Panduan Bijak Penggunaan Tablet untuk Anak Menurut Psikolog
Penggunaan tablet untuk anak kini menjadi salah satu topik yang sering dibahas di kalangan orang tua.
Apalagi di era digital seperti sekarang, penggunaan teknologi sudah tak terhindarkan, bahkan sejak usia dini.
Banyak anak mulai terbiasa menggunakan tablet untuk menonton video, bermain game, hingga belajar.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami bagaimana cara menggunakannya secara bijak agar tidak berdampak buruk pada tumbuh kembang anak.
Kapan Anak Boleh Menggunakan Tablet?

Moms mungkin bertanya-tanya, kapan ya, anak boleh menggunakan gadget seperti tablet?
Menurut Pritta Tyas, M.Psi., Psikolog dan Co-Founder BN Montessori serta Good Enough Parents, anak sebaiknya mulai dikenalkan pada tablet saat mereka sudah memiliki kemampuan dasar untuk mengontrol diri dan mengikuti arahan, yaitu sekitar usia 4–5 tahun.
Pada usia ini, anak sudah mulai mampu memahami aturan sederhana, memiliki fokus perhatian yang lebih baik, serta bisa diajak berdiskusi mengenai apa yang mereka lihat atau mainkan di tablet.
Namun, penggunaan tablet pada usia dini harus dilakukan dengan pendampingan aktif dari orang tua, baik saat bermain game, menonton video, maupun mengakses aplikasi edukatif.
Baca Juga: 4 Cara Membatasi Gadget ke Anak, Menurut Psikolog Anak
Manfaat Penggunaan Tablet untuk Anak

Berikut beberapa manfaat penggunaan tablet untuk anak jika digunakan secara bijak, Moms.
1. Mengembangkan Kecerdasan Verbal dan Bahasa
Salah satu manfaat tablet untuk anak yakni dapat mengembangkan kecerdasan verbal dan bahasa.
"Tablet menyediakan berbagai aplikasi edukatif yang dirancang untuk mengenalkan huruf, kata, dan struktur kalimat kepada anak dengan cara yang menyenangkan. Melalui aplikasi membaca interaktif, video edukasi, atau game bahasa, anak dapat belajar mengenal kosakata baru, memahami arti kata, dan melatih kemampuan berbicara serta menyusun kalimat secara bertahap," ujar Pritta.
Penggunaan tablet juga memungkinkan anak mendengarkan pengucapan kata secara langsung dari audio atau animasi, sehingga mereka bisa meniru pelafalan dengan lebih tepat.
Hal ini sangat membantu terutama pada masa perkembangan bahasa, di mana anak sedang menyerap banyak kosakata dari lingkungan sekitarnya.
Selain itu, ada juga aplikasi yang mendorong anak untuk bercerita atau menanggapi pertanyaan sederhana, yang bisa memperkuat kemampuan komunikasi dan kepercayaan diri mereka.
2. Melatih Kemampuan Logika dan Matematika
Tablet dapat menjadi alat yang efektif untuk melatih kemampuan logika dan matematika pada anak.
Hal ini karena sudah banyak aplikasi edukatif di tablet yang dirancang menyerupai permainan, sehingga anak belajar berhitung, mengenal bentuk, pola, hingga menyelesaikan soal logika tanpa merasa terbebani.
Dengan cara ini, proses belajar menjadi lebih menyenangkan dan tidak membosankan seperti belajar dari buku saja.
Melalui tablet, anak bisa terlibat dalam aktivitas yang merangsang pemikiran kritis, seperti mencari pola angka, mencocokkan bentuk, memecahkan teka-teki, atau menyusun strategi sederhana.
"Tantangan dalam permainan ini secara tidak langsung melatih kemampuan berpikir logis, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan.
Beberapa aplikasi bahkan menyesuaikan tingkat kesulitan berdasarkan performa anak, sehingga mereka terus terstimulasi untuk berkembang," tambah Pritta.
3. Mendukung Kecerdasan Sosial dan Emosional
Tak hanya mendukung kecerdasan verbal, logika, dan matematika, penggunaan tablet yang tepat juga dapat meningkatkan kecerdasan sosial-emosional anak.
Misalnya melalui aplikasi atau permainan interaktif, anak dapat belajar memahami emosi, mengenali perasaan diri sendiri dan orang lain, serta mengasah kemampuan bekerja sama.
Banyak game edukatif saat ini yang dirancang untuk mengajarkan nilai-nilai seperti empati, kesabaran, berbagi, dan menyelesaikan konflik secara positif.
"Orang tua juga dapat memanfaatkan tablet untuk menciptakan momen kebersamaan, misalnya dengan bermain game kooperatif, menonton video edukatif, atau berdiskusi tentang cerita dalam aplikasi bersama anak.
Aktivitas ini membantu membangun hubungan yang lebih hangat dan terbuka antara anak dan orang tua," jelas Pritta.
4. Meningkatkan Kreativitas dan Imajinasi
Tablet dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan kreativitas dan imajinasi anak.
Misalnya melalui berbagai aplikasi menggambar, mewarnai, membuat musik, hingga menyusun cerita digital, anak diberi kebebasan untuk menuangkan ide-idenya tanpa batas.
Aktivitas ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga membantu anak mengembangkan cara berpikir kreatif dan orisinal sejak usia dini.
5. Menjadi Sarana Belajar yang Menyenangkan
Dibandingkan buku cetak biasa, belajar lewat tablet bisa terasa lebih seru karena disertai animasi, gambar bergerak, suara, dan permainan.
Hal ini membuat anak lebih fokus dan tidak cepat bosan saat mempelajari sesuatu yang baru.
Apalagi, ada banyak aplikasi edukatif di tablet yang dirancang khusus sesuai usia anak, misalnya untuk belajar membaca, berhitung, mengenal warna, hewan, hingga memahami sains dasar.
Anak bisa belajar sambil bermain, dan tanpa sadar mereka sedang menyerap banyak pengetahuan dengan cara yang menyenangkan.
Bahkan beberapa aplikasi memberi tantangan atau level yang membuat anak merasa tertantang untuk terus belajar dan mencoba lagi.
Baca Juga: 7 Pengaruh Gadget terhadap Psikologi Anak, Waspada Moms!
Tips Penggunaan Tablet yang Sehat di Rumah

