04 March 2025

8 Tanda Suami Berbohong yang Perlu Diketahui, Waspada!

Ada tanda-tanda umum yang tak sadar dilakukan pembohong, cermati Moms!

Tanda suami berbohong sebenarnya dapat dikenali dari gestur dan kontak matanya, Moms.

Dalam jurnal Public Library of Science, disebutkan bahwa rata-rata orang berbohong dalam satu dari setiap 3-5 interaksi, dan mereka berbohong dalam kehidupan sehari-hari.

Seseorang yang berbohong mungkin menunjukkan beberapa tanda, seperti tidak berani bertatapan mata dengan lawan bicaranya dan terlihat kikuk.

Lalu, bagaimana dengan tanda-tanda suami berbohong? Simak selengkapnya, ya!

Tanda-Tanda Suami Berbohong

Tanda-Tanda Suami Berbohong (Orami Photo Stock)
Foto: Tanda-Tanda Suami Berbohong (Orami Photo Stock)

Perlu Moms ketahui, beberapa tanda suami berbohong tidak selalu akurat. Bisa jadi tanda-tanda yang Dads tunjukkan sebenarnya mengarah pada maksud lain.

Secara umum, berikut beberapa tanda suami berbohong yang bisa Moms kenali:

1. Menghindari Kontak Mata

Moms, salah satu tanda klasik seseorang sedang berbohong adalah menghindari kontak mata.

Melansir dari Moms Junction, jika Dads tiba-tiba sulit menatap langsung saat berbicara, bisa jadi ia merasa canggung atau tidak nyaman karena sedang menyembunyikan sesuatu.

Menghindari tatapan sering kali merupakan respons bawah sadar untuk mengurangi rasa bersalah atau ketakutan akan ketahuan.

Namun, perlu diingat bahwa tidak semua orang yang menghindari kontak mata berarti berbohong, bisa jadi ia hanya merasa gugup atau sedang memikirkan sesuatu yang lain.

2. Perubahan Nada atau Pola Bicara

Dilansir dari laman Choosing Therapy, saat seseorang berbohong, pola bicara mereka sering mengalami perubahan.

Suami yang biasanya berbicara dengan tenang mungkin tiba-tiba berbicara lebih cepat, terbata-bata, atau menggunakan banyak jeda seperti "um" atau "eh".

Sebaliknya, ada juga yang justru berbicara lebih lambat dari biasanya, seolah sedang menyusun kata-kata agar terdengar meyakinkan.

Perubahan ini bisa menjadi petunjuk bahwa ia sedang berusaha menutupi sesuatu atau mencari waktu untuk memikirkan jawaban yang terdengar lebih masuk akal.

3. Bahasa Tubuh yang Tidak Biasa

Moms mungkin menyadari bahwa bahasa tubuh suami tampak berbeda ketika ia berbicara tentang sesuatu yang mencurigakan.

Tanda-tandanya bisa berupa gelisah, menggoyangkan kaki, berkeringat, atau memainkan benda di tangannya, seperti pena atau ponsel.

Bahkan, ada juga yang secara refleks menjauh dari Moms atau menggunakan benda di sekitarnya, seperti meja atau bantal, sebagai penghalang fisik.

Ini bisa menjadi cara bawah sadarnya untuk menciptakan jarak dan merasa lebih aman saat berbohong.

4. Tanggapan yang Terlalu Rinci atau Tidak Jelas

Ketika seseorang mencoba menutupi kebohongan, ada dua kemungkinan cara ia merespons.

Pertama, ia bisa memberikan terlalu banyak detail yang sebenarnya tidak diperlukan, seolah ingin meyakinkan Moms bahwa ceritanya benar.

Kedua, ia justru memberikan jawaban yang sangat singkat atau menghindari penjelasan lebih lanjut.

Kedua pola ini bisa menjadi indikasi bahwa ia sedang berusaha mengalihkan perhatian atau menghindari pertanyaan lebih lanjut.

5. Perubahan Mood

Apakah Dads tiba-tiba berubah suasana hati ketika Moms menanyakan sesuatu?

Ini bisa menjadi tanda bahwa ia merasa tertekan karena sedang menyembunyikan sesuatu.

Perubahan emosional yang tiba-tiba, misalnya dari tenang menjadi defensif, marah, atau bahkan terlalu santai, dapat menjadi mekanisme untuk mengalihkan perhatian dari kebohongannya.

Respons emosional ini sering kali muncul karena ketakutan akan ketahuan atau rasa bersalah yang coba ditutupi.

6. Menghindari Jawaban Langsung

Jika Dads cenderung menjawab pertanyaan Moms dengan mengalihkan topik atau justru balik bertanya, ini bisa menjadi tanda ia sedang berusaha menghindari kebenaran.

Misalnya, ketika Moms bertanya, "Kamu ke mana tadi malam?" dan ia malah menjawab, "Kenapa kamu tiba-tiba bertanya begitu?" atau langsung mengganti topik, ini bisa menjadi strategi untuk menghindari jawaban yang sebenarnya.

