5 Faktor Penyebab Susah Hamil setelah Lepas Kontrasepsi
Intinya Nih, Moms:
- Waktu kembalinya kesuburan setelah berhenti KB tidak sama untuk semua wanita.
- KB hormonal butuh waktu lebih lama untuk mengembalikan kesuburan
- Kesehatan reproduksi berperan besar pada proses kembalinya fertilitas.
Susah hamil setelah lepas kontrasepsi mungkin saja dialami Moms yang ingin menjalani program hamil setelah menundanya atau memberi jarak kelahiran.
Pada waktu awal menikah, mungkin Moms dan Dads menunda punya momongan sampai segala sesuatunya lebih siap sehingga memilih menggunakan kontrasepsi untuk menunda kehamilan.
Atau, bisa juga Moms dan Dads pakai kontrasepsi untuk memberi jarak kelahiran anak, lalu mulai merencanakan untuk hamil lagi.
Namun, apakah ada dampak kontrasepsi terhadap kesuburan? Benarkah lebih sulit hamil setelah menghentikan pemakaian KB?
Yuk, simak selengkapnya di bawah ini, Moms.
Baca Juga: Cara Minum Pil KB yang Benar, Ketahui Aturannya, Moms!
Faktor yang Mempengaruhi Susah Hamil setelah Lepas Kontrasepsi

Beda jenis KB yang digunakan bisa beda juga proses kembalinya kesuburan.
Mengutip dari Very Well Family, susah hamil setelah lepas kontrasepsi bukan hanya dipengaruhi oleh metode kontrasepsi yang digunakan, tapi juga riwayat kesehatan.
Berikut faktor yang memengaruhi susah hamil setelah lepas kontrasepsi.
1. Jenis Kontrasepsi yang Digunakan
Berbagai metode kontrasepsi memiliki dampak yang berbeda terhadap kembalinya kesuburan.
Menurut studi yang dipublikasikan di Public Library of Science, persentase rata-rata kembalinya kesuburan setelah penghentian metode kontrasepsi hormonal adalah 88,6%.
Pengguna Depo Provera atau KB suntik mengalami keterlambatan lebih lama dibanding metode KB lainnya.
Sedangkan, jika menggunakan KB implant atau IUD kemungkinan akan lebih cepat dalam mengembalikan kesuburan.
Berikut ini persentase kembalinya kesuburan setelah KB menurut studi tersebut:
- KB suntik: 75%
- KB implan: 99,1%
- KB IUD: 100%
- Pil KB: 97,8%.
2. Usia
Masih mengutip dari jurnal di atas, usia juga memengaruhi faktor susah hamil setelah lepas kontrasepsi, lho Moms.
Wanita yang berusia 35 tahun ke atas memiliki risiko lebih besar mengalami keterlambatan kesuburan setelah menghentikan kontrasepsi hormonal.
Penurunan kesuburan yang terkait dengan usia ini bisa membuat peluang hamil menjadi lebih sulit setelah berhenti menggunakan alat kontrasepsi.
3. Lama Penggunaan Kontrasepsi
Durasi pemakaian kontrasepsi hormonal juga berpengaruh terhadap kesuburan, melansir studi di Public Library of Science.
Semakin lama seorang wanita menggunakan alat kontrasepsi, semakin besar kemungkinan siklus ovulasinya mengalami keterlambatan untuk kembali normal, yang bisa memengaruhi peluang kehamilan.
4. Mengalami Amenore Pasca Pil KB
Beberapa wanita mengalami amenore pasca-pil KB yaitu kondisi di mana menstruasi tidak langsung kembali setelah berhenti mengonsumsi pil KB.
Kondisi ini dapat memperpanjang keterlambatan kesuburan dan membuat perencanaan kehamilan menjadi lebih sulit.
5. Gaya Hidup
Faktor lain seperti merokok, konsumsi alkohol, dan pola hidup sehat juga memengaruhi faktor susah hamil setelah lepas kontrasepsi.
