15 July 2025

Teratozoospermia: Penyebab, Diagnosis, Dampak dan Perawatannya

Sulit hamil bisa karena pria tidak subur

Intinya Nih, Moms:

  • Teratozoospermia adalah kondisi di mana bentuk sperma abnormal.
  • Kelainan bentuk sperma bisa memengaruhi kepala, leher, atau ekor sperma.
  • Kondisi ini dapat mengurangi kemampuan sperma membuahi sel telur.
  • Penyebabnya bisa termasuk faktor genetik, infeksi, rokok, atau paparan racun.
  • Terapi meliputi perubahan gaya hidup sehat dan prosedur reproduksi berbantu seperti IVF.

Teratozoospermia adalah kondisi medis pada pria yang ditandai dengan tingginya jumlah sperma berbentuk tidak normal dalam air mani.

Bentuk sperma yang abnormal ini bisa memengaruhi kepala, leher, atau ekornya, sehingga mengganggu kemampuan sperma untuk bergerak dan membuahi sel telur secara optimal.

Kondisi ini menjadi salah satu penyebab gangguan kesuburan pria dan sering ditemukan saat pasangan mengalami kesulitan untuk memiliki keturunan.

Dampak Teratozoospermia

Teratozoospermia
Foto: Teratozoospermia (aveya.in)

Melansir studi di Journal of Clinical Medicine, teratozoospermia berat berdampak negatif pada fertilisasi, karena mengganggu proses pembuahan dan pembentukan embrio awal.

Kondisi ini membuat sperma sulit menembus sel telur, serta meningkatkan kemungkinan terbentuknya embrio yang tidak berkembang dengan baik.

Akibatnya, peluang kehamilan alami menurun drastis dan risiko keguguran dapat meningkat.

Penyebab Teratozoospermia

teratozoospermia
Foto: teratozoospermia (invitra.com)

Berikut penyebab teratozoospermia seperti mengutip dari artikel jurnal Human Reproduction Update.

1. Penyebab Genetik

Mutasi pada gen tertentu seperti AURKC, DPY19L2, SPATA16, dan DNAH1 bisa menyebabkan berbagai jenis teratozoospermia:

Seperti macrozoospermia (sperma berukuran besar), globozoospermia (sperma tanpa kepala normal), dan kelainan pada ekor sperma.

Mutasi ini mengganggu proses pembentukan sperma, sehingga bentuk dan fungsi sperma menjadi tidak normal.

Cacat genetik dapat menyebabkan sperma memiliki kepala yang tidak normal, ekor yang rusak, atau bentuk yang tidak sempurna.

Biasanya, kondisi ini diturunkan dari kedua orang tua (pola pewarisan resesif autosomal).

2. Kondisi Klinis dan Fisik

  • Varikokel (pelebaran pembuluh darah di skrotum) dapat meningkatkan suhu dan mengganggu aliran darah di testis, sehingga merusak bentuk sperma.
  • Kriptorkismus (testis tidak turun) dan cedera testis akibat benturan, infeksi, kemoterapi, atau operasi dapat memengaruhi produksi dan bentuk sperma.
  • Gangguan hormon, terutama yang melibatkan testosteron, juga bisa mengubah bentuk dan fungsi sperma.

3. Faktor Lingkungan dan Gaya Hidup

  • Stres oksidatif tinggi dan kurangnya antioksidan dalam air mani dapat merusak DNA sperma dan menyebabkan bentuknya jadi tidak normal.
  • Paparan zat beracun seperti logam berat, pestisida, bahan kimia, serta merokok dan konsumsi alkohol berlebihan berkaitan dengan teratozoospermia.
  • Paparan panas berlebih (misalnya sering mandi air panas, sauna, atau memakai celana ketat) juga bisa merusak bentuk sperma.
  • Merokok berat umumnya dikaitkan dengan bentuk sperma yang lebih buruk.

Diagnosa Teratozoospermia

teratozoospermia
Foto: teratozoospermia (twitter.com)

Seringkali kondisi ini didiagnosis saat pria melakukan evaluasi tentang tingkat kesuburannya.

Pria dengan teratozoospermia, meskipun tidak sepenuhnya, memiliki lebih sedikit peluang untuk menghamili wanita secara alami.

