepuluh telah tiba, dan salah satu di antara kalian ingin berkurban, maka janganlah menyentuh (memotong) apa pun dari rambut atau kulitnya.” (HR. Muslim)
2. Menyembelih Hewan Kurban Sendiri atau Menyaksikannya
Sunah berikutnya adalah shohibul qurban disarankan untuk menyembelih hewan kurbannya sendiri.
Jika tidak memungkinkan, maka shohibul qurban dianjurkan untuk menyaksikan penyembelihan hewan kurban secara langsung.
Menyaksikan atau melakukan penyembelihan hewan sendiri dianggap sebagai bagian dari ibadah yang dapat mengampuni dosa-dosa.
3. Memilih Hewan Kurban Terbaik
Sebaiknya shohibul qurban memilih hewan yang gemuk, sehat, dan tidak cacat.
Hewan yang berkualitas baik menunjukkan kesungguhan hati dalam berkurban dan niat yang tulus untuk memberikan yang terbaik kepada Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya qurban yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling mahal dan yang paling gemuk." (HR. Ahmad)
4. Membaca Takbir
Salah satu amalan sunah yang juga penting adalah memperbanyak bacaan takbir sejak malam Iduladha hingga berakhirnya hari-hari tasyrik.
Takbir ini merupakan ungkapan rasa syukur dan penghormatan kepada Allah SWT selama momen suci ini.
Membaca takbir menunjukkan ketundukan dan pengagungan kepada Allah dalam rangka menyambut hari besar kurban.
5. Membagikan Daging Kurban
Shohibul qurban disunahkan untuk membagikan daging kurban kepada fakir miskin, tetangga, dan kerabat.
Sebagian kecil daging boleh disimpan oleh shohibul qurban, tetapi lebih baik memperbanyak sedekah dengan membagikan lebih banyak kepada yang membutuhkan.
Ini adalah bentuk berbagi kebahagiaan dan rasa syukur atas nikmat yang diberikan.
Baca Juga: Jenis-Jenis Hewan Kurban dan Tips Memilihnya, Simak yuk!
- https://kabardaqu.pppa.id/pengertian-shohibul-qurban-atau-orang-yang-berqurban
- https://yatimmandiri.org/blog/inspirasi/shohibul-kurban/
- https://laznasdewandakwah.or.id/article-detail/shohibul-qurban/1901
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.