9 Tanda Terlalu Bergantung pada Pasangan, Apakah Moms Termasuk?
Bergantung pada pasangan dalam hubungan itu wajar, tapi jika terlalu berlebihan justru bisa membuat Moms kehilangan kemandirian, lho.
Ketergantungan yang tak sehat dapat memengaruhi cara Moms mengambil keputusan, berinteraksi dengan orang lain, bahkan membentuk rasa percaya diri.
Dalam artikel ini, Orami akan membahas berbagai tanda yang perlu diwaspadai agar hubungan tetap harmonis dan seimbang.
Yuk, simak sampai akhir untuk mengetahui apakah Moms mengalami salah satu tanda terlalu bergantung pada pasangan dan temukan juga cara mengatasinya!
Baca Juga: 17 Cara Membangun Komunikasi dengan Pasangan yang Efektif
Tanda Terlalu Bergantung pada Pasangan

Dalam hubungan, wajar jika Moms selalu ingin dekat dan terhubung dengan pasangan.
Namun, jika ketergantungan terlalu berlebihan, hal ini bisa membuat dampak yang buruk, lho Moms.
Menurut laman Marriage, ada beberapa tanda yang bisa Moms perhatikan untuk mengetahui apakah Moms terlalu bergantung secara emosional pada Dads.
Berikut ini beberapa tanda dan penjelasannya.
1. Selalu Meminta Validasi dari Pasangan
Moms mungkin sering merasa tidak yakin dengan keputusan atau perasaan sendiri sehingga terus mencari keyakinan dari Dads.
Misalnya, bertanya apakah penampilan Moms sudah oke atau pilihan yang Moms buat benar.
Ketika Moms terlalu bergantung pada pasangan untuk mendapatkan validasi, Moms bisa kehilangan rasa percaya diri dan mulai merasa hanya mampu saat Dads memberi persetujuan.
2. Sulit Membuat Keputusan Tanpa Pasangan
Setiap keputusan, bahkan yang sederhana seperti memilih baju atau makanan, Moms sering menunggu pendapat Dads.
Nah, Jika Moms bergantung pada pasangan dalam hal ini dampaknya dapat membuat Moms jadi sulit mengambil langkah sendiri.
Buruknya di kemudian hari Moms akan merasa tidak mandiri dalam hubungan dan kehidupan pribadi.
3. Tidak Bisa Menerima Kritik dengan Baik
Saat Dads memberikan kritik kecil, Moms mungkin merasa tersinggung atau terluka.
Hal ini bisa terjadi karena rasa terlalu bergantung pada pasangan ternyata, lho Moms.
Sehingga, kritik terasa seperti penolakan yang membuat komunikasi menjadi sulit dan hubungan terasa menegang.
4. Tidak Mampu Mengelola Emosi Sendiri
Saat sedih, marah, atau stres, Moms mungkin langsung mencari dukungan Dads untuk menenangkan diri.
Ketika terlalu bergantung pada pasangan untuk mengatur emosi, Moms jadi sulit belajar cara mengatasi masalah sendiri dan sering merasa lemah tanpa kehadiran Dads.
5. Mengharapkan Pasangan Menyelesaikan Semua Masalah
Setiap kali ada masalah, baik di pekerjaan, keluarga, atau kehidupan pribadi, Moms mungkin cenderung meminta Dads menyelesaikannya.
Jika Moms mengalami ini, berarti tandanya Moms sudah terlalu bergantun pada pasangan.
Sayangnya, di kemudian hari Moms bisa kehilangan kemampuan memecahkan masalah secara mandiri dan selalu menunggu bantuan Dads.
6. Gelisah Saat Pasangan Jauh
Jika Dads pergi sebentar saja dan Moms merasa cemas atau tidak nyaman, ini tanda bahwa Moms terlalu bergantung pada pasangan selanjutnya.
Rasa gelisah ini bisa membuat Moms kesulitan fokus dan merasa tidak aman tanpa kehadiran Dads.
7. Tidak Nyaman Saat Sendirian
Setelah merasa gelisah ketika Dads jauh, tanda terlalu bergantung pada pasangan selanjutnya adalah ketika Moms merasa tidak nyaman atau kesepian saat sendirian.
Moms mungkin tidak tahu harus berbuat apa saat sendirian, sehingga selalu ingin bersama Dads.
Nah, dengan terbiasa akan kehadiran pasangan Moms akan sulit menikmati waktu sendiri dan merasa tidak lengkap tanpa kehadiran Dads.
8. Kebahagiaan Bergantung pada Pasangan
Jika Moms selalu mengandalkan Dads untuk merasa bahagia atau mengangkat suasana hati, ini pertanda jelas adanya ketergantungan.