7. Cerita yang Tidak Konsisten

Moms, kebohongan yang dibuat seseorang sering kali sulit untuk dipertahankan, terutama jika cerita itu diceritakan berulang kali dalam situasi berbeda.

Melansir laman Moms Junction, jika Dads menceritakan suatu kejadian dengan detail yang berubah-ubah atau jawabannya tidak konsisten dari waktu ke waktu, ini bisa menjadi tanda bahwa ia sedang mengarang cerita.

Untuk mengenali hal ini, coba tanyakan kembali di lain waktu dan perhatikan apakah ada perbedaan dalam ceritanya.

8. Menutupi Wajah atau Mulut

Gerakan tubuh seperti menutupi mulut, mengusap hidung, atau menggosok mata saat berbicara bisa menunjukkan ketidaknyamanan emosional.

Melansir dari Choosing Therapy, ini merupakan reaksi bawah sadar ketika seseorang merasa bersalah.

Selain itu, ketahui juga ciri-ciri suami menyembunyikan sesuatu yang patut Moms waspadai.

Lakukan Ini Jika Suami Ketahuan Berbohong

Apa yang Harus Dilakukan saat Suami Berbohong?
Foto: Apa yang Harus Dilakukan saat Suami Berbohong? (Orami Photo Stock)

Mengetahui bahwa pasangan berbohong tentu bukan hal yang mudah, Moms.

Namun, sebelum bereaksi berlebihan, penting untuk menghadapi situasi ini dengan tenang dan bijak. Berikut beberapa langkah yang bisa Moms lakukan jika mendapati Dads berbohong.

1. Jangan Langsung Menuduh, Kumpulkan Fakta Terlebih Dahulu

Sebelum mengonfrontasi Dads, pastikan Moms memiliki bukti yang cukup. Menuduh tanpa dasar yang kuat justru bisa memicu pertengkaran dan membuat Dads semakin defensif.

Amati pola kebohongannya, periksa konsistensi ceritanya, dan lihat apakah ada bukti pendukung yang memperjelas situasi.

2. Ciptakan Ruang untuk Percakapan yang Jujur

Ketika tiba waktunya untuk membahas kebohongan tersebut, pastikan Moms memilih momen yang tepat, yaitu saat suasana hati sedang tenang dan tidak dalam kondisi emosional yang meledak-ledak.

Gunakan nada bicara yang lembut dan ajak Dads berbicara dengan terbuka, misalnya dengan mengatakan, "Aku merasa ada sesuatu yang tidak kamu ceritakan sepenuhnya. Bisa kita bicarakan dengan jujur?"

3. Dengarkan Alasannya dengan Pikiran Terbuka

Meskipun kebohongan tidak bisa dibenarkan, penting bagi Moms untuk memahami alasan di baliknya.

Apakah Dads berbohong karena ingin menghindari konflik, melindungi perasaan Moms, atau ada alasan lain? Dengan memahami motifnya, Moms bisa menentukan langkah selanjutnya dengan lebih bijak.

4. Ungkapkan Perasaan Moms dengan Jujur

Daripada menyalahkan atau menyerang Dads, sampaikan perasaan Moms dengan cara yang lebih konstruktif. Misalnya, "Saat tahu kamu tidak jujur, aku merasa sedih dan sulit mempercayaimu."

Dengan berbicara dari sudut pandang perasaan, Dads akan lebih mungkin untuk memahami dampak dari kebohongannya.

5. Tetapkan Batasan dan Harapan ke Depan

Jika kebohongan Dads sudah berulang dan mulai mengganggu kepercayaan dalam hubungan, Moms perlu menetapkan batasan yang jelas.

Diskusikan harapan Moms terhadap keterbukaan dalam hubungan dan bagaimana kejujuran adalah hal yang tidak bisa ditawar.

6. Beri Kesempatan untuk Memperbaiki Kepercayaan

Jika Dads mengakui kesalahannya dan menunjukkan usaha untuk berubah, beri dia kesempatan untuk memperbaiki kepercayaan yang sempat hilang.

Namun, jika kebohongan terus terjadi dan mulai merusak hubungan, Moms perlu mempertimbangkan langkah lebih serius, seperti konseling pasangan atau mengambil keputusan yang lebih besar untuk kebahagiaan Moms sendiri.

Itulah penjelasan seputar tanda suami berbohong yang bisa Moms kenali. Selain itu, Orami juga merangkum beberapa tanda suami selingkuh yang bisa Moms waspadai.

Ingatlah untuk menjaga komunikasi yang baik dan hindari melakukan penilaian sepihak, ya!

  • https://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0109591
  • https://www.momjunction.com/articles/signs-spouse-is-lying_00683936/
  • https://www.choosingtherapy.com/when-to-leave-a-lying-spouse/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.