7 Tanda Diabetes di Kulit, Kenali Sejak Dini Moms!
Intinya Nih, Moms:
- Tanda diabetes pada kulit sering kali dimulai dengan perubahan warna, seperti kulit menggelap atau menebal di area lipatan tubuh.
- Kondisi ini biasanya diikuti dengan luka yang sulit sembuh dan rentan mengalami infeksi.
- Penderita juga kerap merasakan gatal atau iritasi pada lipatan kulit.
- Pada beberapa kasus, muncul bintik merah atau luka kecil akibat aliran darah yang tidak lancar.
- Seiring meningkatnya kadar gula darah, kulit menjadi kering dan mudah pecah, menambah risiko komplikasi kulit lainnya.
Tanda diabetes di kulit bisa menjadi petunjuk awal yang sering kali tidak disadari oleh banyak orang.
Kondisi ini muncul akibat gangguan sirkulasi darah dan kadar gula yang tidak stabil dalam tubuh, sehingga menimbulkan perubahan tertentu pada permukaan kulit.
Mulai dari kulit yang menghitam di area lipatan, munculnya ruam, hingga luka yang sulit sembuh, semua bisa menjadi indikasi adanya diabetes.
Mengenali gejalanya sejak dini sangat penting agar penanganan bisa dilakukan lebih cepat dan tepat.
Tanda Diabetes di Kulit

Berikut beberapa tanda yang perlu Moms waspadai:
1. Muncul Bintik Cokelat (Dermopati Diabetik)
Bintik cokelat bulat atau oval yang muncul di area tulang kering (betis) bisa menjadi tanda diabetes di kulit.
Melansir laman American Academy of Dermatology Association, warna bintiknya biasanya cokelat kemerahan dan dapat terasa bersisik pada awalnya, lalu membentuk cekungan kecil seiring waktu.
Meski tidak menimbulkan rasa sakit atau bahaya, keberadaan bintik ini sering dikaitkan dengan diabetes atau pradiabetes.
Dengan pengendalian gula darah yang baik, bintik ini dapat memudar secara perlahan.
2. Kulit Gelap dan Beludru (Acanthosis Nigricans)
Kulit yang menggelap dan terasa seperti beludru, terutama di leher, ketiak, atau selangkangan, merupakan tanda umum resistensi insulin.
Melansir dari U.S Centers for Disease Control and Prevention, kondisi ini bisa menjadi indikasi awal pradiabetes atau diabetes tipe 2. Meskipun tidak menimbulkan rasa sakit, perubahan warna dan tekstur kulit ini perlu diwaspadai sebagai sinyal gangguan metabolik.
3. Mengeras dan Menebal (Scleredema Diabeticorum)
Menurut laman Dermatology of North Asheville, scleredema diabeticorum menyebabkan kulit menjadi keras, tebal, dan terasa bengkak, biasanya di area punggung atas, bahu, atau leher.
Kondisi ini berkembang secara perlahan dan tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi menunjukkan adanya perubahan kulit akibat komplikasi diabetes.
4. Tumbuh Daging Kecil (Skin Tags/Akrokordon)
Skin tags adalah tonjolan kecil yang menggantung dari permukaan kulit dan sering muncul di kelopak mata, leher, ketiak, atau selangkangan.
Meskipun tidak berbahaya, jumlah skin tags yang banyak bisa menjadi pertanda adanya kadar insulin yang tinggi atau diabetes tipe 2.
5. Lepuhan di Kulit (Blister Diabetes)
Blister atau lepuhan besar yang muncul secara tiba-tiba di tangan, kaki, tungkai, atau lengan bawah dapat menjadi gejala diabetes.
Meskipun lepuhan ini mirip luka bakar, mereka biasanya tidak terasa sakit.
Kondisi ini jarang terjadi dan sering kali hanya terjadi pada penderita diabetes dengan kadar gula darah yang tidak terkontrol.
6. Luka Terbuka dan Sulit Sembuh
Diabetes dapat menyebabkan kerusakan saraf dan sirkulasi darah yang buruk, yang berujung pada luka terbuka di kulit, terutama di kaki, yang sulit sembuh.
Menurut laman Upstate Dermatology, luka ini dikenal sebagai ulkus diabetik dan bisa sangat berbahaya jika tidak segera ditangani secara medis.
7. Kulit Kering dan Gatal
Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan kulit menjadi sangat kering dan gatal.
Kondisi ini bisa memburuk jika disertai infeksi atau aliran darah yang buruk. Kulit kering dan gatal merupakan salah satu keluhan umum yang sering dialami oleh penderita diabetes.
Cek juga diabetes tipe 2 pada anak yang harus diwaspadai!
Kapan Harus Meminta Bantuan Medis?

Melansir dari laman American Diabetes Association, Moms sebaiknya segera mendapat pertolongan medis jika:
- Muncul bintik cokelat atau kemerahan di tulang kering, bercak berwarna gelap, benjolan tiba-tiba, atau luka terbuka, terutama jika belum pernah didiagnosis diabetes atau gula darah tidak terkontrol.
- Ada luka, goresan, atau borok (terutama di kaki) yang sulit sembuh atau menunjukkan tanda infeksi seperti bengkak, kemerahan, atau keluar cairan.
- Muncul infeksi kulit seperti bisul, karbunkel (benjolan bernanah), selulitis (kulit merah, panas, dan bengkak), atau lepuhan disertai nyeri hebat (necrotizing fasciitis).
- Mengalami gejala darurat diabetes seperti nyeri dada, sesak napas, demam tinggi, sakit kepala berat, kelemahan di satu sisi tubuh, kejang, atau pingsan.
- Tiba-tiba muncul bintil kecil yang gatal dan nyeri (eruptive xanthomatosis), yang bisa jadi tanda gula darah dan trigliserida sangat tinggi.
- Kulit terasa sangat kering dan gatal terus-menerus, atau muncul ruam yang tidak kunjung membaik.
- Sudah punya riwayat diabetes, lalu muncul perubahan baru di kulit atau infeksi yang berulang.
Jika mengalami salah satu dari hal di atas, sebaiknya segera konsultasi ke dokter untuk pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut.
Sebaiknya, jangan menganggap sepele gejala-gejala di atas, Moms. Meski bukan diabetes, gangguan pada kulit tersebut juga perlu ditangani secara medis.
- https://www.aad.org/public/diseases/a-z/diabetes-warning-signs
- https://www.cdc.gov/diabetes/signs-symptoms/diabetes-and-your-skin.html
- https://www.ashevillederm.com/derm-news-blog/diabetes-warning-signs-for-your-skin
- https://upstatederm.com/2019/10/diabetes-12-warning-signs-that-appear-on-your-skin/
- https://diabetes.org/about-diabetes/complications/skin-complications
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.