Nah, agar penggunaan tablet dapat mendatangkan manfaat yang maksimal untuk anak, Moms dapat menerapkan beberapa tips berikut ini:
1. Tentukan Batas Waktu Pemakaian (Screen Time)
Tanpa batasan yang jelas, anak bisa terlalu lama menatap layar, yang berisiko menyebabkan kelelahan mata, gangguan tidur, hingga menurunnya minat pada aktivitas fisik atau sosial lainnya.
Oleh karena itu, orang tua perlu menetapkan aturan waktu yang konsisten sesuai dengan usia anak.
Sebagai panduan, anak usia 3–5 tahun sebaiknya menggunakan tablet maksimal 1 jam per hari, sementara anak usia sekolah bisa diberi waktu 1–2 jam per hari, tergantung kebutuhan belajar dan aktivitas lainnya.
Waktu ini bisa dibagi menjadi beberapa sesi pendek, misalnya 30 menit pagi dan 30 menit sore, agar anak tidak merasa bosan atau kecanduan.
"Untuk membantu mengatur durasi, orang tua bisa menggunakan fitur parental control yang tersedia di sebagian besar tablet, atau cukup dengan mengatur alarm sebagai pengingat," saran Pritta.
2. Gunakan Tablet di Area Terbuka
Pastikan anak menggunakan tablet di area terbuka, seperti ruang keluarga atau ruang belajar bersama.
Dengan menempatkan anak di ruangan terbuka saat menggunakan tablet, orang tua bisa lebih mudah mengawasi aktivitas digital anak, baik saat mereka bermain game, menonton video, maupun mengakses aplikasi edukatif.
Area terbuka juga mendorong interaksi langsung antara anak dan orang tua, sehingga jika anak menemukan sesuatu yang tidak dimengerti atau butuh bantuan, orang tua bisa langsung merespons.
Selain itu, penggunaan tablet di tempat umum membantu mencegah anak mengakses konten yang tidak sesuai usia atau bermain secara berlebihan tanpa pengawasan.
3. Pilih Aplikasi Edukatif Sesuai Usia
Perlu orang tua ingat bahwa tidak semua aplikasi cocok untuk anak, karena setiap tahap perkembangan anak memiliki kebutuhan belajar dan kemampuan yang berbeda.
Jadi, pastikan Moms memilih dan mengenalkan aplikasi yang sesuai dengan usia anak.
Selain itu, Pritta menyarankan, "orang tua sebaiknya mencoba terlebih dahulu aplikasi yang akan digunakan anak, mengecek ulasan pengguna, serta nilai edukatifnya."
Dengan memilih aplikasi yang tepat, tablet bisa menjadi alat belajar yang efektif dan menyenangkan, bukan sekadar hiburan pasif.
4. Dampingi dan Ajak Diskusi
Jangan lupa untuk selalu melakukan pendampingan dan mengajak diskusi sederhana saat anak menggunakan tablet di rumah.
Saat orang tua mendampingi, anak tidak hanya merasa diperhatikan, tetapi juga terbantu dalam memahami konten atau aplikasi yang sedang digunakan.
Kehadiran orang tua membantu mengarahkan anak agar tidak sekadar menonton atau bermain pasif, melainkan ikut berpikir, bertanya, dan belajar dari aktivitasnya.
Mengajak diskusi bisa dilakukan dengan cara sederhana, seperti menanyakan apa yang sedang ditonton, tokoh favoritnya, atau bagaimana cara kerja permainan yang dimainkan.
Misalnya, saat anak menonton video edukatif, orang tua bisa bertanya, “Tadi yang kamu tonton tentang apa?” atau “Coba ceritakan lagi ke Mama/Papa, ya!”.
Diskusi ini tidak hanya memperkuat pemahaman anak, tapi juga membantu membangun koneksi emosional yang hangat antara anak dan orang tua.
5. Tetap Sediakan Alternatif Aktivitas Tanpa Layar
Meski tablet untuk anak bisa menjadi alat belajar dan hiburan yang menyenangkan, terlalu lama terpapar layar bisa berdampak pada kesehatan fisik dan mental anak.
Jadi, pastikan Moms tetap menyediakan alternatif aktivitas lain di luar penggunaan gadget.
Alternatif kegiatan bisa berupa bermain di luar rumah, seperti bersepeda, berlari, atau bermain bola, yang membantu anak tetap aktif secara fisik.
Di dalam rumah pun, banyak pilihan seperti membaca buku cerita, bermain puzzle, menggambar, membuat kerajinan tangan, atau bermain peran bersama saudara.
Hal ini membantu mencegah ketergantungan pada gadget dan mendukung tumbuh kembang anak secara menyeluruh.
Baca Juga: 9 Aplikasi Edukatif dan Game untuk Anak di Gadget!
Itulah ragam manfaat tablet untuk anak serta panduan penggunaannya yang bijak dan sehat.
Dengan pendampingan yang tepat, tablet bisa menjadi alat bantu yang mendukung tumbuh kembang anak secara menyenangkan di rumah.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.