Teratozoospermia didiagnosis melalui spermiogram atau analisis air mani, yang harus dilakukan setelah periode pantang seksual 3-5 hari.

Morfologi sperma dianalisis sesuai dengan kriteria World Health Organization (WHO) yang menyatakan bahwa harus ada setidaknya 4% sperma morfologi normal dalam sampel normal.

Dikutip dari Metromale, berdasarkan parameter Kruger, sampel dengan 4% - 15% sperma normal mengindikasikan teratozoospermia sedang.

Sementara sampel dengan kurang dari 4% sperma normal, menunjukkan teratozoospermia tingkat yang parah.

Agar dianggap normal, sperma harus terdiri dari kepala oval berukuran 5 sampai 6 mikron (mikrometer) dan berdiameter antara 2,5 dan 3,5 mikron.

Sperma juga harus memiliki bagian tengah dan ekor (atau flagel) dengan panjang sekitar 50 mikron.

Tetapi penting untuk disadari bahwa morfologi sperma hanyalah salah satu dari banyak faktor yang terkait dengan kualitas air mani yang diketahui berpengaruh pada kesuburan pria.

Seperti mengutip dari Mayo Clinic, berbagai kualitas air mani lainnya yang penting terkait dengan kesuburan pria adalah:

  • Volume sperma
  • Jumlah sperma
  • Motilitas sperma
  • Konsistensi Semen
  • Komposisi Semen

Baca Juga: Sperma Abnormal: Penyebab, Ciri, Jenis, dan Cara Mengatasi

Perawatan Teratozoospermia Untuk Program Hamil

ivf
Foto: ivf (healtheuropa.eu)

Seperti mengutip dari Prashanth Fertility Research Centre, perawatan kesuburan untuk mencapai kehamilan saat menderita teratozoospermia dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:

1. Inseminasi buatan

Inseminasi buatan adalah proses dimana sampel sperma dari pasangan atau donor yang sebelumnya berkapasitas, dimasukkan ke dalam rahim wanita tepat pada saat ovulasi.

Metode ini hanya direkomendasikan pada wanita di bawah 35 tahun dan hanya jika tidak ada penyebab infertilitas lain yang terdeteksi.

2. Fertilisasi In-Vitro (IVF)

Fertilisasi In-Vitro (IVF) memungkinkan telur pasien bergabung dengan sampel sperma kualitas yang lebih baik dalam wadah laboratorium khusus dalam kondisi terkontrol untuk meningkatkan kemungkinan keberhasilan pembuahan.

3. Fertilisasi In-Vitro (IVF) dan Injeksi Mikro Sperma Intracytoplasmic (IVF + ICSI)

Dalam prosedur khusus ini, satu sperma dengan hati-hati dimasukkan langsung ke dalam sitoplasma sel telur matang menggunakan jarum mikroskopis melalui manipulasi mikro.

Teknik ini menawarkan tingkat kehamilan tertinggi dengan mengabaikan motilitas sperma sebagai kebutuhan untuk membuahi sel telur.

Oleh karena itu, perawatan ini adalah pilihan terbaik untuk pasangan dengan teratozoospermia parah.

Perawatan untuk teratozoospermia harus selalu diiringi dengan perubahan gaya hidup sehat, yang pada beberapa kasus dapat membantu memulihkan kesuburan.

Perlu Moms tahu bahwa asupan rutin asam amino esensial seperti L-karnitin dan antioksidan juga bermanfaat bagi pasien dengan kondisi ini.

Baca Juga: Apakah Sperma Bisa Hidup Jika Terkena Kain? Ini Faktanya!

Itulah beberapa penjelasan tentang teratozoospermia yang mungkin belum Moms atau Dads ketahui.

Bagaimanapun juga, teratozoospermia bisa mempengaruhi kesuburan sehingga menjadi potensi untuk menghalangi pembuahan dan memiliki keturunan.

  • https://womenshealth.gov/a-z-topics/infertility
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/male-infertility/expert-answers/sperm-morphology/faq-20057760
  • https://prashanthfertility.com/blog/teratozoospermia/
  • https://academic.oup.com/humupd/article-abstract/21/4/455/684509?redirectedFrom=fulltext&login=false
  • https://www.metromaleclinic.com/teratozoospermia-teratospermia-causes-treatment/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.