Wanita yang menjalani gaya hidup sehat cenderung memiliki peluang lebih baik dalam mengembalikan siklus ovulasi dan meningkatkan kemungkinan hamil setelah berhenti menggunakan kontrasepsi.
6. Kondisi Kesehatan Reproduksi
Setiap wanita memiliki respons yang berbeda terhadap penghentian kontrasepsi.
Kondisi kesehatan reproduksi sebelum dan selama penggunaan KB juga jadi faktor yang mempengaruhi seberapa cepat kesuburan kembali.
Jika sebelumnya wanita mengalami gangguan seperti PCOS (sindrom ovarium polikistik), endometriosis, atau ketidakseimbangan hormon, maka kemungkinan besar tubuh membutuhkan waktu lebih lama untuk kembali ovulasi secara normal.
Baca Juga: 7 Ragam KB untuk Pria, Bukan Cuma Kondom, Lho Dads
Mengapa KB Hormonal Lebih Lama Mengembalikan Kesuburan?

Metode KB hormonal antara lain adalah pil, suntik, dan implan.
KB hormonal, bekerja dengan mencegah ovulasi, karena itulah dapat mempengaruhi kembalinya kesuburan.
Setelah dihentikan, tubuh membutuhkan waktu untuk kembali menyeimbangkan hormon alami dan memulai ovulasi secara normal.
Proses ini tidak instan, terutama bila penggunaan KB hormonal sudah berlangsung lama.
Di antara KB hormonal, KB suntik lebih lama mengembalikan kesuburan karena biasanya disuntikkan setiap 3 bulan sekali dan berpotensi bertahan di jaringan otot lebih lama.
Sehingga, kembalinya kesuburan lebih lama dibanding pil KB.
Waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk kembali subur setelah lepas KB suntik adalah sekitar 10 bulan menurut laman Obstetrics & Gynaecology (O&G).
Dalam 1,5 tahun setelah suntikan terakhir, tingkat kesuburan sudah kembali normal.
Sementara itu, perempuan yang berhenti minum pil KB mungkin akan kembali ovulasi hanya dalam waktu beberapa hari atau minggu.
Namun, perlu waktu hingga 12 bulan untuk siklus menstruasi kembali normal.
Jadi, KB hormonal memiliki tingkat pengembalian kesuburan paling rendah karena butuh waktu bagi sistem hormon tubuh untuk pulih sepenuhnya.
Meski begitu, efek ini bersifat sementara. Tidak perlu cemas kalau kontrasepsi bisa bikin mandul, ya!
Karena tidak ada bukti ilmiah yang menyebutkan bahwa kontrasepsi bisa membuat mandul.
Hanya saja, bisa lebih lama untuk mengembalikan kesuburan kembali normal, terutama untuk KB hormonal.
Baca Juga: 5 Tanda Masa Subur Wanita, Kenali Perubahan Fisik Moms!
Karena itu, penting untuk tidak langsung panik jika belum hamil setelah beberapa bulan lepas KB.
Memberi waktu tubuh untuk menyesuaikan diri dan menjaga kesehatan secara menyeluruh bisa sangat membantu dalam mempercepat kembalinya kesuburan.
Selalu konsultasikan kepada dokter kandungan jika ingin menjalankan program hamil setelah berhenti KB.
- https://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0287440
- https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC10335688/
- https://academic.oup.com/humrep/article-abstract/28/5/1398/940795?redirectedFrom=fulltext
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/320097#what-do-the-studies-say
- http://journals.lww.com/greenjournal/Abstract/2009/09000/Rate_of_Pregnancy_After_Using_Drospirenone_and.20.aspx
- https://www.verywellhealth.com/when-does-fertility-return-after-stopping-birth-control-4056322
- https://www.oandg.com.au/blog/contraception-and-fertility
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.