Terlalu bergantung pada pasangan untuk kebahagiaan bisa membuat Moms lelah secara emosional dan melupakan kebutuhan diri sendiri.
9. Terlalu Lengket dan Ingin Selalu Bersama
Moms mungkin ingin terus mendapat perhatian, sering menelepon, atau mengirim pesan tanpa henti, dan sulit berjauhan dari Dads.
Sayangnya, jika terlalu intens dapat membuat hubungan Moms terasa berat dan kurang ruang pribadi.
Cara Mengatasi Terlalu Bergantung pada Pasangan

Moms, merasa dekat dengan pasangan tentu menyenangkan, tetapi jika terlalu bergantung pada pasangan, hubungan bisa terasa tidak seimbang.
Agar hubungan tetap sehat, Moms bisa mulai melakukan beberapa langkah ini untuk mengurangi rasa bergantung pada pasangan.
1. Menyadari akan Ketergantungan pada Pasangan
Langkah pertama adalah menyadari bahwa Moms terlalu bergantung pada pasangan.
Dengan mengenali pola ini, Moms bisa lebih mudah mencari cara untuk berubah.
Mengakui perasaan ini bukan tanda kelemahan, justru langkah awal yang baik untuk memperbaiki hubungan.
Setelah menyadarinya, coba catat situasi-situasi yang membuat Moms selalu membutuhkan pasangan.
Dengan begitu, Moms bisa memahami penyebabnya dan mulai mencari solusi agar tidak selalu mengandalkan Dads dalam setiap hal.
2. Bangun Kepercayaan Diri
Sering kali ketergantungan muncul karena kurangnya rasa percaya diri.
Dengan brgitu, Moms bisa mulai membangun rasa percaya diri dengan mencoba hal-hal baru, mengambil keputusan kecil sendiri, dan memberi penghargaan atas setiap pencapaian tanpa bantuan pasangan.
Saat Moms merasa lebih yakin dengan kemampuan diri sendiri, rasa takut kehilangan atau tidak bisa berdiri sendiri akan berkurang.
3. Luangkan Waktu untuk Diri Sendiri
Penting bagi Moms untuk memiliki waktu pribadi tanpa Dads. Meski sulit, tetapi tak ada salahnya untuk Moms coba, ya.
Gunakan waktu ini untuk melakukan aktivitas yang Moms sukai, seperti membaca, merawat diri, atau mengembangkan hobi baru.
Dengan begitu, Moms akan belajar menikmati kebersamaan dengan diri sendiri.
Semakin sering Moms melatih kemandirian ini, semakin ringan rasa bergantung pada pasangan.
4. Jaga Hubungan Sosial di Luar Pasangan
Moms juga perlu menjaga hubungan baik dengan teman, keluarga, atau komunitas.
Dukungan sosial ini bisa membantu Moms merasa lebih percaya diri dan tidak hanya mengandalkan pasangan untuk mendapatkan kebahagiaan atau validasi.
Dengan adanya lingkaran pertemanan yang sehat, Moms memiliki tempat lain untuk berbagi cerita atau mendapatkan dukungan emosional.
5. Pelajari Cara Mengelola Emosi Sendiri
Sering bergantung pada pasangan bisa terjadi karena Moms belum terbiasa mengelola emosi sendiri.
Cobalah latihan relaksasi, meditasi, atau journaling untuk menenangkan pikiran dan hati tanpa perlu selalu mengandalkan pasangan.
6. Komunikasikan dengan Pasangan
Mengurangi ketergantungan bukan berarti menjauh dari pasangan.
Moms tetap bisa terbuka dengan Dads tentang perasaan ingin lebih mandiri.
Komunikasi yang baik akan membantu pasangan memahami kebutuhan Moms dan mendukung proses perubahan ini.
Dengan berdiskusi bersama, Moms dan Dads bisa mencari cara menjaga kedekatan tanpa membuat salah satu pihak merasa terlalu bergantung atau terbebani dalam hubungan.
Baca Juga: 7 Cara Mengenali Pasangan yang Pasif Agresif, Sudah Tahu?
Itulah tanda terlalu bergantung dengan pasangan yang bisa Moms ketahui.
Moms dan Dads, hubungan yang sehat bukan hanya soal selalu bersama, tapi juga tentang memberi ruang untuk tumbuh dan mandiri.
Dengan memahami tanda-tanda ketergantungan dan belajar mengatasinya, Moms bisa tetap dekat dengan Dads tanpa kehilangan kepercayaan diri.
- https://www.marriage.com/advice/relationship/signs-of-emotional-dependence-in-relationship/#17-subtle-signs-he-is-emotionally-dependent-on-you
- https://medium.com/mindfullove/11-warning-signs-you-are-too-dependent-on-your-partner-b3950b4009c9
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.